Cinta Suamiku Untuk Wanita Lain

Cinta Suamiku Untuk Wanita Lain

perempuan masa lalu

Netra ini tak berkedip menatap laki-laki tinggi tegap yang sedang asik ngobrol dengan teman-teman sesama alumni semasa SMA dulu. Ya, dia Pandu Aditama. Laki-laki yang sejak dulu ku impikan. Mencintainya dalam diam, sosoknya yang supel, dengan penampilan yang semakin menarik. Kulitnya yang putih, matanya yang sipit tapi punya tatapan yang tajam, dan sekarang tubuhnya semakin terlihat berisi dengan bodinya yang tinggi tegap. Laki laki yang kini menjadi salah satu perwira tinggi di Tentara Angkatan udara itu telah menghipnotis mata ini agar tak lepas dari memperhatikan semua gerak geriknya.

Bahkan sejak tadi, terlihat Pandu juga sering mencuri tatap ke arahku, senyum manisnya terbit begitu indahnya tatkala mata kami saling bertatapan. Aaah cinta yang lama terpendam kini semakin merekah.

" Ra, aku perhatikan kamu sama Pandu saling lirik, sepertinya aku mencium bau-bau tidak enak nih." tiba tiba Soni datang menghampiri dan langsung menembak ku dengan ucapannya yang ceplas-ceplos. "Apa an sih, sok tau kamu. kebiasaan deh." sahutku salah tingkah. Soni adalah salah satu teman yang dekat denganku, dia sering curhat dengan semua masalahnya. Soni terkenal sebagai Playboy kelas teri, bahkan istrinya sudah tiga, tapi sebagai sahabat dia sangat baik dan menjaga. Itulah yang aku suka darinya dalam persahabatan kami.

" Tadi, dia minta no WA kamu. Gimana, dia keren kan sekarang? tapi sayangnya dia sudah punya istri." lanjut Soni dengan ekspresi jahilnya.

"Dia sudah menikah Son? sayang ya, sepertinya aku harus patah hati untuk kedua kalinya." Soni tertawa lebar, sepertinya sengaja ingin meledekku. Dari dulu cuma Soni yang tau seperti apa perasaanku pada Pandu, bahkan aku sering menangis kala melihat pandu bersama wanita lain. Pandu memang salah satu siswa populer saat itu, banyak siswi yang mengejarnya, bahkan dia seringkali berganti pasangan. Tapi entah kenapa hati ini masih terus berharap cinta pada laki laki play boy sepertinya. Dan sialnya, sampai sekarang rasa itu, masih tetap sama, bahkan semakin menggila.

"kalau kamu yakin dan sanggup dengan resikonya, perjuangkan cintamu Ra. Karena aku yakin, Pandu juga menyimpan rasa ke kamu."

" Dari mana kamu tau? jangan mendorongku untuk jadi pelakor kamu Son, dasar teman menyesatkan." sungutku kesal pada sahabat karibku itu.

"eeh, bukan pelakor, tapi istri kedua pak perwira." hahahaa suara tawa Soni semakin membuatku kesal. Bisa bisanya dia bicara seenaknya tanpa di filter, bahkan banyak pasang mata yang tertuju pada kami. Duh malunya, tapi bagaimana lagi, dari dulu Soni memang begitu. Padahal sekarang ini dia sudah menjadi polisi yang bertugas di Polsek, tapi sifat cueknya tidak pernah hilang.

" Sudah, malu aku dilihatin orang. Bagaimana kalau ada teman kita yang dengar. Malu lah Son." sungutku pada Soni yang malah cengengesan tak jelas, bahkan nampak Pandu sedang menatap ke arah kami dengan tatapan yang entahlah, jujur aku jadi salah tingkah, jantung sudah tak bisa aku kendalikan.

" Terus saja kamu ketawa sampai bibirmu kering, sudah, aku mau pulang." malu dan salah tingkah, akhirnya membuatku ingin pergi dari tempat dimana kami sedang berkumpul, mengenang masa masa sekolah dulu.

"Mau kemana kamu Ra, kenapa buru buru?" sapa Linda, saat melihatku berjalan cepat keluar dari acara yang dibuat di salah satu rumah makan dengan nuansa taman yang indah.

"mau pulang Lin, aku duluan ya." pamit ku pada perempuan cantik yang dulu dikabarkan pernah dekat dengan Pandu.

"kok buru buru, kita belum ngobrol banyak loh ini. ayolah Ra, jarang jarang kita kumpul kayak gini." cegah Linda dengan nada manjanya. Pantas saja, Pandu pernah tergoda, suara Linda sangat seksi bahkan gayanya yang manja, pasti bikin para laki laki tergoda ingin mendekatinya.

"maaf Linda, aku lupa, kalau besok harus keluar kota berangkat pagi pagi, ada kerjaan yang menungguku, next time ya."aku berusaha memberi alasan agar tidak terlihat menghindar, tapi memang benar, besok pagi aku harus ke kantor cabang yang ada di Blitar, jadi aku tidak berbohong.

"yasudah, hati-hati ya."kamipun cipika cipiki tanda perpisahan. Melanjutkan langkah dengan jiwa separuh tertinggal. Iya, cintaku tertinggal disana, di hati seorang Pandu. Cinta yang hanya sepihak, tepatnya cuma aku yang merasakan. Sangat memalukan bukan.

"Clara Prameswari." langkahku terhenti saat ada suara memanggil namaku dengan sebutan lengkap. Dan seketika jantungku serasa ingin berhenti berdetak, wajah tampan itu kini tersenyum dengan tatapan matanya yang aah, yang pasti tubuh ini seketika melemas, sangking tak percayanya, jika seorang Pandu datang mengejar ku. Duh pedenya aku.

"Mau kemana? acara belum selesai. dan aku juga belum bicara sama sekali denganmu."sambung Pandu dengan gaya nya yang cool.

" Aku, a ku."entah dimana keberanian ku, berhadapan dengan yang dicinta membuatku tak berkutik sama sekali.

"Aku ingin bicara Ra, bisa?." sambung pandu dengan senyumnya yang terlihat begitu manis.

"Bicara? soal apa?" jawabku bingung.

"Soal hati." balasnya tanpa ragu, dan seketika tangannya menyambar jari jariku untuk digenggamnya erat, tanpa sadar akupun mengikuti langkahnya menjauh untuk mencari tempat duduk jauh dari teman teman. Kami menikmati malam di bawah temaram lampu taman di ujung restoran, duduk berdua di tempat yang hanya kita berdua yang ada. " Sebentar, aku mau pesan minum, kamu mau apa? kopi?" tawarnya lembut dan aku hanya bisa mengangguk dengan dada yang terus berdegup kencang. 'Cintaku sedang ada di hadapanku, haruskah aku melepasnya lagi.'

Terpopuler

Comments

Kartolo Bae

Kartolo Bae

menebak bkn menembak

2024-03-19

0

Chantika putri borpas(mukhbita

Chantika putri borpas(mukhbita

hadir lagi Thor 😊

2023-09-07

1

Endang Priya

Endang Priya

kisah seperti ini bikin esmosi dan nyesek. tp ttp bikin penasaran.

