Gadis Kecil Milik Tuan Presdir

Sang pengawal hanya bisa tertunduk takut dan tidak menjawab.

"Kalau kau tidak bisa menemukannya,lebih baik kau berhenti bekerja padaku.Aku tidak butuh orang bego seperti mu.!" hardik Tamara langsung mengancam sang pengawal.

Sang pengawal pun seketika ketakutan dan berlutut dihadapan Tamara.

"Nyonya,tolong jangan pecat saya.Tolong kasih saya kesempatan lagi.Saya janji akan menemukan gadis ini." ucap sang pengawal memohon pada Tamara.

Tanpa menjawab Tamara pun langsung meninggalkan sang pengawal.

...****************...

"Jadi kalian hanya tinggal berdua setelah kematian orang tua kalian?" tanya Arsen memastikan lagi.Setelahn Velyn menceritakan tentang kehidupannya dengan Samuel pada Arsen.

Velyn pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Arsen.

"Kenapa orang tua mu bisa meninggal?" tanya Arsen ingin tahu.

"Mereka bilang karena kerampokan.Orang tuaku mati ditangan perampok yang berusaha merampok di rumah ku." jelas Velyn.

"Merampok rumah mu??Lalu bagaimana dengan mu?" tanya Arsen semakin penasaran.

"Saat itu aku tidak berada di rumah.Aku menginap di rumah teman ku.Dan besoknya aku baru dikabari jika orang tua ku sudah mati di bunuh oleh perampok." jelas Velyn.

"Dan kakak tiri mu?" tanya Arsen lagi.

"Dia juga menjadi korban tapi untungnya selamat.Kakak ku hanya mengalami luka kecil saat berusaha melindungi orang tua ku."

"Hanya mengalami luka kecil?Tapi orang tua mu meninggal?"

"Iya.Dan sampai saat ini pelaku yang sudah membunuh orang tua ku masih belum ditemukan.Polisi seakan enggan mengungkapkan siapa pelakunya.Hingga akhirnya mereka menutup kasus ini karena murni perampokan."

"Jadi kau menerima kematian orang tua mu karena musibah?"

"Iya,tapi sejujurnya aku belum bisa terima begitu saja.Terutama untuk kematian ibu ku.Satu-satunya orang tua yang ku miliki hanya dia.Walaupuj sempat membuatku kecewa saat dia memutuskan untuk menikah dengan pria pilihannya,aku baru merasa benar-benar kehilangannya." ungkap Velyn yang seketika raut wajahnya berubah menjadi sedih.

"Bagaimana hubungan mu dengan ayah tiri mu?"

"Dia cukup baik dan sangat menyayangi ku,sama seperti kak Samuel.Ku pikir hidup kami sudah begitu sempurna setelah aku memiliki anggota keluarga yang utuh seperti mereka.Tapi ternyata itu justru awal kehancuran dalam hidup ku.Karena harus kehilangan mereka.Dan beruntungnya aku masih memiliki kak Samuel yang masih mau menjadi kakak ku."

"Dan akhirnya kalian hanya tinggal berdua?"

"Benar,aku masih memiliki keluarga biar pun bukan sedarah.Tapi setidaknya dia mau menjaga dan melindungi ku."

"Apa kau tidak merasa curiga selama hidup berdua dengannya?" tanya Arsen yang justru curiga dengan semua cerita Velyn.

"Curiga??Kenapa aku harus curiga?"tanya Velyn bingung.

...****************...

Malamnya..

Selesai jam kerja,Arsen kembali mengantar Velyn pun kerumahnya.Walaupun sempat ditolak oleh Velyn,tapi pada akhirnya Velyn terpaksa menuruti kemauan Arsen yang ingin mengantar dirinya pulang.

Sesampainya driumah,terlihat Samuel sudah berdiri tepat didepan rumah.Tatapan Samuel langsung tajam,saat ia melihat Arsen kembali mengantar Velyn pulang.

"Kau masuk lah duluan,sepertinya aku perlu bicara dengan kakak mu." ucap Arsen menyuruh Velyn masuk ke dalam rumahnya.

"Memangnya anda mau bicara apa dengan kakak ku?" tanya Velyn yang ingin tahu dulu.

"Kau tidak perlu tahu,ini hanya pembicaraan antara sesama pria.Paham?" ucap Arsen menatap serius pada Velyn.

Velyn pun menurutinya dan langsung masuk ke dalam rumahnya.Samuel hanya melirik Velyn yang memasuki rumahnya tanpa bicara apa pun.

Kini Arsen dan Samuel pun saling memandang dengan tatapan yang tajam.Seolah tatapan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak saling suka.

"Apa yang ingin kau bicarakan??Bukankah sudah cukup kau mengantar adik ku?" tanya Samuel tanpa nada yang ramah sedikit pun.Bahkan tidak memandang status Arsen yang menjadi atasan Velyn.

Arsen pun hanya tersenyum miring.

"Aku hanya ingin mengingatkan mu,bahwa tetap lah menjadi kakak untuk dia.Jangan coba untuk memilikinya sebagai seorang pasangan yang kau inginkan." jawab Arsen dengan bersikap tenang.

Samuel pun semakin menatap tajam ke arah Arsen.

"Kau tidak perlu mengatur hidup ku.Dan bukan urusan mu mencampuri urusan ku.Jangan seolah kau yang akan berhak memiliki dia.Karena sampai kapan pun,dia hanya menganggap ku sebagai orang yang lebih diinginkan untuk melindungi dirinya,dan kau hanya orang yang menguntungkan baginya." jawab Samuel menantang Arsen.

"Kita lihat saja nanti,siapakah yang akan dianggap lebih diinginkan dia.Dan kau harus tahu juga,dia memang hanya akan menganggap mu sebagai kakaknya yang melindunginya.Bukan sebagai pria yang akan menjadi pasangannya.Jadi teruslah berharap,dan aku akan mengawasi mu." ucap Arsen memberi peringatan pada Samuel dan langsung pergi.

Sementara Samuel justru hanya bisa mengepalkan kedua tangannya.Seakan ia sedang menahan emosinya karena tidak terima dengan semua ucapan Arsen.

Setelah Arsen pergi,Samuel pun langsung masuk kedalam dan menemui Velyn yang tengah mengambil minuman di dapur.

*

*

Diperjalanan,Arsen menghubungi seseorang sambil tetap fokus dalam mengemudinya.

"Halo,aku punya tugas untuk mu." ujar Arsen dengan serius.

"Baik bos,katakan saja." jawab seseorang disana.

"Tapi aku ingin kau membereskannya dalam waktu dekat ini." ucap Arsen lagi dengan serius.

"Itu hal mudah bos.Apa pun aku bisa bereskan dalam waktu cepat." ujar seseorang disana dengan santainya.