NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAM DUA EMPAT

Gantara baru tiba di kediaman keluarga Miller, dan bersama Izzul, lelaki itu keluar dari mobil King Miller yang satu minggu lalu diambilnya untuk servis berkala.

Baru saja Gantara menginjakan kakinya di halaman belakang rumah. Tepatnya di area yang biasanya dijadikan tempat untuk meletakkan mobil King Miller.

Di depan sana ada kolam renang sementara di atas sana, ada balkon kamar Fasha. Dan, Gantara sudah menatap wanita hamil yang berdiri dengan tatapan kosong.

Melihat itu, sontak Izzul menyeletuk cengengesan. "Apa hukumnya mencintai istri orang, Ustadz?"

Mendadak, Gantara menatap tajam ke arah Izzul yang suka sekali mengacau. "Jangan panggil aku, Ustadz!"

Izzul tertawa renyah. "Takut ya, gelar dibawa- bawa padahal dalam urusan mencintai, Ustadz pun sama halnya manusia biasa seperti Izzul."

"Jangan didengerin kaset rusak ini." Handry keluar lalu mengecek ban- ban mobil King Miller kembali sebelum diperiksa pemiliknya.

Gantara tertawa kecil lalu menatap kembali Fasha yang agaknya asyik dengan lamunan dan sesalnya perpisahan. Andai saja Gantara bisa berikan pundaknya, ia akan bahagia.

"Dia masih istri orang, Boss!" Izzul seolah paham apa yang Gantara pikirkan.

"Astaghfirullah." Gantara lalu beristighfar karena dia akui dia terlalu lancang memikirkan milik orang.

Handry tergelak. "Kencengin lagi nyebut namanya, Boss. Bisa jadi besok, sudah boleh keluar putusan versteknya!"

"Aku menyebut nama Fasha hanya untuk kebahagiaannya, bukan untuk ku sendiri asal kalian tahu."

"Semoga memang tertulis di Lauhul mahfudz, bahwa bahagianya Neng Fasha, memang bersama mu, Boss!" doa Handry.

"Aamiin 271 triliun kali...," sahut Izzul.

...][∆°°°°^°°∆°°^°°°°∆][...

Rumah Sakit.

Disumpah demi apa pun, Azahra benar hamil anak Bachrie. Bahkan, Azahra rela test DNA demi membuktikan bahwa valid, janin yang dikandungnya adalah anak Bachrie.

Namun, dokter tidak menyarankan test DNA dilakukan mengingat rawannya kehamilan yang mungkin bisa saja mengalami kontraksi berlebihan atau masalah lainnya.

Sebab, meski pengambilan sampel DNA dari jaringan plasenta bisa dikerjakan pada usia kehamilan sepuluh sampai delapan belas minggu, pemeriksaan ini tetap berisiko menyebabkan keguguran.

Penjelasan dokter membuat Bachrie teringat kepada Fasha, di mana istri pertamanya memang segera menolak dengan tegas ketika dirinya dibutakan cemburu hingga khilaf dan menyuruh test DNA.

Andai pikirannya tak kalap waktu itu, Bachrie mungkin masih bisa memandang wajah cantik polos Fasha yang sering dia tatap saat tertidur dan mampu menenangkan hatinya.

"Bachrie tetap tidak mau menceraikan, Fasha Bah! ... Dia belahan jiwaku."

Di atas sofa, Bachrie mencengkeram erat lengan Jatmiko yang akhir hanya mampu mengusap punggung putranya.

Jatmiko dilanda masalah, istrinya masih terbaring sakit, dan Jatmiko hanya seorang diri untuk menenangkan putra satu- satunya yang tengah menghadapi masalah besar.

"Jodoh tidak ke mana, Ngger. Kalau hari ini kamu merelakan Fasha, bukan berarti esok atau di kemudian hari kamu juga tidak bisa kembali memeluknya."

Bachrie mengusap wajah, menyugar rambut hingga ujung tengkuk. Bachrie kalut dan yah, sepertinya dia lupa bagaimana berdzikir untuk menenangkan jiwa.

"Kamu masih punya tanggung jawab atas kehamilan Azahra. Biar bagaimana pun, Azahra itu masih sah istrimu. Dan bayi yang dikandungnya masih cucu Abah," ujar Jatmiko.

Bachrie tergelak sumbang. "Bagaimana bisa Bachrie menjalani hari- hari Bachrie dengan wanita monster sepertinya, Bah?"

Jatmiko paham, memang tidak mudah menjalani hubungan setelah longgarnya celah yang Azahra ciptakan. Tapi, Azahra dan janinnya masih tanggung jawab Bachrie.

"Kamu percaya kan, ... tiada selembar pun daun kering yang akan terjatuh, tanpa izin Allah Azza Wa Jalla." Jatmiko beri nasihat.

"Allah tidak pernah mengatakan bahwa jalan hidup akan mudah. Tapi, Allah mengatakan Allah akan bersama orang yang sabar, Ngger."

Bachrie terkekeh miris. "Jelaskan bagaimana cara Bachrie bersabar sementara penawar hati Bachrie meminta cerai?"

"Kamu masih punya Allah, Ngger. Cintai Allah melebihi segala yang kau cintai di muka bumi ini, insya Allah seluruh yang ada di bumi akan dengan senang hati mencintai mu."

Bachrie merasa tertampar. Mungkin benar kata Abah, Bachrie sedang ditegur Tuhannya kali ini, dan Fasha diambil darinya karena lalai akan kewajibannya sebagai manusia.

Selain ritual lima waktu. Mencintai Allah lebih dari segalanya juga bentuk spiritualitasnya.

Ah, entahlah, di tengah rasa kalut malutnya, Bachrie menjadi maklum kepada hal- hal berupa musibah yang menimpanya.

Dia pandai perihal hukum agama, tapi tidak berlaku sesuai dengan hukum itu sendiri.

"Gus..." Sulaeman sang pengacara, baru saja hadir di tengah keduanya, lelaki itu segera mohon izin untuk bicara.

"Apa informasi terbaru Zahra?" Jatmiko yang lalu memberikan kuasa.

Sulaeman duduk di sofa yang menghadap Jatmiko, sementara di ranjang pasien, Fatima masih tak berkutik di bawah selang oksigen.

"Penangguhan penahanan yang kita ajukan ditolak oleh pengadilan, Gus. Jadi, Nyonya Zahra tetap harus menjalani masa hukuman di penjara, ... setidaknya dua pertiga masa pidananya, minimal selama 9 bulan dan bisa mengajukan bebas bersyarat."

"Lakukan yang terbaik," titah Jatmiko.

Bachrie mengembuskan napas setelah menghela berat. "Bagaimana dengan Fasha?"

"Nona Fasha mengembalikan saham dan seluruh harta yang Anda alihkan, Gus."

Bachrie terkekeh sesak. "Dia meremehkan ku? Dia pikir aku akan meminta lagi harta yang kuberikan padanya, begitu?!"

Sulaeman menggeleng. "Sepertinya ... Nyonya Fasha memang sengaja melakukannya, karena ini yang akan mempermudah proses perceraian. Jelas, ... pengadilan akan menganggap Nyonya Fasha tidak pernah lagi mendapatkan nafkah."

"Aku mau kita terus ajukan banding sampai dia lelah menuntut perceraian!" kata Bachrie.

"Sudah, Ngger." Jatmiko menegur keras kali ini.

"Bachrie tidak mau pisah, Bah!"

"Tapi Fasha berhak memiliki kehidupan yang dia inginkan." Jatmiko lelah menyaksikan putranya terus menerus membuang waktu.

Nyatanya, Fasha memilih pergi. "Kamu fokus saja dengan Zahra. Bagaimana pun, Zahra sedang hamil anak mu juga! Biarkan Fasha untuk kali ini. Jadilah lelaki sejati, Bagus!"

"Bachrie tidak rela, Bah!" sanggah Bachrie.

"Jodoh tidak ke mana!" Jatmiko berusaha meyakinkan bahwa hidup tidak seputar kemauan Bachrie yang selalu harus dituruti.

"Bangkit, perbaiki kesalahan mu, lain waktu, kamu masih bisa berjuang jika memang di Lauhul mahfudz, Quilla Fasha Miller masih tercatat sebagai jodoh mu!"

Bachrie menghela dalam, dan seharusnya, dia tidak hanya berjuang dengan keras kepalanya, tapi juga perang di sepertiga malam karena mungkin, Fasha justru berdoa agar mereka cepat bercerai.

1
Nenie Chusniyah
luar biasa
Nurlaelawati
Luar biasa
Qhii
lahhhh.....malah silang menyilang njirrr
Qhii
yaelah.....muter² doang dunia nabil mahhh
Ricis
Iki piye toh, kok ruwet temen kisahe Nabeel
Isnani Murti
lanjut thor, aku padamu...
Lita Pujiastuti
Bachrie, itulah yg dirasakan Fasha saat melihatmu bersama Azahra di ruang kamar utama. saat masih jd istrimu....skrg kamu merasakan sakit, pdhl sdh tdk ada hub apa² lg....
Haida Royana
Terimakasih kk Auuthor tisunya...sangat menyesakkan dada
Rini Andriyani
Luar biasa
Rini Andriyani
Lumayan
Lita Pujiastuti
Digetunono wes ra guno, Bachrie....ikhlasno ae ....kadung jeru leh mu natoni Fasha....
Ricis
bela²in baca maraton cerita ini dlu biar nyambung nanti pas mau baca sequel nya 😄
Retno Budhihartati
Luar biasa
Yuyun Yuningsih
bagus top markotop acha
Joel
punya mertua kaya gitu perlu diracuni biar bisa cepat ketemu yang maha kuasa...🤣🤣🤣🤣
Isma BilqisAlzea
Luar biasa
Lita Pujiastuti
Ingat Bacrie...jika apa yg kamu sia² kan telah dipungut oleh org lain, maka penyesalanmu tiada artinya...
Novita Ae
Luar biasa
Isnani Murti
si Bachrei sudah gila kale...
Deni Supriadi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!