NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:491.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mertua Egois

Dirinya memang sudah mempersiapkan masa depan sang anak sesuai keinginan mereka karena dia ingin kelak sang anak tak bernasib sama dengannya.

"Tidak usah kalian pikirkan yah, bunda sudah mengatasi semuanya kok". ucapnya menenangkan kedua anaknya yang sejak tadi dilanda emosi.

" Bunda juga sudah siap melawan mereka dengan kemampuan kita nak, jadi jangan terlalu khawatir, bunda hanya menunggu waktu yang tepat untuk menunjukkan kepada mereka jika kita bisa hidup dengan lebih baik bahkan tanpa nama besar Erlangga".

"Iya bunda, sebentar lagi kami lulus dari melanjutkan Spesialis kami dan akan pulang mengelola segala hal yang telah kita rencanakan nantinya".

" Iya nak, tapi jangan sampai apa yang kalian miliki membuat kalian sombong nantinya". Maya memperingati anak-anak nya agar tidak tinggi hati atas apa yang mereka miliki sekarang.

"Iya bunda, kapan kita akan ke sekolah adik bunda, aku sudah lama tidak berkeliling di daerah sini". Sasya dan Rara memang jarang keluar untuk sekedar jalan-jalan itulah sebabnya mereka merindukan hal itu.

" Besok kita antar dan jemput kedua adik kamu yah, sekalian kita pergi jalan-jalan makan atau beli sesuatu".

"Boleh bunda". Ucap kedua nya kompak.

Keesokan harinya seperti yang mereka rencanakan sebelumnya, kini keluarga kecil itu sedang mengantar kedua adik mereka bersekolah. Sekarang mereka berada di sekolah si bungsu.

" Belajar yang rajin yah anak bunda". Maya mengelus kepala sang anak dengan sayang".

"Iya bunda, nanti jemput adek lagi yah".

"Iya sayang".

" Dada kakak, bunda". Salwa berlari kecil meninggalkan pintu gerbang untuk masuk ke kelasnya.

"Maya". Suara bariton menghentikan langka Maya.

Dia sangat mengenal suara itu, suara lelaki yang memberi luka mendalam untuknya dan juga anaknya.

Dia tidak menghiraukannya dan terus berjalan bersama Sasya karena Sasya juga sangat mengenali siapa yang berbicara itu.

"Maya, tunggu". Rasya mencegat Maya dan kedua anak itu.

Tatapan tajam dan ingin membunuh dilayangkan Maya dan Sasya kepada lelaki yang hanya memberi mereka luka selama ini. Lelaki yang tak ingin pernah mereka temui lagi karena rasa sakit hati yang mendalam.

"Maya tunggu, tolong izinkan aku bicara denganmu sebentar". Mohon Rasya dengan memelas menatap nya memohon.

" Maaf saya sibuk, tidak punya waktu bicara dengan anda". Ketusnya

Deg. Mata Rasya seakan berkaca-kaca mendengar ucapan kasar dari Maya perempuan yang dulu dia sia-sia kan.

"Ayo nak, kita pergi tinggalkan manusia bajingan dan sombong itu". Maya melenggang pergi meninggalkan Rasya yang mematung sedangkan Sasya berhenti dan berbalik melihat lelaki yang sangat dia benci itu.

" Bugh". Pukulan keras dilayangkan Sasya kepada lelaki yang harusnya dipanggil ayah itu.

Rasya yang tidak siap jatuh tersungkur karena pukulan keras itu. Tentu saja, Sasya adalah seorang atlet boxing di kampusnya saat ini.

"Jangan pernah ganggu bundaku, dan jangan pernah muncul di hadapan kami. Kami sangat membencimu, dasar manusia biadab". Teriak Sasya dengan Murka.

Mata Rasya membola seketika, kini dia menyadari jika gadis cantik dihadapannya ini adalah anak sulungnya.

" Nak". Ucap Rasya terbata-bata melihat tatapan kebencian dan kemurkaan dari anak sulungnya itu.

Dia merasakan sakit di dadanya, begini kah rasanya dibenci anak sendiri bahkan sakitnya melebihi ditikam dengan belati.

"Saya bukan anak anda, karena bagi saya anda sudah mati ketika anda dengan tega mengusir bunda saya seperti binatang". Ucapnya dengan penuh amarah.

Tangan Sasya mengepal erat dan giginya bergemetuk dengan wajah yang sangat merah menandakan dia sangat marah. Dia memandang Rasya seakan ingin memakannya hidup-hidup

Rasya hanya menunduk mendapatkan kemurkaan anaknya itu, benar yang dikatakan anaknya, dia manusia kejam yang tega mengusir anak dan istrinya padahal saat itu hujan deras dan anak mereka yang bungsu baru berusia beberapa bulan.

"Maaf". Ucapnya dengan meneteskan air matanya.

Dadanya terasa terhimpit batu besar bahkan dia tidak bisa bernafas. Hilang sudah semua kesombongan yang dulu dia banggakan dihadapan istri dan juga anaknya.

" Jangan pernah memunculkan wajah biadab mu itu dihadapan kami, karena kami sangat membencimu dan sudah menganggap mu mati". Sasya mendorong Rasya dengan kakinya saat melewatinya dengan sengaja.

Maya memandang Shock anak sulungnya itu, bagaimana bisa anak sulung berperilaku bar-bar seperti itu kepada orangtua. Apalagi kepada sang ayah.

"Tidak usah bertanya macam-macam bunda, aku tidak mau manusia biadab itu hadir di hadapan kita, apalagi membuat masalah didalam kehidupan kita yang sudah damai". Sasya meninggalkan sang bunda yang menatapnya sendu.

Dia tidak menyangka luka itu sangat membekas dihati sang anak, sampai dia keras dan kurang ajar seperti itu kepada ayahnya.

"Ayo kita pergi bunda, jangan diambil hati sikap Sasya tadi, mungkin dia sangat emosi karena melihat orang yang paling dia benci didunia ada di hadapannya".

Maya menghela nafas berat membenarkan apa yang dikatakan anak angkatnya itu.

" Ya sudah kita ke salon aja yuk, menenangkan pikiran nanti. Jadi kalau sudah selesai kita bisa jemput adik-adik kamu untuk makan siang bersama barulah kita pergi belanja bersama".

Rara menganggukkan kepalanya menyetujui apa yang dikatakan sang bunda.

Rasya hanya menatap mereka dengan nanar karena bahkan untuk menengok keadaannya pun tidak, apalagi melihatnya.

"Jangan pernah muncul di hadapan kami lagi, anggap saja kita tidak pernah saling mengenal, jangan buat anak-anak semakin membencimu". Maya meninggalkan Rasya yang terpaku dengan linangan air mata penyesalan.

Perasaan cinta yang dulu kini sudah berganti dengan rasa benci kepadanya, sejak hari dimana dia terusir dari rumah itu oleh suaminya, baginya dia sudah mati dan bukan apa-apa lagi.

"Maya, kumohon maafkan aku". Teriaknya begitu melihat Maya masuk kedalam Mobil meninggalkannya sendiri menatap mobil itu dengan perasaan hancur dan remuk.

Penyesalannya kini sudah tidak berguna karena Maya bahkan anaknya sudah sangat membencinya, jangankan mau berbicara dengannya hanya pukulan keras dengan kekuatan penuh yang diberikan kepadanya.

"Aku harus memperbaiki hubunganku dengan anak-anak ku yang sekarang, aku tidak mau mereka sangat membenciku seperti kakaknya yang lain". Monolog Rasya.

" Tapi apa yang dilakukan oleh Maya disini, apakah anak bungsu ku sekolah di sekolah ini??, aku harus cari tahu itu ".

Rasya kembali ke kantor untuk bekerja dan dia juga akan menjemput anak-anak nya untuk makan siang bersama agar hubungan mereka membaik.

Sesampainya di kantor Rasya dihadapkan oleh celotehan dan amarah sang ibu karena menantunya memblokir kartunya serta mengatai dirinya.

