NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: tamat
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Bisma Frustasi

    Bisma menghabiskan waktunya beberapa jam di depan danau buatan itu. Dia duduk di atas kap mobilnya sembari menghadap ke depan sana tanpa tujuan. Sesekali ia isap rokoknya, sebelum habis sudah ia lempar jauh ke dalam danau itu.

    Bisma sangat suntuk dan pikirannya begitu kalut, inginnya terjun bebas ke dalam danau itu merasakannya dingin dan angkernya dasar danau. Namun, Bisma masih punya iman dan sadar diri, dia tidak mungkin melakukan hal bodoh yang jelas dilarang di dalam agama.

    Bisma kini menaiki kap mobil lalu duduk dengan lutut menekuk, ia telungkupkan wajahnya diantara kedua lututnya. Posisi seperti ini sudah dipastikan, kalau Bisma sedang dalam keadaan frustasi karena patah hati.

    Semakin malam, danau itu semakin ramai, sesekali ada beberapa perempuan berpakaian minim menghampiri Bisma lalu menawarkan sesuatu dengan menunjukkan sebuah benda dengan telapak tangannya, Bisma menggeleng, dia bukan tertarik, Bisma justru mengusir marah.

    "Sialan, pergi!" usirnya. Para wanita dan waria yang berpakaian seksi itu lari terbirit melihat kemarahan Bisma, mereka pikir Bisma membutuhkan sebuah kehangatan dari salah satu mereka.

    Bisma kembali ke posisi duduk di atas kap mobil, ia merogoh saku kemejanya dan kembali menyalakan batang rokoknya.

    Baru saja beberapa wanita dan waria menawarkan dagangannya, lalu pergi terbirit, kini ada lagi yang menawarkan beberapa botol minuman. Pedagang asongan itu menjual beberapa minuman mineral dan ada juga minuman beralkohol, sepertinya si penjual asongan ini merupakan sebagian kecil atau oknum pedagang asongan yang nakal plus nekad.

    Tidak segan pedagang itu menawarkan sebuah minuman beralkohol dengan logo terkenal. Pedagang itu berbisik didekat Bisma tanpa peduli kalau Bisma sebetulnya seorang aparat negara.

    "Mas, minumnya. Untuk menghilangkan suntuk juga ada," rayu pedagang asongan itu seraya memperlihatkan satu botol berlogo ternama dengan sembunyi-sembunyi.

    Bisma tidak menyahut, dia diam karena merasa marah sudah ditawari minuman yang efeknya bisa saja tidak sadarkan diri atau mabuk.

    Pedagang itu belum menyerah, dia masih berusaha merayu Bisma. Bisma mengisap rokoknya dalam sembari matanya menatap pedagang asongan itu dengan garang. Pedagang asongan itu sepertinya takut, lalu melangkah untuk menghindari Bisma. Namun, pundak pedagang asongan itu terlanjur dipegang Bisma dengan kuat.

    "Satu sloki saja, aku bayar sebotol penuh," ucap Bisma sembari melepaskan bahu si pedagang. Pedagang asongan nakal itu tersenyum girang, akan tetapi dia masih belum yakin.

    "Uangnya dulu, Mas. Aku tidak mau kena tipu, ini mahal," ujarnya takut. Sesuai kesanggupannya, Bisma segera merogoh dompetnya di dalam saku celana lalu mengeluarkan dua lembar uang merah untuk satu sloki minuman itu.

    Pedagang itu buru-buru mengambil uang yang disodorkan Bisma, lalu dengan sigap ia membuka botol bersegel itu dan menuangkan isinya ke dalam gelas kecil khusus. Satu gelas kecil itu artinya satu sloki. Bisma menerima gelas kecil itu, lalu meneguknya sekali teguk.

    Reaksi yang ditimbulkan sungguh diluar dugaan ternyata hanya satu sloki saja, tenggorokan Bisma seakan terbakar dan kepalanya langsung berputar.

    Pedangan itu masih menunggu takutnya Bisma mau lagi. Tapi tangan Bisma segera terangkat seraya berkata.

    "Minta satu air mineral," ujarnya. Pedagang itu tidak membantah, toh uang dari Bisma saja sudah cukup membayar satu botol minuman beralkohol tadi. Bisma segera membuka botol air mineral lalu meneguknya, ia segera menetralisir rasa tidak enak di dalam tenggoroakannya akibat minuman beralkohol tadi.

   "Pergilah, dan jangan kau jual lagi minuman laknat itu lagi di sini. Kalau tidak, maka kau akan kupenjarakan. Aku seorang anggota dan aku bisa saja melaporkanmu karena kau merupakan salah satu penjual asongan yang curang," ancam Bisma seraya mengacungkan tangannya memperlihatkan sebuah kartu anggota.

    Kini giliran pedagang asongan itu yang lari terbirit sambil ngedumel, "Huh, bilang saja tidak kuat minum, pakai ngancam segala. Baru satu sloki sudah soak dan pening kepala, apalagi kalau habis satu botol ini. Ahaha, tapi lumayan. Untung saja aku menawarkan orang tadi, jadinya hari ini aku untung banyak. Bisa aku jual lagi di tempat lain minuman ini," girangnya sembari berlalu dari tempat itu karena takut ancaman Bisma.

    Karena memang tidak terbiasa, Bisma merasakan kepalanya sangat pening. Air mineral yang ia jadikan penawar saja, tidak cukup meredam sakit kepala yang ia rasakan akibat minuman tadi.

