NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Misteri / Tamat / Reinkarnasi / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:20.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Daratullaila 13

Blurb :
Ling, seorang Raja Legendaris yang bisa membuat semua orang bergetar saat mendengar namanya. Tak hanya orang biasa, bahkan orang besar pun menghormatinya. Dia adalah pemimpin di Organisasi Tempur, organisasi terkuat di Kota Bayangan. Dengan kehebatannya, dia dapat melakukan apa saja. Seni beladiri? Oke! Ilmu penyembuhan? Oke! Ilmu bisnis? Oke!

Namun, eksperimen yang dia lakukan menyebabkan dirinya mati. Saat bangun, ternyata ia bereinkarnasi menjadi pria bodoh dan tidak berguna yang selalu dihina. Bahkan menjadi tertawaan adalah hal yang biasa.

Popularitas yang selama ini ia junjung tinggi, hancur begitu saja. Mampukah ia membangun kembali nama besarnya? Atau mungkin ia akan mendapat nama yang lebih besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatikanlah Hal-hal Kecil

Satu persatu siswa mulai maju ke meja yang ada di depan kelas. Tuan Yuan sudah meletakkan kotak di sana. Ada timer otomatis di meja itu. Saat siswa mulai memasukkan tangannya, timer itu akan langsung mulai.

Jawaban langsung di tulis saat itu juga. Setelah itu dikumpulkan pada Tuan Yuan. Tidak ada waktu untuk mengubah jawaban jika sudah lewat 5 menit. Dan tidak ada waktu untuk saling menyontek. Mereka yang sudah selesai tes dipersilahkan keluar terlebih dahulu. Tes ini begitu ketat.

Raut wajah kecewa terlihat jelas dari beberapa orang. Mereka mungkin bukan ahli ramuan jadi sedikit kesulitan. Ada juga beberapa yang merasa bangga pada dirinya. Bisa dipastikan dia adalah salah satu ahli ramuan.

Ling maju terakhir karena ia duduk paling belakang di baris kiri. Ia mulai meraba isi kotak itu. Ia memejamkan mata agar indera perabanya lebih bekerja.

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, batinnya.

Ada 10 jenis tanaman obat yang ada di dalam kotak itu. Ia segera mencatat semuanya. Waktu masih tersisa 4 menit. Ia ingin segera mengumpul kertasnya, tapi dia sedikit ragu.

Apakah ada yang lain? batinnya.

Ia kembali memasukkan tangannya. Ia meraba dengan lebih teliti. Hanya tekstur tanaman yang bisa di rasakan saat ini.

Ah dapat. Ada 11 tanaman obat. Ternyata kayu untuk membuat kotak itu merupakan tanaman obat. Mereka cukup pintar untuk mengelabui, batin Ling.

Ia menambahkan tanaman terakhir di catatannya. Setelah itu langsung dikumpul dan keluar kelas.

*

Semua orang terlihat mengelilingi Wuzhou dan Lu Yan. Mereka berkumpul di taman tak jauh dari ruang kelas.

"Wuzhou ada berapa tanaman obat yang kau tulis?" tanya satu pria berkacamata.

"Tidak banyak. Hanya 9," jawab Wuzhou tersenyum hangat. Dalam kata-katanya tersirat sedikit kesombongan.

"Wah! Ada 10 jenis tanaman dan kau menulis 9? Wuzhou memang jenius," ucap salah satu teman wanita Lu Yan.

"Selain jenius bisnis kau juga ahli dalam ramuan. Sepertinya tak akan ada yang bisa mengalahkanmu," lanjut pria berkacamata.

Mereka kembali memuji kehebatan Wuzhou. Tak ada lagi yang bergosip tentang kejadian tadi pagi.

Di sisi taman yang lain.

"Aku malu sebagai ahli ramuan," ucap Liam murung pada Ling di sebelahnya.

"Aku hanya menulis 7," lanjutnya.

