Tepat pada saat acara pesta, Rachel Victoria tidak sengaja melakukan ONS bersama pria yang begitu ia hindari, Leonardo.
Karena satu malam itu, sekaligus menghindari perjodohan orang tuanya, Rachel dan Leon melakukan perjanjian pernikahan selama 80 hari.
Akankah perjanjian pernikahan bisa membawa cinta dalam hati masing-masing?
Note!!!
(Season dua dari cerita : Menikahi Ceo Dingin) Sebaiknya baca S1nya terlebih dahulu🥰🥰
Follow ig : @dsifaadian_
Tik-tok : @dsifaaadian_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5.
"Siapa takut!" Sahut Rachel seakan-akan ucapan Violet tidak akan terjadi.
"Oke! Jangan sampai kau jatuh cinta pada Leon! Awas saja kalau kau sampai menikah dengannya!" Violet tertawa.
"Nggak! Nggak akan terjadi!" Jawab Rachel dengan cepat.
Rachel akhirnya menceritakan bahwa pertunangannya dengan putra keluarga Wisley dilanjutkan.
Rachel sudah melihat bagaimana sikap tuan muda Boy Wisley. Pria yang terkenal seorang Cassanova.
.....
Lusa kemudian, Rachel dan Violet sedang berjalan-jalan disekitaran taman internasional membawa Radja dan Rayya.
Tempat yang lumayan ramai didatangi para Mommy bersama anak-anak mereka.
"Kau harus segera menikah dan memiliki anak! Supaya kita bisa sama-sama kesini!" Celetuk Violet. Ia tidak hentinya memprovokasi Rachel untuk segera menikah.
"Lama-lama kau mirip Mommy-Mommy jaman dulu ya!" Sahut Rachel.
Violet tertawa kecil mendengarnya. Dari segi usia, Rachel memang sudah matang untuk menikah, hanya saja sifatnya yang sedikit bar-bar dan susah didekati pria, membuat gadis itu hingga kini betah sendiri.
Sebuah mobil hitam berhenti didekat taman, lalu dua mobil berhenti dibelakang mobil itu. Beberapa orang didalamnya turun, kemudian berjalan menuju kearah Rachel dan Violet.
"Selamat siang, Nona muda Victoria!" Sapa seorang pria yang merupakan pemimpinnya.
Rachel dan Violet menoleh, dua wanita dewasa itu duduk diatas tikar dengan beberapa mainan didepannya, tepatnya depan Radja dan Rayya.
"Nona, kami adalah utusan dari Tuan Vikko Victoria. Silahkan anda ikut kami untuk pulang!"
Rachel langsung berdiri. "Katakan pada ayahku! Aku tidak akan pulang kalau pertunangan masih dilanjutkan!" Jawab Rachel.
"Tidak bisa nona. Kami hanya menjalankan perintah! Anda mau ikut kami dengan baik-baik atau kami akan memaksa?" Ancam Pria berpakaian jas hitam itu.
"Aku tidak akan ikut kalian!" Jawab Rachel dengan tegas.
Pria itu nampak tidak menyerah untuk pergi. Justru menoleh kesamping lalu memberi isyarat pada salah satu anak buahnya untuk bertindak.
Pria yang diberikan perintah langsung mengangguk patuh. Berjalan kedepan, membungkuk lalu mengambil Rayya.
"Apa yang kau lakukan!" Teriak Violet sembari berusaha meraih anaknya. Namun justru ia hampir saja jatuh karena keseimbangan tubuhnya yang duduk.
"Violet!" Pekik Rachel. Gadis itu langsung mendekat untuk merebut Rayya, namun justru dihalangi oleh beberapa pengawal. "Kembalikan Rayya!"
Gadis kecil itu langsung menangis karena digendong oleh pria asing.
Violet berdiri, satu baby sitter yang ia bawa langsung mengamankan Radja. "Kembalikan anakku!" Violet berusaha menerobos namun dihalangi oleh pengawal.
"Kami akan mengembalikan anak ini kalau nona Rachel ikut dengan kami!"
Violet tidak ingin Rachel menerima perjodohan dari orang tuanya dengan paksa. Tapi, kalau Rachel tidak ikut mereka, Rayya putrinya dijadikan sandra.
"Dasar kalian pecundang!" Bentak Rachel.
Para pria berpakaian serba hitam itu langsung membalik badan dan pergi, sembari membawa Rayya.
"Rayya! Jangan bawa anakku!" Violet mengejar, hatinya tidak tega melihat putrinya menangis dan ketakutan dibawa orang-orang asing.
Violet dan Rachel mengejar sampai menuruni dua tangga, sayangnya Violet tidak bisa menjaga keseimbangan hingga jatuh.
"Violet!" Pekik Rachel dengan panik, langsung mengecek keadaan Violet yang sedang hamil.
"Rayya!" Violet tidak menghiraukan rasa keram diperut, dan ingin anaknya kembali.
"Tunggu!" Teriak Rachel. Para pria berhenti lalu menoleh kebelakang. "Aku akan ikut dengan kalian! Tapi kembalikan anak itu!"
"Rachel!" Violet tidak ingin Rachel tertekan kembali kerumah orang tuanya.
Rachel membantu Violet untuk berdiri. "Aku baik-baik saja! Aku nggak mau kamu terseret dalam masalahku!"
"Tapi Rachel!" Violet sungguh tidak ingin Rachel tersiksa. Rachel satu-satunya temannya yang selalu membantunya, selalu ada untuknya.