"Sudahlah bu, yang dikatakan Marsya itu benar, bukankah ibu sangat membencinya, kenapa ibu mau menggunakan fasilitasnya sedangkan aku juga memberi ibu". Rasya merasa pusing dengan celotehan ibunya yang tiada henti itu.

" Apa maksudmu nak??, dia kan menantu keluarga, wajar dong jika ingin memakainya, apa gunanya coba dia selain fasilitas mewah serta harta yang melimpah. Dia hanya bisa melahirkan anak perempuan saja".

"Sudahlah bu, aku akan ada meeting penting, lebih baik ibu pulang saja". Usirnya secara halus

1
Soraya
typo nya perhatikan thor
Soraya
typo thor
Soraya
ternyata Rara juga pernah salah arah
Soraya
selamat ya buat Rara Semoga Samawa
Soraya
syukur lah akhirnya mereka bersatu
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Wiwit
Maya JD ortu ga tegas banget ma anak2nya
Nancy Nurwezia
semoga fabian dan sonya kembalj ke kodratnya.
Safni Mardesi
semoga Fabian jadi laki2 tulen
Nancy Nurwezia
jodohnya sonya kah si banci nih🤭🤭🤭.. sama2 menyembuhkan diri dari trauma..
Wiwit
katanya ga boleh gtu dg ayahnya, malah mendukung ank2 nya memaki ayahnya, bingung deh
Dwi Setyaningrum
thor typonya msh bertebaran nih.. semangat thor..
Dwi Setyaningrum
Lo rosa ga mati ya thor kan ketembak duluan sblm Rasya🤔
Dwi Setyaningrum
walah semua anak Maya pd konslet ya..untung pintar..
Dwi Setyaningrum
ini trauma yg sangat aneh menurutku ya secara Sonya anak yg jenius kyk ga terarah gt traumanya biasanya sebenci2nya lelaki apalg org sejenius Sonya pastinya mengarah k hal2 yg k ilmuwan misalnya jd profesor fokusnya pada pendidikan membikin dirinya sibuk mengejar ilmu ga akan terpikir utk menyimpang itu menurutku Lo ya thor..kalau sdh gini amat disayangkan sih ya kejeniusannya mending dibikin cerdas standart saja sih ya
Ummu Umar: tidak juga rasa trauma itu berbeda dengan tingkat IQ, IQ itu perkembangan dan kemampuan otak sedangkan trauma itu berasal dari kejiwaan, memang otak dan hati itu singkron tetapi tingkatnya berbeda, bisa baca digoogle banyak orang trauma memliki kecerdasan, masalah menyimpang itu juga bagian trauma, hampir semua yang menyimpang itu kebanyakan trauma dengan lelaki
total 1 replies
Fatimah Bajari
mauuuu
Nick_Hen
ide bagus
Dwi Setyaningrum
Krn di otak mu sdh tertanam semua laki2 menjijikan jd secara otomatis apapun yg dilakukan laki2 Dimata km ya ga baik gt aja dan itu km perlu penanganan khusus agar ga menjadi parahhh kasian mamamu lah Sonya dia gagal jd seorg ibu kalau kelakuanmu menyimpang bnr km trauma tp semua trauma ada obatnya bukan?dan km punya banyak uang bisa kan berobat itu juga buat kebaikan dirimu dan mamamu Lo..
Dwi Setyaningrum
ternyata Maya mendidik anaknya sdh gagal terlepas siapa pemicunya..Krn apa fokus Maya wkt itu hanya berpusat utk menaikkan taraf hidup Krn menilik msh lalu org miskin pasti direndahkan secara fisik Maya berhasil tp secara rohani gagal..pendidikan akademis hrs dibarengi dg pendidikan rohani..itu menurutku ya..maaf kalau pendapatku ada yg salah🙏🙏
Dwi Setyaningrum
akhirnya ikut lega sasya bisa membuka hati utk memaafkan papanya dg bgtu hidupnya akan jd lebih ringan utk melangkah menuju masa depan cerah tanpa embel2 kemarahan d kebencian dihatinya..jd ikutan mewekk thor..smpe malu ma suami🤭😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!