2023-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 perempuan masa lalu
2 menyatunya dua hati
3 Menjadi yang kedua
4 POV Pandu
5 sah
6 uang nafkah
7 pulang
8 POV Risma
9 kecurigaan Risma
10 Mahar rumah mewah
11 Lupa keluarga
12 obat di dalam kamar
13 Sakitnya Risma
14 Berhenti berjuang
15 perubahan sikap
16 Cemburu nya Pandu.
17 Cinta itu buta, ketika cinta tidak menggunakan logika
18 Pertemuan tak terduga antara Clara dan Risma.
19 memilih tak perduli
20 Abai
21 Pembalasan Risma
22 power istri sah sang perwira
23 Penyesalan yang terlambat
24 Penolakan Risma
25 Sama sama pilihan yang sulit
26 Munafik
27 Risma tak sadarkan diri
28 Cemburunya Pandu pada dokter Abas
29 Lepaskan dia Pandu
30 penyesalan Pandu
31 dugaan yang menyiksa
32 ungkapan cemburu yang menghadirkan luka
33 Lagi lagi Pandu cemburu
34 Menghubungi Clara
35 Risma dan rencananya
36 cerita mbak Romlah
37 Kamu tega, aku akan jauh lebih tega
38 Kedatangan Risma kerumah ibu mertua
39 Dukungan keluarga Pandu
40 Pandu tak berkutik
41 pertengkaran Clara dan Pandu
42 keputusan Pandu
43 Menuntut
44 Kamu akan hancur oleh penyesalan kamu Mas!
45 Kekecewaan Clara
46 Mengulur Waktu
47 Semua sudah berbeda, Mas!
48 uang hasil panen
49 Beli bibit ikan apa buat perempuan itu, mas?
50 Story watshap
51 permainan baru dimulai
52 POV Clara
53 tangisan Clara
54 Perubahan sikap Pandu
55 Sikap tegas Pandu untuk Clara
56 Kemunculan Clara di Madiun
57 sulit di atur
58 kecewa yang berujung sesal
59 pilihan yang sulit
60 ditolak petugas
61 kedatangan mertua
62 peringatan Pandu untuk Clara
63 kembalikan pada ayah
64 kesempatan
65 kepergian Risma juga Clara
66 tetap menunggu
67 tentukan pilihanmu
68 menemui Clara
69 Talaq aku, Mas. Dengan saksi ibuku
70 tersiksa lahir batin
71 pergi menjauh
72 Bertahan
73 aku sudah bercerai dengannya
74 butuh pelepasan hormon
75 Hamil
76 istri seutuhnya
77 Sandi
78 penolakan
79 Cintanya Pandu
80 Bertemu Sandi
81 kebahagian Risma
82 pernikahan Clara dengan Sandi
83 kejujuran
84 Sikap dingin Sandi
85 berbenah dan memberi waktu
86 insting seorang ibu
87 model majalah dewasa
88 Menjaga hati
89 usaha Erna mendapatkan nomor Ponsel Pandu
90 keinginan Sandi
91 melemaskan otot-otot yang tegang dengan air
92 menunggu
93 Kepulangan Pandu
94 kejujuran Pandu
95 kebersamaan di pagi hari
96 kenekatan Erna
97 luka pengabaian
98 Keteguhan cinta Pandu
99 kegelisahan Risma
100 Cemas
101 kedatangan Erna
102 Terusir
103 Pengakuan Sandi
104 Hanya luka masa lalu
105 kelucuan Galang
106 kecurigaan Pandu
107 teman sekolah
108 Erna vs Clara
109 selayaknya Pasangan suami istri
110 Kerumah nenek
111 pertemuan dua sahabat
112 Erna dengan masa lalunya
113 terimakasih
114 pertemuan sandi dengan Erna
115 jatuh cinta kembali
116 Sikap Sandi
117 kembali dingin
118 Surabaya
119 penyatuan
120 Cinta seorang ayah
121 perubahan
122 penampilan baru
123 luka masa lalu
124 baik baik saja
125 meneguhkan niatnya
126 tobatnya Erna
127 Dokter Abas
128 pamit
129 Pandu vs Sandi
130 kepergian Clara
131 penyesalan Sandi
132 jodoh takdir illahi
133 kehangatan keluarga
134 ke pondok Abah Faisal
135 kehamilan Clara yg kedua
136 Kecewa
137 Pandu ketemu lawannya
138 Meminta maaf
139 menyelesaikan luka masa lalu
140 perjodohan
141 tak dapat di bantah
142 bertemu Risma
143 menerima
144 Menikah
145 kritis
146 Temui Pandu
147 Pesan dari Sandi
148 gelisah
149 terungkap
150 Pandu bertemu dengan Dania
151 Ending
152 Cinta Suamiku untuk Wanita Lain Part 2
153 bukan ranahnya
154 Tak ada lagi air mata
155 rencana
156 Pemindahan aset
157 Tak tau malu
158 Silahkan bersenang senang, mas. Tapi saat kamu pulang, siapkan mentalmu.....
159 Kejujuran pak Roni
160 Kejutan untuk gundik suamiku
161 Jangan mengakui apa yang bukan milikmu
162 Modal lah sedikit
163 aku hanya mengambil apa yang menjadi hakku
164 Ancaman Risma
165 mengganti kunci
166 Nikmati masa sulitmu itu dengan gundikmu, mas. Aku tidak perduli!
167 Cinta itu masih ada
168 Ikut campur ibu mertua
169 perasaan seorang ibu
170 Senjata yang makan tuanya
171 Maafkan anak mama
172 Salah tetaplah salah
173 Terserah
174 jangan mengkambing hitamkan istrimu
175 Tidak ada kesempatan lagi
176 guna guna
177 Sakitnya sebuah pengkhianatan
178 Panik
179 mempermalukan gundik anakku
180 kebodohan Farid
181 ketegasan Risma
182 apa kamu masih mencintai istrimu, mas?
183 Ambil saja, mas
184 Surat cerai
185 Cinta tanpa syarat
186 penyesalan
187 tuan putri di hati Pandu
188 anak istimewa
189 Menyesal
190 Lia vs ibunya
191 Pergilah
192 Kebahagiaan Risma bersama anak anak
193 Pamit
194 meminta restu
195 Seperti orang kesurupan
196 aksi Galang dan Hamzah
197 Aksi Cinta
198 kompor
199 tak ingin terjebak
200 buat perhitungan
201 mendengar semuanya
202 Main cantik dan halus
203 cara terakhir
204 meminta mahar untuk kontrak rumah
205 ondel ondel
206 orang berkelas dan orang rendahan
207 kamu punya apa?
208 tak diundang
209 istri pertama ayah mu
210 kalian tidak sedarah
211 dendam yang tak terkatakan
212 kopi dengan sedikit gula
213 tidak dianggap
214 apapun caranya
Episodes

