NovelToon NovelToon
Izin Menikah Mengubah Takdir

Izin Menikah Mengubah Takdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:114.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Minami Itsuki

Jika ada yang bertanya apa yang membuatku menyesal dalam menjalankan rumah tangga? maka akan aku jawab, yaitu melakukan poligami atas dasar kemauan dari orang tua yang menginginkan cucu laki-laki. Hingga membuat istri dan anakku perlahan pergi dari kehidupanku. Andai saja aku tidak melakukan poligami, mungkin anak dan istriku masih bersamaku hingga maut memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 MASA IDDAH SELESAI

Aku merasa hatiku berat. Ini bukan hanya soal Aisyah, ini tentang bagaimana aku bisa memberi Laras tempat yang seharusnya, memberi ruang untuk dia menjadi bagian dari hidupku sepenuhnya.

"Aku janji akan berusaha, Laras. Aku nggak ingin kehilanganmu. Aku hanya butuh sedikit waktu."

Namun, sepertinya kata-kataku masih belum cukup untuk meredakan kerisauan di hatinya. Laras tetap terdiam, dan suasana malam itu terasa semakin sunyi.

...****************...

Tak terasa masa iddah Aisyah sebentar lagi akan selesai, ia dan anak-anak akan keluar dari rumah ini. Jujur saja aku tidak rela Aisyah dan anak-anak keluar dari rumah ini, tapi mau bagaimana lagi Aisyah sudah memilih bercerai dan tidak bisa bersama lagi.

Perasaan aku campur aduk. Meskipun sudah ada Laras di sisi ku, ada rasa kehilangan yang sulit diungkapkan. Aisyah dan anak-anak sudah menjadi bagian besar dalam hidupku, dan meskipun kami memutuskan untuk berpisah, aku tetap merasa berat melepas mereka.

Aku tahu ini adalah konsekuensi dari keputusan yang aku ambil, namun tetap saja, pikiranku sering berkelana kepada kenangan bersama Aisyah dan anak-anak. Mereka sudah menjadi bagian dari rumah ini, dan pemikiran bahwa mereka akan pergi membuat hati ini terasa kosong.

"Aisyah," aku sering memanggilnya dalam hati, meskipun aku tahu dia sudah memilih jalannya sendiri. Rasanya sulit untuk melepaskan semuanya begitu saja.

Di sisi lain, Laras selalu berusaha memberikan dukungan, meskipun terkadang dia juga merasa cemas dan tidak tenang dengan situasi yang ada. Aku merasa berat hati karena ini juga berpengaruh padanya. Aku ingin membuat semuanya lebih baik, tetapi terkadang rasanya semakin rumit.

"Mas, apa yang akan terjadi setelah Aisyah dan anak-anak pergi?" Laras akhirnya bertanya dengan suara yang penuh ketegasan.

Aku menarik napas panjang, mencoba meredakan segala perasaan yang bergejolak. "Aku juga nggak tahu, Laras. Tapi aku berjanji akan berusaha membuat kita baik-baik saja."

Setelah masa iddah selesai. Aisyah dan anak-anak langsung dijemput oleh kedua orang tuanya, tak lupa ia membawa barang pribadinya untuk keluar dari rumah ini. Namun ada yang aneh saat aku melihat tubuh Aisyah, dia agak sedikit berisi.

"Aisyah..." aku memanggilnya pelan, dengan perasaan yang sulit dijelaskan. "Kamu... baik-baik saja?"

Aisyah menatapku dengan mata yang sedikit lelah, tapi tidak menjawab langsung. Ia hanya tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja, Mas. Jangan khawatir." Tapi ada sesuatu di balik senyumnya yang terasa kurang meyakinkan.

Aku merasa ada yang mengganjal, sesuatu yang belum terungkapkan. Aku tahu Aisyah bukan tipe yang mudah terbuka tentang masalah pribadi, tapi ada perasaan tidak nyaman yang menggelayuti diriku. Tubuhnya yang lebih berisi, sikapnya yang berubah-ubah, dan rasa cemas yang kurasakan semakin menguatkan curiga bahwa ada sesuatu yang dia sembunyikan.

Namun, aku memutuskan untuk tidak bertanya lebih jauh. Itu bukan lagi urusanku. Kami sudah memutuskan untuk berpisah, dan aku harus menghormati keputusannya.

Sebelum Aisyah benar-benar pergi, aku merasa harus berkata sesuatu. Mungkin ini adalah kesempatan terakhir untuk mengatakan apa yang selama ini mengganggu pikiranku. Aku mengumpulkan keberanian untuk mendekatinya.

"Aisyah..." aku memanggilnya pelan. Wajahnya yang biasanya tegas kini terlihat lelah, seperti sudah tak ada lagi tenaga untuk marah atau berargumen.

Dia berhenti dan menatapku, matanya menunjukkan kebingungan, mungkin juga kelelahan. "Apa lagi, Mas?" jawabnya datar.

Aku menelan ludah, kemudian melanjutkan, "Aku... aku ingin minta maaf. Aku tahu aku sudah banyak menyakiti kamu, dan aku sangat menyesal. Aku tak pernah berniat untuk membuatmu hancur atau kecewa seperti ini." Aku menundukkan kepala, merasa setiap kata yang keluar begitu berat.

Aisyah diam beberapa detik, sebelum akhirnya berkata, "Apa yang terjadi sudah terjadi, Mas. Kita sudah memilih jalan masing-masing, dan aku... aku sudah mencoba menerima semuanya."

Aku merasa hatiku semakin teriris dengan setiap kata yang keluar dari mulutnya. "Aku tahu itu. Tapi aku juga ingin minta maaf kepada orang tuamu. Aku benar-benar menyesal sudah membuat mereka kecewa. Mereka selalu mendukung kita, dan aku tidak bisa membahagiakan mereka," tambahku, menunduk, merasa malu.

Aisyah menghela napas panjang. "Mereka sudah tahu apa yang terjadi, Mas. Mereka sudah menerima semuanya. Jangan terlalu merasa bersalah. Kadang, kehidupan memang tidak seperti yang kita harapkan."

Namun, aku tetap merasa ada beban yang belum terangkat. "Aku berharap kita bisa lebih baik, bisa menghindari semuanya, tapi nyatanya aku gagal." Aku menatapnya dengan tulus, berharap dia bisa merasakan penyesalanku yang mendalam.

Aisyah hanya tersenyum tipis, senyum yang bukan senyum kebahagiaan, tapi lebih kepada sebuah pengertian. "Aku sudah cukup dengan itu, Mas. Jangan khawatir lagi. Kita berdua sudah menjalani peran kita, dan kini saatnya untuk melanjutkan hidup masing-masing."

Aku hanya bisa terdiam, merasa kata-kata itu adalah pemisah terakhir antara kami. Tak ada lagi yang bisa kutambah, hanya perasaan penyesalan yang menghantui. Dengan langkah pelan, Aisyah melanjutkan perjalanannya, meninggalkan rumah ini bersama anak-anak, dan aku berdiri terdiam di tempatku, merasakan kehilangan yang tak terkatakan.

...****************...

Sudah lima bulan berlalu sejak perceraian kami dengan Aisyah, dan rasanya masih sulit menerima kenyataan bahwa semuanya berakhir seperti ini. Laras kini tengah mengandung lima bulan, dan meski ada kebahagiaan baru yang hadir, bayang-bayang masa lalu tetap membayang.

Kedua orang tuaku sangat senang mendengar kabar kehamilan Laras. Mereka merasa ini adalah hal yang menggembirakan, terutama setelah semua yang terjadi dalam hidupku. Aku tahu mereka berharap banyak dari Laras, dan aku pun berharap hubungan ini bisa berjalan lancar dan bahagia. Namun, kadang aku merasa cemas, apakah aku bisa benar-benar memberi yang terbaik untuk Laras dan anak yang akan lahir.

Meskipun begitu, aku berusaha untuk fokus pada masa depan dan memberi perhatian lebih pada Laras. Kehamilannya memberikan rasa harapan baru, dan aku berusaha untuk menjadi suami yang lebih baik, meskipun aku tahu perjalananku masih panjang dan penuh dengan tantangan.