Ling duduk dengan menyilangkan kaki. Ia menggoyang-goyangkan kakinya. Matanya menatap lurus ke depan. Sinar matahari yang terik seolah kalah dengan sinar Ling.

"Dia cukup jenius bisa menulis 9 padahal dia baru mempelajarinya tadi pagi," ucap Ling.

"Baru belajar tadi pagi? Bagaimana kau tahu?" tanya Liam.

"Apa kau tak memperhatikan buku tebal yang dibawanya? Aku sudah pernah bilang. Perhatikanlah hal-hal kecil di sekitarmu," jawab Ling.

Liam menyadarinya. Saat kembali ke kelas, Wuzhou membawa buku yang sangat tebal. Buku itu sudah sedikit kusam. Ia tak menyangka itu adalah buku tentang ramuan.

"Kau menulis berapa?" tanya Liam pada Ling.

"Sebelas," jawab Ling santai. Sekarang ia sedang memainkan ponselnya.

"Hah? Di dalam kotak itu hanya ada 10 macam tanaman. Bagaimana kau bisa menulis 11?" tanya Liam tak percaya. Ia memang tahu ada 10 tanaman di dalam kotak. Namun ia hanya tahu 7 jenis, 3 lainnya ia tak tahu.

Ling membuang nafas kasar. "Kan aku sudah bilang, perhatikanlah hal-hal kecil," jawab Ling sedikit kesal.

"Baiklah," jawab Liam pasrah. Bagaimanapun ia akan tahu jawabannya nanti.

Ling memang ahli ramuan yang hebat. Jika ia tak melihat Ling saat pertandingan ramuan, ia akan menertawakan Ling habis-habisan saat mendengar jawabannya 11. Ia sangat malu berada di dekat Ling. Terbanting jauh!

"Hey sampah!" teriak seseorang ke arah Ling dan Liam. Itu adalah Lu Yan. Jelas saja, Lu Yan bukan memanggil Liam. Namun Liam sadar sebenarnya dia adalah sampah jika dibandingkan dengan Ling.

"Kau menjawab 11? Jelas-jelas hanya ada 10 tanaman di kotak itu. Hahaha kau memang cocok jadi sampah," ucap Lu Yan mengejek. Semua orang ikut menertawakan Ling, kecuali Liam.

"Aku juga lihat kau sama sekali tidak mencatat. Kau bahkan tertidur di kelas dan hanya bermain ponsel. Pantas saja kau begitu bodoh. Hahaha," Lu Yan melanjutkan ejekannya. Tawa nyaring kembali terdengar.

"Sudahlah Lu Yan. Bagaimanapun dia tetap Kakakku. Jangan terus-terusan mengejeknya. Aku paham dia tidak mampu, setidaknya dia sudah berani menjawab walau jawabannya tidak ada yang benar. Seharusnya aku membantunya tadi," Wuzhou terdengar seperti membela Ling. Namun nyatanya sama saja, ia sebenarnya menghina Ling. Ia hanya berpura-pura baik pada Ling.

"Tuan Wuzhou kau tak perlu kasihan padanya. Jika dia tidak mampu maka dia tidak akan mampu. Untuk apa kau memberi jawabanmu padanya?" ucap pria berkacamata.

"Benar. Nanti dia hanya akan menjadi benalu di kehidupanmu," ucap yang lainnya.

Semua orang mengangguk setuju. Sedangkan Wuzhou menunjukkan senyum liciknya. Triknya berhasil.

Liam mengepalkan tangan marah. Ia ingin membela Ling, tapi ia tak mungkin mengatakan rahasia Ling bahwa ia adalah ahli ramuan. Jadi ia hanya bisa menahan amarahnya.

"Cih," Ling berdecak sebal.