Updated 214 Episodes

1
perempuan masa lalu
2
menyatunya dua hati
3
Menjadi yang kedua
4
POV Pandu
5
sah
6
uang nafkah
7
pulang
8
POV Risma
9
kecurigaan Risma
10
Mahar rumah mewah
11
Lupa keluarga
12
obat di dalam kamar
13
Sakitnya Risma
14
Berhenti berjuang
15
perubahan sikap
16
Cemburu nya Pandu.
17
Cinta itu buta, ketika cinta tidak menggunakan logika
18
Pertemuan tak terduga antara Clara dan Risma.
19
memilih tak perduli
20
Abai
21
Pembalasan Risma
22
power istri sah sang perwira
23
Penyesalan yang terlambat
24
Penolakan Risma
25
Sama sama pilihan yang sulit
26
Munafik
27
Risma tak sadarkan diri
28
Cemburunya Pandu pada dokter Abas
29
Lepaskan dia Pandu
30
penyesalan Pandu
31
dugaan yang menyiksa
32
ungkapan cemburu yang menghadirkan luka
33
Lagi lagi Pandu cemburu
34
Menghubungi Clara
35
Risma dan rencananya
36
cerita mbak Romlah
37
Kamu tega, aku akan jauh lebih tega
38
Kedatangan Risma kerumah ibu mertua
39
Dukungan keluarga Pandu
40
Pandu tak berkutik
41
pertengkaran Clara dan Pandu
42
keputusan Pandu
43
Menuntut
44
Kamu akan hancur oleh penyesalan kamu Mas!
45
Kekecewaan Clara
46
Mengulur Waktu
47
Semua sudah berbeda, Mas!
48
uang hasil panen
49
Beli bibit ikan apa buat perempuan itu, mas?
50
Story watshap
51
permainan baru dimulai
52
POV Clara
53
tangisan Clara
54
Perubahan sikap Pandu
55
Sikap tegas Pandu untuk Clara
56
Kemunculan Clara di Madiun
57
sulit di atur
58
kecewa yang berujung sesal
59
pilihan yang sulit
60
ditolak petugas
61
kedatangan mertua
62
peringatan Pandu untuk Clara
63
kembalikan pada ayah
64
kesempatan
65
kepergian Risma juga Clara
66
tetap menunggu
67
tentukan pilihanmu
68
menemui Clara
69
Talaq aku, Mas. Dengan saksi ibuku
70
tersiksa lahir batin
71
pergi menjauh
72
Bertahan
73
aku sudah bercerai dengannya
74
butuh pelepasan hormon
75
Hamil
76
istri seutuhnya
77
Sandi
78
penolakan
79
Cintanya Pandu
80
Bertemu Sandi
81
kebahagian Risma
82
pernikahan Clara dengan Sandi
83
kejujuran
84
Sikap dingin Sandi
85
berbenah dan memberi waktu
86
insting seorang ibu
87
model majalah dewasa
88
Menjaga hati
89
usaha Erna mendapatkan nomor Ponsel Pandu
90
keinginan Sandi
91
melemaskan otot-otot yang tegang dengan air
92
menunggu
93
Kepulangan Pandu
94
kejujuran Pandu
95
kebersamaan di pagi hari
96
kenekatan Erna
97
luka pengabaian
98
Keteguhan cinta Pandu
99
kegelisahan Risma
100
Cemas
101
kedatangan Erna
102
Terusir
103
Pengakuan Sandi
104
Hanya luka masa lalu
105
kelucuan Galang
106
kecurigaan Pandu
107
teman sekolah
108
Erna vs Clara
109
