Ranjang Balas Dendam
"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada istrinya.
.....
Leora yang tertidur di ranjang kamarnya langsung terbangun dan membuka matanya saat merasakan rasa sakit yang tiba-tiba di lengannya.
"Selesai!" Seru Liona merasa puas setelah ia selesai menyuntik Leora.
"Apa yang kau lakukan?!" Leora langsung bangun dan melototi adik kembarnya.
"Oh, Aku baru saja penyuntikan obat ke tubuh kakak. Sebentar lagi kakak akan lumpuh sepenuhnya dan tidak bisa berbuat apa-apa." Ucap Liona dengan puas.
"Apa maksud kamu Dik?" Tanya Leora sambil mengerutkan keningnya.
"Mulai sekarang, kita akan bertukar posisi. Aku akan menjadi kakak dan kakak akan menjadi aku. Jadi mulai sekarang semua karir kakak, kekasih kakak, dan semua yang kakak miliki akan menjadi milikku!" Ucap Liona dengan puas sambil tersenyum meninggalkan Leora.
"Apa yang dimaksud?" Ucap Leora hendak mengejar Liona, tapi tiba-tiba badannya terasa kaku dan ia akhirnya jatuh ke lantai.
Selain badannya yang kaku, ia tidak bisa mengeluarkan tenaganya untuk bersuara sedikitpun.
Tak berapa lama kemudian, Liona kembali masuk ke kamarnya lalu menyeretnya keluar dari kamar itu.
Gadis itu pun membaringkannya di atas tempat tidur Liona lalu menyelimutinya seolah Leora sedang tertidur pulas.
Liona kemudian mengikat rambutnya sembari memandangi kakaknya dengan senyum puasnya.
"Hah, sekarang tolong Kakak lupakan identitas Kakak sebagai Leora, karena mulai sekarang, identitas itu adalah milikku. Juga, Kakak lah yang akan dijodohkan dengan teman SMA kita yang super culun itu!" Ucap Liona.
Leora menggerutu dalam hatinya sambil memandang dengan kebencian pada adiknya. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya memandangi Liona sudah berjalan keluar dari kamarnya.
"Ibu," Seru Liona pada ibunya.
"Leora sayang, bukankah Ibu menyuruhmu istirahat? Kau baru saja kembali dari tour luar negeri mu. Apa kau tidak lelah?" Tanya Anasta.
"Ibu, aku sudah biasa berada di pesawat selama berjam-jam. Jadi ini bukan masalah besar bagiku." Ucap Liona sembari memeluk Anasta.
"Ya Sudah, pergi hampiri adikmu. Ia pasti sudah merindukanmu." Ucap Anasta.
"Baik Bu," jawab Liona lalu ia kembali ke kamarnya.
"Hm, Apa kakak kau tahu? Ibu bahkan tidak bisa mengenaliku sebagai Liona. Dia sudah mengenaliku sebagai Leora!" Ucap Liona mengejek Leora yang tak bisa bergerak di tempat tidur.
...
Kejadian itulah yang membuat Leora sekarang berubah identitas menjadi Liona.
Tapi sayangnya, obat yang disuntikkan Liona padanya, membuat kakinya tetap lumpuh.
Dan saat ini, Leora sudah menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya. Seorang pria culun dengan tampang membosankan, sama sekali tidak cocok dengan Leora yang dulunya adalah seorang model internasional.
"Selamat ya, Adik Liona." Ucap Liona yang baru saja tiba dan memeluk Leora dengan hangat.
"Selamat Adik ipar." Ucap Radit, kekasih Leora yang sebenarnya.
Leora menitikkan air matanya melihat adiknya kini menggunakan identitasnya dan bermesraan dengan kekasihnya.
"Ada apa Dik, jangan menangis seperti ini. Apa adik masih khawatir kalau suami Adik tidak akan menerima adik dengan tulus? Tenang saja, dia pasti menerima adik dengan tulus." Ucap Liona sembari menghapus air mata dipipi Leora.
"Aku baik-baik saja." Ucap Leora menepis tangan Liona lalu membuang muka dari gadis itu.
"Adik, apakah aku salah bicara?" Tanya Liona memperlihatkan wajah sedihnya.
"Keluar dari sini!" Bentak Leora yang sudah menangis meratapi nasibnya.
"Tapi Adik,,"
"Sudah, kita keluar saja sekarang." Ucap Radit merangkul Liona keluar dari kamar pengantin.
"Aku tidak percaya adikku mengusirku dari kamar pengantinnya saat aku memberinya ucapan selamat." Ucap Liona ketika ia dan Radit sudah berada di luar kamar pengantin.
"Sayang, ini bukan salahmu." Ucap Radit lalu memeluk Liona dengan hangat.
"Terima kasih kau selalu menenangkanku." Ucap Liona sambil tersenyum di pelukan Radit.
