kehadirannya tak pernah di harapkan. kelahirannya di anggap kesalahan besar dan bencana.
ia lahir karena sebuah kesalahan.
Dia...
seorang anak haram dari seorang pengusaha terkenal.
Ryicki Mahendra Setiawan Ananta.
dia lahir dari rahim seorang wanita malam yang sengaja di jadikan jebakan untuk menghancurkan nama baik sang pengusaha.
mampukah ia menjalani kehidupannya dengan baik,
setelah hal buruk juga perlakuan buruk tanpa keadilan kerap kali ia terima dalam setiap jengkal langkahnya.
dalam setiap hembusan nafasnya,
hanya hinaan yang ia terima.
dialah gadis cantik berwajah dingin...
Maurelia Agastya prameswari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28 ketika hati berisyarat
Di dalam sebuah ruangang yang cukup luas, nampak seorang Ricky Ananta berdiri di sisi jendela.
Matanya menatap pemandangan lalulintas yang cukup ramai di bawah sana.
Sejenak ingatannya melayang pada kejadian beberapa waktu yang lalu di kampus Ashab.
Flass on
" minta maaflah kepada Clara, Maura...." pinta pak Gunawan kepada Maura tadi.
Maura sontak mengangkat kepalanya menatap sang kepala rektor.
Tatapan mata gadis itu begitu tajam, tak ada rasa takut sedikitpun di sana.
" aku tidak akan minta maaf, aku tidak bersalah...." tolak Maura dengan suara lantang.
" tapi kau harus melakukannya.....
Bagaimanapun masalah ini harus di selesaikan dengan baik baik.
mau kau atau dia yang bersalah, nyatanya kini dia menjadi korban dan harus menjalani perawatan " pak Gunawan mencoba memberi pengertian kepada Maura.
" aku tetap tidak mau....
Aku tidak bersalah, aku tidak akan menghajarnya jika dia tak mencari perkara denganku.
Jika kalian berada di posisiku, aku yakin kalian akan berbuat hal yang sama....
Kecuali kalian adalah anak durhaka...." jawab Maura tanpa rasa takut.
" Maura....!! " pak Gunawan sedikit bersuara lantang. Jawaban gadis itu cukup tidak enak di dengar.
Tapi nampaknya Maura tak ambil peduli.
Ia tetap pada pendiriannya.
" Jika kalian ingin mengeluarkan aku dari sini karena aku tidak mau meminta maaf padanya.
Aku terima...." jawab Maura lagi dengan sangat tegas dan seakan tak bisa lagi di bantah.
Ricky yang menatap gadis itu tercengang,
Maura di intimidasi banyak orang, tapi tak sedikitpun gadis itu gentar.
Sungguh karakter yang kuat, sama seperti dirinya....
" Maura....kau tunggu aku diluar..." tiba tiba Ricky menyebut nama gadis itu untuk pertama kalinya.
Maura sontak menatap pria itu tak berkedip.
Ia seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Sementara Ricky,
Entah kenapa,
tiba tiba ia merasa tak suka melihat Maura di intimidasi seperti itu.
Hingga tanpa sadar, ia menyebut nama gadis itu dengan suara yang cukup lantang dan keras.
Maura masih betah menatap sang pemilik suara itu,
ia paham maksud pria itu, tapi ia merasa enggan sebenarnya untuk keluar rungan karena merasa masalahnya belum selesai.
Tapi ketika ia melihat mata seorang Ricky Ananta melotot lebar kepadanya,
Lagi lagi ia tak berdaya.
Dengan berat, ia akhirnya pun keluar dari ruangan itu.
Kemudian ia berdiri di depan pintu yang terbuka sedikit.
" sudah aku bilang...aku mengambil semua tanggung jawab atas perbuatannya, termasuk permintaan maaf atau apalah itu yang menyangkut permasalahan ini,
termasuk perihal pengobatan atas nama Clara Lewis.
Itu semua menjadi urusanku....
jadi kuharap anda semua sudah mengerti maksudku bukan... ?! " suara Ricky menggema ke seantero ruangan.
Melihat dengan mata dan kepalanya sendiri seorang Maura di intimidasi seperti itu, ia tak suka.
Selama ini ia hanya menyelesaikan dan menghadapi Maura sendiri.
tanpa pernah melihat Maura di posisikan seperti saat ini.
" aku harap....masalah ini benar benar selesai sampai di sini "
Tekan pria tampan bertubuh tinggi atletis itu.
Tatapan matanya menatap satu persatu orang orang di sana.
Dan mereka semua tertunduk.
Mereka tak tahu ada hubungan apa antara pria itu dengan sang mahasiswa bernama Maura itu.
Tapi yang jelas....
Mereka tak punya cukup keberanian berurusan dengan seorang Ricky Ananta.
Flass off
Ricky menghela nafas,
Sungguh ia tak habis pikir.
Hampir semua teman bisnisnya yang baru melihat Maura akan mengira gadis itu adalah putrinya.
Dan mereka akan berkata,
Jika Maura adalah dirinya versi perempuan.
Dan lagi...
Kenapa ia juga merasa, jika sifat, watak dan sikap Maura begitu mirip dengannya.
Apalagi sang ayah dan sang ibu pun pernah berkata hal yang sama.
Kedua orang tuanya berpendapat seperti itu setelah melihat bagaimana Maura melawan Natalia.
Keras kepala, angkuh....dan pembangkang.
Hati Ricky Ananta tiba tiba berdesir dan berbisik....
Mungkinkah.....
Tapi......
" Bram....datang ke ruanganku sekarang "
Ricky tiba tiba menghubungi sang assistan.
Tok tok tok....
" masuk....."
Cklek....
" permisi presdir...."