Namun, di balik semua itu, aku masih tidak bisa melupakan Aisyah sepenuhnya. Setiap kali aku teringat tentang anak-anak dan masa lalu kami, rasa sesal itu muncul kembali. Aku berharap mereka baik-baik saja, meski kami sudah berpisah, dan semoga mereka bisa menemukan kebahagiaan mereka sendiri, sama seperti yang aku harapkan dari hubungan baru ini.

Walaupun kehamilan Laras disambut dalam suka dan cinta oleh kedua orang tuaku, tanpa kusadari Laras sedikit merasa tertekan karena ibu selalu saja ikut campur tentang kehamilan Laras, sampai-sampai ia merasa tidak bebas dengan kehamilannya sendiri, apa yang dia mau selalu saja dilarang oleh ibuku.

1
Kamiem sag
Endang to nama ibu yg songong sombong gak mampu bersyukur itu
Kamiem sag
yg menghancurkan rumah tanggamu bukan ibumu tapi dirimu sendiri Reza tolol
Kamiem sag
keluarga gila dalam pengertian yg sebenarnya
Kamiem sag
kau memang tak pernah bisa fokus Reza, saat beristrikan Aisyah yg baik perhatian penurut menghormati mertua + enak masakannya rajin pula bisa bisanya kau selingkuh dgn Laras?? saat sdh beristrikan Laras secara sah kaupun nemenuhi pikiranmu dgn Aisy!? dan jgn lupa kau melupakan kedua putrimu??
Reza defenisi botol ( bodoh dan tolol)
Kamiem sag
Aisyah bekerjalah berkarirlah supaya otak dan hatimu gak cuma reza isinya
Kamiem sag
gak perlu segitunya cemburu dan tangismu Laras harusnya kau cukup tau rasanya dibohongi apa kabar rasa Aisy saat Reza dahulu ngandang dirumahmu dgn kebohongan yg sama yaitu meeting atau lembur??? sadar diri lah dikit Laras!! kau itu pe la kor tau!!!!!
Kamiem sag
astagaaaaa kupikir Reza yg punya perusahaan makanya dia dan ayah ibunya sesombobg itu... ternyata cuma karyawan???
Kamiem sag
Reza+ayah ibunya defenisi manusia tidak mampu bersyukur
Kamiem sag
Reza benar benar somplak dulu dua putrinya gak diakui cucu ayah ibunya Reza santai kini anaknya Laras gak diakui dia membela
Kamiem sag
kalo gak salah waktu Reza bersama Laras selesai pemeriksaan kandungan Laras ( ditulis Laras hamil 5 bulan) Reza bertemu Aisy menggendong bayi, jadisaat Laras melahirkan harusnya bayi Aisy sdh 4 atau 5 bulan kan? sdh berceloteh tentunya
Kamiem sag
sebenarnya aku masihpenasaran sekaya apa sih Reza itu
Kamiem sag
Alhamdulillah anaknya Laras cacat
gak papa kan bu yg penting laki laki
Kamiem sag
emang udah tau pasti bayinya Laras laki laki??
Kamiem sag
Astagfirulloh... kok bisanya aku senang Laras tertekan
maku itu terjadi pd Laras dgn kehamilannya ini
1.bayinya keguguran krn Laras stres
2.kalopun selamat lahir bayinya perempuan
3.kalopun bayinya laki laki maunya cacat
bisa kan thor
Kamiem sag
aku ingin meludahi mulut Reza
Kamiem sag
Aisy pucat?? dia ngidam?? jangan bilang janin diperut Aisy laki laki thor!!
Kamiem sag
ya ampun Laraaaasssss!!!!! begitu aja kau cemburuuuu!!!!???? helllloooo... gimana perasaan Aisy saat Reza pacaran sama kamu????
lu pa di ri kamu Laras!!!!!!!
Kamiem sag
moga Aisy benar benar kuat
Kamiem sag
lama lama aku muak pd Reza
selemah itu dia
Kamiem sag
ibunya Reza ini jenis anjing betina gila yg kena virus rabies thor sangat berbahaya
dia yg maksa Reza untuk memaksa Aisy hadir dipernikahan Reza Laras tapi dia juga yg mengamuk😄😄
kasihan sekali dirimu ibu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!