NovelToon NovelToon
My Cinderella

My Cinderella

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Slyterin

Jelly Putri Wijaya sadar, menikahi seseorang yang tidak dicintai hanya akan membawa masalah. Itulah alasan mengapa ia harus menghentikan rencana pernikahannya dengan Benjamin Huang. Mungkin lebih tepatnya melarikan diri dari pernikahan itu.
Pelarian Jelly ke Hongkong mempertemukan gadis itu dengan Oscar Liu, musisi muda yang sedang naik daun dan digilai fans. Sosok Jelly yang kikuk dan misterius, membuat Oscar tertarik menjadikan gadis itu tameng dari serbuan gosip media.
Perasaan Oscar yang semakin kuat dan kenyataan bahwa Jelly bukanlah gadis sembarangan, membuat Oscar jadi mempertanyakan niatnya. Jelly pun sadar bahwa ia tidak bisa selamanya melarikan diri. Ketika masa lalu dan masa depan bertarung di depannya, akankah Jelly kembali lari dan menjauh dari kebahagiaan?

Bagaimana kisahnya? yuk ikuti di novel baruku.. 🙏

Jika suka, like, komen positif, sub, rate 5 and share ya.. Terimaka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19.

"Kau bisa menemukan nama pelukis nya di sudut kiri bawah."

Oscar Liu menurunkan pandangan, mencari- cari nama pelukis yang dimaksud. Matanya melebar begitu membaca tulisan di bawah lukisan."Jelly? " katanya bingung.

Ah Jelly.. Jelly itu. Ia belum berani asal menebak. Namun diam- diam, ia ingin menanyakan hal itu kepada Zoya Amanda.

"Ya, Jelly yang membuatnya."

Oscar Liu menoleh cepat."Maksudmu Jelly itu Jelly nya kita? " Ia menyipit.

Zoya Amanda mengangguk."Dia bukan gadis yang senang menonjolkan diri."

"Tapi... " Oscar Liu menengok lukisan itu sebentar, lalu menatap Zoya Amanda lagi. "Bagaimana bisa? Maksudku, dia memang pernah berkata dia senang melukis atau mendesain sesuatu, tapi aku tidak tahu kalau... "

"Dia mengatakannya kepadamu?" Kini giliran Zoya Amanda yang menyipit.Melihat reaksi bingung di wajah Oscar Liu, gadis itu menegaskan pertanyaan nya lagi, "Jelly bercerita kepadamu dia melukis?"

Oscar Liu mengangguk ragu.

"Aneh."Zoya Amanda memalingkan wajahnya sambil mengernyit. " Tidak biasanya Jelly menceritakan hal semacam itu ke orang lain."

"Benarkah?" Kerutan samar terlintas di wajah Oscar Liu mendengar pengakuan Zoya Amanda, namun di dalam satu gelengan wajahnya kembali datar. Tidak, ia tidak berpikir dirinya se istimewa itu. Tapi, benarkah Jelly tidak biasanya terbuka pada orang lain? Lalu kenapa...

"Aku agak memaksa waktu itu, jadi... "

"Tunggu, " sela Zoya Amanda sopan. "Percayalah, Jelly gadis yang tertutup. Maksud aku, aku tahu dia memang agak ceroboh, tapi.. Jelly itu gadis yang sangat berhati-hati.... "

"Kenapa dia harus... bersikap hati- hati?" Kali ini giliran Oscar Liu yang menyela.

Sejenak Zoya Amanda terdiam sambil menatap dan terlihat penuh pertimbangan ke arahnya. Tiba-tiba gadis itu tersenyum pahit. "Karena...Ya memang begitulah dia."

Sebenarnya Oscar Liu tidak puas dengan jawaban semacam itu. Namun sebelum ia sempat bertanya lagi, Jelly sudah muncul di puncak tangga lantai dua: mengenakan mantel navy, gaun seperti kemarin yang kali ini berwarna hijau muda, bot, dan topi beanie. Benar-benar terlihat seperti Jelly.

"Kau sudah siap? " Oscar Liu tersenyum melihatnya.

Jelly hanya memutar mata dan berjalan menghampiri dirinya. "Tidak, jangan. Tidak ada semacam itu." Gadis itu cepat- cepat mengacungkan telunjuk tanda peringatan ke arah Oscar Liu ketika laki-laki itu yang hendak merangkul pundaknya.

Oscar Liu bisa melihat Zoya Amanda yang melipat tangan dan menahan senyum.

"Kau harus menjaga jarak denganku nanti, " pesan Jelly sambil menyipit ke arah Oscar Liu. "Kalau kau tidak setuju, kau bisa menjauh sekarang."

Oscar Liu mengangguk dan mengangkat kedua tangan menyerah.

"Aku akan menurut."

"Ha, memang begitu seharusnya."

"Baiklah, nikmati waktu kalian. Aku harus berangkat ke rumah sakit sekarang."Zoya Amanda bangkit dan mengusap- usap celananya.

"Kau... "

"Dia dokter, " sela Jelly agak sinis sebelum Oscar Liu menyelesaikan kalimatnya.

"Jadi, kakakmu dan kamu seorang dokter, begitu?"

"Tidak perlu heran begitu. Andai tahu profesi orang tuaku, kau pun pasti menganggapku sekeluarga itu penyakitan seperti Jelly dulu," sembur Zoya Amanda.

