Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 12
tak seperti biasanya arsen bangun paling awal dan datang ke meja makan, kali ini semua anggota keluarga sudah berkumpul namun belum terlihat arsen datang
"teh bisa tolong panggilkan arsen" bu avanti juga tak melihat arsen makan malam bersama semalam
Kemungkinan ada pekerjaan tambahan dan membuat arsen kesiangan, meski itu bukanlah sifat arsen
"baik bu" teh encum yang biasa membangunkan daren, hari ini untuk pertama kalinya ke gedung yang cukup jauh yang ditempati oleh arsen sendiri. Dalam gedung tersebut tak hanya kamar tapi layaknya sebuah rumah minimalis yang cocok.untuk pasangan baru menikah
"permisi den arsen" teh encum mengetuk pintu dan mulai memanggil anak sulung majikannya
"iya teh ada apa?" arsen datang dengan membawa secangkir teh ditangannya
"oh iya, sampaikan pada yang lain saya ngga bisa ikut sarapan ada pekerjaan penting" arsen menyampaikan pada teh encum agar yang lain tak menunggunya sarapan
"baik den"
Arsen kembali masuk ke kamarnya dan duduk bersantai tak pernah dia lakukan sebelumnya,
sedangkan teh encum menyampaikan apa yang arsen katakan dan yang lain memulai sarapan lalu berkegiatan masing-masing
Sekitar jam sepuluh siang arsen sudah bersiap untuk kekantor dengan dijemput oleh asistennya yang juga akan mengemudikan mobil untuk arsen
"kek, nek, ma. Arsen berangkat" pamit arsen tak ada kata lain dan segera meninggalkan pekarangan rumah yang sangat luas
"kita ke kantor pak?" tanya farel tentunya bingung karena sejak pagi arsen bilang sedang ingin cuti namun tiba-tiba minta jemput
"iya!" jawab arsen singkat
Farel yang melihat kondisinya tak memungkinkan untuk becanda atau banyak tanya, hanya diam saja menunggu perintah atau pertanyaan dari bosnya
"saya mau lihat daren dulu" ucap arsen setelah sampai dikantor
Sudah hampir satu tahun daren bertahan sebagai ob dan tak mengeluh apapun. Mungkin sudah saatnya jika daren mendapatkan tempat dan posisi yang lebih baik dari pada saat ini
"selamat pagi pak wakil" pak anton yang sedang melakukan pekerjaannya terkejut dengan kedatangan arsen tiba-tiba
"kumpulkan semua ob dan og yang bertugas pagi ini" arsen masuk ke dapur langsung dan melihat adiknya begitu akrab dengan teman satu tim nya tanpa jarak dan juga risih
Daren bisa hidup dan juga cepat beradaptasi hingga tak heran jika mudah akrab dengan siapapun
semua berkumpul dan berjumlah lima orang untuk shift pagi termasuk dengan daren
"mulai bulan depan akan ada promosi untuk bisa pindah ke devisi lain atau naik jabatan sesuai dengan kemampuan dan apa yang sudah kalian kerjakan selama hampir satu tahun masa kontrak kerja.
Jika ada yang diberhentikan itu artinya ada masalah fatal yang sudah kalian lakukan dalam masa kontrak kerja dan melanggar aturan yang ada, saya harap semua tetap profesional dan melakukan tugas dengan baik karena penilaian sudah kami lakukan bukan hanya untuk satu bulan kebelakang.
Terima kasih jika ada pertanyaan bisa langsung hubungi atasan kalian atau bagian kepegawaian" arsen yang mengatur agar kenaikan jabatan daren tidak membuat pegawai lain curiga karena baginya daren masih belum sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pekerjaannya
Dan arsen belum berani memberikan jabatan penting untuk sang adik
"wangi apa ini?" arsen mencium aroma yang membuatnya menghentikan langkah kakinya
"i..itu saya buat kopi pak" shila menunduk takut menjawab pertanyaan arsen
Bukan hanya shila saja, hampir semua yang ada diruangan itu juga sedang senam jantung takut membuat kesalahan
"kopi? Buatkan untuk saya dan antar ke ruangan" arsen tak banyak bicara dan menginginkan kopi yang membuat indra penciumannya seperti tertusuk kenikmatan
"baik pak!" shila lega begitu juga yang lain
"pak wakil tidak suka terlalu manis" farel kembali dan memberitahukan pada shila agar tak membuat kesalahan dan akan membuat mood atasannya menjadi buruk dalam seharian
"iya pak!"
