Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Randy menatap gemas tingkah Fiona dan Filio yang sangat mengemaskan. Saat mereka sedang asik berbincang bersama tiba-tiba Cheesy terbangun dari tidurnya. Dengan cepat Rania mendekati Cheesy dan membawanya ke dalam gendongannya.
"Cup! Cup! kau sudah bangun sayang? kau harus ya?" tanya Rania mencium lembut wajah gembul Cheesy.
"Putri papa sudah bangun! kau pasti haus ya?" tanya Randy sambil menel wajah gembul Cheesy.
"Biar aku buatkan susunya ya," ucap Randy tersenyum.
Dengan teliti Randy membuatkan susu untuk Cheesy. Setelah selesai dia langsung memberikannya kepada Rania.
"Ini susunya," ucap Randy duduk di samping Rania.
"Ana dedek ayinya! Iona au iat," ucap Fiona langsung laik kedalam pangkuan Randy.
"Itu adek Cheesy! Dia sangat imut 'kan? sama seperti Fiona," ucap Randy tersenyum.
"Ana ama, Aman! Iat adik Ecy iam tenang. Edangkan Iona elalu uat kelibutan," ucap Filio menatap gemas Cheesy yang sedang minum susu.
"Adi Ecy tan asik ecil. Adi ia anya ica iam aja. Alau udah ecal asti ia uga angat bijak sepelti Iona," ucap Fiona tidak mau kalah.
"Apa yang di bilang Fiona benar! Adik Cheesy masih kecil belum bisa jalan ataupun merangkak. Jika nanti dia sudah seperti kalian, tante yakin dia juga sangat lincah seperti kalian berdua," jelas Rania lembut.
"Itu ya ante!" ucap Filio mengantuk mengerti.
"Ia, Sayang!" ucap Rania tersenyum.
Filio dan Fiona mengajak Cheesy bermain bersama. Rania dan Randy memperhatikan ketiganya sambil tersenyum bahagia. Bahkan Cheesy kecil tidak henti-hentinya mengoceh sehingga membuat Fiona dan Filio semakin gemas. Walaupun mereka tidak tau apa yang di ucapkan oleh Cheesy.
Karena terlalu fokus memperhatikan Cheesy, Fiona dan Filio mereka sampai tidak sadar jika ada sepasang mata yang menatap geram mereka. Mila memperhatikan kebahagiaan Randy dan Rani dengan penuh kecemburuan.
"Sepertinya kau sangat ahli dalam bermain topeng," ucap Clara tiba-tiba muncul di belakang Mila.
"Kau!" ucap Mila terkejut ketika melihat Clara tiba-tiba ada di belakangnya.
"Kenapa! apa kau terkejut? Apa ada sesuatu yang sangat menarik sehingga kau tidak sadar dengan kedatanganku?" ucap Clara tersenyum tanpa ada rasa bersalah.
"Maaf! Aku sedang sibuk," ucap Mila ketus lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Clara.
"Aku tau apa tujuanmu mendekati Tika. Bahkan aku juga tau apa niatmu yang sekarang," ucap Clara menatap sinis Mila sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Maksudmu apa? kau jangan sok jadi paranormal yang mengetahui isi pikiran orang,"
"Aku tidak merasa sebagai paranormal. Aku hanya mengucapkan apa yang ada di hatiku. Karena sebagai seorang sahabat aku bisa tau siapa yang ingin menyakiti sahabatku. Bahkan aku curiga jika kau ada hubungannya di balik kecelakaan Tika sahabatku," ucap Clara menatap Mila dengan tatapan penuh selidik.
"Ha.. ha.. kau ini bukan hanya ceroboh tapi kau juga berpikiran dangkal ya," ucap Mila terkekeh geli.
"Lagian untuk apa aku menyakiti Tika? tidak akan ada untungnya untukku. Hanya membuang-buang waktu dan tenanga saja," ucap Mila menggeleng kecil.
"Karena Randy! kau menginginkan Randy," ucap Clara menatap Mila.
Mendengar ucapan Clara yang benar apa adanya, Mila langsung terdiam. Dia nampak salah tingkah dan berusaha menutupi kegugupannya
"Aku tau jika kau dulu hanya memanfaatkan kebaikan Tika. Namun, sekarang kau telah berhadapan dengan orang yang salah. Sebaiknya kau cari tau siapa lawanmu terlebih dulu sebelum melangkah," ucap Clara melangkahkan kakinya mendekati Mila.
Melihat Clara yang mendekat, Mila berlahan melangkah mundur. Namun, tiba-tiba tubuhnya terhalang oleh meja sehingga dia tidak bisa melangkah lagi. Clara berlahan mendekatkan tubuhnya dengan Mila dan mendekatkan bibirnya ke telinga Mila.
"Kau tidak akan bisa menyembunyikan bangkai terlalu lama. Lihat saja, aku akan mencari tahu kejadian yang sebenarnya di balik kecelakaan sahabatku. Jika sampai dugaanku benar! maka bersiaplah untuk mendapatkan hukumanmu," bisik Clara pelan sambil tersenyum sinis.
Mendengar ucapan Clara, Mila merasakan tangannya yang gemetar dan berkeringat. Dia tidak menyangka jika Clara yang ceroboh ternyata bisa menyeramkan seperti ini. Melihat kegugupan Mila, Clara berlahan tersenyum kecil. Ingin sekali rasanya dia tertawa terbaha-bahak melihat tingkah Mila yang ketakutan. Namun, dia berusaha menahan tawanya sambil berjalan meningalkan Mila dengan anggunnya.
"Ha.. ha... ternyata dia sangat penakut. Rasanya akan seru jika bermain-main dengannya," batin Clara sambil terkekeh kecil.
"Ra! kau dari mana saja?" tanya Rania melihat Clara yang berjalan mendekati mereka.
"Aku hanya mencari kesenanganku tadi," ucap Clara tersenyum kecil lalu duduk di samping Rania.
Mendengar ucapan Clara, Rania berlahan menatap arah datangnya Clara tadi. Berlahan dia melihat Mila yang berjalan dengan penuh kegugupan. Melihat tingkah Mila, Rania langsung bisa menebak kesenangan apa yang di maksud Clara sahabatnya itu.
"Ra! Aku ke rumah sakit dulu ya. Jam istirahatku sudah habis," ucap Randy berpamitan.
"Baiklah! kau hati-hati ya," ucap Rania tersenyum.
Randy hanya tersenyum sambil mengangguk kecil. Dia berlahan mencium wajah gembul Cheesy lalu berpamitan.
"Sayang! paman pergi dulu ya. Kalian jaga adik Cheesy dengan baik ya," ucap Randy mengelus lembut puncak kepala Fiona dan Filio.
"Siap, Aman!" ucap Fiona dan Filio serentak.
Setelah berpamitan, Randy langsung melangkahkan kakinya. Rania hanya menatap punggung Randy sambil tersenyum kecil. Melihat itu Clara tidak mau membuang-buang kesempatan. Dia mengoda Rania sehingga membuat Rania langsung menunduk malu.
Bersambung.....
rania jadi randy.. 😂😂