George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Nyamuk betina
2 jam kemudian Fay yang sudah kelelahan tertidur pulas dalam pelukan Geo.
" Jangan berhubungan dengan pria lain Papi cemburu " ucap Geo mengelus pipi Fay dan terus menatapnya sedari tadi .
Geo tau mungkin ini adalah karma baginya yang selama ini banyak bermain dengan perempuan tanpa menaruh rasa cinta hingga sekarang ketika dia mencintai Fay ujiannya sangat banyak sekali .
Mulai dari Fay yang masih sangat labil , terus meragukan Geo, meminta berpisah hingga tanpa Geo sadari dia berhubungan dengan pria lain .
Geo duduk dan mengambil krim pijit " Papi nggak mau nanti kamu sampai sakit hanya karena merasakan efek percintaan kita " ucap Geo dengan tulus memijit Fay agar setelah bangun nanti tidak begitu merasakan efeknya.
" Maafkan Papi " ucap Geo yang sebenarnya sadar kalau istrinya memang masih belum dewasa untuk menjalankan kewajiban nya sebagai seorang istri sebagaimana mestinya.
Tidur Fay malah semakin nyenyak karena di pijit Geo dengan gerakan lembut yang membuatnya nyaman .
Muachh .
" Cantik " tatapan penuh cinta Geo mengecup kening Fay cukup lama sebelum masuk kekamar mandi .
Malam harinya.
Fay yang duduk disofa menatap ponselnya yang kini sudah hancur sampai kacanya keluar akibat di banting Geo tadi .
" Awas aja Papi nggak bakal aku sapa" ucap Fay dengan cemberut ingin ngambek pada Geo yang sudah membanting ponselnya.
..........
" Hissss, Papi pulang kerjanya lama benget udah malam juga " gerutu Fay meluruskan kakinya diatas sofa merasa kesal apalagi mengingat tadi siang .
Setelah membantu Fay mandi dan mereka makan Geo langsung pergi kekantor karena ada urusan walaupun tadi sempat bertanya kalau Fay tinggal sendiri bagaimana.
Ya karena masih marah Fay bilang pergi saja tapi pria sialan itu malah benar-benar pergi .
" Benar-benar pria tidak peka " kesal Fay membanting lagi ponsel yang dipegangnya kelantai sampai hancur .
Fay berjalan dengan pelan menuju meja makan dan makan sendirian.
Ceklek .
Geo masuk kedalam apartemen dan langsung duduk di kursi tepat dihadapan Fay yang sedang makan lalu melepas jas nya .
" Pokoknya Papi harus ganti ponsel aku malam ini juga " ucap Fay yang membuat Geo langsung menatapnya dengan mata menyipit .
" Humm, kenapa nggak bisa sehari aja tidak chat dengan pacar kamu itu ?" senyum kecut Geo bertanya sambil mengisi piringnya dengan nasi.
Brak.
" Hehhh, Papi pikir aku tidak kesepian saat ponselku rusak " marah Fay sampai menggebrak meja .
" Iya , kamu kesepian karena tidak bisa lagi chat dengan pacar kamu itu " sinis Geo memandang Fay dengan geram .
Sungguh sakit sekali hati Geo hari ini mengetahui bahwa selama ini Fay selalu menceritakan apapun yang dia rasakan walaupun bukan secara keseluruhan pada Farhan setiap hari seolah pria itu adalah tempat pulangnya.
Sebenarnya Geo sudah membelikan Fay ponsel baru sebagai permintaan maaf nya karena memang salah tapi ketika meminta asisten nya memasukkan seluruh data ponsel Fay yang lama dengan menggunakan verifikasi Geo malah melihat semua situs yang bisa dia akses menggunakan email Fay .
" Aku nggak punya pacar " tegas Fay mengepal tangan nya menatap Geo yang sepertinya ingin mengajak perang .
" Ooooh, iya lupa namanya pandae bukan Darling " sindir Geo semakin julid saja menyebutkan nama kontak yang Fay save.
" Papi apa sih itukan temen aku " ucap Fay mempelototi Geo.
" Ehhh, tapi tunggu . Darimana Papi tau kontak itu " curiga Fay menatap ponselnya yang masih tergeletak diatas lantai setelah dia banting tadi .
