NovelToon NovelToon
Cinta Suamiku Untuk Wanita Lain

Cinta Suamiku Untuk Wanita Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami / Matabatin / Janda
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hawa zaza

Cinta memang tak memandang logika. Cinta tak memandang status. Suami yang ku cintai selama ini, tega menikah dengan wanita lain di belakang ku.

"Maafkan aku Ris! Tapi aku mencintainya. Dan sebenarnya, selama ini aku tak pernah mencintai kamu!"

"Jika memang kamu mencintai dia, maka aku akan ikhlas, Mas. Aku berharap, jika suatu saat hatimu sudah bisa mencintaiku. Maka aku harap, waktu itu tidak terlambat."

Risma harus menerima kenyataan pahit dalam rumah tangganya, saat mengetahui jika suaminya mencintai wanita lain, dan ternyata dia tak pernah ada di hati Pandu, Suaminya.

Akankah Pandu bisa mencintai Risma?
Dan apakah saat cinta itu tumbuh, Risma akan bisa menerima Pandu kembali? Dan hal besar apa yang selama ini Risma sembunyikan dari semua orang, termasuk Pandu?

Simak yuk kisahnya hanya di Novel ini.

JANGAN LUPA TEKAN FAV, LIKE, KOMEN DAN VOTENYA... KARENA ITU SANGAT BERHARGA BUAT AUTHOR🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ungkapan cemburu yang menghadirkan luka

Sedangkan dilain tempat, Clara masih terus menatap ponselnya. Pesan yang dikirimnya di nomor Pandu, belum ada satupun yang masuk.

Masih terlihat centang satu sejak semalam.

Gelisah itu pasti, kesal apa lagi, cemas dan niat untuk menemui Pandu terus merongrong pikirannya.

Namun sudah terlanjur janji untuk mengikuti apa yang dikatakan ibunya.

Clara hanya bisa diam dengan berbagai dugaan yang semakin menyiksa batinnya.

Dugaan tentang kembalinya Pandu pada istri pertamanya dan mereka sedang merajut kasih.

Dugaan tentang Pandu yang tak lagi perduli dengan dirinya. Dan masih banyak lagi dugaan dugaan yang membuatnya kalang kabut akibat hati yang dipenuhi api cemburu.

"Apakah kamu sedang tidak ingin diganggu, Mas?

Begitu pentingnya istri kamu saat ini di hati kamu, sehingga kamu mengabaikan aku begitu saja disini. Kenapa rasanya sesakit ini?

Kalau saja aku tidak benar-benar mencintai kamu dan menjaga hatiku bertahun tahun demi untuk bisa bertemu dengan kamu lagi, mungkin aku tidak akan tersiksa seperti ini. Kalau bukan karena ibu yang memintaku untuk diam dan tetap di sini, menunggu kamu pulang dan menemui ku.

Mungkin saat ini, aku sudah ada disana meminta penjelasan kamu, Mas!"

Clara terus berbicara dengan hati dan pikirannya sendiri, Pandu benar benar membuatnya tak bisa merasakan nyenyak nya tidur dan enaknya makanan. Bahkan air mata sering kali menetes tanpa diminta.

Clara membuka laptopnya, dan mulai mengetik sederet kata untuk melepaskan rasa sesaknya dengan sebuah aksara. Dimana jiwanya kini terbelenggu dalam cinta yang mungkin tak seharusnya terjadi. Namun terkadang cinta memang tak berlogika, dia yang dicinta nyatanya telah hidup bersama dengan wanita lain dalam sebuah ikatan halal, yang dinamakan dengan pernikahan.

Cinta yang terlanjur menggebu dan dalam, telah mematikan logika demi sebuah rasa yang rela terbagi meskipun pada akhirnya akan menyakiti secara berlahan lahan.

"Kemana kamu, Mas?

kenapa kamu belum juga memberiku kabar meskipun sekedar lewat pesan singkat.

Haruskah sesakit ini menjadi yang kedua?"

Kembali Clara terisak dalam luka hati yang ia ciptakan sendiri, menikahi laki laki beristri harus siap dengan segala konsekwensinya, ponsel yang sedari tadi digenggamnya tak kunjung ada tanda tanda pesan masuk dari yang ditunggu.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Sedangkan Pandu, masih di posisinya yang tengah duduk di kursi tunggu dekat dengan ranjang Risma dibaringkan.

Pandu masih terus menatap istrinya penuh penyesalan, rasa bersalah yang tak berhenti ia gaungkan dari bibirnya yang tipis.

Setelah sekian jam, akhirnya Risma terlihat membuka matanya, dan kedua mata mereka saling mengunci dengan tatapan dalam. Berusaha menyelami hati masing masing dan mencari kesungguhan di dalam sana.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga sayang. Alhamdulillah terimakasih ya Alloh!" Pandu tersenyum lebar dan mengucapkan syukur berulang kali saat melihat Risma membuka matanya.

"Mau apa?

kamu mau minum, sayang?"

Pandu mengajukan pertanyaan dan membuat Risma mengangguk dalam lemah, bibirnya terasa kering dan tenggorokannya merasa sangat haus.

Dengan cekatan Pandu mengambilkan gelas yang ada di atas nakas tak jauh dari tempat Risma.

Pandu mulai meminumkan air ke dalam gelas ke mulut Risma dengan telaten.

Satu gelas tandas dan membuat Risma jadi sedikit merasa lebih baik, tenggorokannya tak lagi tersiksa karena menahan haus sejak tadi.

"Kamu mau makan?

Biar Mas yang suapin!" Sambung Pandu setelah meletakkan gelas kosong ke atas nakas.