" kenapa kamu Ris ?! Di mana Bram...?! " tanya Ricky ketika yang datang bukan Bram tapi justru assistan Bram.
Aris.
" maaf presdir, pak Bram belum kembali dari meeting di luar kantor bersama pak Leo " jelas Aris.
Aris merupakan salah satu staf khusus di jajaran yang di bawahi assistan Bram.
" ok baiklah....
jika dia sudah datang, minta kepada Bram untuk mengatur pertemuanku dengan dokter Budi " kata Ricky kemudian sambil terus mengutak atik layar kotak di hadapannya.
Sementara Aris terpaku di tempatnya.
Pasalnya dokter Budi adalah dokter pimpinan rumah sakit milik keluarga Ananta.
Sekaligus juga dokter pribadi keluarga Ananta.
" apa presdir memiliki masalah....e....maksud saya...." Aris tergagap ketika tiba tiba Ricky menatapnya tajam.
" apa aku harus mengatakan padamu urusanku dengan dokter Budi Aris ?! " tanya Ricky dengan menatap Aris tanpa ekspresi.
Aris semakin tergagap.
" tidak presdir...." jawab pria itu kemudian segera tertunduk takut.
" baiklah...itu saja, keluarlah...." kata Ricky sambil mengalihkan kembali perhatiannya pada layar lap top di hadapannya.
" permisi presdir " pamit Aris.
" hemmm....."
Aris segera keluar dari ruangan itu, dan segera kembali ke mejanya.
Sesampainya di sana, ia nampak mengutak atik ponselnya dan mengirimkan beberapa pesan pada seseorang di seberang sana.
Aris : ( nona....
Presdir memerintahkan assistan Bram untuk mengatur pertemuan antara dirinya dan dokter Budi )
Pesan terkirim dan langsung di buka oleh seseorang di seberang sana.
nona : ( untuk urusan apa ?! )
Aris : ( tidak tahu nona...saya sudah coba tanyakan, tapi presdir tak mengatakan apapun.
Perlu anda tahu...presdir sedikit aneh setelah kembali ke kantor )
Nona : ( baiklah...kau kembalilah bekerja, jangan lupa selalu kabari aku, bayaranmu akan segera ku transfer )
Aris : ( baik nona, terimakasih )
Pesan berakhir.
Aris memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku kemejanya dan melanjutkan pekerjaannya.
Sementara itu di seberang sana,
Tepatnya di dalam kamar mewah di sebuah rumah besar.
Seorang wanita cantik nampak berdiri di depan kaca di dalam kamarnya.
" dokter Budi...." desisnya pelan.
" apa yang sedang kau rencanakan kakak ipar ?!
Jangan bilang kau akan melakukan tes itu lagi....
Tidak..tidak...kau tidak boleh melakukannya....
Tapi dokter Budi....
Sialan...
Kenapa harus dokter Budi, aku akan sulit mendekatinya, jika memang urusannya adalah itu....
bagaimana caranya aku untuk tahu...." kata wanita itu yang tak lain adalah Natalia.
Ia sudah berada di rumah setelah ia kembali dari kampus Maura tadi.
Dan sekarang,
Ia tampak sedang khawatir setelah menerima pesan dari seseroang di sekitar Ricky yang sengaja ia suap untuk mengawasi setiap gerak gerik kakak iparnya itu.
🌿🌿🌿
Di dalam kamar sebuah rumah sakit,
Nampak dua orang gadis sedang duduk berhadapan di sisi jendela.
" apa rencanamu ?! apa yang akan kau lakukan dengan rekaman itu ....?! " tanya Oliv kepada Clara.
Sementara Clara yang di tanya nampak meremas ponsel di tangannya dengan kuat.
" dasar murahan...tak kusangka dia bertindak sejauh itu.
Menjijikkan....
Aku tidak akan tinggal diam Oliv...
Aku bersumpah, aku akan menghancurkan gadis sialan itu hingga tak bersisa " jawab Clara penuh amarah.
Hati Clara begitu sakit,
Rekaman yang ia pegang kini tanpa sengaja ia dapatkan.
Ponsel Akhtar tertinggal di kamar perawatannya ketika pemuda itu datang menjenguknya beberapa waktu yang lalu.
Ia yang merasa kepo dengan isi ponsel itu berinisiatif membukanya.
Namun....
Ia justru di buat terkejut dengan salah satu rekaman cctv di apartemen Akhtar yang tersambung dengan ponsel pria itu beberapa waktu yang lalu.
Jantungnya terasa di buat meloncat keluar dari dadanya.
Dan hatinya terasa di remas remas.
Darahnya mendidih dan bergolak.
( Akhtar terlibat one night stand dengan Maura, atau...
Mereka memang sudah sering melakukannya....?! )
Tanyanya di dalam hati.
( tapi...sejak kapan mereka bertemu ?! Kenapa ia tak tahu apa apa.....) imbuhnya di dalam hati.
Clara segera mengirim video rekaman itu ke ponselnya sebelum ia meminta Oliv mengembalikan ponsel pemuda itu.
Ia bersumpah....
Ia akan menghancurkan Maura dengan bukti video asusila itu.
" nikmatilah hari harimu Maura...sebelum kehancuranmu datang "
serrraaaangngng....🔫🔫🗡️🗡️💣💣
btw, majikanmu masih hidup jadi perjuangin... kalau perlu minta tolong sama kakek nenek Maura. mereka kayaknya udah mulai sayang sama Maura.
biar Ricky nyesel udah nyia-nyiain anak kandung sendiri demi anak orang.
anak yang kata-katain anak pelacur malah anak gadis baik-baik. justru yang dianggap istri yang baik malah seorang wanita murhn