Geo hanya membalas pertanyaan Fay dengan tatapan misterius.
Fay kembali teringat kalau semalam Geo sempat membaca chat nya tapi perasaan tadi saat pergi tadi apartemen Geo baik-baik saja tapi mengapa setelah pulang pria itu terlihat cemburu buta dan mood nya jelek sekali .
" Papi kalau makan dikunyah dulu " tegur Fay memegang tangan Geo yang terus menyendok nasi kedalam mulutnya.
Selesai makan Geo masuk kedalam kamar meninggalkan Fay yang masih bengong sendirian di meja makan .
" Perasaan tadi aku deh yang mau ngambek sama dia kok malah sebaliknya" melek Fay mengunyahnya makanan di mulutnya dengan terheran-heran.
...
Begitu Fay masuk kedalam kamar Geo yang sedang berdiri mengancingkan piyama itu langsung berbaring keatas ranjang dan sibuk bermain game di ponselnya.
" Papi " Fay naik keatas ranjang dengan pelan karena pahanya masih sakit lalu curi-curi pandang menatap ponsel Geo yang sepertinya main game asik.
Sedangkan Fay nggak punya karena ponselnya sudah rusak , jadi karena ingin main juga dia melihat dari ponsel Geo.
Geo yang melihat Fay curi-curi pandang ke ponselnya langsung berbaring memunggungi Fay dengan sengaja .
" hwaaa, Daddy. Geo jahat " teriak Fay mengadu sampai teringat Daddynya.
" Nggak ada Daddy kamu disini " cuek Geo yang sebenarnya ingin tertawa melihat istrinya yang lucu itu .
" Hmmm, " Fay memukuli punggung Geo yang terus cuek dan mendiami Fay sibuk dengan game nya .
" Akkkkk" erang Geo kaget saat Fay menggigit lengannya.
" Dasar nyamuk betina" ucap Geo akhirnya duduk menatap Fay yang ekspresi nya sudah marah bercampur sedih .
" Main gigit aja , sakit " ucap Geo kembali berbaring dan bermain ponsel mengabaikan Fay.
" Mommy aku mau pulang " tangis Fay terisak duduk memeluk lututnya merasa dikucilkan oleh Geo.
Geo mematikan ponselnya lalu menggenggam tangan Fay " cepatlah aku antar pulang " ucap Geo langsung berdiri mengajak Fay.
Fay menatap Geo dengan air mata yang berderai menatap Geo yang tiba-tiba berubah drastis.
" Kaki aku masih sakit " suara kecil Fay saat langkah Geo terlalu lebar dan tidak bisa Fay imbangi .
Geo mengangkat Fay lalu berjalan menggendong nya dari depan romantis nya .
" Papi beneran mau balikin aku kerumah ?" tanya Fay menatap Geo yang terus berjalan setelah menutup pintu kamar .
" huftt, balikin kamu gimana bukannya kamu yang mau pulang " ucap Geo dengan wajah polosnya kini duduk di sofa ruang santai membiarkan Fay duduk di pangkuan nya.
" Hiks, Papi kenapa sih kok jadi berubah sama aku " ucap Fay menatap Geo dengan mata yang berkaca-kaca sampai Geo tidak sampai hati menatap nya .
Geo memeluk Fay lalu mengelus kepalanya dengan sayang .
" Dengar baik-baik, Papi bukan berubah tapi kecewa sama Fay " ucap Geo setelah mengecup kening Fay lalu memegang pipi nya dengan kedua tangan.
" Farhan itu cuma temen aku " pernyataan Fay .
" Papi nggak masalah Fay berteman dengan nya , tapi jangan jadikan dia tempat pulang karena kamu punya suami " ucap Geo .
" Tempat pulang?"
"ceritakan apapun yang kamu rasakan pada Papi jangan pada pria lain, karena sekarang Fay punya suami " ucap Geo.
" Aku kan cuma cerita aja" pernyataan Fay merasa tidak ada yang salah .
" Jangan berbohong Papi tau semuanya" ucap Geo mengecup pipi Fay dalam jarak mereka yang sangat dekat .