Fahira Salsabila, seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai satu anak perempuan bernama Yumna Arsyila.
Dia yang berstatus janda dinikahi oleh seorang pria yang bekerja sebagai Manager perusahaan ternama yang bernama Arka Ardinatha karena dijodohkan oleh orangtua Arka.
Fahira dinikahi tapi tak pernah disentuh oleh suaminya sampai dua tahun lamanya hanya dengan alasan tidak mencintainya.
Lalu bagaimana dengan perasaan Fahira yang tulus padanya, Apakah Fahira akan tetap terus bertahan dengan siksa batinnya ?
Atau justru dia akan pergi meninggalkan Arka ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Tak Tersentuh
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 15
Di Sekolah Fahira memasuki kelasnya sambil memeluk buku di tangan kirinya, dan menggandeng tangan Yumna di sebelah kanannya. Karena hari ini dia akan mengajar materi Bahasa Inggris di kelasnya.
"Selamat pagi anak-anak ?" ucap Fahira sambil meletakkan bukunya di atas meja.
"Selamat pagi Buuu..." sahut semuanya serentak.
Fahira lalu mendudukkan Yumna di kursi sebelah murid wanita yang kosong. Yumna juga berpura-pura sebagai murid yang mengikuti pelajaran disana.
"Kita mulai pelajaran ya hari ini ?" ujar Fahira lagi sambil membuka buku materi.
"Yaaahh.. Kok pelajaran sih Bu ?"
"Iya Bu, kita main game lagi saja kayak kemarin Bu.."
"Iya Bu, main game mengambil hati Bu Fahira.."
"Eeeaaaa..." "Huuuu..."
Brak..Brak..Brak..
Semua murid lelaki menjahili Fahira dan bersorak sambil menabuh mejanya. Fahira yang hatinya sedang tidak baik-baik saja langsung terdiam menatap tajam semua muridnya.
"Heh..heh.. Diam.. Bu Fahira marah.."
Teman mereka berbisik memberikan peringatan bahwa Fahira terdiam mendengarkan mereka yang bersorak dengan wajah kesal yang sulit di artikan.
"Baik sudah bisa mulai pelajarannya ?" ucap Fahira setelah semuanya terdiam.
"Sudaaahhh.." sahut semua serentak.
"Baik buka halaman 20, kita akan melakukan tanya jawab menggunakan Bahasa Inggris.."
Semua menuruti apa perintah Fahira. Fahira lalu memberikan materi dan melakukan pelajaran tanya jawab menggunakan bahasa Inggris dengan begitu lihai nya.
*
Tak terasa sudah siang hari, sudah waktunya Fahira pulang karena jam sudah menunjukkan jam 13.30 Wib. Fahira berjalan kaki sambil menunggu angkutan umum yang melewatinya.
Saat sedang berjalan sambil menggandeng Yumna, salah satu murid lelakinya menggunakan motor sport berhenti menghalangi Fahira berjalan.
"Bu, mau kemana ?" tanya murid lelaki tersebut yang bernama Yoga Pratama biasa di panggil Yoga.
"Saya mau pulang, sedang menunggu angkutan umum.." balas Fahira ramah dengan senyuman.
"Kalau begitu sekalian saja denganku.." tawar Yoga dengan sopan.
"Nggak usah Yoga, kau pulang saja. Sebentar lagi juga angkutannya datang.." sahut Fahira masih menolak.
"Hari rabu nggak akan ada angkutan lewat sini Bu, karena hari ini jadwal ganjil genap.. Dari pada Ibu jalan kaki sampai rumah, mending bonceng sama aku Bu.." jelas Yoga yang sudah tahu seperti apa kota Jakarta.
"Ooh begitu, memang nya tidak merepotkan kamu Yoga ?"
"Nggak Bu, tenang ajah. Ayo Bu buruan keburu hujan, sudah gelap langitnya.."
Fahira yang mendengar ucapan Yoga langsung menaiki motor sportnya dan Yumna berada ditengah. Beruntung Fahira memakai celana panjang, jika memakai Rok dia akan kesulitan menggunakan motor yang Yoga kendarai.
Dengan kecepatan sedang Yoga mengendarai motornya hingga tak terasa sudah sampai dirumah Fahira. Cuaca yang sudah mulai rintik hujan, Fahira menawarkan Yoga untuk mampir kerumahnya. Karena dia takut Yoga akan kehujanan sampai rumahnya.
"Mau berteduh dulu dirumah ku ?" tawar Fahira karena sudah mulai gerimis.
"Nggak usah Bu, aku langsung pulang saja. Saya pulang dulu ya Bu, sampai jumpa besok disekolah.."
"Iya, hati-hati Yoga.."
Yoga menganggukkan kepalanya dan menutup kaca helm kemudian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan Fahira yang masih berdiri di depan gerbang rumahnya.
