NovelToon NovelToon
Shanaya : Melangkah Diatas Luka

Shanaya : Melangkah Diatas Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Anak Kembar / Cerai / Chicklit
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: risss___

Bagaimana rasanya ditinggal suami saat sedang mengandung demi menikahi perempuan lain, apalagi kakaknya sendiri ? inilah cerita shanaya yang mencoba menyelesaikan masalalunya demi kebahagiaanya kedepan bersama kedua anak kembarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risss___, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Terlambat Bangun

Hari ini Shanaya libur, membuatnya bermalas-malasan, bahkan dia belum bangun dari pembaringanya, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Lagian ada Hakim dan Bundanya yang mengurus sikembar, biarlah sekali-kali merepotkan mereka.

Disaat Shanaya sedang enak-enaknya tidur, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Membuat Shanaya harus teerpaksa turun dari ranjang, padahal dia baru berniat melanjutkan tidurnya. Apalagi diluar sedang hujan membuat Shanaya  rasanya tak rela meninggalkan bantal dan selimutnya.

“Siapa sih! Ganggu aja” ucapnya mendumal sambil berjalan mendekati pintu

Saat Shanaya membuka pintu kamanya, terlihatlah orang dibalik pintu itu. Yang ternyata Bundanya

“Baru bangun Sha?” tanya bundanya saat melihat penampilan Shanaya

Rambuk acak-acakan dan muka lusuh itu membuat Ibu Tania menatap heran putrinya. Sebab tak biasanya Putrinya seperti itu.

“Iya Bund” jawab Shanaya

“Lagian hari ini aku lagi libur bund” lanjutnya

Ibu Tania yang mendengar jawaban putrinya tak habis fikir

“Sha, mau kamu libur atau ngak. Biasain bangun pagi”

“Nanti kalau ibu pulang, siapa yang siapin sarapan anak-anak”

“Kamu ngak ngerasa bersalah gitu Hakim yang ngurusin anak-anak”

Ucap Ibu tania memberi pengerian pada Shanaya

“YaAllah Bund!!”

“Aku jugak capek kerja dari kemarin!”

“Apa salahnya sih, aku juga pengen istrahat. Sebentar aja!”

“Kalaupun Mas Hakim ngurus sikembar apa salahnya sih? Itu juga kewajiban dia. Jangan cuman taunya bikin doang! Giliran udah jadi malah ninggalin!”

Ucap Shanaya ngegas. Bundanya itu memang harus sekali-kali dilawan, jangan taunya ngomong doang. Lagian apa sih artiya Hakim ngurusin anak-anak bentar doang, sedangkan dia empat tahun ngasuh sikembar sambil kerja, ngak neluh tuh. Dasar merekanya aja yang apa-apa dipermasalahin.

“Sha, kamu kalau ngomong hati-hati. Takut nanti didengat sama Hakim”

“Kan ngak enak!” ucap sang Bunda mengingatkan

“Ngapain ngak enak, emang kenyataanya kok!” jawab Shanaya tak terima

“Ya udah-udah. Nagak usah dibahas lagi” ucap Ibu tania mengalah

“Mending kamu cuci muka, trus keluar sarapan” lanjutnya, lalu melangkah meninggalkan Shanaya diambang pintu

Shanaya memilih masuk kemaarnya, mandi dan mengganti bajunya. Setelah itu dia keluar menuju dapur untuk sarapan yang sudah kesiangan ini. Saat melangkam memasuki area dapur yang sudah sunyi, hanya tertinggal Hakim yang sedang mencuci piring, mungkin yang lain sudah makan.

“Ehh Sha...”

“Mau makan?” tanya Hakim, saat menyadari kedatangan Shanaya

Shanaya yang mendengar pertanyaab Noval hanya menganggukan kepalanya, lalu mengambil makanan yang sepertinya dimasak Bundanya

Ada oper ayam, tempe dan tahu goreng, dan jangan lupakan sambal goreng hati kesukaanya. Entah darimana bundanya mendapatkan bahan-bahanya. Karna seingat Shanaya dia tak membeli ayam, dia hanya menstok Naget dan telur yang simpel diamasak.

Saat Shanaya sedang asik memakan makananya. Tiba tiba dia dikagetkan dengan Hakim yang tiba-tiba duduk di kursi disampingnya. Shanaya menatapnya heran

“Mau makan Mas?” tanya Shanaya

“Ngak, Mas udah makan tadi” jawab Hakim

“Trus ngapain Mas?” tanya Shanaya lagi heran

“Nemenin kamu makan” jawab Hakim enteng

Membuat Shanaya tak habis fikir, dia bukan anak-anak yang harus ditemani makan

“Ngak usah Mas”

“Mending Mas nemenin anak-anak aja diluar” ucap Shanaya pada Hakim, dan kalau boleh jujur dia merasa risih dengan Hakim yang terus menatapnya. Rasanya mau mangap aja susah

“Anak-anak ada sama Ayah sama Bunda, jadi ngak perlu ditemani” Jawab Hakim

Membuat Shanaya hanya bisa memutar bila matanya malas. Sedangkan Hakim tak mengalihkan perhatianya pada Shanaya yang masih sibuk dengan makananya, walaupun dia menyadari bahwa sang wanita merasa risih, tak membuat Hakim mengalihkan perhatianya

Sekarang dia sadar mengapa Noval begitu menggilai Shanaya, lihatlah mau dilihat dari manapun Shanaya memang begitu cantik, apalagi sifatnya tak usah diragukan lagi. Memang dianya saja yang berengsek.

“Sha, hari ini ngak kemana-mana kan?” tanya Hakim

Yang hanya diabalas anggukan oleh Shanaya

“Kalau gitu kita keluar yuk! Jalan-jalan Sama anak-anak, Ayah, sama bunda” ucap Hakim mengajak Shanaya keluar

“Kan kemarin udah Mas” jawab Shanaya heran

“Kan kemarin kamuu ngak ikut” ujar Hakim

“Aku capek Mas, lagian kalau waktu libur gini waktunya juga buat aku istrahat” Ujar Shanaya

Ucapan Shanaya barusan seolah menyadarkan Hakim bahwa Shanaya juga butuh istrahat. Setelah beberapa hari ini bekerja. Enatah kenapa rasa bersalahnya kian menjadi, seharusnya dialah selama ini yang mencari nafka, menghidupi Shanaya dan dua naka kembarnya.

Membayangkan Shanaya yang brekerja dari pagi sampai sore, dan saat pulangpun harus sibuk mengurus sikembar, walaupun dalam keadaan lelah sekalipun.

Saat sadar dari lamunanya Shanaya ternyata sudah selesai dengan makananya. Dia melangkam mendekati watafel dan menyimpan piring bekas makananya, lalu berlalu dari hadapanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Hakim hanya memandanginya sampa Shanaya menghilang dari pandanganya.

1
Dayra Malay
Lanjutkan kisahnya segera ya, thor
Tsumugi Kotobuki
Masuk ke dalam cerita banget.
Ishi
Aduh, penasaran banget sama kelanjutan ceritanya. Update, please!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!