[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 6
Chapter 6
Firman masih mencari cari dimana tempat anak kecil yang dibilang dalam misi dari System.
"Maaf mas lagi nyari apa ya?"Tanya seorang suster baru keluar dari salah satu ruangan pasien.
"Ini sus, saya lagi nyari pasien anak kecil yang lagi koma dirawat di rumah sakit ini."Jawab Firman.
"Oh pasien anak kecil yang sedang koma hanya ada satu aja mas, ini ruangannya."Ucap Suster menunjuk pintu kamar pasien tempat dia keluar barusan.
"Terima kasih sus."Ucap Firman lega akhirnya menemukan tempat anak tersebut.
"Mas pasien di sini juga kan?"Tanya Suster melihat ada gelang tanda pengenal pasien di tangan kanan Firman.
"Iya sus."Jawab Firman singkat.
"Baiklah, saya pamit dulu mas."Suster itu kemudian pergi karena masih banyak lagi tugasnya.
Firman sendiri mencoba melihat dari kaca depan pintu keadaan di dalam kamar ruangan pasien anak tersebut.
Terlihat ada seorang anak kecil yang sedang terbaring lemah dengan berbagai alat pembantu untuk membuatnya tetap bertahan di tenggah koma nya.
Ada juga seorang laki laki paruh baya yang memakai jas kantoran dan juga wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.
Wanita itu tengah menangis sambil menggenggam tangan anak kecil yang sedang koma tersebut.
Sementara laki laki nya menenangkan si wanita dengan memeluk nya agar lebih tenang.
Nampak mereka berdua seperti orang tua dari anak yang sedang koma itu.
Firman akhirnya memberanikan diri masuk ke ruangan itu.
Membuka pintu yang langsung disambut dengan tatapan heran dari dua orang yang ada di dalam ruangan itu.
"Kau siapa?"Tanya laki laki paruh baya yang ada di dalam ruangan tersebut.
"Saya cuma mau membantu tuan dan nyonya saja mengenai masalah anak itu."Jawab Firman menjelaskan tujuannya.
Dua orang itu lalu saling pandang bingung apa yang sedang dimaksud oleh Firman sebenarnya.
Seseorang yang memakai baju pasien masuk begitu saja kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu lalu bilang mau membantu masalah anak yang sudah koma sangat lama.
Memang sangat aneh sekali bagi siapapun jika dihadapkan hal tersebut.
"Maksud nya apa?"Si wanita juga ikut bertanya karena dia sudah sangat ingin anak nya bangun dari tidur panjangnya.
"Saya bisa membantu kalian membuat anak itu bangun dari koma nya."Jawab Firman.
"Apa kau serius? Anak kami sudah koma selama 6 bulan dan banyak Dokter sudah menyerah menangani masalah anak kami."Ucap laki laki menjelaskan.
"Tuan bisa percaya kepada saya, jika saya gagal saya siap menanggung akibatnya nanti, tapi sekarang yang paling penting anak itu harus segera diberi pertolongan."Ucap Firman yang melihat keadaan anak tersebut semakin kritis.
Berkat kemampuan kedokteranya, Firman bisa melihat keadaan pasien lewat luarnya saja.
Meskipun masih tingkat sedang tapi kemampuan nya sudah sehebat ini, bagaimana jika tingkat tinggi?
"Memangnya kenapa keadaan anak kami!?"Tanya si wanita ibu anak tersebut terlihat panik.
"Anak kalian itu semakin kritis, aliran darah yang dipompa dari jantugnya menuju otak telah tersumbat, apalagi oksigen di tubuhnya semakin menipis yang membuatnya terlihat pucat seperti itu.
Jika tak segera ditangani kemungkinan dia tidak akan bisa bertahan sampai besok."Ucap Firman menjelaskan kondisi anak tersebut kepada mereka.
Kedua orang tua anak itu pun terkejut mendengarnya, baru saja Dokter yang memeriksa tadi bilang keadaan anak mereka semakin membaik.
"Jangan bicara bohong kamu! Dokter tadi bilang anak kami kondisinya mulai membaik!"Ayah anak itu mulai terpancing emosinya.
Sementara si ibu sudah menangis kencang di pelukan sang suami.
"Saya tidak bohong tuan, lihat saja keadaan nya, seluruh tubuhnya semakin memucat bahkan badanya mulai dingin."Firman mencoba menjelaskan secara perlahan lahan agar orang tua anak itu mengerti.
Lalu si ayah mengecek kondisi anaknya, betapa terkejutnya ia saat merasakan tubuh anaknya sangat dingin.
