Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelukan dari Ayah mertua
"Ada apa, Dad?" tanya Hana pada Dante yang duduk di ruang keluarga sembari memegang remote televisi.
"Duduklah," jawab Dante sembari menepuk sisi sebelahnya yang kosong.
"Maaf?" Hana merasa keberatan dengan permintaan Ayah mertuanya yang memintanya duduk di sebelahnya.
"Oh, sorry." Dante baru tersadar dengan tindakannya, karena ia terfokus pada televisi yang ada di depannya itu.
Dante menghela nafas dengan panjang, menatap menantunya yang sudah duduk di sofa yang lain, jaraknya lumayan jauh dengannya.
"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan. Jawab dengan jujur," ucap Dante.
Hana menegakkan kepalanya, menatap Ayah mertuanya yang terlihat sangat serius ingin berbicara dengannya.
"Apakah kamu masih mau mempertahankan pernikahan yang tidak sehat ini?" tanya Dante kepada menantunya.
DEG
Jantung Hana berdetak sangat cepat mendengar pertanyaan ayah mertuanya yang seolah tahu tentang perasaannya.
"Jawab Hana, terus terang saja aku merasa berdosa denganmu, dan aku merasa bersalah karena anakku telah membuatmu menderita," terang Dante, menatap Hana yang diam membisu.
Hana menggigit bibir bawahnya dengan perasaan sesak. Jika dirinya bisa lari dari takdir yang tengah membelenggunya, maka ia akan lari sejauh mungkin. Tapi, sayangnya ia tidak bisa, ia masih memikirkan kedua orang tuanya. Bagaimana nanti jika dirinya bercerai dengan Gery, pasti pria itu akan membuat keluarganya bangkrut. Dan Hana tidak mau jika kedua orang tuanya hidup sengsara karenanya.
"Dad, aku--"
"Jangan takut mengatakannya Hana. Di sini aku lah yang paling berkuasa, bukan Gery." Dante memotong ucapan Hana dengan cepat.
Hana menundukkan pandangannya yang mengebun. Lalu menatap Dante lagi dengan perasaan yang tidak karuan.
Dante mendekati Hana, lalu mendudukkan dirinya di samping menantunya itu. "Aku rasa kamu membutuhkan bahu untuk bersandar," ucap Dante apa adanya tidak ada maksud lain. Walau pun Dante seorang pria yang berhati dingin, tapi dia tidak suka melihat wanita bersedih.
Hana menganggukkan kepalanya, dengan cepat ia menubruk dada bidang Dante. Benar kata Ayah mertuanya itu, jika dirinya membutuhkan bahu untuk bersadar untuk menumpahkan tangis dan segala lara yang selama ini ia pendam. Hana menangis pilu di dada bidang ayah mertuanya itu.
Kedua tangan Dante yang menggantung dengan ragu merengkuh tubuh ramping menantunya. Mengusap-usap punggung Hana dengan pelan dan penuh kelembutan, seolah menyalurkan kekuatan kepada menantunya itu.
Begitu pula dengan Hana tanpa sadar memeluk tubuh Dante dengan erat, bahkan ia tidak memedulikan lagi jika baju Dante basah karena air matanya.
Sebuah pelukan hangat yang sudah tidak pernah di rasakan oleh Hana dari ayahnya. Dan anggap saja saat ini Dante adalah ayahnya yang sedang memberikan kekuatan kepada dirinya.
Namun tetap saja pelukan Dante menyalurkan geleyar aneh yang merasauk ke dalam dadanya.
"Sudah. Kamu tidak sendirian lagi. Aku akan membantumu berpisah dengan Gery," ucap Dante, setelah Hana merasa tenang.
Dante mengurai pelukan tersebut lalu menatap wajah Hana yang terlihat sendu. Kemudian ia menangkup wajah menantunya itu dengan kedua tangannya, seraya mengusap air mata Hana dengan ibu jarinya.
"Terima kasih, Dad," ucap Hana dengan suara seraknya.
Tatapan mereka bertemu dan saling mengunci. Mereka berdua terpaku untuk beberapa saat, dan memutuskan pandangan saat mendengar suara pintu terbuka dari luar.
"Gery!" sentak Dante saat melihat putranya pulang keadaan mabuk dan pakaian yang berantakan.
***
Emosi ya bestie.🤣
Maaf ya slow update, tapi mulai besok rutin update lagi kok. ❤❤
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk