NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Terbuang

Pembalasan Istri Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:228.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Naya_handa

Cantik dan kaya, dua hal yang tidak dimiliki oleh Anjani. Hal ini membuatnya diperlakukan secara tidak adil oleh suami dan keluarganya. Dihina, diselingkuhi dan diperlakukan dengan kasar, membuat Anjani akhirnya menyerah.

Keputusan bercerai pun di ambil. Sayangnya, sesuatu hal buruk terjadi pada wanita itu dan membawanya bertemu dengan seorang Kelvin Stewart yang merubah hidupnya.

Keinginannya saat ini hanya satu, yaitu membalaskan dendamnya pada Andrew Johanson Sanjaya, mantan suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara hape

Seusai makan malam, Kelvin dan Jharna berniat bersantai di balkon apartemen. Ada dua cangkir teh yang tersaji di atas meja. Jharna mengambilnya lebih dulu, menyeruputnya sedikit sambil berdiri di tepian balkon, bersandar pada pagar pembatas. Ia sedang memandangi Orchard street di malam hari. Suasananya masih tetap ramai, lampu-lampu menyala di setiap sudut kota, banyak orang berlalu lalang, hilir mudik bersama kendaraan yang sesekali membunyikan klakson.

Di tempat ini Jharna tidak terlalu sering mendengar bunyi klakson. Sepertinya orang-orang di sini begitu saling menghormati satu sama lain. Mungkin karena mereka terbiasa hidup berdampingan dengan berbagai jenis ras, suka bangsa dan golongan yang tinggal di negara ini.

Jharna meneguk kembali minumannya yang membuat tubuhnya terasa hangat. Wangi chamomilenya sangat melegakan, menenangkan syaraf-syarat di tubuhnya. Kelvin benar, teh ini cocok dinikmati sebelum tidur. Memberikan ketenangan tersendiri setelah melewati hari yang cukup melelahkan.

Tidak lama terdengar suara derap kaki menghampiri Jharna. Wanita itu segera menoleh dan ternyata ada Kelvin yang membawa sesuatu di tangannya. “Ada tamu siapa?” tanya Jharna. Laki-laki itu baru kembali setelah menemui seseorang yang membunyikan bell apartemen.

“Kurir toko,” ucap Kelvin. Ia terduduk di salah satu kursi dan Jharna segera menghampiri.

“Kamu belanja malam-malam?” Jharna menatap tidak percaya pada laki-laki itu.

“Hem, duduklah,” pinta Kelvin.

Jharna pun segera duduk dan ia memperhatikan apa yang Kelvin lakukan. Laki-laki itu mengeluarkan sebuah kotak dari dalam goodybag, sebuah kotak ponsel.

“Kamu bisa menggunakan ponsel ini. Aku rasa kamu mulai membutuhkannya,” laki-laki itu berujar dengan serius.

“Tapi ini handphone mahal, Vin,” Jharna dibuat terkejut. Selama ini Jharna memang tidak memegang ponsel dan entah mengapa hidupnya malah terasa tenang lebih tenang. Segala sesuatu terbiasa ia komunikasikan secara langsung dengan Kelvin walau tidak ia pungkiri kalau sesekali ia membutuhkan alat komunikasi ini.

“Fungsinya sebanding dengan kebutuhan kamu. Pake lah, aku udah memasangkan simcard di dalamnya.” Laki-laki itu memberikan benda pipih tersebut pada Jharna.

“Ya tuhan, kamu ngasih aku banyak hal, tapi aku belum bisa ngasih apa-apa. Kamu kok baik banget sih Vin?” Jharna menatap Kelvin dengan haru. Matanya sampai berkaca-kaca.

“Ini hanya ponsel Jharna, kamu sudah membayarnya dengan rasa teh yang enak,” timpal Kelvin seraya meneguk teh buatan Jharna. Rasanya sangat enak dan wangi.

“Kamu berlebihan! Mana sebanding hape mahal sama teh yang aku buat.” Wanita itu mengerucutkan bibirnya kesal, tetapi laki-laki itu hanya tersenyum simpul.

“Tanpa kamu sadari, kamu udah melakukan banyak hal buat aku.” Kelvin tiba-tiba berujar dengan serius. Memandang lurus ke depan sana dengan tatapan yang entah.

“Memangnya apa yang aku lakukan?” Jharna menatap tidak paham pada Kelvin, tatapan lekat yang membuat jantung Kelvin berdebar sangat kencang saat menolehnya. Di waktu yang tepat ia iseng mencoba kameranya dan sebagian wajah Kelvin tertangkap kameranya. Gadis itu tersenyum kecil.

“Ya, ada.” Jawaban Kelvin menggantung. Lebih tepatnya ia kehilangan kata-kata karena tatapan Jharna. Otaknya mendadak kosong. "Kamu mempotretku?" tanya laki-laki itu dengan penasaran.