    Bisma memutuskan untuk segera pulang, daripada sakit kepalanya tambah jadi. Dengan keadaan pening, perlahan Bisma menjalankan mobilnya.Beruntung tadi Bisma hanya satu sloki minum-minuman itu, yang efeknya langsung membuat kepalanya begitu berat.

    "Sialan, mau-maunya aku tergoda minuman itu. Ini sangat tidak enak, kepalaku berat dan sakit. Tapi, aku harus tiba di rumah dengan selamat sebelum aku tidak sadar di jalanan," rutuknya seraya berharap mobilnya segera tiba di depan gerbang rumah.

***

    Jam dinding sudah menuju ke angka sebelas malam. Haura baru saja menyelesaikan tugas kampusnya. Sesuai dengan jurusan yang ia ambil yaitu Fashion Design, tugas Haura kali ini mendesain sebuah gaun pesta yang unik dan dengan detil yang tidak norak. Karena sudah terbiasa bekerja di butik dan disuguhkan dengan gaun-gaun dari berbagai Designer, Haura tidak merasa sulit lagi menyelesaikan tugas dari Dosen di kampusnya kali ini.

    "Selesai, semoga besok Dosennya suka," harap Haura dengan hati senang. "Ya, ampun, sudah jam sebelas malam rupanya. Lama juga aku menyelesaikan tugas tadi. Aku harus segera tidur agar besok pergi ke kampus tidak telat," gumamnya lagi seraya membereskan buku-buku dan hasil tugasnya di atas meja menjadi tertata rapi.

    "Hoammm."

    Haura mulai ngantuk dan menguap, ia berdiri menghampiri pintu. Sebelum tidur ia harus membuang urin dalam kantong kemihnya yang sudah berjejal ingin keluar. Karena di dalam kamarnya tidak ada kamar mandi di dalam, terpaksa Haura buang air kecil ke kamar mandi dekat dapur.

    Perlahan ia menuju kamar mandi itu dan memmbuka pintu kamar mandi dengan pelan. Haura tidak ingin mengganggu tidur Bi Mimin, ART rumah ini.

    Selesai membuang urinnya, Haura kembali menuju kamar. Belum sampai kakinya menuju kamar, Haura mendengar suara pintu depan dibuka. Dengan penasaran Haura melangkah pelan menuju ruang tamu dan melihat siapakah yang datang.

    "Apakah itu Kak Bisma? Aku harus pastikan apakah itu Kak Bisma atau bukan, kalau bukan, aku harus siap-siap berteriak membangunkan seisi rumah ini," ujarnya pelan seraya masih berjalan mengendap menuju ruang tamu yang pintunya mulai dibuka.

    Tiba di sana, Haura cukup lega karena orang yang membuka pintu itu adalah Bisma. Haura menyapa Bisma untuk sekedar basa-basi.

    "Kak Bisma, baru pulang Kak? Tadi Haura pikir takutnya orang lain yang buka pintu, makanya Haura menghampiri ke sini. Ya udah, Haura permisi, ya, Kak," ucap Haura seraya membalikkan badan lalu melangkah meninggalkan Bisma.

    "Tunggu!" tahannya seraya mencekal pundak Haura kuat sehingga Haura menahan langkahnya di sana.

1
anna
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kuri Priyanti
Baru baca,udah pengen nangis 😭
kim.yeoja.syahkira
masih setia dengan cerita Haura dan Bisma .🥰
kim.yeoja.syahkira
hebat kalo gaun nya terjual 1500 dalam sebulan
Nasir: Heheheh... iya.
total 1 replies
kim.yeoja.syahkira
udah jadi bucin Haura si Bisma
kim.yeoja.syahkira
emang dasarnya kasar, jadi kasih kejutan pun dengan cara kasar..🤦
kim.yeoja.syahkira
akhirnya belah duren juga , kasian pengantin baru tunggu 1 bulan baru jebol..🤣🤣
Nasir: Wkwkwkkwkw
total 1 replies
kim.yeoja.syahkira
kasian sih Bisma mau di tinggal tugas malah halangan, nunggu sebulan lagi belah duren nya..🤣🤣🤣
Nasir: Hahhahah
total 1 replies
kim.yeoja.syahkira
pasti itu ulah si Danki atau gimana ya, rada curiga juga
kim.yeoja.syahkira
udah 2 hari jadi pengantin belum belah duren juga..🤭
Nasir: Kasian ya... 🤭
total 1 replies
kim.yeoja.syahkira
aduh Bisma udah ga sabaran pengen belah duren..🤣🤣
kim.yeoja.syahkira
langsung tidur aja nih..🤭
kim.yeoja.syahkira
apa ini ulah si danki
kim.yeoja.syahkira
Bisma ketagihan bibir Haura..🤪
kim.yeoja.syahkira
mang enak dapat duda..🤣🤣🤣
kim.yeoja.syahkira
bisma semoga kamu cepat mencintai haura
kim.yeoja.syahkira
jelita yg ninggalin, jelita juga yg kayak cacing kepanasan..🤣🤣
kim.yeoja.syahkira
buset dah dia yg selingkuh malah bilangin orang lain selingkuh, emang dasar cewek ga bener
kim.yeoja.syahkira
pokoknya harus Bisma yg bucin duluan ke haura
kim.yeoja.syahkira
itu si Danki ember bgt ya mulutnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!