"Nona Lu, kau memang tunangan yang baik," Ling menjeda ucapannya. Matanya melirik Lu Yan dan Wuzhou bergantian seolah memberi kode pada mereka bahwa mereka tak seharusnya bersama. Bagaimanapun Ling masih tunangannya. Jika mereka sudah putus tunangan, Ling tak akan peduli. Namun saat ini status mereka masih tunangan. Ia tak ingin Wuzhou membuat malu keluarga Chen dengan sifat tak senonohnya yang berduaan dengan tunangan kakaknya sendiri.

Bibirnya melengkung menjadi senyuman iblis. "Kau selalu memperhatikan apa yang kulakukan," lanjut Ling.

Ia bangkit dari duduknya dan melangkah pergi. "Liam apa kau tak akan masuk kelas? Apa kau tak mendengar bel berbunyi?"

Sedetik setelah Ling mengatakan itu, bel berbunyi. Orang yang melihat kepergian Ling membeku. Sedangkan Liam sudah mengejarnya.

"Kau ...," Lu Yan mengepalkan tangannya geram. Bisa-bisanya Ling menghinanya di depan Wuzhou dan yang lainnya. Ia ingin menghilang dari bumi sekarang juga.

*

Tuan Yuan sudah berada di kelas tepat waktu. Raut wajahnya santai, tapi matanya terlihat tajam. Hanya ada Ling dan Liam yang sudah masuk ke kelas. Liam mensyukuri dirinya yang memilih ikut dengan Ling. Sepertinya Tuan Yuan sedikit marah.

Rombongan Lu Yan dan Wuzhou mulai memasuki kelas. Suara mereka sangat berisik karena setiap orang tak berhenti mengobrol. Mereka belum menyadari jika Tuan Yuan sudah ada di dalam kelas. Mereka memasuki kelas dengan santai

"Berhenti," Tuan Yuan berkata dingin. Setiap orang yang memasuki kelas secara naluriah melirik bagian depan kelas. Tatapan tajam dari Tuan Yuan langsung menyambut mereka.

1
lily
benar kata pepatah penyesalan akan selalu ada di akhir.
Muhammad
Ruang Demensi Lv.5 kan bisa buat Nyimpan buku. gak perlu di angkut ke mobil ..konsisten lah yg buat cerita.. jgn abis di buat troa di lupakan.. yg baca jadi malas
Muhammad
lah katanya chen sin dari kota bayangan di undang Lu yan untuk memenangkan kompetisi.. Biar reputasinya naik.. lah sekarang kok jadi bibi Chen lin yg baru pulang dari luar kota. gk nyambung..
Abdul Latif
thor knp nga langsung bom aja 1 keluar biar hilang. kura gret. kurang bar bar thor
Muhammad
item Box lebih simple harusnya
Entis Sutisna
Luar biasa
wahyu wibowo
menyesal itu di belakang Lu Yaaaan, kalau di depan mendaftaaaaarrr.....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
wahyu wibowo
mampus aja kau pengkhianat lu yan kutu kupret 🤣🤣🤣🤣
Rhembezz
Luar biasa
Agus Dayak
good job 👍👍🙏
⭐⭐⭐⭐⭐
Roy Arnold
kebanyakan drama yg gaperlu makin kesini jadi mls bacanya
Ignatius Sumardi
terima ksh tulisannya utk menjaga kebugaran otak
Nur Maimuna
Luar biasa
TasyaGC
saya menduga,seperti nya chaster adalah hasil dari eksperimen Ling dulu yang selamat
maria handayani
/Proud/
Alamsyah Ujang
ramuan memorinya sudah di wakili author caknya
Aldrianto M. Lasut
baru skrg gw baca MC protagonis Raja legendaris takut sama petugas 😀😀
Aldrianto M. Lasut
kek nya gitu😀
maimo
Luar biasa
Pierany Prahasiwie
Ling di bawa kabur oleh Xia..bgitu sembuh di rmh sakit..knp Xia muncul dan bilang ..aku menemukan mu..cerita mcm apa ini..semoga jadi babi yg nulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!