Rachel menganggukkan kepala. "Serahkan Rayya! Aku akan ikut kalian!"
Para pengawal menatap pemimpin mereka untuk meminta jawaban. Setelah mereka diam sejenak, akhirnya Rayya diserahkan pada Violet.
Violet langsung mendekap putrinya, menenangkan gadis kecil berusia 1 tahun itu.
"Maafkan bibi. Kamu harus ketakutan!" Rachel mencium kening Rayya. "Aku pergi ya. Jangan mengkhawatirkanku!" Rachel tersenyum.
"Jaga dirimu baik-baik! Jangan lupa menghubungiku!" Ucap Violet.
Rachel menganggukkan kepalanya, sebelum akhirnya dia ikut para utusan Daddy Vikko untuk pulang kerumah.
Setelah mobil yang membawa Rachel pergi, baby sitter menghampiri Violet sembari menggendong Radja. "Nyonya baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja!" Jawab Violet.
Tidak lama, sebuah mobil hitam berjenis Rolls-Royce berhenti didepan Violet. Leon turun, kemudian membukakan pintu untuk tuan mudanya.
Leon menatap kanan kiri seolah mencari sesuatu. Ia sangat ingat bahwa tadi dia mengantar Violet dan Rachel, tapi kenapa ia tidak menemukan Rachel.
"Kenapa dengan kakimu, sayang?" Tanya Kiev begitu teliti, ia membungkuk untuk mengecek luka goresan dilutut Violet yang muncul darah.
"Nggak apa-apa! Hanya jatuh!" Jawab Violet.
"Hanya jatuh?" Kiev berdiri lalu meraih Rayya kedalam gendongannya yang telah berhenti menangis sebelum Kiev datang. "Kamu ini sedang hamil! Bisa-bisanya tidak hati-hati! Bagaimana dengan perutmu?" Kiev marah karena mengkhawatirkan kondisi Violet.
Kiev menghela nafasnya, ia kebawa emosi karena terlalu khawatir dengan kondisi istrinya yang berbadan dua. Ibu hamil gampang sensitif, Kiev tidak ingin emosi Violet juga naik turun, apalagi mentalnya terganggu.
Lagi pula, Violet selalu mengutarakan apa yang ia rasakan, entah pegal, sakit, atau keluhan sedikitpun.
"Kita kerumah sakit ya!"
"Nggak perlu! Aku mengkhawatirkan Rachel. Dia dibawa oleh pengawal Daddynya!"
"Rachel? Kenapa memangnya?" Tanya Kiev. Ia tidak mengerti ada apa dengan gadis itu, dan kenapa juga sampai tinggal dirumahnya.
Kiev tidak mempermasalahkan kalau Rachel tinggal bersama dirumahnya dan Violet, apalagi Violet merasa tambah bahagia karena ada teman.
Leon juga menunggu jawaban Violet, ada apa dengan gadis yang bermalam dengannya.
"Paman Vikko sudah menyiapkan pertunangan untuk Rachel! Mungkin kalau tidak besok, lusa Rachel akan bertunangan dengan putra keluarga Wisley!" Terang Violet.
Leon begitu terkejut mendengar penjelasan Violet yang baru ia ketahui. Dari kemarin Leon berjaga jarak terhadap Rachel, untuk mempertimbangkan keputusannya.
Tapi, kalau Rachel bertunangan dengan pria lain, bagaimana kalau tiba-tiba saja gadis itu hamil anaknya?
Leon tidak bisa membiarkan anaknya memiliki Daddy lain, belum tentu tunangan Rachel menerima anak yang bukan darah dagingnya. Leon tidak ingin anaknya tumbuh tanpa kasih sayang orang tua yang utuh.
"Nyonya muda, bolehkah saya minta alamat rumah Nona Rachel?" Tanya Leon dengan berani. Setelah berfikir bahwa setelah ia bertanya, akan ada tanda tanya dari Violet dan Kiev.
"Untuk apa?" Tanya Violet dan Kiev bersamaan.
"Ada urusan yang mau saya selesaikan, dengan nona Rachel! Saya tidak bisa menceritakannya sekarang!" Jawab Leon.
Violet dan Kiev saling melempar pandang. Mereka bingung kenapa Rachel yang selalu menghindari Leon bisa terlibat masalah. Bahkan Leon terlihat gusar setelah mendengar kabar Rachel akan bertunangan dalam waktu dekat!
*****
Untuk sementara 1 bab dulu ya. Othor harus membagi waktu didunia real life dan novel🥰🥰🥰 Sekalian nungguin mood nulis balik lagi, karena beberapa waktu ini, semangat menurun.
Jangan lupa Like, komen, vote, rate bintang 5, karena dukungan kalian adalah semangat othor untuk terus berkarya lebih baik lagi. Supaya kalian juga betah baca imajinasi othor gabut ini😁😁😁
See you next chapter. Lope lope sebanyak-banyaknya 🩷🩷🩷
udh up nya dkit² sikap nya Leon tetep aja gt....konflik nya org ketiga trus....kapan Rachel hamil nya kapan Leon sadar nya kalau bkn hnya karena tanggungjawab saja menikahi Rachel tetapi mmg udh ada rasa dari dulu.....jgn sampai jg ya Kiyara & Boy nanti bersatu memisahkan Leon & Rachel
memang dasarnya jalang toh si kiayara, berati Leon suka celup celup dong waktu dulu sama kyara 😝😝
ayo Rachel kamu juga butuh modal dan fikiran yg stabil untuk melawan jalang kek gitu 😁😁🤭
lanjut thor