"Nggak! Tadi aku test kamera aja. Mau liat mode malamnya." Aku wanita itu.

"Mana coba aku liat," Kelvin tidak lantas percaya begitu saja.

"Beneran, cuma test kamera doang." Jharna memilih beranjak dari tempatnya, sepertinya ia harus segera pergi.

"Jharna, ayolah aku mau liat. Kamu mempotretku kan?" Kelvin menyusul Jharna masuk ke dalam rumah.

“Bilang dulu apa yang sudah aku lakukan. Aku mau tau, sebanding atau nggak apa yang aku kasih ke kamu dengan yang kamu kasih ke aku.” Jharna berjalan mundur sambil menyembunyikan ponselnya di belakang tubuhnya.

“Ada, dan menurutku seimbang.” Kelvin tetap meneruskan langkahnya. "Ayo sini, mana aku mau liat." Ia bersikeras memaksa melihat ponsel Jharna.

"Liat apa? Orang gak ada apa-apa." Jharna tetap bersikeras. Ia malu sendiri kalau Kelvin sampai melihat apa yang ia foto.

"Sebentar, aku mau liat," tangan Kelvin yang panjang mencoba merebut ponsel di belakang tubuh Jharna hingga tangannya melingkari tubuh wanita itu. Semakin wanita ini menolak, maka ia semakin penasaran.

"Gak ada apa-apa, Vin." Jharna mengangkat tangannya tinggi-tinggi, ia lupa kalau tubuh Kelvin lebih tinggi. Tentu saja laki-laki itu berhasil merebutnya. "Viinn, jangan ikh...!" Jharna berusaha merebut pnselnya dari tangan Kelvin.

"Gak mau!" Kelvin bersikeras, ia ingin melihat dulu foto yang diambil Jharna,  baru kali ini ia suka mengerjai Jharna hingga memaksanya. Mereka beradu kelincahan tangan.

Jharna berhasil memegangi tangan Kelvin, "Hayoh, balikin sama aku. Sekarang hape ini punya aku!" ujarnya seraya mencengkram tangan Kelvin dengan erat. Ia mencoba menarik tangan Kelvin, tetapi laki-laki itu menghindar. Kaki Jharna tersandung kakinya sendiri hingga tubuhnya oleng nyaris jatuh. Kelvin mencoba meraih tubuh wanita itu agar tidak jatuh, tetapi terlambat, ia malah ikut jatuh di atas sofa.

Kelvin berhasil menahan tubuh Jharna agar tidak terjatuh, tetapi tubuhnya kini menjadi bantalan untuk Jharna mendarat. Tubuh wanita itu berada tepat di atas tubuhnya dengan tangan Kelvin yang melingkar di pinggangnya.

Tik tok tik tok!

Selama beberapa saat mereka saling terdiam, menatap kaget satu sama lain. Tidak ada yang berbicara, napas mereka pun tertahan. Jantung keduanya berdebar sangat kencang dengan wajah yang mulai memerah.

“Kamu baik-baik aja?” Kelvin yang lebih dulu menyadarkan dirinya.

“I-iya!” Jharna segera bangkit. Tubuhnya mendadak gerah hingga ia membuang napasnya kasar-kasar. Ia merapikan penampilannya yang dirasa begitu berantakan. Ia mengambil ponsel di tangan Kelvin dengan mudah. “Maaf aku gak sengaja dan makasih hpnya. Selamat malam, Vin.” Kalimat Jharna begitu cepat tanpa berani menatap Kelvin. Ia berlalu begitu saja meninggalkan Kelvin yang masih terbaring di sofa dengan wajah bingungnya.

Laki-laki itu tersenyum kecil, lantas mengusap wajahnya dengan lembut. Wajah Jharna seperti masih menempel dimatanya. Setiap sudut yang ia lihat adalah wajah wanita itu. Diusapnya dadanya yang berdebar kencang, sama kencangnya dengan debaran dada Jharna yang bersandar di balik pintu kamar yang tertutup rapat.

“Aku kenapa? Kenapa detak jantungku cepet banget?” Ia memperhatikan dadanya dengan kemeja yang ikut berdetak. Ia pun menyentuh wajahnya yang terasa menghangat.

“Astaga!” Jharna memejamkan matanya rapat-rapat dan saat itu yang muncul adalah wajah Kelvin. Matanya, hidungnya, bibirnya, bahkan hembusan napasnya masih terasa jelas di wajah Jharna.

“Aku kenapa ya?” Wanita itu bingung sendiri. Ia segera berlari menuju tempat tidurnya dan membaringkan tubuhnya di sana. Ia bersembunyi di bawah selimut dengan tubuh yang gemetar. Akh sial, ia mendadak sangat gerah dan menendang selimutnya jauh-jauh.

