karena kebodohannya, Amoura harus mati tangan Wiliam tunangannya, akibat ulah adik tirinya yang menginginkan posisinya sebagai ahli waris Mahendra. akibat kebodohannya itu Amoura harus meregang nyawa dengan tragis. ia malah di tembak mati oleh Wiliam yang saat itu menjadi tunangannya. namun sepertinya tuhan berpihak kepadanya, Amoura kembali ke masa lalu dan merubah hidup nya.
( cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada kenyataan di dalamnya jadi jangan terlalu halu ya. penulisan masih baru jadi harap di maklumi)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan murid baru
Kini waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Amoura terbangun dari tidurnya. Ia beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, tak butuh waktu lama untuknya membersihkan diri. Amoura keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrob. ia berjalan menuju lemari, dan memilih pakaian yang nyaman untuknya.
Tok
Tok
ceklek
" Amoura? Mama masuk ya " ucap Calista dari balik pintu
" masuk saja mah pintunya juga gak di kunci kok " jawab Amoura
Calista berjalan menghampiri Amoura yang sedang duduk di depan meja rias, raut wajahnya menjadi serius. dan itu membuat Amoura penasaran apa lagi ibunya itu tampak gelisah seperti ada sesuatu yang di sembunyikan.
" mama kenapa? kayak gelisah gitu?" tanya Amoura penasaran
mengehela napas singkat " sebenarnya mama pengen ngomongin ini sama kamu tetapi nanti kamu jadi terbebani apa lagi kamu masih sekolah " ucapnya dengan raut wajah serius
" ngomong aja mah, gak papa kok Amoura juga dengerin apa kata mama "
" tadi mama datang ke mansion utama "
Deg
" mama datang ke mansion u--u--utama " tanya Amoura
" iya, kata kakek kamu. Kamu bakal jadi penerus keluarga itu " ucap nya dengan khawatir
Mendengar itu Amoura sedikit kaget, terlalu awal untuk nya menjadi seorang penerus terlebih lagi dia masih smp, tidak mungkin ia akan bersaing dengan usia semudah ini.
" mama yakin? Pasti mama salah denger kali " ucap Amoura masih kurang yakin dengan ucapan sang ibu
" mama gak salah dengar, mama ada di sana saat kakek kamu ngomongin pewaris selanjutnya. Mama khawatir sama kamu, kamu bisa bahaya kapan pun " ucap sang mama khawatir
" ini benar benar di luar dugaan ku, seharusnya aku di tunjuk menjadi pewaris itu saat aku berusia 18 tahun kenapa malah secepat ini?! Ini benar benar di luar Kendali ku...aku harus membuat rencana, aku tidak mau mati terlalu cepat akibat persaingan konyol " batin Amoura
" mama tak perlu khawatir, aku akan menjelaskannya kepada kakek jika aku tidak mau menjadi pewaris untuk selanjutnya "
" tapi bagaimana dengan ayah kamu, dia pasti akan memarahi mu seperti dulu. itu semua salah mama karena gak bisa melindungi kamu " ucapnya khawatir
" mama tenang aja aku bakal baik baik aja, masalah ayah nanti aku bakal bicara sama dia. Dan juga mama jangan terlalu dekat dengan saudara ayah, aku yakin mereka membuat rencana jahat untuk keluarga kita "
" tapi bag----
" mama tenang aja aku bisa jaga diri kok nanti malam aku akan pergi menuju mansion utama " ucap Amoura mencoba menenangkan sang ibu
Calista hanya bisa pasrah, ia tidak akan bisa menghentikan Amoura. Sikap keras kepalanya sangat mirip dengan suaminya jadi itu sulit untuk di hentikan.
" oh iya mah, tadi aku dengar dari pelayan ada tamu yang datang ke sini?" tanya Amoura
" oh tadi itu ada Agam datang ke sini, katanya di baru pindah kemari "
" Agam? hm sepertinya aku pernah mendengarnya?...tapi di mana?" pikir Amoura
" nih ambil jangan nangis lagi " ucapnya memberikan satu mangkuk es krim
" wah, es krim. Aku suka... makasih Aga, aga baik banget deh "
" Aga? Aga pindah ke sini mah?" tanya Amoura yang mulai mengingat sesuatu
" iya, katanya pindah ke sini"
Mendengar itu, tentu saja Amoura bahagia. sudah lama ia ingin bertemu dengan Agam sahabat nya saat masih kecil, namun sayangnya di kehidupan sebelumnya Agam harus menderita penyakit jantung dan membuat nya meninggal di usia muda.
" aku ingat sekarang! Mereka pindah bukan karena urusan kantor tapi penyakit agam yang makin memburuk!" batin Amoura yang mulai paham, untung saja ia mengingat semuanya, jadi ia bisa menemani Agam dan bersamanya.
" mah, Amoura mau siap siap dulu. nanti Amoura mau di antar sama supir aja " ucapnya kepada sang ibu
" kamu yakin mau ke sana? Gimana kalo mama ikut?"
" mama, gak perlu khawatir aku bisa jaga diri kok. kalo gitu Amoura mau ke atas dulu " ucapnya berlalu pergi
Calista menatap kepergian Amoura dengan raut khawatir, ia tentu saja takut dengan apa yang akan terjadi kepada putri semata wayangnya itu.
" Felix! " panggil nya kepada seseorang
" iya nyonya"
" jaga putri ku jangan biarkan siapapun menyakitinya di sana " ucap Calista dengan tatapan dingin, jika kalian menganggap Calista lemah kalian salah. saat masih muda diri nya adalah pembunuh bayaran yang di pimpin langsung oleh kakaknya sendiri namun sayangnya dirinya harus kehilangan sang kakak saat sedang menjalankan misi, itulah mengapa ia berhenti dan mencari pekerjaan lain. dan mempertemukannya dengan Ravindra, mereka menikah juga karena perjodohan.
" baik nyonya " jawab Felix sopan setelahnya pergi meninggalkan mansion
...----------------...
" kita sudah tiba nona" ucap supir itu kepada Amoura
Amoura terbangun dari tidurnya, ia menatap Mansion di depannya. Meski tubuhnya masih di bawa umur namun jiwanya adalah Amoura dewasa jadi ia bisa mengendalikan situasi dengan muda nantinya. Amoura turun dari mobil, beberapa maid menyambut nya saat kakinya melangkah menuju mansion. Ia sempat memberi tahu sang kakek bahwa dia akan menuju Mansion utama.
" selamat datang nona muda " sambut para pelayan dengan sopan
" kalian tak perlu menyambut ku, aku sudah terbiasa di abaikan " ucap Amoura dingin
Amoura melangkah masuk ke dalam mansion, seorang kepala pelayan menghampiri nya.
" silakan nona, tuan sudah menunggu anda " ucap kepala pelayan
" baik "
Amoura mengikuti pelayan itu, hingga mereka tiba di depan sebuah pintu mewah. Pelayan itu mengetuk pintu dan tidak lama pintu itu terbuka menunjukkan seseorang yang sedang duduk di kursi kebesarannya. Ia tampak gagah dengan setelan jasnya meski umurnya tak lagi mudah.
" selamat malam kakek " sapa Amoura setelah itu ia memutuskan untuk duduk sendiri tepatnya dengan lancangnya ia duduk di depan sang kakek
" kau Sangat mirip dengan bibi mu " ucap nya terdengar merendahkan
" aku baru ingat jika putri bungsu dari keluarga ini menghilang, dan dia sangat mirip dengan ku sebab itu kakek saat itu sangat melindungi ku meski aku mendapatkan perlakuan yang buruk sih " batin Amoura
" terimakasih atas pujian kakek, saya datang ke sini ingin menyampaikan sesuatu kepada kakek "
" padahal kau masih kecil, tetapi gaya bicara mu tidak sesuai dengan umur mu" ucapnya menatap Amoura tajam
" dulu aku sangat takut dengan tatapan itu, tapi sekarang berbeda aku adalah Amoura Dewasa " batin Amoura tersenyum senang
" tentu saja aku dewasa, baiklah. Langsung saja ke intinya, aku menolak sebagai pewaris dari keluarga Ravindra " ucap Amoura dengan tegas
" menolak? Apa alasan mu sehingga menolak" tanyanya dengan kening mengkerut
" alasannya? tentu saja ada. pertama aku harus merasakan pahitnya Menjadi ahli waris di usia ku yang masih sangat muda, kedua aku belum siap mati untuk kedua kalinya. Ketiga aku membenci persaingan tidak sehat "
" prok...prok. Aku tidak menyangka gadis kecil seperti mu akan berpikiran dewasa seperti itu, aku sangat kagum dengan pemikiran mu. Namun sepertinya keputusan ku tidak akan berubah " ucapnya tersenyum meremehkan
" cih, dasar pak tua menyebalkan " batin Amoura kesal
" kalau begitu aku tidak bisa apa apa, tetapi mungkin kakek akan terkejut saat melihat ku menghancurkan keluarga ini satu persatu, termasuk anak mu Ravindra Mahendra yang selalu melakukan hal di luar batas kepada aku dan ibu ku " ucapnya menatap tajam pria paruh baya di depannya saat ini
" sepertinya dia memang pantas, lihat saja aura kepimpinannya" batin kepala pelayan menatap perdebatan di depannya
" saya permisi"
BLAM!
" tuan besar, apa Tidak apa apa membiarkannya seperti ini" tanya paman Zhen kepala pelayan di keluarga Mahendra
ia menatap ke luar jendela " aku yakin dengan keputusan ku saat ini "
...----------------...
keesokan harinya
Tap
Tap
Tap
" pagi mah " sapa Amoura kepada sang ibu
" pagi juga sayang...gimana pertemuan nya? kamu baik baik aja kan ?"
" aman itu mah lagian juga kakek gak bakal bisa berbuat jahat kepada ku" jawabnya santai
" ck, terserah kau saja mama gak mau kamu dalam bahaya jadi sebisa mungkin untuk menjauh. Dan juga nanti kalo habis pulang sekolah jangan lupa anterin ini ke rumah tante mika " ucapnya menunjuk ke arah Tote bag
" iya iya...kalo gitu aku berangkat "
setelah menghabiskan roti milik nya, Amoura Bergegas pergi menuju mobil. setelah berada di dalam mobil, Amoura segera pergi meninggalkan area rumah. tentu saja dengan supir nya. Namun saat dalam perjalanan Amoura tidak sengaja melihat sang ayah bersama dengan seseorang.
" ayah? " gumamnya menatap kepergian sang ayah dengan seorang wanita
sekolah.
" udah sampai non " ucap sang supir
" eh? iya om "
Amoura turun dari mobil, ia menatap sekolah di depannya dengan perasan gusar.
" siapa wanita tadi? Apa dia selingkuh ayah?" pikirnya
" Woy!!"
" eh eh monyet "
" enak aja Orang cantik kayak gini di katakan monyet " ucap Naya dengan tampang tengil nya
" mangkanya jangan ngagetin "
" Lo baru nyampe?" tanya Cleo kepada Amoura
" iya, Kalian berdua duluan aja. Gue mau anterin ini dulu ke tante mika " ucap Amoura sembari menunjukan Tote bag di tangan nya
" yaudah kalo gitu kita duluan " ucap nanya dan cleo berbarengan
Selepas peninggalan keduanya, Amoura Bergegas menuju ruang guru.
Ruang guru
Tok
Tok
" permisi, saya Mau ketemu sama buk mika " ucap Amoura kepada penjaga di sana
memang setiap ruangan di berikan penjaga, agar tidak terjadi hal hal seperti pencurian dan sebagainya. Sekolah elit masih aja kecepetan 🗿
" buk mika lagi ada di kantornya" jawab salah satu satpam
" kalo begitu permisi " ucap Amoura sopan
Amoura masuk ke dalam ruang guru, ia menatap setiap nama ruangan, hingga bertemu dengan ruangan buk mika.
Tok
Tok
ceklek
" misi tan, aku bawa ses---
seketika Amoura terdiam, tak kalah melihat beberapa anak laki laki yang berada sana. Bahakan mereka tampak menatap Amoura.
" Eh Amoura? Kamu ngapain masih di sana ayo Masuk" ucap buk mika
" eh iya ta-- eh Maksudnya buk"
Amoura berjalan masuk melewati beberapa anak anak laki laki yang menatapnya.
" nih tan, tadi mama yang kasih " ucapnya kepada buk mika
Amoura memang terbiasa dengan memanggil mika dengan Tante, karena itu memang permintaan mika sendiri. Mika dan ibunya Amoura memang bersahabat sejak kecil jadi wajar saja jika keduanya sangat Akrab.
" yaampun makasih ya sayang... bilangin sama mama juga "
" hehe iya tan, ngomong ngomong mereka anak baru ya tan?"
" iya, mereka murid pindahan dari London "
" pantes aja ngeliatin gue kayak gitu... yaudah tan aku mau balik ke kelas dulu "
" iya iya, sekalian kamu ajak mereka kenalan siapa tau dapet hihi " ucap buk mika tertawa cekikikan
" apa sih tan, Amoura masih kecil gak boleh pacaran.. Amoura ke kelas dulu "
Amoura berbalik menuju jalan keluar, tetapi sayang nya tiba tiba saja seseorang membuka pintu dan membuat kepala gadis Itu membentur belakang pintu.
Duk
" awwww"
" eh sorry... sorry Lo gak papa ?" tanyanya sedikit khawatir
" kalo buka pintu itu pelan pelan do----
Amoura menatap anak laki laki di depannya dengan terkejut, Bahkan mulut gadis itu sampai tercengang Karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
" Aga?!!"
Visual Agam Maverick