"Gak, Mas! Terimakasih, Aku masih belum lapar!" Sahut Risma datar dengan pandangan nanar tertuju ke atas menatap langit langit kamar yang mulai terasa dingin karena suhu AC yang dipasang.

Pandu tersenyum dan kembali menggenggam jemari Risma lembut, diciuminya mesra dengan tatapan dalam di arahkan ke wajah istrinya yang masih nampak pucat.

Baru pertama ini, Risma melihat tatapan memuja dari suaminya dan perlakuan yang begitu lembut penuh kasih sayang yang sesungguhnya, bukan sikap dingin dan kaku.

Risma bergeming, berusaha mengatur hatinya yang dilanda gelisah, dan mati matian menahan tangisnya agar tidak jatuh dihadapan suaminya, biarlah perih itu disimpannya sendiri bersama luka yang tertumpuk selama sekian tahun dalam perjalanan kisah dalam rumah tangganya.

"Mas, pulang saja. Temani anak anak dirumah, kasihan mereka!" akhirnya Risma mengeluarkan suaranya, setelah sekian menit memilih diam dengan pikirannya sendiri.

"Anak anak ada mbak Romlah, tadi aku sudah menelpon mbak Romlah, meminta tolong untuk menjaga anak anak dirumah. Dan Cinta tadi juga sempat Vidio call menanyakan mamanya, dia sedih banget lihat kamu tadi, cepat sembuh ya, agar kita kumpul lagi dirumah." Sahut Pandu dengan tersenyum penuh perhatian.

"Iya, Mas, terimakasih!

Tapi kalau kamu sibuk, gak papa aku disini sendiri, lagian sudah ada suster yang nanti menjagaku, dan dokter Abas juga pasti sering datang untuk mengecek keadaan aku." Balas Risma tanpa mau melihat ke arah suaminya yang terlihat membuang nafasnya kasar, Cemburu! dan tak suka saat istrinya menyebut nama dokter yang selalu membuatnya kesal dan emosi.

"Aku akan menjaga kamu disini, kamu itu istriku, masih tanggung jawabku. Dokter sekedar menjalankan tugasnya, bukan untuk menemani pasiennya.

Jujur aku tidak suka kamu terlalu dekat dengan dokter Abas, dia terlihat begitu menginginkan kamu. Aku cemburu!"

Pandu mengungkapkan perasaannya dan memperlihatkan ketidaksukaan dirinya pada dokter Abas, Risma tersenyum kecut seiring perih dari luka hatinya akan penghianatan suaminya.

Masih bisa bilang cemburu saat dia dengan begitu mudah berbagi hati dan raga dengan wanita di masa lalunya, cinta pertamanya. "Munafik!" batin Risma merutukinya.

"Cemburu?

Cemburu dalam hal apa, Mas?" sahut Risma datar, masih dengan wajah yang enggan berpaling ke arah Pandu.

"Aku suami kamu, Ris?

Apa kamu sudah melupakan itu?

Aku tidak suka, kalau ada laki laki yang terlihat memuja istriku, laki laki yang terang terangan ingin mengambil istriku, laki laki yang tidak tau malu mengatakan perasaannya di hadapanku, suami kamu. Wajar kan aku cemburu dan ingin menjaga istriku dari laki laki itu?"

Sahut Pandu dengan sedikit menekan kata katanya menahan amarah di dalam hatinya.

Risma tersenyum, matanya sudah menampakkan mendung, sakit dan kecewa itu hadir bersamaan, saat semua sudah hancur, Pandu dengan begitu mudahnya ingin membawa Risma dalam keegoisannya, tak ingin melepaskan Clara tapi juga tidak mau berpisah dengan Risma.

"Lalu bagaimana dengan istri muda kamu, Mas?

Bukankah kamu sangat mencintai dia?

Bukankah kalian sama sama memiliki perasaan yang sama, Lalu rasa cemburu yang seperti apa yang kamu katakan tadi padaku?

Apakah kata kata itu juga boleh aku gunakan untuk menolak hubungan kamu dengan perempuan itu?"

Risma kembali mengeluarkan suaranya, dengan senyuman tipis dan mata tak lepas dari menyorot Pandu yang langsung terlihat salah tingkah.

1
Anonymous
ini udah tamat Thor ..,, ?
Berty Yuniarti
Buruk
May Keisya
emang... suami yg ga bersyukur
May Keisya
yg egois itu lu ma laki sampah km
May Keisya
keren... perempuan baik2 tdk akan meladeni pria yg sdh beristri apapun alasannya
May Keisya
ga ada yg bnr
Aqella Lindi
tinggal kn laki,laki kyak gni biar pangkat ny tggi dr pada tekanan batin
Khairul Azam
ooooo saraf semua ini
Khairul Azam
farid sama si pandu ini pria pria yg cuman mementingkan slakangan saja nafsu
Khairul Azam
aduh aduh lia kasih di kluarga km
Khairul Azam
klo udah cerai sama farid jgn balikan sama pandu, udah nikmati masa tua menyenangkan anak" dan memanjakan diri sendiri
Khairul Azam
km bisa ngomong begitu pandu tp km sudah mempermainkan pernikahan km dan risma
Khairul Azam
udah cerai aja nikah sama kakaknya pandu 🤭🤭
Rinda
rmang tentara bolh istrinya 2
Jade Meamoure
ampun deh Clara moralnya se upil
Adisty Bilqis
kereenn Risma ...
Adisty Bilqis
biasa lebih besar nafsu dan memilih obsesi nya cinta pertama nya.... atau mungkin takut di pecat yaa...
Adisty Bilqis
iiihhhh dasaarr koloorrijoo
Henik Irawati
kpn ini dilanjut thoor?
Anna BP
Menunggu alur hingga Risma kembali bersama Pandu dan hidup bahagia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!