"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.
'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32. Hasil audisi Leora
"Semangat Nya! Bibi akan mendukung Nyonya dari rumah." Ucap Bibi Kira saat mobil yang ditumpangi oleh Leora telah berjalan meninggalkan kediaman.
"Hah, aku harus menyalakan TV untuk melihat audisinya!" Lagi kata bibi kira dan berlari ke dalam rumah.
Sementara Leora yang duduk di atas mobil hanya melihat ke arah jendela dan memperhatikan gedung-gedung tinggi yang mereka lewati.
"Ini sama dengan belasan tahun lalu saat aku baru pertama kali pergi ke agensi Angkasa Raya.
Tidak menyangka peristiwa seperti ini akan kujalani dua kali dalam hidupku." Ucap Leora tersenyum.
Setelah 45 menit berada di dalam mobil, Leora akhirnya tiba di Dunia Hiburan untuk mengikuti audisi penerimaan model baru.
Begitu Ia melakukan registrasi dan masuk ke ruang tunggu, ia tersenyum melihat banyak sekali anak-anak muda yang mengikuti audisi itu.
'Tiba-tiba aku merasa sangat tua.' Gumam Leora.
"Halo," sapa seorang gadis yang kira-kira diperkirakan Leora berusia 19 tahun.
"Halo," balas Leora.
"Boleh aku duduk di sini?" Tanya gadis itu.
"Tentu," jawab Leora lalu gadis bergaun selutut itu duduk di samping Leora.
"Perkenalkan namaku Mitha. Siapa namamu?" Ucap Mitha mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Leora.
"Atara. Senang berkenalan denganmu." Jawab Leora.
"Senang juga berkenalan denganmu. Kita terlihat seumuran. Mau menjadi temanku?" Tanya Mitha memperlihatkan senyum terbaiknya.
"Tentu." Jawab Leora meski ia tahu bahwa gadis itu lebih mudah sekitar 5 tahun darinya.
"Aku sangat gugup. Ini kedua kalinya aku mengikuti audisi, audisi yang pertama ku di Angkasa Raya, di sana sangat ketat hingga aku bahkan tidak dilirik oleh para juri." Cerita Mitha.
"Semoga kali ini berhasil." Ucap Leora.
"Aku harap begitu, aku sangat gugup. Katanya hanya ada 10 orang yang akan mereka terima dari babak ini." Lagi kata Mitha.
"Hmm, lalu mereka akan diseleksi hingga menjadi 2 orang saja." Sambung Leora membuat gadis disampingnya jadi semakin gugup. .
Setelah menunggu selama 20 menit, akhirnya audisinya dimulai. Leora berada pada urutan ke 97, jadi dia hanya memperhatikan satu persatu gadis yang keluar dari ruang audisi.
"Wajah mereka terlihat murung semua. Aku jadi semakin gugup." Komentar Mitha sembari menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya.
"Peserta Nomo 79. Silahkan bersiap-siap."
"Astaga,, giliranku sudah tiba." Ucap Mitha langsung berdiri.
"Semangat! Kau pasti bisa!" Kata Leora memberi semangat pada Mitha.
"Terima kasih." Ucap Mitha sebelum berjalan meninggalkan Leora.
Leora tersenyum melihat sikap Mitha. "Dia sangat mirip dengan Leora yang masih remaja." Komentarnya.
Leora menunggu selama 3 menit sampai Mitha keluar. Terlihat wajah gadis itu sangat murung dan langsung berjalan ke pintu keluar.
"Hah, apa dia gagal?" Ucap Leora merasa cemas.
Setelah Mitha menghilang, Leora tidak memikirkannya lagi dan fokus mendengarkan satu persatu nomor yang dipanggil.
Akhirnya, gilirannya tiba juga. Leora langsung memasuki ruang audisi dan terkejut melihat salah satu fotografer yang pernah bekerja sama dengannya. Pria itu menjadi sala satu juri.
'Saat ini tidak ada satupun orang yang kukenal di sini. Aku bukan Leora yang dulu, gumam Leora sambil melangkah dan berdiri di depan semua Juri.
"Peserta nomor 97, Liona Atara Casiora. Umur 23 tahun dan tidak ada pengalaman di bidang modeling?" Salah satu juri mengangkat alisnya sambil memperhatikan Leora.
"Benar, saya Liona Atara Casiora." Ucap Leora membenarkan biodata yang dibaca oleh juri.
"Apa kau adik dari model internasional Leora Atara Casiora?" Tanya fotografer yang dikenal oleh Leora.
"Benar, saya adalah saudara kembarnya." Jawab Leora.
"Aku rasa perusahaan kecil ini bukanlah tempat yang layak untukmu. Mengapa memilih mendaftar di sini, sementara kau bisa menyusul kakakmu di Angkasa Raya?"
"Benar, saya seharusnya bisa melakukannya.
Tapi dalam hati, saya tidak ingin orang-orang memandang saya sebagai orang yang ikatan keluarga untuk mencapai popularitas.
Lagipula, saya berusaha memulai dari bawah, dari tempat yang akan saya harumkan namanya." Jawab Leora.
