seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Akhirnya Kanya naik ojek online untuk pergi belanja ke pasar, karena jarak rumah nya ke pasar lumayan jauh.
Setelah selesai berbelanja kebutuhan rumah,Kanya pun pulang. Sesampai di rumah Kanya disuguhkan dengan pemandangan yang hampir tiap hari menguras emosi dan energi.Ibu mertua nya lagi nonton TV sambil makan kuaci dan membuang kulitnya berserakan di lantai.Dan setiba di meja makan mendapati piring kotor yang tidak langsung dicuci. Kanya mengelus dada dan beristighfar dalam hati.
"Bu,ibu kalau makan kuaci, kulit nya di kumpulkan Bu, jangan berserakan seperti ini.Piring bekas ibu makan juga kenapa masih di meja makan? Kenapa gak sekalian dicuci Bu????"
"Ya, biarkan saja kan ada kamu, kamu yang cuci dan sapu semua kulit kuaci ini. Ini kan memang tugas kamu.Lagian juga kamu cuma bisa nya cuma numpang hidup pada anakku saja." Kata Mertuaku dengan sinis.
"Bu, dulu aku juga bekerja tapi Mas Rihan yang meminta aku resign dan Mas Rihan berjanji akan menafkahi ku. Kan memang kewajiban Mas Rihan menafkahi aku."
Ibu mertuaku dengan omongan ku. Dia pun langsung berdiri sambil berkacak pinggang dengan mata melotot hampir keluar matanya dari tempat nya.
"He,enak saja kamu ngomong, Yang berhak atas gaji Rihan adalah aku, aku ibunya, aku yang melahirkan nya, aku yang memberikan ASI, aku yang membesarkan nya , aku yang menyekolahkan nya, aku yang berjasa besar dalam kesuksesan anakku ,lha kamu itu siapa ? Kamu hanya orang luar !. Dasar anak penjual mie ayam. Anak penjual Mie ayam yang kebetulan di nikahin anak ku. Di angkat derajat nya oleh anakku.
Kanya jadi teringat akan nasehat teman kerjanya dulu.
Flashback On
"Kanya , apa kamu sudah yakin akan resign dari pekerjaan mu?"
"Iya Mar, kan aku udah cerita sama kamu kalau Mas Rihan minta aku resign,dia yang akan menafkahi aku." jawab Kanya
"Tapi apa kamu gak sayang Kanya melepaskan jabatan kamu yang sekarang? Apa kamu tidak mau untuk mempertimbangkan lagi keputusan mu? Tanya Maria
"Sebenarnya sih,sayang melepaskan jabatan ini,Mar Tapi mau gimana lagi aku sudah menikah dan aku harus mendengarkan apa yang suami ku bilang. Mas Rihan ingin aku jadi ibu rumah tangga, agar aku cepat hamil."
"Memang kamu sudah sangat yakin Kanya?bukan maksud aku ingin ikut campur rumah tangga kalian. Tapi apa kamu yakin Rihan akan melakukan kewajiban nya ?" Tanya Maria ragu.
"Aku yakin Mar,aku sudah lama kenal Mas Rihan, Aku yakin Mas Rihan orang baik dan bertanggung jawab." Kata Kanya.
"Jika kamu sudah yakin, aku hanya bisa mendukung apapun keputusan mu, tapi nanti kalau kamu gak kerja lagi , aku akan kesepian dan pasti aku akan kangen banget sama kamu." Cicit Maria sambil memeluk Kanya.
"Kalau kangen kita kan bisa kontekan dan ketemuan Mar," kata Kanya sambil melepaskan pelukan dari sang sahabat.
Flashback Off
Kanya yang malas berdebat dengan ibu mertua nya memilih jalan ke dapur membersihkan piring piring yang kotor dan menyapu lantai. Padahal baru tadi pagi Kanya sapu dan pel sebelum pergi ke pasar. Pulang pulang sudah dalam keadaan seperti kapal pecah. Sampah kulit kuaci berserakan dimana-mana.
Sungguh melelahkan sekali pekerjaan rumah yang gak ada habisnya. Tetapi tetap saja suami dan keluarga suaminya bilang kalau Kanya tidak kerja.
