NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di secara negara," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA

     "Om Als, milip Om Als," celoteh Amira kepada Saka menyusul ceplosan bundanya. Dallas sedikit terhenyak melihat kakak maupun keponakannya yang memperlihatkan reaksi yang sama ketika melihat tamunya.

     "Inilah, tamu yang Als maksud, Mbak. Dia Sakala, siswa Caba," ujar Dallas memperkenalkan Saka kepada Daisya.

     Sakala berdiri dan mendongak menghampiri Daisya, lalu menyalami tangan Daisya takzim. "Sakala," ucapnya memperkenalkan diri diiringi senyum khas yang sama persis dimiliki Dallas sang adik. Untuk sejenak Daisya terpaku, untungnya Amira cepat-cepat ikut-ikutan ingin bersalaman dengan Sakala.

     "Bunda, Amila juga pengen salamin kakak," rengeknya. Daisya tersentak lalu ia mengucapkan namanya sebelum melepaskan tangan Sakala.

     "Tante Daisya, kakaknya Pak Dallas," ujarnya. Sakala mengangguk dan tersenyum.

     "Amila, namaku Amila," oceh Amira lucu, sembari meraih tangan Saka.

     "Amira, bukan Amila," protes Dallas. Dallas memang selalu protes kalau Amira salah mengucapkan namanya, membuat Amira merajuk dan berlagak marah dengan memangku kedua tangannya di dada.

     "Amira, sudah, ayo kita ke belakang lagi. Kita masak yang enak buat Om Als sama Kakak Saka," ajak Daisya seraya meraih lengan Amira. Amira terlihat protes, tapi Daisya berhasil membawa bocah TK itu ke dalam dan membiarkan Dallas dan Sakala ngobrol.

     Daisya menuju ruang tengah, lalu dia mendudukkan dirinya di sana. Pikirannya masih menuju Sakala. Hatinya berkata, bahwa Sakala adalah darah daging Dallas bersama Syafana.

     "Ternyata ia memang mirip banget. Sakala benar-benar bagai duplikat Als. Semoga Als bisa meraih hati anak itu dan memberikan kasih sayang layaknya seorang papa. Namun, jalan yang akan dilewati Als pasti berat dan berliku, kecuali jika pihak Syafana benar-benar bisa memaafkan kesalahan Dallas. Sungguh rumit jalan kehidupanmu Als," batin Daisya merasa iba dengan takdir sang adik yang menurutnya begitu terjal dan berliku.

     "Bunda, Bunda kenapa? Amila pengen ke kakak," rengeknya sambil menunjuk ke arah ruang tamu. Rengekan Amira ternyata didengar Dallas, terdengar Dallas memanggil Amira.

     "Amira, Sayang, sini," panggil Dallas, dengan girang Amira bersorak lalu bertolak meninggalkan sang bunda untuk menuju om nya.

     "Ya ampun Amira." Daisya geleng-geleng kepala melihat kelakuan bocah kecilnya yang lucu.

     "Non Daisya, semua makanan sudah siap, apakah Den Dallas dan tamunya akan makan sekarang?" tanya Bi Asti menatap Daisya.

     "Sebentar, ya, Bi. Saya tanya Als dulu." Daisya berjalan menuju ruang tamu untuk memanggil Dallas. Tiba di ruang tamu, Daisya melihat Amira justru duduk girang di samping Sakala. Saat tatap Amira melihat ke arah mereka, hati Daisya langsung berdegup kencang, ada sedikit kemiripan dari tingkah saudara sepupu itu.

     "Mentang-mentang sepupuan, tingkah Amira dan Saka ada kemiripan," batin Daisya.

     "Als, kemarilah dulu," panggil Daisya pada Dallas. Dallas bangkit dan membiarkan tamunya sibuk dengan celotehan Amira yang lucu.

     "Kenapa Mbak?" tanya Dallas saat sudah di ruang tengah.

     "Bi Asti sudah menyiapkan makanan. Kalian akan makan sekarang?"

     "Sekarang saja Mbak," ucap Dallas seraya bermaksud kembali ke ruang tamu. Namun Daisya mencekal lengan Dallas.

     "Tunggu sebentar Als." Dallas menahan langkahnya lalu melihat Daisya bertanya-tanya.

     "Sakala begitu mirip denganmu, semua tingkah dan apapun yang ada dalam dirinya mirip denganmu. Untuk membuktikan secara pasti, Mbak punya saran, kalian harus tes DNA," ucap Daisya.

     "Caranya bagaimana Mbak?"

     "Ambil rambut Sakala, kamu cukuri saja rambut belakangnya yang masih berjambul. Bujuk ia supaya mau dicukur sama kamu. Kamu juga pandai mencukur, bukan?" Daisya memberi ide untuk tes DNA dari rambut Sakala.

     Sejenak Dallas berpikir, ia mempertimbangkan ide sang kakak. "Baiklah, Als setuju dengan saran Mbak. Nanti setelah makan biar Als bujuk Saka untuk bercukur," ucap Dallas setuju.

     "Baiklah. Tapi, sebelum pergi makan, kamu harus bicarakan dulu dengan Sakala, agar dia tidak curiga," ujar Daisya lagi.

     "Baiklah Mbak, Als akan bicara dengan Sakala. Als ke depan dulu, ya." Dallas beranjak dari ruang tengah, di sana Sakala dan Amira tengah asik ngobrol. Entah obrolan apa yang diceritakan Amira sampai Saka begitu serius menghadapinya.

     "Amira, bunda memanggil. Amira hampiri bunda dulu, ya," bujuk Dallas menghentikan obrolan Amira dan Saka yang terlihat seru.

     "Om Alssss, Amila masih ngoblol sama kakak." Amira protes.

     "Sayang, ayo. Nanti bisa ngobrol lagi sama Kak Saka. Ayolah," bujuk Dallas. Bahkan Sakala ikut membujuk. Akhirnya Amira berhasil dibujuk dan mau mendengarkan ucapan Sakala.

     "Baiklah, Amila ke bunda dulu. Kakak jangan pulang, ya," tahan Amira. Sakala mengangguk.

     "Saka, sekarang kita makan dulu, ya. Nanti setelah makan, rambut kamu mau saya cukur. Belakangnya sudah tebal dan jambul. Kamu jangan khawatir, saya pandai juga mencukur. Banyak adik leting yang dicukur oleh saya," bujuk Dallas berharap Saka tidak menolak.

     "Saya tidak mau merepotkan Bapak, nanti setelah pulang dari sini, saya janji akan cukur," tukas Saka membuat Dallas kecewa.

     "Saya tidak repot, justru saya senang apabila kamu mau dicukur oleh saya," bujuknya lagi berharap kali ini Saka mau.

     "Baiklah, Pak. Saya mau dicukur oleh Bapak, asal Bapak tidak repot," balas Saka akhirnya.

     "Tidak, saya tidak repot. Tapi, kita sebaiknya makan dulu," ucap Dallas seraya berdiri dan mengajak Saka menuju ruang makan.

     Mau tidak mau Sakala ikut juga untuk makan bersama Dallas, meskipun sebenarnya sangat malu.

     Selesai makan, Dallas mengajak Sakala ke halaman belakang, di sanalah Dallas mencukur rambut Sakala.

     Dallas bersyukur dia bisa merasakan menyentuh kepala sang anak, setidaknya itu firasat kuat yang dia yakini. Meski keyakinannya harus diperkuat dengan tes DNA nanti. Tapi, Dallas yakin, Sakala memang putranya.

     "Maafkan papa, Nak. Papa tidak menyertaimu saat kamu lahir maupun saat kamu tumbuh kembang sehingga menjadi dewasa seperti ini." Sambil mencukur, Dallas mengingat kembali masa lalu yang membuat dirinya terpaksa harus menalak Syafana.

     "Sudah selesai. Wah, lihat hasilnya, sangat tampan," ujar Dallas mengakhiri cukurannya. Benar juga, saat Sakala diberikan cermin, wajahnya kini semakin terlihat tampan. Dallas kembali teringat dirinya saat bintara dulu, kurang lebih dirinya seperti Sakala saat ini.

