NovelToon NovelToon
Kontrak Dendam

Kontrak Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Iris Prabowo

Setelah bangun dari koma karena percobaan bunuh diri, aku terkejut karena statusku menjadi menikah. Ternyata sebuah rahasia yang disembunyikan suamiku bahwa dia seorang profesional pembunuh bayaran.

Aku tak menyangka lelaki yang ku ketahui sebagai Vice President adalah anggota elite organisasi hitam yang menjadi buronan negara.

Teror demi teror datang. Beberapa pihak punya rencana jahat untuk menyingkirkan ku demi harta dan cinta, termasuk ibu tiri dan adikku.

Aku bersedia menukar tubuhku pada lelaki yang menjadi suami kontrak itu untuk sebuah komitmen balas dendam kematian sang ibu.

Akankah kebenaran tentang masa lalu menghancurkan rumah tangga kami? Penuh ketegangan berbalut kisah romansa yang sensual, ikuti cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iris Prabowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Personal Assistant

Rasanya mau resign saja.

Memasak memang passion tapi kalau begini terus aku bisa trauma menyentuh dapur. Akhir-akhir ini bahkan makanan online jadi pilihanku untuk makan. Buka aplikasi, pilih makanan, bayar, lalu kurir instan pun datang bagai sinterklas membawa kantung ajaib. Katanya memasak itu bagai bercinta, jika pakai perasaan maka lebih nikmat. Tapi aku melakukan semuanya karena terpaksa.

Is this a duty fuck? Am i getting gangbanged?

I'm not comfortable cooking for big groups, I'd rather cook for people I care about.

Semua memang dilakukan kerjasama tim, tapi sebagai penanggung jawab tentu harus memastikan quality control dari awal sampai akhir sesuai dengan SOP dan seleraku. Bolak-balik dapur, cicip sana cicip sini, well sekarang aku mulai muak dengan masakan sendiri.

"Bu enak banget!"

"Bu kenapa nggak ikut Master Chef?"

"Bu nggak jualan catering diluar kantor aja? Aku mau pesan!"

Ah babi kalian semua berisik! Tahta tertinggi masakan yang kusuka sekarang ya mie rebus instan pakai cabe rawit yang di makan sendirian di pojok ruangan.

Ya benar, aku ingin resign. Semalam sempat memberikan sebuah proposal pada papa, minta pindah jabatan atau jadi pengangguran premium alias tetap digaji. Reaksinya hanya tertawa lalu menjawab, "Kalau mau jadi pengangguran premium boleh saja, nanti kalau kamu sudah punya anak".

Skip! Sepertinya memang aku ditakdirkan membusuk di perusahaan ini. Pada akhirnya papa menyuruhku berdiskusi dengan Kin perihal pengajuan pindah jabatan. Dia lagi, dia lagi. Kenapa semuanya harus tentang dia?

Vice President duduk di kursi melihat laptop sementara tangannya memutar-mutar pulpen. Ya, itu gaya khasnya. Aku menarik kursi lalu duduk di hadapannya.

"Pak Raskin..."

"Ya?"

"Apa sudah ada keputusan tentang pemindahan jabatan saya?"

Lelaki itu membuat senyum kecil mungkin aneh dengan bahasaku yang mendadak formal.

"Mau pindah kemana? Ibu Kea sudah tepat di posisi itu, sebentar lagi pasti menang achievement Best Employee of The Year. Kita semua sangat mengapresiasi kinerja ibu"

"Saya tetap mau minta rolling jabatan, it's okay kalau hanya trial. Saya jenuh."

Kin mengerutkan dahi, fokusnya ke layar laptop teralih menatap perempuan di depannya.

"Oke kalau gitu, mulai besok jadi personal assistant saya. Trial tiga bulan. Nanti bisa tanya sama sekertaris tugas dan tanggung jawabmu seperti apa "

Personal assistant? Is he trying to turn me into his slave or something?