Ia mengambil satu bantal dan memeluknya dengan erat. Bayangan wajah Kelvin kembali muncul membuat gadis itu mengigit jarinya tidak karuan. Ia menyalakan ponselnya dan melihat foto Kelvin yang tadi sempat ia ambil. Bibirnya tersenyum kecil melihat hidung bangir yang tampak angkuh saat di lihat dari samping.

Tring!

"Astaga!" Jharna sampai terhenyak saat sebuah notifikasi pesan masuk dan mengagetkannya. Lebih mengagetkan saat ternyata pengirim pesan itu bernama Kelvin Stewart. Rupanya laki-laki itu sudah menyimpan nomornya di ponsel Jharna.

“Selamat malam, mimpi indah.” Begitu isi pesan yang dikirim Kelvin. Entah apa maksud laki-laki itu yang jelas membuat Jharna tersenyum lantas memekikkan suaranya di bawah bantal. “Aaakkk….” Suaranya terredam oleh bantal yang ia gunakan.

Lalu sekarang, ia harus membalas apa? Beberapa menit otaknya seperti membeku. Sepertinya kepalanya terbentur saat jatuh ke laut. Cara berpikirnya menjadi lamban dan membingungkan. Apa yang harus ia balas?

Setelah lama memandangi isi pesan tersebut, akhirnya Jharna membalasnya. “Selamat malam Vin, makasih banyak.” Akhirnya kalimat itu yang Jharna tulis. Setelah pesannya terkirim dan Kelvin membacanya, ia segera mematikkan ponselnya dan menaruhnya di bawah bantal. Ia juga menutup wajahnya dengan bantal hingga terasa sesak dan gelap. Hah, ini lebih baik di banding wajah Kelvin terus terbayang di benaknya.

“Kenapa hapenya gak aktif?” gumam Kelvin saat ia mencoba menelpon Jharna. Padahal ada sesuatu yang ingin ia katakan.

Apa Jharna gak penasaran? Atau kalian yang penasaran? Hahahaha…

Like dan komennya jangan lupa yaa gaisss, laff yuuu…

Bonus foto abang Kelvin ;)

***

1
Ida Idato
Luar biasa
Ida Idato
Lumayan
Wayan RaNa
anjani masih plinpan, kebanyakan perempuan kyk gitu, takut menjanda
Helen Nirawan
ngomong sono ma ember , gk sadar diri , prett , siluman kecoa sinting
Helen Nirawan
bikin jd penghuni rsj tuh laki bini kampret , biar rasain , emosi
Helen Nirawan
kasian anak ny , py ortu gk beres 😓
Helen Nirawan
kasi obat impotent aj tuh playboy cap semut 😈😈
Helen Nirawan
najis cowo gratisan gk py malu , lu klo mo obral sana sini , sono noh di lampu merah x aj ada tua tua keladi yg nawar 😈😈
Helen Nirawan
klo mo operasi wajah , jgn pake wajah yg asli ny donk , cari yg laen aj , biar gampang and gk mudah dikenalin ama duo siluman rayap tuh yg gila
Helen Nirawan
dasar bego ( maaf kasar )🙏 , emosi , blg mo cerai , skr di rayu dikit lgs mau , oon jgn dipiara ,
Helen Nirawan
ini laki mau ny apa seh , lu benci ma.bini lu ampe lu py pacar gelap tuh cacing bau , trus bini minta cerai lu marah mau lu apa ? takut di minta harta lu , itu mah DL , sukurin
Helen Nirawan
harta ? tuntut aj semua ny , biar jd gembel.tuh laki
Helen Nirawan
gk.usah cengeng , laki murah gk usah ditangisin , di pasar byk , prett buang aj tuh laki ke kandang singa 😈
Helen Nirawan
br baca dah emosi , pengen gw rebus tuh orgil ,isshh
Elok Pratiwi
sampe bab ini cerita nya datar ga menarik
Agnes Theresia Tuto linang
terima jhanra
Agnes Theresia Tuto linang
uuuh... Andrew cowok playboy sangat murahan 😡
Agnes Theresia Tuto linang
Kisah perjalanan percintaan seseorang penuh Lika liku terkadang diawali dengan niat baik tetapi di hancurkan dengan niat jahat ada juga sebaliknya ♥️
Shaa Erahh
Luar biasa
Agnes Theresia Tuto linang
tetap kuat jharna kamu bisa melalui beratnya persoalan hidup mu.
ingat di ujung cambuk kehidupan ada emas berlian intan menanti mu✌️
Helen Nirawan: yg kuat donk , jgn lemah ntar ketahuan tuh ,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!