Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Menantang
Nova terus tertawa mengingat betapa Talita yang sudah pasti sangat kesal dan marah dengan tingkahnya tadi, terlihat jelas di wajahnya yang merah seperti kepiting rebus.
Sementara Viken hanya menggeleng melihatnya, baginya hubungannya dengan Nova tidak harus di tutup tutupi lagi.
" Loh kok ke Cafe " Ucap Nova saat Viken memarkirkan mobilnya di depan Brown Cafe
" Kita mampir sebentar, Tadi Aji telpon " Ucap Viken dan Nova mengangguk
Mereka masuk ke dalam dengan Viken yang kembali mengandeng tangan Nova.
Sementara di dalam Cafe,, Sudah ada Angga, Angela juga bersama beberapa teman teman mereka.
Angga dan Angela memang sahabatan dan Angela memaksa Angga untuk ikut ke Cafe siang ini.
" Nova " lirih Angga saat melihat Nova yang berjalan bersama Viken masuk membuat Angela menoleh.
" Mereka pacaran " Ucapnya melihat Viken yang terus mengandeng tangan Nova.
Angga menghela napasnya, rasanya begitu sakit dia sudah lama menyukai Nova namun ternyata Nova malah memilih laki laki lain.
" Ga,, gue mau ngomong sama Loe dan kita bicara di sana " Ucap Angela dan Angga mengangguk.
" Guys,, bentar ya kita tinggal " Lanjutnya dan berjalan ke meja pojok bersama Angga.
Viken menghampiri Aji dan mereka terlihat berbicara sedangkan Nova menatap sekeliling dan melihat Adanya Angga dengan Angela di sana.
Itu bukannya Angga dan Angel, mereka di sini juga. Gumamnya.
" Kenapa " Ucap Viken dan Nova menunjuk mereka dengan dagunya membuat Viken mengikuti dan melihat mereka.
" Yuk " Ajaknya menarik tangan Nova menuju ruangannya.
Nova duduk di depan Viken yang mulai fokus dengan Laptopnya, matanya terus menatap wajah Viken yang terlihat sangat tampan jika sedang fokus seperti ini Ketos yang dulu sangat di bencinya namun kini malah menjadi laki laki yang membuatnya bucin bahkan malah menjadi suaminya.
" Oya Ken, ternyata Talita yang kirim foto kemarin, Tapi bukannya Loe kemarin juga lihat nomornya "
" Gue tau dan gue sudah ngomong status kita"
" What,, Status kita maksud Loe "
Viken menghentikan kegiatannya dan menatap Nova, ide untuk mengusilinya pun muncul.
" Ya status kita yang sudah menikah dan kita sudah, -
" Ih,, Apa sih Ken " Ucap Nova kesal membuat Viken terkekeh menatapnya.
" Lagian kita sudah menikah lah terus memangnya kenapa kalau kita melakukan'-
" Stop Now,, !! " Ucap Nova takut mengingat jika mereka belum melakukannya bahkan rasanya dia masih belum siap.
Viken berjalan mendekati Nova membuat Nova takut dengan tatapan tajam Viken.
" Ken Loe mau ngapain " Ucapnya saat Viken dengan kedua tangan yang sudah menguncinya.
" Menurut Loe " Ucapnya semakin dekat membuat jantung Nova berdetak semakin kencang bahkan hembusan napas Viken sangat berasa di kulit wajahnya.
Viken yang tadinya hanya akan mengusili nya namun melihat Nova yang memejamkan matanya malah salah bahkan melihat wajah Nova yang begitu cantik membuatnya ingin melakukannya.
Viken mendekatkan wajahnya dan mencium bahkan sedikit **********,
Nova terlihat begitu menikmatinya membuat Viken semakin memperdalam ciumannya.
Tok,,
Tok,,
Tok,,
" Permisi Mas " Ucap Bella membuat Viken langsung melepaskan ciumannya dan Nova memalingkan wajahnya.
" Ini minumannya, Silahkan Mba Nova " Ucapnya dan Nova tersenyum sementara Viken kembali duduk dan memainkan Laptopnya.
Gila aja pasti tadi Bella lihat, malu banget gue tapi ini cowok kenapa wajahnya datar banget sih. Gumam Nova menatap Viken.
" Kenapa mau dilanjut " Ucap Viken tanpa menatapnya..
" Apa sih " Ucap Nova dengan langsung minum Es Coklat yang tadi Bela bawa.
Viken tersenyum dan kembali mengerjakan sesuatu di laptopnya,
Sebagai laki laki normal dan status mereka yang sudah menikah tidak mungkin Viken tidak ingin melakukannya apa lagi setiap hari mereka bertemu bahkan tidur dalam satu ranjang.
Entah sampai kapan Viken bisa menahannya.
Hari sudah sore,,
Nova malah terlihat tidur, Viken menatapnya rasanya tidak tega jika membangunkannya.
Viken pun terus menunggunya dengan menatap wajah cantik Nova.
" Em,, Jam berapa " Ucap Nova mengerjabkan mata nya
" 5 sayang " Ucap Viken dengan senyuman manisnya.
" Kenapa gak bangunin sih "
" Aku gak tega Kamu nyenyak banget tidurnya "
Viken berjalan menghampiri Nova dan duduk di meja membenarkan rambut panjangnya namun Nova malah menyenderkan kepalanya di dada bidang Viken.
Setelah mereka saling mengungkapkan perasaan masing masing memang sudah tidak ada lagi mau diantara mereka.
" Kenapa masih ngantuk " Ucap Viken mengusap rambut Nova yang menggeleng.
Viken membiarkannya, bahkan melihat tingkah Nova yang mulai manja dengannya membuatnya senang.
" Kita pulang " Ucap Nova mendongak dan Viken mengangguk seraya tersenyum..
Nova beranjak dan mengambil tasnya, mereka berjalan keluar dengan jari tangan yang saling bertautan.
" Ji,, Gue balik dulu "
" Oke Mas "
Nova tersenyum membuat Aji mengangguk,,
" Bener bener pasangan serasi banget Mas Viken dan Mba Nova, tampan dan cantik "
" Pasti lah Bel, mereka juga sangat baik tidak seperti teman Mas Viken yang satunya "
" Talita maksud Loe "
" Ya itu maksud gue, gak suka gue sama dia "
" Dih,, emang dia suka Loe Ji " Ucap Bela terkekeh
Talita memeng juga sering ke Cafe dan selalu jutek dengan mereka, berbeda dengan Nova yang baik dan tidak sombong dengan semua pelayan Cafe.
cengeng juga
pikiran gw malah semakin dewasa semakin kuat
ini malah bntar" nangis dan histeris mulu