"Oh ya, you should be aware of this. Saya orangnya disiplin waktu, jadi sebelum saya datang kamu harus tiba duluan. Saya kurang suka kopi pagi, teh boleh tapi less sugar. Thanks Keana, kamu boleh keluar... "

Berada dalam situasi buruk. Tentu ini jebakannya, salah satu trik agar aku bosan dan kesal hingga akhirnya menyerah kembali ke posisi semula.

Cih! Ini orang lama-lama sangat profesional membuat orang muak dan sakit kepala ya? Kalau ini bukan kantor sudah aku lempar kepalanya pakai heels. Dia sadar tidak ya siapa lawan bicaranya?

You will see who will back down, me or you?!

***

Tidak ada personal assistant saat aku menjadi Vice President sebelumnya. Eh, sepertinya dulu papa sempat menawarkan asisten tapi aku tolak. Seperti kata Kin sebelumnya kalau aku hanya makan gaji buta jadi tidak tahu kalau posisi ini punya tanggung jawab dan pekerjaan yang kompleks. Selama ini ada asisten papa juga yang membantu jadi merasa cukup.

Mengelola jadwal, mengatur perjalanan bisnis, menangani komunikasi, mengelola anggaran dan biaya yang dikeluarkan oleh Vice President. Bahkan urusan makan pun menjadi tanggung jawab personal assistant. Sebanyak ini ya? Serumit ini kah?

Hari pertama di posisi baru harus memberikan kesan spesial. Sebetulnya agak malas sih ya karena performaku kali ini dinilai langsung oleh Kin, so i need to make a good impression on him. Dari jam setengah delapan pagi aku sudah standby menyiapkan segalanya. Segelas darjeeling tea dan satu sachet tolak angin karena aku tahu dia masih kurang enak badan.

Tepat jam delapan boss besar sudah datang. Dari jauh aroma parfumnya sudah semerbak bahkan bisa terendus dari jarak seratus meter. Kata sekertaris harus langsung menghampirinya lima menit setelah dia masuk ruangan untuk memberi tahu schedule hari ini.

"Hari ini jam sembilan ada rapat direksi lalu jam satu siang Mister Keito minta jadwal zoom meeting. Apa bapak bisa?"

"Nggak bisa, reschedule ke hari kamis aja kalau mau jam satu saya kosong. Ah iya, hari ini after lunch ada meeting di luar nanti kamu ikut saya ya. Saya kirim ke email kamu dokumen yang harus dibawa, tolong cek ulang!"

"Baik, Pak... "

"Terima kasih ya tolak angin nya!"

Aku hanya tersenyum karir meresponnya lalu keluar dari ruangan.

Rasanya seperti kelinci di depan anjing. Aku sangat salut pada diri sendiri karena bisa profesional menjalankan pekerjaan ini. Mengubah watak perempuan bossy jadi tiba-tiba penurut itu susah loh.

***

Satu mobil dengannya karena urusan kerjaan. Dia sungguh bagaikan tuan muda, duduk santai di belakang sementara aku duduk di samping supir menjadi pemandu jalan. Sekitar tiga puluh menit kami tiba di lokasi pertemuan. Aku sama sekali tidak tahu tentang agenda ini tapi sepertinya pertemuan ini untuk orang-orang penting perusahan.

Beberapa tokoh petinggi terlihat, mereka familiar untukku karena merupakan rekanan bisnis papa. Serius tidak ada yang sadar kehadiranku? Sepertinya mereka hanya mengenalku jika datang bersama papa. Lagipula kali ini aku datang hanya sebagai pendamping jadi tidak ada yang peduli.

Seseorang mendekati kami dengan senyum seolah akrab. Dia mengulurkan tangan menjabat tangan Kin lalu mereka berbicara singkat. Lionel Mavis, tentu dia akan datang untuk perusahaannya. Tidak habis pikir bagaimana karir bisa membuat kedua manusia yang pernah saling baku hantam kini bersikap bagai teman.

Leon menyapa tapi aku membuang muka. Kali ini dia tidak akan bisa macam-macam because i will hide behind Kin's back.