"ayo shila buatkan kopi yang enak seperti biasa kamu buat" ucap timo yang pernah mencoba meminum kopi buatan shila
Katanya langsung dibawa dari kampung halamannya sebagai oleh-oleh untuk teman-temannya
"biar saya yang antar!" eca merebut nampan yang dibawa oleh shila dan mengantarkan keruangan arsen
Berharap agar eca dapat naik jabatan atau bahkan pindah devisi dengan mengantarkan kopi permintaan langsung wakil pimpinannya
"permisi pak" eca masuk ke dalam ruangan wakil pimpinan yang besar, dingin dan wangi
"kenapa kamu yang antarkan?" arsen ternyata memperhatikan jika yang menjawabnya bukanlah yang masuk ke ruangannya saat ini
dan seingat arsen yang pernah menumpang padanya saat beberapa bulan lalu ke luar kota
"em, maaf pak shila ngga mau katanya nganter jadi saya yang kesini" eca berbohong pada arsen dan menyalahkan shila
"bilang, buatkan lagi dan suruh dia sendiri yang antar kopinya" arsen kesal baru kali ini ada pegawai yang membantah bahkan berani menolak perintahnya
"baik pak!" eca langsung kembali ke dapur dan meminta shila membuatkan kopi baru
"kata pak wakil kopinya terlalu pahit, kamu mau meracuninya" eca menambahi ucapan arsen yang sebenarnya tak dikatakan
"iya kak!"
Shila membuatkan kopi yang baru dan menambahkan sedikit gula dari yang sebelumnya lalu membawa ke ruangan arsen
"permisi pak!"
Shila berjalan menunduk tak berani menatap wajah atasnnya " ini kopinya pak, permisi" shil meletakan kopi dimeja dan berbalik arah
"tunggu!" arsen menyicipi kopi buatan shila namun "ini terlalu manis, kamu mau buat saya diabet! Ganti" arsen ingin shila tau akibat dari menolak perintahnya
"maaf pak, baik saya ganti yang baru!" shila keluar ruangan arsen dan kembali ke dapur membuat kopi lagi dengan mengurangi gula dan kopinya agar tak terlalu pahit lalu membawanya ke ruangan arsen lagi
"belum pas! Ganti" arsen masih menolak
Sampai akhirnya kopi yang ke lima baru diacc " ini enak, kamu beli kopi dimana?" arsen asing dengan rasa kopinya tapi dia menikmatinya dan menurutnya cocok dengan seleranya
"sa-saya bawa dari kampung saya pak" shila jujur
"mulai besok buatkan yang seperti ini setiap hari" arsen menyukai kopi buatan shila
"tapi pak, kopinya habis" shila sebenarnya takut tapi benar adanya karena ulah arsen menolak beberapa kopi dan memang sudah beberapa hari yang lalu shila membawanya
Jadi stoknya habis dan dikost juga tak ada lagi
"bisa beli online?" tanya arsen
"sepertinya bisa pak, bapak buka saja aplikasi orange ada banyak kok pak disana" ucap shila memberitahu bosnya
"kamu yang pesan, lalu bawa kesini buat stok" ucap arsen
"ini uangnya" arsen melemparkan satu gepok kecil uang seratus ribuan untuk membeli kopi
"kenapa? Kurang?" tanya arsen
shila menggelengkan kepala "kebanyakan pak, ini mau buat ngopi satu tahun?" shila malah mengajak arsen becanda
"atur saja, yang jelas mulai besok kopi seperti ini sudah ada dimeja saya setiap pagi" arsen meminta shila mengambil uang dan meninggalkan ruangannya