"Hei, sebaiknya kita bergegas. Aku masih ada perlu sore ini, " sahut Jelly.

"Kau jadi meminjam skuter?" tanya Zoya Amanda. "Ah, jangan lupa membawa rantai dan kuncinya. Di Hongkong tidak aman belakangan ini."

"Ya, Zoya. Aku mengerti! " kata Jelly sambil lalu.

Tepat setelah Zoya Amanda menutup pintu, Oscar Liu segera menatap Jelly. "Kupikir kau akan menemui ibumu, " katanya sambil berjalan bersisihan.

"Itu nanti, " gumam Jelly tanpa menoleh. Tapi Oscar Liu bisa menangkap nada gelisah pada suara gadis itu.

"Kenapa begitu? " tanya Oscar Liu penasaran. Namun saat melihat tatapan geram Jelly pada dirinya, ia pun cepat- cepat mengangkat tangan."Oke, aku tidak akan bertanya lagi. "

Mereka menyeberang ke sisi jalan, tempat skuter Zoya Amanda dan Vicky Andini di parkir.

"Ini kunci untuk rantai skuter Vicky Andini, aku bisa memakainya."

Oscar Liu meraih kunci dari tangan Jelly. Namun sebelum gadis itu menarik tangan, Oscar Liu telah menahan pergelangan tangannya. "Apa kau akan terus berbicara tanpa menatapku seperti itu?"

Jelly segera menyipit ke arahnya.Lalu tiba-tiba gadis itu berdecak."Entahlah... ini terasa salah. " Ia menarik tangan dan menggeleng- geleng.

"Apanya yang salah? Jadi kau memilih bersikap menghindari aku?"

Jelly kembali menatapnya dengan kening berkerut. " Aku tidak menghindari kamu, aku hanya menghindari masalah yang bisa timbul karena ulahmu."

"Ulahku?Hei, aku tidak pernah mencari- cari masalah deh! "

"Aishh, tapi masalah yang mencarimu," gerutu Jelly sambil melirik ketus ke arah Oscar Liu. "Kamu mau pergi sekarang atau tidak? "

****

Dengan skuter dan menyusuri Hongkong di pagi hari sangat menyenangkan. Pemandangan bangunan- bangunan sekitar bertebaran di sisi jalanan dan anak tangga yang berbatu. Lintasan jalan yang bersisian dan deretan tepi pantai pun terasa asin di hidung.

Samar- samar, udara sejuk tercium aroma susu kedelai dan cakwe dari kafe- kafe pinggir jalan yang di penuhi barisan skuter, sepeda dan skateboard. Dan, aroma sarapan pagi itu seakan menghangatkan cuaca dingin di pusat keramaian. Percakapan dan gelak tawa mengiringi derik kayuhan sepeda siapa pun yang melintas. Di sisi lain, deretan perahu yang terlihat di permukaan jembatan di atas aliran air laut yang jernih, sementara burung- burung kecil hinggap dan bernaung di dahan pohon yang menjorok ke aliran air. Sesungguhnya, ini akhir musim panas yang menakjubkan. Terutama, bagi Oscar Liu.

"Ini sangat menyenangkan!"

Jelly mengintip Oscar Liu yang menggunakan skuter Vicky Andini beberapa meter di depannya sambil merentangkan sebelah tangannya. Entah sudah berapa kali laki-laki itu berseru kegirangan, Jelly tidak menghitungnya. Tingkah laki-laki itu persis seperti tahanan yang baru bebas setelah ditahan lima puluh tahun, atau mungkin sembilan puluh tahun.

Jelly memberengut dan mengendarai skuter Zoya Amanda lebih pelan saat melintasi jembatan. Ia tidak ingin tingkah Oscar Liu membuat dirinya ikut menjadi perhatian orang lain lagi. Jelly berusaha menjaga diri dan jaraknya sebaik mungkin dari laki-laki itu, meski tetap mencuri- curi pandang dari belakang.

"Jadi, kapan kau akan menemui ibumu?" tanya Oscar Liu setelah mereka duduk di salah satu bangku yang terdapat di taman, menghadap air laut yang bebas.

"Kenapa kau terus- menerus bertanya tentang hal itu kepadaku?"

"Aku tidak suka merasa penasaran."

"Ya, tapi penasaran atas hidup orang lain?Hmm itu sepertinya bagus, kau pasti bercanda." Jelly segera memalingkan wajahnya dan menggeleng kepalanya.

"Hei, kau belum bercerita. Kenapa sikapmu tibatiba berubah tadi malam?"

Lihat, dia mulai lagi. Jelly memejamkan matanya dan menggerutu dalam hati.

"Aku janji, kau boleh membunuh aku kalau aku ini bertanya lagi. Tapi, tolong jawab satu pertanyaanku, dimana kekasihmu saat ini?Seperti apa dia? Dan, sudah berapa lama kau bersamanya?"

Itu tiga pertanyaan. Jelly meringis. "Kenapa kau..."

Bersambung!!

1
Gabriel Higang
Lumayan
Gabriel Higang
Luar biasa
Bryan Kennedy
semangat thor cerita novel mu bagus😎
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku VR: Gamers Handal
Bryan Kennedy
Un'opera fenomenale che vale la pena leggere
anggita
☝+👍 dukungan utk novel baru. moga lancar.
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻: terimakasih untuk dukungannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!