*
Malam hari, Fahira sudah selesai memasak untuk makan malam bersama dengan suaminya nanti. Namun, yang ditunggu-tunggu tidak datang juga.
Entah kemana Arka sampai jam delapan belum juga kelihatan batang hidungnya. Yumna yang sudah sangat lapar akhirnya rewel karena Fahira menyuruhnya menunggu Arka.
"Bundaa.. Ayo kita makan, Yumna sudah lapar sekali..."
Yumna merengek karena memang sudah sangat lapar, Fahira yang kesal antara menunggu dan melihat Yumna lapar akhirnya menyerah. Dia menaruh nasi di atas piringnya lalu menyuapi Yumna makan di ikuti olehnya yang juga ikut makan.
Beberapa jam kemudian setelah menidurkan Yumna dikamar, Fahira terus menelfon dan mengirim pesan pada Arka tapi tak ada jawaban, Arka tak kunjung datang sampai jam 22.00 Wib. Akhirnya Fahira memilih untuk mengunci pintunya dan memilih untuk tidur, karena besok pagi dia harus kembali mengajar di sekolahnya.
*
Seusai Sholat Subuh, Fahira menyiapkan sarapan, membersihkan rumah hingga mencuci pakaian menggunakan mesin cuci. Hanya dalam waktu satu setengah jam Fahira dapat menyelesaikan semuanya.
Fahira memandikan Yumna lebih dulu, setelah itu dirinya baru mandi. Setelah siap, Fahira keluar dari kamarnya. Namun, dia masih melihat kamar suaminya tertutup rapat. Entah Arka ada di dalam atau memang tidak pulang.
Tok..Tok..
"Mas Arka.. Kau di dalam ?"
Fahira mengetuk pintu kamar suaminya namun tak ada jawaban. Dia akhirnya memilih untuk membuka pintu kamar tersebut dan tak melihat siapapun disana.
Fahira juga mengetuk pintu kamar mandi lalu membukanya. Dan tak ada siapapun disana, Fahira merasa bingung. Tidak biasanya Arka tidak pulang sampai sepagi ini.
"Kemana dia ?"
Fahira terus bertanya-tanya kemana suaminya pergi. Fahira meraih ponselnya yang ada di meja makan. Dia menekan tombol panggil dan menempelkan ditelinganya.
Nuuut..Nuut..Nuutt..
"Yaa hallo.. Siapa ini ?"
Fahira langsung mematikan telfonnya setelah mendengar suara wanita dibalik telfonnya. Dia kembali memastikan bahwa dia menekan nomor Arka.
Dan ternyata benar, dia melihat panggilan terakhir lalu terlihat nama suaminya disana. Fahira merasa sakit hati, dia sudah mati-matian melakukan berbagai cara untuk meluluhkan hati suaminya.
Namun Arka kembali berulah untuk tidur kembali bersama jalang diluar sana. Fahira meremas ponselnya, seakan dia meremas kepala Arka dengan begitu kuatnya.
"Kurang ajar, aku sudah melakukan semuanya.. Tapi kau juga belum mau memandangku Arka.. Lihat saja, aku akan membuatmu bertekuk lutut dihadapanku dengan segera.."
Fahira bergumam bicara sendiri tanpa sadar air matanya mengalir membuat Yumna yang melihatnya ikut penasaran.
"Bunda kenapa ? Papa Arka marahin Bunda yah ?"
Ucapan Yumna membuat lamunan Fahira buyar, dia menghapus air matanya kasar dan mengajak Yumna sarapan lalu segera berangkat ke sekolah.
*
Sepanjang perjalanan menggunakan Angkutan Umum, Fahira terus melamun. Entah dengan cara apa lagi dia harus menaklukan suaminya. Semakin berusaha namun membuat Arka semakin menjauh.
"Apa aku juga harus berselingkuh ? Dan tidur dengan pria lain lebih dulu ? Baru kau sadar bahwa aku itu istrimu ?"
Fahira terus bicara dalam hatinya hingga tanpa sadar dia sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Yumna yang melihat Bundanya melamun lalu memanggilnya.
"Bun.. Kita sudah sampai.."
"Ah, sudah sampai ya ? Maaf Bunda nggak lihat.."
Fahira lalu mengambil uang recehan di tasnya kemudian membayar ongkos dan turun di ikuti Yumna yang dibantu olehnya.
Fahira menghentikan langkahnya di depan gerbang, dia mengambil nafasnya dalam dan menghembuskannya dengan kasar.
"Huuufftt... Ayo Fahira.. Jangan terus memikirkannya, lupakan dia sejenak. Kau harus bisa !"
Fahira menyemangati diri sendiri, dia menunduk tersenyum pada Yumna yang ia gandeng disebelah kanannya, lalu melangkah masuk dengan senyuman palsu untuk menutupi kesedihan nya yang dia rasakan pagi ini.
...----------------...
Bersambung...