NovelToon NovelToon
Bintang Hatiku

Bintang Hatiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:958
Nilai: 5
Nama Author: lautt_

Di antara pertemuan yang tidak disengaja dan percakapan yang tampak sepele, terselip rasa yang perlahan tumbuh. Arpani Zahra Ramadhani dan Fathir Alfarizi Mahendra dipertemukan dalam takdir yang rumit. Dalam balutan nilai-nilai Islami, keduanya harus menavigasi perasaan yang muncul tanpa melanggar batasan agama. Bersama konflik batin, rahasia yang tersembunyi, dan perbedaan pandangan hidup, mereka belajar bahwa cinta bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang kesabaran, keikhlasan, dan keimanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lautt_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jurnal Fathir Selama di Timur Tengah

Hari Pertama di Timur Tengah

"Bismillah. Awal yang baru."

Aku masih nggak percaya akhirnya aku di sini. Udara panas menyambutku saat pesawat mendarat, tapi entah kenapa hatiku justru terasa dingin — mungkin karena ada bagian dari diriku yang masih tertinggal di Indonesia.

Ada rasa campur aduk. Bahagia karena ini adalah impianku, tapi juga kosong karena meninggalkan begitu banyak kenangan, terutama tentang Arpa. Aku nggak tahu kenapa aku terus mikirin dia hari ini. Padahal aku datang ke sini untuk fokus belajar, memperbaiki diri, dan mencari arti dari perjalanan ini. Tapi kenyataannya? Dia tetap ada di pikiranku.

Aku berdoa, “Ya Allah, kuatkan aku. Jangan biarkan hati ini tersesat. Jika rasa ini baik untukku, jagalah. Tapi jika tidak, tolong lenyapkan dengan cara-Mu yang paling lembut.”

 

Minggu ke-3: Tentang Rindu yang Tak Pernah Pergi

"Kadang, rindu bukan soal jarak. Tapi tentang seberapa kuat kita menahan doa yang tak pernah terucap."

Hari ini aku duduk di balkon asrama, memandangi langit senja. Warnanya hampir sama seperti di Indonesia. Aneh, ya? Jarak ribuan kilometer ini ternyata nggak bisa menghapus kenangan.

Aku jadi mikir, kenapa ya rindu ini masih ada? Aku udah jauh dari segalanya, fokus belajar, bahkan udah banyak hal baru yang aku pelajari di sini. Tapi di waktu-waktu tenang kayak gini, pikiranku tetap kembali ke Arpa.

Aku ingat saat dia bilang suka senja. “Senja itu indah, tapi juga sedih,” katanya waktu itu. Aku baru ngerti maksudnya. Ada keindahan di balik perpisahan, tapi juga ada rasa kehilangan yang nggak bisa dihindari.

Malam ini aku tulis di jurnal ini: “Ya Allah, aku rindu. Tapi aku juga tahu, aku harus ikhlas. Jika dia bukan untukku, jangan biarkan rasa ini membutakanku. Tapi jika dia memang jalanku menuju-Mu, tunjukkan waktu yang tepat.”

 

Bulan ke-2: Tentang Ikhlas yang Berat

"Ikhlas bukan berarti berhenti berharap. Tapi percaya bahwa harapan itu ada di tangan yang lebih kuasa."

Hari ini aku mengikuti kajian tentang ikhlas. Ustadz di sini bilang, “Ikhlas itu ketika kamu mampu mendoakan kebahagiaan orang lain meski kamu bukan bagian dari kebahagiaan itu.”

Kalimat itu seperti pukulan telak. Aku sadar, selama ini aku masih menyimpan harapan besar tentang Arpa. Aku bilang ke diri sendiri kalau aku udah ikhlas, tapi nyatanya aku masih berharap. Masih ada bayangan kalau suatu saat nanti kita dipertemukan lagi.

Aku jadi mikir, mungkin ikhlas itu nggak instan. Prosesnya panjang dan butuh waktu. Aku mulai belajar mendoakan Arpa tanpa embel-embel harapan.

Tulisanku hari ini: “Ya Allah, bahagiakan dia. Jaga dia di sana, walau aku bukan lagi orang yang ada di sisinya. Dan jika Engkau izinkan, aku ingin menjadi bagian dari kebahagiaan itu. Tapi jika tidak, biarkan aku mendoakannya dari jauh.”

 

Bulan ke-4: Antara Takdir dan Usaha

"Takdir memang rahasia Allah. Tapi berjuang adalah tugas kita."

Aku mulai merasa lebih tenang sekarang. Ada kedamaian yang nggak aku rasain sebelumnya. Mungkin karena aku mulai nerima bahwa nggak semua yang kita inginkan akan jadi milik kita.

Tapi hari ini aku dapet kabar tentang program pertukaran pelajar ke Indonesia. Dan kampusnya… di kota tempat Arpa kuliah. Aku nggak tahu harus gimana. Ini kayak ujian lain dari Allah. Haruskah aku ikut? Atau ini cuma godaan buat ngetes seberapa besar aku udah ikhlas?

Aku galau banget. Tapi Irwansyah bilang sesuatu yang bikin aku mikir: “Kalau lo nggak ngambil kesempatan ini, lo bakal nyesel. Kadang, Allah ngasih kita jalan, tapi kita yang terlalu takut buat melangkah.”

Aku nulis di jurnal ini: “Ya Allah, aku nggak tahu apa maksud-Mu. Tapi jika ini jalan dari-Mu, beri aku kekuatan buat melangkah. Aku cuma mau jujur sama hati ini.”

 

Bulan ke-5: Perjalanan Pulang dan Harapan yang Baru

"Kadang, jawaban dari doa kita nggak datang saat kita minta. Tapi saat kita siap menerimanya."

Hari ini aku di pesawat menuju Indonesia. Rasanya campur aduk banget. Ada harapan, tapi juga ketakutan. Gimana kalau semua ini cuma bikin aku kecewa lagi? Tapi aku inget satu hal — aku datang bukan buat memaksakan perasaan, tapi buat cari kejelasan.

Di pesawat, aku nulis ini: “Ya Allah, aku pasrah. Kalau ini jalan-Mu, mudahkanlah. Kalau bukan, biarkan aku pulang dengan hati yang tenang.”

 

Hari Pertemuan dengan Arpa

"Beberapa pertemuan nggak butuh kata-kata. Tatapan mata cukup buat bercerita."

Hari ini akhirnya aku ketemu Arpa lagi. Rasanya aneh banget. Semua rasa campur aduk — rindu, takut, bahagia, semuanya jadi satu. Tapi aku lega. Lega karena akhirnya aku bisa jujur tentang perasaanku.

Dia bilang dia juga masih ngerasain hal yang sama. Tapi aku tahu, ini belum selesai. Masih ada jalan panjang yang harus kita lalui. Tapi kali ini, aku nggak takut lagi.

Aku tulis di jurnal ini: “Ya Allah, terima kasih atas perjalanan ini. Aku tahu nggak semua perjalanan berujung bahagia, tapi aku bersyukur karena aku belajar banyak tentang ikhlas, sabar, dan harapan. Jika ini takdirku, mudahkan jalannya. Tapi jika bukan, kuatkan aku untuk melepaskannya dengan tenang.”

 

"Dan di sinilah aku sekarang. Masih berjalan di antara harapan dan kenyataan. Tapi kali ini aku tahu, seberapa pun beratnya jalan ini, aku nggak sendirian. Ada Allah di setiap langkahku."

 

(

1
Uryū Ishida
Gemesin banget! 😍
✨♡vane♡✨
Baca cerita ini adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu luangku
Dandelion: Jangan bosan ya bacanya
total 1 replies
KnuckleBreaker
Bagus banget! Aku jadi kangen sama tokoh-tokohnya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!