Sehabis Sholat shubuh Kanya langsung ke dapur untuk membuat sarapan, lalu cuci baju tidak hanya baju Rihan saja yang di cuci. Baju ibu mertua nya dan baju adik iparnya pun di cuci, dan setrika , nyapu dan ngepel.Ibu mertua nya dan adik iparnya malasnya minta ampun.
Selesai melakukan pekerjaan nya , Kanya masuk kamar ingin istirahat sambil mengupdate Novel di aplikasi online yang beberapa hari ini di tekuni nya.
Baru saja Kanya update Novelnya, Kanya di kejutkan dengan teriakan mertua nya.
Tok Tok Tok
"Hai,Kanya buka pintu Sampai kapan kamu dikamar.?" Teriak Ibu Mertua
Kanya yang terkejut terkejut dengan teriakan mertua nya lekas buka pintu.
"iya Bu,ada apa ?" Tanya Kanya dengan lembut..
"Ada apa, ada apa? Cepat sana masak untuk makan malam, sebentar lagi suami mu dan Sarah akan pulang." Omel mertuaku
Kanya melihat sekilas jam dinding. Oh rupanya Sudan Jam 5:00 sore . Saking Asyiknya menulis Novel Kanya sampai lupa kalau sudah sore.
"Iya Bu, aku akan masak dulu." Sambil berjalan mendahului mertua nya .Kanya pergi ke dapur menyiapkan bahan makanan yang dimasak.
Kanya mau masak telur balado,tempe kering, dan Tumis kangkung tak lupa sambal terasi kesukaan Rihan.
Terdengar suara motor berhenti di halaman rumah. Kanya gegas kedepan menyambut suaminya yang baru pulang dan menyalami dan mencium punggung tangan nya.
"Sini Mas tas kerjanya biar aku yang bawa dan simpan." Kanya sambil mengambil tas kerja Rihan.
"Bersih bersih dulu Mas , setelah itu makan."
Rihan pun pergi ke kamar ambil handuk dan masuk kamar mandi. Kebetulan kamar mandi mereka ada di dalam.
Setelah Rihan mandi, kini Kanya yang mandi soalnya badannya udah terasa gerah banget, setelah berkutat di dapur.
Sehabis mandi Kanya pun menyusul Rihan ke meja makan. Rupanya disana sudah ada ibu mertua nya dan juga Sarah yang entah kapan pulang nya.
Kanya mengambil kan nasi untuk Rihan dan juga untuk dirinya.
"Mbak,Kenapa masak nya selalu seperti ini, tempe kangkung tempe kangkung Mulu bosan tahu. Sesekali masak opor ayam kek atau rendang sapi kek . Ini malah sayur nya ini terus bosan tau gak mbak." kata Sarah sambil mengisi piring nya dengan nasi.
"Kan uangnya hanya cukup untuk beli ini Rah, Seharusnya kamu bersyukur bisa makan. Coba lihat masih banyak orang yang tidak bisa makan, bahkan hanya bisa makan makanan sisa." Kata Kanya.
"Kan KaK Rihan kasih uang ke Mbak, masak gak cukup untuk beli daging atau ayam? Atau jangan-jangan uangnya mbak tilep ya? Mau mbak buat foya foya gituch.!" Kata Sarah dengan ketus.
"Kamu itu kalau ngomong harus ada bukti. Kalau tidak ada bukti itu namanya fitnah. Jangan asal nuduh. Emangnya kamu pernah melihat mbak shoping?"
"Bisa saja kan mbak Shoping tanpa sepengetahuan kami.!"
"Giman ceritanya Shoping tanpa sepengetahuan. Mbak saja selalu dirumah. Keluar pun itu cuma belanja. Bahkan Mbak beli baju saja tidak pernah.."
"Kalau gak mbak buat shoping kenapa makanan nya selalu seperti ini, tidak bergizi sama sekali!."
"Sayur kan bergizi Sarah? Siapa bilang sayuran tidak ada gizinya.? Kamu harus pandai pandai bersyukur Sarah?"