"Selamanya." Jawab Radit
'Rasain kau Kak! Sekarang kekasihmu menerimaku seperti ia menerimamu. Semua orang kini tahu, kalau Liona lah yang lumpuh, dan aku menggantikan posisimu sebagai Leora!'
....
Angkasa memasuki kamar pengantinnya dan menyaksikan seorang gadis diatas kursi roda sedang menatap keluar jendela sambil menangis.
"Kau menangis? Apa karena kau malu menikah denganku?" Tanya angkasa sambil mendekati Leora.
Namun, Gadis itu sama sekali tidak menghiraukannya dan terus menatap keluar jendela.
"Hah, kenapa sekarang setelah kita menikah kau menjadi pendiam. Bukankah dulu saat kita masih sekolah kau adalah orang yang paling ribut dan terus mengejekku?
Kau bilang apa? Aku jelek? Aku culun? Aku tidak pantas satu sekolah denganmu?
Hahaahaaaa...
Sayang sekali kau akhirnya menikah dengan pria yang kau hina itu." Ucap angkasa lalu ia meninggalkan Leora yang masih menangis.
Angkasa hendak masuk ke dalam kamar mandi sebelum ia teringat sesuatu dan kembali menoleh pada Leora.
"Siapkan hari-harimu mulai sekarang. Mungkin penderitaanmu akan lebih buruk dari yang pernah aku rasakan ketika masih sekolah." Ucap angkasa sebelum masuk ke kamar mandi.
Sementara Leora saat itu sedang memandangi kekasihnya Radit sedang bermesraan dengan Liona.
'Bagaimana bisa ia tidak mengenali siapa perempuan yang bersamanya. Apakah dia sama sekali tidak mengenalku dengan baik?' Pikir Leora menahan sakit hatinya.
Leora masih sibuk dengan pikirannya saat pintu kamar mandi kembali terbuka.
Pria yang tadi culun kini berubah menjadi seorang tampan yang memiliki badan kekar terawat.
"Cepatlah mandi karena malam pengantin kita akan segera dimulai." Ucap Angkasa memperlihatkan seutas senyum mengejeknya pada seorang gadis yang menoleh ke arahnya.
Leora menghapus air matanya lalu ia melajukan kursi rodanya ke dalam kamar mandi.
"Leora, kamu harus kuat. Bertahanlah sebentar sampai kakimu sembuh lalu semua dendammu akan dibalaskan." Ucap Leora menyemangati dirinya sendiri lalu ia mulai mandi sebelum keluar menghampiri suami barunya.
"Kau bersikap biasa saja?" Tanya angkasa sambil mengerutkan keningnya.
Bagaimana tidak, Leora sama sekali tidak terkejut melihat perubahan angkasa. Di mata Gadis itu juga tidak ada ketakutan saat melihat Angkasa mendekat ke arahnya.
Padahal sebelumnya, Angkasa sudah mengancam untuk menyiksa Leora sebagai balas dendam atas perlakuan Liona di masa sekolah mereka.
"Kau mau seperti apa?" Tanya Leora tak mengerti.
"Kau tidak takut aku akan menyiksamu?" Lagi tanya Angkasa.
"Kenapa kau mau menyiksaku?"
"Haha, kau sudah lupa atas semua yang kau lakukan di masa sekolah kita? Hari ini juga aku akan mulai balas dendamnya." Kata angkasa tersenyum lalu ia mengangkat Leora dan melemparkan Gadis itu ke atas tempat tidur.
"Ah!" Jerit Leora merasa kesakitan.
"Tidak perlu menjerit. Karena rasa sakit itu sama sekali tidak sebanding dengan rasa sakit yang akan kau lalui kedepannya." Ucap Angkasa yang mulai melepaskan satu persatu kain di tubuhnya.
'Hah! Betapa beruntungnya Liona. Mengambil identitasku dan menjadikanku sebagai objek balas dendam seorang pria yang seharusnya balas dendam padanya.' Pikir Leora menghela nafas dengan air mata bercucuran di pipinya.
'Sayangnya aku tidak bisa berbuat apa-apa Karena untuk melawan pun aku tak berdaya, kakiku lumpuh.' Lagi Gumam Leora berusaha menguatkan dirinya.
Angkasa kemudian naik ke tempat tidur "Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada istrinya.
Novel ini mengandung adegan kekerasan dan konten dewasa lainnya. Pembaca dibawa umur mohon tutup mata, apa lagi yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan jantung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-08-20
1
Eni haryani
kasihan leora....😭😭
2022-07-19
0
Nich Aj
ijin bacaya thor. Serem bgt punya kembaran seperti ilona asli. Gak heran waktu sekolah selalu bully orang. Kehidupan kakak aslinya aja di tukar. Hnmmm. Cuma yg aneh masa kluarganya gak sadar sama pacar kakaknya gak tau
2022-04-22
0