selayaknya Pasangan suami istri
110
Kerumah nenek
111
pertemuan dua sahabat
112
Erna dengan masa lalunya
113
terimakasih
114
pertemuan sandi dengan Erna
115
jatuh cinta kembali
116
Sikap Sandi
117
kembali dingin
118
Surabaya
119
penyatuan
120
Cinta seorang ayah
121
perubahan
122
penampilan baru
123
luka masa lalu
124
baik baik saja
125
meneguhkan niatnya
126
tobatnya Erna
127
Dokter Abas
128
pamit
129
Pandu vs Sandi
130
kepergian Clara
131
penyesalan Sandi
132
jodoh takdir illahi
133
kehangatan keluarga
134
ke pondok Abah Faisal
135
kehamilan Clara yg kedua
136
Kecewa
137
Pandu ketemu lawannya
138
Meminta maaf
139
menyelesaikan luka masa lalu
140
perjodohan
141
tak dapat di bantah
142
bertemu Risma
143
menerima
144
Menikah
145
kritis
146
Temui Pandu
147
Pesan dari Sandi
148
gelisah
149
terungkap
150
Pandu bertemu dengan Dania
151
Ending
152
Cinta Suamiku untuk Wanita Lain Part 2
153
bukan ranahnya
154
Tak ada lagi air mata
155
rencana
156
Pemindahan aset
157
Tak tau malu
158
Silahkan bersenang senang, mas. Tapi saat kamu pulang, siapkan mentalmu.....
159
Kejujuran pak Roni
160
Kejutan untuk gundik suamiku
161
Jangan mengakui apa yang bukan milikmu
162
Modal lah sedikit
163
aku hanya mengambil apa yang menjadi hakku
164
Ancaman Risma
165
mengganti kunci
166
Nikmati masa sulitmu itu dengan gundikmu, mas. Aku tidak perduli!
167
Cinta itu masih ada
168
Ikut campur ibu mertua
169
perasaan seorang ibu
170
Senjata yang makan tuanya
171
Maafkan anak mama
172
Salah tetaplah salah
173
Terserah
174
jangan mengkambing hitamkan istrimu
175
Tidak ada kesempatan lagi
176
guna guna
177
Sakitnya sebuah pengkhianatan
178
Panik
179
mempermalukan gundik anakku
180
kebodohan Farid
181
ketegasan Risma
182
apa kamu masih mencintai istrimu, mas?
183
Ambil saja, mas
184
Surat cerai
185
Cinta tanpa syarat
186
penyesalan
187
tuan putri di hati Pandu
188
anak istimewa
189
Menyesal
190
Lia vs ibunya
191
Pergilah
192
Kebahagiaan Risma bersama anak anak
193
Pamit
194
meminta restu
195
Seperti orang kesurupan
196
aksi Galang dan Hamzah
197
Aksi Cinta
198
kompor
199
tak ingin terjebak
200
buat perhitungan
201
mendengar semuanya
202
Main cantik dan halus
203
cara terakhir
204
meminta mahar untuk kontrak rumah
205
ondel ondel
206
orang berkelas dan orang rendahan
207
kamu punya apa?
208
tak diundang
209
istri pertama ayah mu
210
kalian tidak sedarah
211
dendam yang tak terkatakan
212
kopi dengan sedikit gula
213
tidak dianggap
214
apapun caranya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!