Wajah anak nya itu juga sudah semakin pucat seiring berjalanya waktu.
Akhirnya dia percaya dengan omongan Firman dan mencoba meminta bantuan kepada Firman.
"Tuan, saya mohon tolong bantu anak saya, saya akan lakukan apapun jika tuan bisa membantu anak saya."Ucap si ayah memohon bahkan sampai berlutut di lantai diikuti istrinya yang masih menangis.
"Tenang tuan, saya memang ingin membantu anak kalian, jadi tidak perlu seperti itu sampai memohon."Ucap Firman membantu mereka berdiri kembali.
"Tapi bisakah kalian tunggu di luar selagi saya berusaha membuat anak kalian sadar kembali.
Saya tidak ada maksud macam macam, hanya saja melakukan sesuatu seperti ini harus membutuhkan konsentrasi penuh, kalian paham apa yang saya maksudkan."Ucap Firman.
Lalu kedua orang tua anak yang koma itu keluar mempercayakan anak mereka pada kemampuan Firman.
Firman yang ada di dalam ruangan mulai melihat keadaan anak itu dengan teliti.
Mulai dari fisik sampai kedalam bagian organ dalam anak itu.
Tak butuh alat alat modern untuk melakukanya, cuma butuh dengan menyentuh daerah yang ingin diketahui kondisinya.
Saat menyentuh bagian dada anak itu, Firman merasakan jika jantungnya semakin melemah, bahkan detakanya sangat lemah.
Monitor untuk melihat keadaan detak jantung anak tersebut nampak normal, tapi terbalik dengan keadaan aslinya yang sangat lemah.
Firman merasakan ada kejanggalan di rumah sakit ini yang kemungkinan nanti saja ia urus.
Firman pun melanjutkan untuk mengobati anak itu dengan cara sederhana.
Menekan beberapa titik titik yang membuat keadaan anak itu semakin membaik.
Sekitar 1 jam kemudian akhirnya Firman telah selesai mengobati anak itu.
Keadaan jantungnya juga sudah mulai membaik, aliran darah ke otaknya juga sudah lancar yang membuat tubuh yang tadinya pucat sekarang sudah mulai kembali normal kembali.
Firman pun keluar ruangan dengan keringat di sekujur tubuhnya karena kelelahan sehabis mengobati anak itu barusan.
Kedua orang tua anak yang koma tadi langsung menghampiri Firman saat baru keluar dari dalam ruangan.
"Bagaimana? Apakah anak kami sudah membaik?"Tanya si ibu kepada Firman.
"Dia sudah mulai membaik, beberapa jam lagi dia akan kembali sadar."Jawab Firman sedikit merasa lelah.
"Syukurlah, terima kasih tuan, saya akan membalas jasa anda nanti."Ucap si ayah sangat senang mendengar kabar yang disampaikan Firman.
"Oh iya, maaf nama tuan siapa kalau boleh saya tau?"Tanya si ayah.
"Nama saya Firman tuan, dan tolong jangan panggil saya tuan, saya masih muda panggil Firman saja."Jawab Firman.
Firman merasa kurang nyaman saat dipanggil tuan oleh orang lain.
"Baiklah, nama saya Rudi Kusuma, ini istri saya Melani, yang di dalam itu anak kami bernama Raka."Ucap ayah anak yang dibantu Firman memperkenalkan diri dan keluarganya.
Namun yang membuat Firman sangat kaget adalah nama Kusuma dibelakang nama tuan Rudi.
"Apakah tuan Rudi dari keluarga Kusuma itu? "Tanya Firman memastikan dugaannya.
"Hahaha apa yang kamu pikirkan itu benar sekali."Jawab tuan Rudi mengerti kemana arah pikiran Firman.
"Maaf tuan, saya tidak mengenali kalau tuan Rudi dari keluarga Kusuma yang sangat kaya itu."Ucap Firman sangat kaget mengetahui fakta ini.
"Sudah bersikap biasa saja, panggil saya paman saja, kamu sudah memberi bantuan yang sangat besar pada anak kami jadi jangan terlalu seperti itu."Ucap paman Rudi.
"Benar itu nak Firman, seharusnya kita yang minta maaf karena belum memberikan apa apa setelah nak Firman membantu anak kami."Lanjut Melani.
Lalu mereka pun masuk keruangan Raka anak mereka dengan Firman juga ikutan masuk karena dipaksa oleh paman Rudi.
ahli medis (kedokteran) juga??