Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 15.
Julia berusaha mendorong tubuh Lucas yang memeluknya.
"Lepaskan aku, lepas!" teriaknya mencoba keluar dari pelukan Lucas.
Dia tidak ingin bersentuhan lagi dengan pria itu, tapi akhirnya bersentuhan lagi, Julia benar-benar marah.
Dengan sekuat tenaga Julia mendorong tubuh Lucas, dan akhirnya tubuh lelaki yang tinggi kekar itu pun terlepas, tapi tidak menjauhkan mereka satu sama lain.
Mata Julia melotot marah menatap Lucas.
"Aku tidak mau kamu sentuh, aku tidak suka!" teriak Julia terus terang dengan amarah yang meledak-ledak.
Lucas merasa sakit hati mendengar amarah Julia tersebut, tidak suka menyentuh tubuhnya.
Pria itu menghela nafas, dia ingat bagaimana kasarnya waktu itu dia menyentuh Julia, tentu saja bagi Julia bersentuhan dengan pria tidak menyenangkan.
Dia akan menebus semua kesalahan yang telah dia perbuat, sekarang dia ingin mengatakan hal yang penting dulu pada Julia.
"Baiklah, aku tidak akan menyentuhmu tanpa ijin darimu, sekarang maukah kamu bicara dengan ku?" tanya Lucas lagi pada Julia.
"Bicaralah disini!" kata Julia memalingkan wajahnya.
Lucas kembali menghela nafas.
"Nak, maukah kamu pergi sebentar melihat-lihat rumah kita?" tanya Lucas dengan lembut pada Harry seraya mengelus kepala putranya itu.
"Iya, mau! Papa pelan-pelan saja bicara pada Mama, jangan terlalu keras, Mama terlalu cengeng, nanti dia tidak mau memaafkan Papa!" ujar Harry menasehati Lucas.
"Baik nak, Papa akan dengarkan apa yang kamu katakan!" jawab Lucas patuh.
"Biarkan saja dia di sini, kita bicara di sana saja!" sahut Julia tidak mau Harry pergi keluar dari kamar itu, telunjuknya menunjuk sudut kamar tempat mereka berbicara.
Sepertinya sudut itu bisa untuk tempat mereka bicara, dan tidak terdengar oleh Harry.
"Baiklah!" Lucas akhirnya mengalah.
Pria itu berjalan ke tempat yang ditunjuk Julia tadi, dan berdiri di sana menunggu Julia datang.
Sekarang mereka berhadap-hadapan saling memandang, walau Julia menengadahkan kepalanya untuk memandang wajah Lucas.
"Ayo, katakan!" ujar Julia dengan galak.
"Ayo kita menikah!" kata Lucas dengan nada yang tenang.
Sesaat Julia terdiam mendengar perkataan Lucas tersebut, matanya tidak berkedip memandang Lucas.
"Apa katamu?" tanya Julia, telinga nya seperti salah mendengar.
"Ini demi Harry, kita harus menikah, aku harus bertanggu jawab!" kata Lucas lagi dengan yakin.
Julia tidak bisa berkata-kata.
"Aku tidak akan menyentuhmu tanpa ijinmu, kalau kamu tidak suka berdekatan dengan ku, kita bisa tidur di kamar terpisah, dan kamu boleh melakukan apa yang kamu inginkan, tapi jangan pernah sekali pun untuk pergi lagi!" kata Lucas menjelaskan, agar Julia merasa nyaman, dia menetapkan kamar terpisah untuk mereka berdua.
Dia akan pelan-pelan mendekatkan diri pada Julia, karena masalah pemerkosaan yang di lakukannya, pasti membuat Julia trauma berdekatan dengannya.
Julia masih diam belum memberikan tanggapan, otaknya tiba-tiba error.
"Mari kita pergi menandatangani surat nikah, dan mulai hari ini tinggallah di rumah ini!" kata Lucas lagi.
Julia hanya diam saja, otaknya mulai berpikir.
Baiklah! Harry butuh Papanya, ini semua demi Harry, pria ini ingin bertanggung jawab, memang sudah seharusnya dia mempertanggung jawabkan perbuatannya! pikir Julia menyimak perkataan Lucas barusan.
"Setelah kita menandatangani surat nikah, aku akan membawa kalian kepada orang tuaku, aku akan memperkenalkan kalian kepada mereka!"
Julia masih diam, tidak menjawab ataupun membantah semua perkataan Lucas.
Memang mereka harus menikah, agar kehidupan Harry ke depannya terjamin dan tidak di anggap sebagai anak haram.
Seperti kerbau di cucuk hidungnya, Julia diam saja di bawa Lucas pergi mendaftarkan pernikahan mereka ke catatan sipil.
Baru saja turun kembali ke kota asalnya, Julia sudah menjadi istri Lucas.
Dan sekarang tinggal satu atap dengan pria itu.
Bersambung.....
cerita ini bagus bangt...