"Hm, sepertinya kau sudah belajar banyak dari kakakmu.
Baiklah, kami akan melihat bakatmu. Aku sendiri yang akan menjadi fotografer mu. Temanya wanita bangsawan yang sedang melihat kekasihnya." Ucap Aras.
"Terima kasih atas kepercayaannya." Ucap Leora sembari mengambil posisi.
Semua juri langsung heran ketika Leora begitu cepat mendapatkan posisi sesuai dengan yang diharapkan oleh fotografer.
"Kita mulai!" Sang fotografer memberi aba-aba lalu Leora langsung merubah ekspresinya dan memasuki sesi pemotretan.
Baru dua kali kamera dijepret, sang fotografer sudah berhenti memotret dan terdiam menatap kameranya.
Leora tidak mengatakan apapun. Ia hanya kembali ke posisinya dan berdiri dengan sopan untuk menunggu komentar para juri.
Beberapa staf yang berdiri di sudut ruangan saling melirik satu sama lain.
"Aku pikir dia gagal." Ucap sala seorang.
"Kenapa begitu?"
"Tuan Aras biasanya tidak mau lanjut mengambil gambar saat ia benar-benar tidak puas dengan seorang yang dipotret nya."
"Benar, aku baru mendengar dua kali jepretan." Komentar yang lain.
Tapi semua staf itu terdiam saat Aras tiba-tiba bertepuk tangan dan berjalan mendekati Leora.
"Selamat, kamu lulus dan akan langsung berada di bawah bimbinganku." Ucap Aras dengan bangga membuat para staf yang terdiam langsung menganga di tempatnya masing-masing.
"Terima kasih Tuan Aras. Saya adalah salah satu fans anda." Jawab Leora yang memang sudah tahu kalau Aras sangat suka dipuji.
"Ahaha,,, kalau begitu bagus. Kau tidak perlu mengikuti audisi berikutnya, kita akan langsung bekerja." Lagi kata Aras.
"Jangan menikmati hasil pemotretannya sendirian. Biarkan kami melihatnya." Kata salah seorang juri membuat Aras terkekeh lalu ia memberikan kameranya pada Juli itu.
"Hanya dua dua kali potretan dan dia langsung mendapatkan angle yang bagus. Ini lebih memukau dari seorang model nasional." Komentar juri.
"Aku rasa, itu jauh lebih baik daripada seorang model internasional." Lagi kata Aras.
"Ah, saya bukanlah apa-apa, justru karena Tuan Aras lah yang memotret saya hingga hasilnya bisa sebagus itu." Kata Leora kembali membuat Aras terkekeh.
"Kalau begitu, sukses untukmu. Akan ada staf yang menemuimu di luar untuk menandatangani kontrak." Ucap Aras sembari memberi kode pada beberapa staf yang bergabung di ruangan itu.
"Terima kasih Tuan Aras, Terima kasih untuk semuanya." Ucap Leora sebelum keluar dari ruangan itu.
Seperti yang dikatakan oleh Aras, Leora langsung menuju ke sebuah ruangan di samping ruang audisi dan bertemu dengan seorang petinggi perusahaan.
Leora mengerutkan alisnya, 'Mengapa aku merasa bahwa ini sebenarnya sudah di-setting.' pikirnya.
"Duduklah." Ucap Pria paruh baya yang dikenal sebagai sala seorang menejer besar di Dunia Hiburan.
"Terima kasih Tuan Glenn." Ucap Leora sembari duduk.
"Kau pasti kebingungan karena tiba-tiba kontrak untukmu sudah disiapkan. Tidak perlu bingung, hal ini kami lakukan karena kau adalah adik dari model internasional.
Jadi kami meyakini bahwa orang yang bersaudara akan memiliki bakat yang sama.
Oh, ini adalah kontrak untuk menjadi salah satu anggota di agensi kami.
Kau tidak perlu menandatanganinya hari ini, kau punya waktu sampai 2 hari kedepan.
Kita akan bertemu lagi." Ucap Glenn.
"Terima kasih Tuan Glen." Ucap Leora.
Sementara di tempat lain, Liona sedang marah-marah dan menggerutu dengan kesal saat melihat tayangan hasil audisi Leora.
"Sial!, ini,, bagaimana bisa Leora mengikuti audisi? Seharusnya sekarang, dia dan suaminya sedang dikejar-kejar oleh rentenir!" Ucapnya menahan amarah.
...
Interaksi Dengan Pembaca
Dari pada penasaran, kuy tanyain sama Pak Uztad, Pendeta, Pastor, atau siapa pun yang kamu percaya...😁😁
Berikut yang dibawah ini adalah komentar dari bab yang terunggah secara tidak sengaja karena sistem Mangatoon dan Noveltoon mengalami gangguan.
Padahal, hari terunggahnya hari ini, tapi malah jadi kemarin malam.
Abis keunggah langsung dicabut lagi sama pihak Mangatoon😂😂😂
Beberapa dari kalian juga pasti mendapat notifikasi palsu tentang up novel ini kan ya?? 😁😁😁
Maaf ya atas harapan palsunya😁😁😁
keras berbagai macam gaya
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
bagaimana dengan istrinya
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya