"
Suatu perkawinan pengganti, mengikatnya erat di sisinya.
Dave adalah pria yang membuat semua orang di kota ketakutan, dia kejam dan bengis, terutama membenci wanita.
Nadia adalah wanita kaya yang diintimidasi oleh orang lain, dan dia sama sengsaranya dengan Cinderella di rumah.
Awal berpikir kalau pernikahan ini akan segera berakhir, dan keduanya akan segera bercerai.
Tanpa diduga, setelah menikah, dia sangat memanjakannya!
""Apakah kamu pikir aku tidak akan tahu jika kamu menyembunyikan identitasmu? Gadis cupu.""
Nadia tampak terkejut, ""Bagaimana kamu bisa tahu?!”"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 . LOMBA DIMULAI.
"Ibu tenanglah seperti kataku dulu, saat kak Nelza pulang baru kita bisa lihat sampai dimana.batas kemampuanya untuk bertahan," balas Elis yang juga menatap kearah Nadia.
Ada sekitar sepuluh menit mereka menikmati hidangan diatas meja hingga akhirnya Dave menyilang sendok dan garpu diatas piring menandakan kalau dia sudah selesai melakukan sarapan paginya.
Dave berdiri dan melangkah menuju kearah pintu keluar yang tentunya diikuti oleh Nadia dan Goy.dari arah belakang.
Dave langsung menuju kearah mobil dimana sekertaris Ken sudah berdiri disana untuk membukakan pintu mobil.
"Ken, apa ada agenda penting untukku hari ini?," tanya Dave sebelum dia masuk kedalam mobil.
"Ada Tuan, hari ini Anda harus ke kota A untuk mengikuti peresmian kantor cabang yang ada disana," balas Ken.
"Kamu utus saja salah satu staf kita untuk menggantikanku,".
"Tidak bisa Tuan. Anda yang harus datang sendiri kesana karena selepas peresmian maka akan diadakan rapat untuk para pemegang saham," ujar Sekertaris Ken.
"Baiklah kalau begitu, kamu persiapkan.semuanya dan kita berangkat sekarang juga. Dan kamu, habis dari toko kamu langsung
pulang jangan kemana-mana lagi. Hari ini mungkin Aku pulang agak larut malam atau sekalian menginap disana. Besok pagi baru Aku
pulang," tatap Dave pada Nadia lalu masuk kedalam mobil.
"Baik suamiku, kamu hati-hatilah disana dan jaga kesehatanmu. Jangan lupa makan yang bayak dan tidur yang nyeyak" balas Nadia sedikit menundukkan kepala sejajar dengan
jendela mobil.
"Kamu pasti senang bukan kalau aku tidak berada di mension. kamu bisa bebes memandangi photo-photoku yang ada di album itu?,".
"Kenapa harus memandangi photonya kalau orangnya sendiri sudah ada di depan mata," senyum Nadia hingga menbuat Dave salah
tingkah dibuatnya.
"Ken cepat pergi sebelum Aku membatalkan semuanya," Dave menaikkan kaca jendela mobil
hingga Nadia tidak bisa lagi melihatnya.
"Baik Tuan," Sekertaris Ken pun pelan-pelan menjalankakendaraanya.
"Dia benar-benar membuatku salah tingkah," Dave masih menatapi Nadia lewat kaca spion.
"Ken suruh anak buahmu untuk mengawasi Nadia selama Aku berada di luar kota. Tapi ingat, jangan sampai dia tahu. Beri laporan padaku jika ada perihal yang menyangkut denganya," ucap Dave saat mobil mereka sudah
sedikit menjauh.
"Baik Tuan, nanti saya akan suruh anak buah saya untuk terus mengawasi Nyonya Nadia dari
jarak jauh," balas Sekertaris Ken yang saat itu fokus mengemudikan kendaraan.
Sementara itu, Nadia yang masih berdiri di tempatnya tersenyum bahagia karena dapat mengerjai Dave, hingga raut wajah pria tampan
itu terlihat merah merona bak tomat matang.
"Astagfulirullah sampai lupa! Tania dan kawan-kawanya pasti sudah menungguiku sedari tadi di
Mall," Nadia segera bergegas menuju kearah pintu gerban dan menghentikan sebuah taxi yang berlalu di hadapanya.
"Ke Mall pelangi nusantara pak, tapi percepat dikit ya pak!," ucap Nadia membuka daun pintu lalu masuk kedalam dan tak lupa menutupnya
kembali.
"Baik Non," balas pak supur lalu
melajukan kendaraanya menuju kearah tempat yang di sebutkan oleh Nadia.
Butuh beberapa menit Nadia berada dalam taxi hingga pak supir membelokkan kendaraanya
masuk kedalam sebuah Mall.
Setelah membayar tagihan argo Nadia segera keluar dari dalam taxi dan berlari kecil masuk kedalam mall.
Ramainya pengunjung saat itu sudah tidak dia hiraukan. Nadia terus berlari hingga akhirnya dia tiba juga di depan ruangan sekretariat lomba.
Tania, Dewi dan Diana yang saat itu duduk bertiga di kursi tunggu segera berdiri menghampirinya.
"Untung saja Nyonya tepat waktu, kalau tidak Nyonya pasti kena diskualifikasi dari panitia," ucap Tania.
"Maaf ..tadi Aku mengurus Tuan Dave dulu sebelum Aku kemari," ucap Nadia merasa tidak enak pada mereka bertiga.
"Tidak apa-apa Nyonya, ayo cepat masuk, acaranya akan segera di mulai," Dewi menarik pergelangan tangan Nadia dan membawanya
masuk dalam gedung aula.
Suasana aula begitu ramai. Riuh tepuk tangan menggema dalam ruangan itu.
Nadia dan teman-temanya terus melangkah memasuki aula hingga mereka berempat tiba di depan kursi yang memang sengaja disediakan
oleh pihak panitia lomba khusus untuk para tamu undangan dan juga peserta lomba.
"Kita duduk disini saja Nyonya. Sambil menunggu jalanya acara ini," ajak Tania pada.Nadia.
Tanpa menjawab Nadia langsung duduk dan dikuti oleh yang lain.
Nadia meremas -remasi jari-jemarinya saling bergantian.
Keringat dingin mulai keluar dari
dalam pori-pori kulitnya.
"Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh, dan selamat pagi semuanya. Hari ini kami selaku penyelenggara dan juga panitia
perlombaan dengan ini resmi membuka acara dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim," ucap pria yang ada diatas podium dan mengetuk palu sebanyak tiga kali.
Kembali riuh tepuk tangan dan siulan serentak terdengar ketika pria yang ada diatas podium itu selesai
mengetuk palu .
Setelah suasana dalam aula
kembali hening, pria diatas podium pun melanjutkan kata sambutanya.
"Dalam perlombaan kali ini, ada tiga babak yang harus kalian lalui sebelum masuk dalam grend
final. Yang pertama pertunjukan bakat. Masing-Masing para perserta di persilahkan untuk.menunjukkan bakat kalian di depan para dewan
juri. Peserta yang mendapat Nilai paling tinggi akan mendapatkan golden tiket sebagai penyelamat saat si peserta tidak dolos di babak
berikutnya sebelum masuk grand final. Babak kedua yaitu menjawab pertanyaan dari para dewan juri.
Semua jawaban yang kalian berikan akan kami saring dan seleksi. Yang paling bagus dan memenuhi kreteria akan lanjut ke babak grend final. Babak grend final lain dengan babak-babak sebelunya. Di babak grend final ini para peserta di tuntut untuk bermake up secantik mungkin.
Berbusana seanggun mungkin dan berjalan.layaknya seorang model.
Bagi yang kami anggap mendekati sempurna maka dialah yang akan keluar sebagai juaranya.dan berhak menerima sebuah rumah mewah
berfasilitas lengkap, sejumlah uang cash, tropi serta kontrak selama dua tahun untuk membintangi iklan produk terbaru dari pihak
penyelenggara," ucap panjang lebar pria yang berdiri diatas podium.
"Wow...hadiahnya banyak bangat. pokoknya salah satu diantara kita harus keluar menjadi pemenangnya," ucap salah seorang peserta pada saudara kembarnya.
"Itu harus, bila salah satu diantara kita yang memenangkan perlombaan ini maka, kehidupan kita akan berubah 180 derajat. Coba bayangin,
hadiah utamanya saja sebuah rumah mewah dan uang cash, bagaimana saat menandatangani kontrak, pasti lebih besar lagi pundi-pundi rupiah yang akan kita terima," balas
saudara kembarnya dengan sangat antusias.
'"Baiklah kalau begitu, karena jumlah peserta sebanyak seratus orang maka, kami akan membagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok akan berada pada ruangan
yang berbeda. Setiap kelompok akan di nilai oleh lima dewan juri. Untuk itu, para peserta lomba di persilahkan untuk mencari nama kalian di kerta yang menempel pada dinding pintu
ruangan yang ada di sebelah sana," tunjuk pria yang ada diatas podium kearah beberapa ruangan yang masih berada dalam aula tersebut.
Serentak para peserta berlarian untuk mencari.nama mereka di setiap kertas yang tertempel pada masing-masing pintu ruangan. Demikian pula yang dioleh lakukan Nadia.
JANGAN LUPA UNTUK TERUS DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA BERI COMENT, LIKE DAN SHERE DAN KUNJUNGI YOUTUBE AKU DI" PEWARIS TERAKHIR SANG PRESDIR. TERIMA KASIH.