Rapat pembahasan tentang peraturan dan kebijakan pajak terbaru. Seketika aku ingat dengan Biru, bukankah dia kerja di perpajakan? Beberapa hari ini tidak ada chat darinya, mungkin sibuk. Ada chat manis selamat pagi dan selamat malam darinya yang membuatku senyum sendiri. Muncul keinginan untuk mengirim pesan tapi ragu, aku takut pesannya hanya direspon ceklis dua tanpa ada balasan.

Kin benar-benar serius memahami materi sementara lainnya mulai menguap, sibuk main handphone, dan mengobrol. Apa dia memang seserius itu? Ah, rasanya ingin kabur dari situasi bosan ini.

Rapat dan diskusi yang berlangsung tiga jam akhirnya selesai. Kakiku sudah kesemutan, berkali-kali menguap bahkan sempat tertidur sekejap tapi Kin mencubit pinggang memaksaku bangun.

"I knew it was you... "

Someone talk to me? Aku yang baru keluar dari rest room menoleh ke samping lalu melihat lelaki berkemeja biru.

"Biru? Loh disini juga?"

"Iya ini acara kantor gue. Lo nggak lihat gue ya tadi jadi narasumber juga?"

"Eh, iyakah?"

"Sleepyhead!" tukasnya menepuk kepalaku dengan buku yang dipegang. "Padahal tadi kesempatan gue untuk bikin impression ke lo, eh malah tidur. Jadi nggak lihat presentasi gue ya?"

"Sorry, Biu. Tapi apa sih yang harus diragukan dari lo? Next time gue janji nggak akan ketiduran!"

"I'll keep your word. Balik sama siapa? Bareng gue ya!"

Ehem.

"She is with me, Sir!"

Belum sempat menjawab sudah tersahut oleh suara batuk seseorang. Siapa lagi kalau bukan Kin? Tentu saja melihatku diajak pulang dengan orang lain dia akan mencegah.

"Ah iya, Biru ini atasan gue namanya Pak Raskin!" ucapku cepat memecah kebingungan mereka.

Dua lelaki itu berjabat tangan saling memperkenalkan diri. Dadaku sungguh dag-dig-dug, khawatir kalau mereka sadar ini bukan pertemuan pertama. Tapi membaca ekspresi Kin sepertinya dia mengingat betul kalau Biru adalah orang yang bersamaku di dalam mobil.

"It seems like we've met before. Tapi kapan ya?" tanya Kin mengerutkan dahi.

"Really? Tadi saya jadi narasumber mungkin jadi terlihat familiar"

"Mungkin ya"

"Saya masih ada urusan, izin pamit dulu semoga bisa ketemu bapak lain hari"

"Ah ya, silakan..."

Tidak! Lebih baik tidak ada pertemuan berikutnya!

Biru menepuk bahuku memberi kode pergi duluan. Sepertinya Kin masih ingat, untung saja Biru tidak sadar kalau preman jalanan tempo hari merupakan orang yang sama dengan tuan muda di hadapannya tadi.

Kin menyentil dahiku lalu melemparkan kasar tasnya.

"Bring my bag!"

Dang! Padahal sudah lewat jam kerja tapi dia masih bermain jadi boss. Really annoying.

***

1
erzzzyy
tidaaaak
erzzzyy
pasutri koplaaak /Proud/
erzzzyy
lusa pick me
erzzzyy
ngakak jika berkawan ama selingkuhan bapanya /Facepalm/
erzzzyy
enaknya bisa quit kerjaan semua hati /Chuckle/
erzzzyy
terpanaaaa
erzzzyy
suka banget sama alur ceritanya bikin dagdigdug
crownangel
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
crownangel
kesini karena tiktok /Shame/
crownangel
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
crownangel
novelnya ringan bahasanya santai, lanjutkannn
crownangel
Greget protagonisnya /Hey/
crownangel
suka kata-kata englishnya /Sneer/
crownangel
lanjutttt
Sabrina
kin sayaaaang
ForestCream
pls kea cepat jadian ama kin
Iris: kan udah nikah kakak /Silent/
total 1 replies
Kayden
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sabrina
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Sabrina
kinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!