     "Terimakasih banyak, Pak. Ini sungguh sangat bagus dan rapi," ucap Sakala sembari menatap dirinya di cermin.

     "Baiklah. Sekarang kamu bisa lap bahu dan tengkuk kamu dengan lap basah ini." Dallas memberikan lap basah yang sudah diperasnya.

     "Terimakasih banyak, Pak."

    Dallas kembali mengajak Sakala ke ruang tamu, di sana dia sedikit memberi arahan untuk tes akademik yang akan dilaksanakan tiga minggu ke depan.

     "Kamu cukup berlatih, saya jamin kamu pasti bisa dan lancar. Sampai ketemu tiga minggu kemudian," ucap Dallas mengakhiri perjumpaan dirinya dan Sakala di rumahnya hari ini.

     Sakala berpamitan, ditatap haru dan bahagia oleh Dallas, juga Daisya dari lantai atas. Setelah Sakala benar-benar pergi, Dallas dihampiri Daisya.

     "Apakah kamu sudah menyimpan rambut yang akan kamu tes DNA?"

     "Sudah, Mbak. Ini, sudah Als bungkus dengan plastik transparan," ucap Dallas seraya mengacungkan plastik yang sudah ada rambut milik Sakala. Daisya tersenyum, ia ikut bahagia dengan kebahagiaan sang adik.

1
Irma Minul
luar biasa 👍
Lina Zascia Amandia: Terimakasih byk Kak...
total 1 replies
Atik R@hma
benerjg als saran mbmu, buntuti si syafana😂😂
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak udah hadir.... selamat pagi.... sehat selalu.
total 1 replies
Lee
Semangat Sakala ,syukurlah ada kesempatan kedua smoga brhasil 💪💪
Lee
Sayang skali Sakala gugur pdhl tinggal 2 lngkah lg
Lina Zascia Amandia: Iya nih... duh blm bisa mamir nih...
total 1 replies
Lee
Sepertinya itu Dallas ya..🤔
Lina Zascia Amandia: Hehehej
total 1 replies
rachma yunita
mantan istri dari mantan suaminya..
Lee
Semangat ya Syafa semoga ada pria baik yang bisa menerimamu apa adanya,..semangat jg bwt autor 💪💪🤗
Lee
2 iklam mendarat ya kak Lina. semnagattt nulis 💪💪
Lina Zascia Amandia: Waduhh.... mksh byk Kak. Semangat buat Kak Anita...
total 1 replies
Lee
Jngan mau balikan sma Dallas ya Syafa
Lee
Haduhh...kasihan bangt sih nasib Syafa, kurang ajar itu Dallas pngen ku gilas saja pke papan cucian 🙄
HarryJu
Lanjut
Lee
Kasihan Syafana ya, apakah Dallas bkal tanggung jawab?
jejak dlu ka ya Lina, iklan mndarat salam dari Sebatas Istri Simpanan.. 🤗
Lina Zascia Amandia: Siap Kak, mksh byk. Berharap karya ini dpt bab terbaik.
total 1 replies
Atik R@hma
Yups betul mb, ponakanmu😁😁
Lina Zascia Amandia: Hehheehe....
total 1 replies
rachma yunita
up lanjutannya dong Thor...
Lina Zascia Amandia: Siap Kak, sedang OTW nih.
total 1 replies
Atik R@hma
mesti bpknya, lgi donk up😁😁
Lina Zascia Amandia: Siap, nanti ya Kak. Ajak dong Kak teman2nya biar baca karya ini. Sepi nih, hehhe...
total 1 replies
Atik R@hma
tak tunggu ka, samala plek ketiplek ayakbya si Dallas😅
Lina Zascia Amandia: Iya Kak, trmksh dukungannya.
total 1 replies
HarryJu
Semangat Kak...
Lina Zascia Amandia
Ayo dong guys dukungannya.
rachma yunita
lanjutin Thor..
Lina Zascia Amandia: Baik ditungguin ya. Mksh kehahadirnnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!