NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Desnisa

"Saya tidak merasa terjebak dengan pernikahan ini.Kamu tau,tak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.Semua atas kehendak Tuhan.Daun yang jatuh berguguran saja atas kehendak Tuhan.Apalagi pernikahan kita ini,terjadi atas kehendak-Nya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

"Bu,bu Rieta bangun bu..." Mba Sri terkejut dan panik melihat rubuh majikannya tergeletak di atas rumput.Perasaan tadi waktu minta dibikinkan teh dan camilan baik-baik saja tapi kenapa sekarang tiba-tiba pingsan

"Aduh,bagaimana ini..." Mba Sri panik dan kebingungan ga tau harus berbuat apa.

Mba Sri berlari mencari mang Syakir ke pos Satpam." Mang...mang Syakir...tolong ibu mang...!" Teriaknya sambil berlari dengan wajah ketakutan.

Benar saja mang Syakir sedang ngobrol dengan pak Satpam.

"Iya mba Sri ada apa?" Mang Syakir bergegas berdiri.

"Mang,ibu mang..." Ucap mba Sri dengan nafas ngos-ngosan.

"Ibu kenapa mba Sri?" Wajah mang Syakir tampak antara bingung dan kuatir.

Tanpa banyak bicara lagi mba Sri menarik tangan mang Syakir ke taman samping.Pak Satpam yang penasaran ikut lari.

"Bu Rieta tiba-tiba sudah tergeletak di sini pas saya datang mang,bagaimana ini..."

Wajah mang Syakir kini benar-benar takut,takut terjadi sesuatu pada majikannya itu.

Mang Syakir meletakkan jari telunjuknya di bawah hidung mami Rieta." Masih hidup."

Tanpa berpikir panjang lagi dia mengangkat tubuh mami Rieta di bantu sama pak Satpam untuk di bawa ke mobil.

Tanpa di suruh,mba Sri berlari membuka pintu mobil bagian tengah.

"Mba Sri coba telepon pak Panca." Suruh mang Syakir begitu sudah berada di dalam mobil.

"Iya nih mang,dari tadi saya cari-cari nomor telepon pak Panca kok tiba-tiba hilang." Dengan tangan gemetar mba Sri berusaha menemukan nomor HP pak Panca.

"Mba Sri tenang dulu."

"Iya mang." Mba Sri berusaha menangkan diri dengan mengatur nafas.Akhirnya ketemu.

"Halo pak Panca,anu pak...bu Rieta tadi pingsan pak.Sekarang sedang kami bawa ke rumah sakit pak.

(".....")

"Iya pak,dengan mang Syakir."

(".....")

"Baik pak."

"Apa kata bapak,mba Sri."

"Bapak langsung ke rumah Sakit,mang.Agak cepat sedikit mang bawa mobilnya,saya udah takut banget ini." Mba Sri tetap berusaha untuk membuat mami Rieta sadar dengan menepuk-nepuk pipinya.

***

Salma sampai di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim,setelah hampir dua jam naik pesawat terbang.Perjalananan langsung di sambung naik travel mini bus.

Belum hilang efek jet lag,habis turun dari pesawat,kini perjalanan darat dengan medan jalan berbatu dan berlubang membuat perut Salma mual walau tidak sampai mengeluarkan isi perutnya.

Mini bus yang di tumpanginya adalah mobil travel rekomendasi dari Erna.Ternyata di dalamnya sudah hampir penuh.Salma kebagian duduk di bagian tengah sebelah kanan.

Ketika sudah hampir setengah perjalanan,penumpang sudah mulai turun satu persatu.

Saat berada di persimpangan yang ada tulisan Kilometer tiga turun lagi penumpang satu.Tersisa hanya supir,Salma dan satu lagi penumpang laki-laki.

Tiba-tiba Salma merasakan suasana mulai agak sedikit terasa horor.Tanpa sengaja matanya melihat ke arah spion depan dan ternyata si sopir sedang menatapnya.

Jantung Salma terasa deg-degan.Kini matanya melirik penumpang yang ada di bangku sebelah kirinya.Ternyata laki-laki itu juga tengah melirik ke arahnya.Tubuh Salma mulai keringat dingin.

Salma berdoa di dalam hati agar Tuhan melindungan.Tapi tiba-tiba doanya terhenti karna suara pria itu.

"Mba,mau kemana..."

Salma terkejut hampir saja jantungnya keluar dari tempatnya.Keringat dinginnya semakin banyak keluar.

"Ma-mau ke pabrik Maltec bang..." Tiba-tiba Salma menjadi gagap.

"Oh mau ke pabrik Maltec." Laki-laki itu memutar badannya menghadap Salma.

Salma semakin ketakutan,ingin rasanya dia melompat dari dalam mobil.

"Saya juga mau ke sana mba." Pria itu kini malah pindah duduk di sebelah Salma dan nyaris membuat Salma teriak kalau saja mobil tidak berhenti karna ada penumpang mau naik.

Salma merasa lega,ada penumpang perempuan yang naik.

"Mba,mau ke pabrik maltec ya,saya juga mau ke sana." Ulang pria.

"Iya bang,abang orang sana ya?" Detak jantung Salma perlahan mulai normal.

"Saya kerja di pabrik Maltec,jadi satpam.Mba kerja di pabrik Maltec juga,kok saya ga pernah lihat?"

Sekarang Salma malah senang bisa ngobrol dengan abang itu.

"Nggak bang,saya mau ke rumah teman saya, Erna namanya.Suaminya juga satpam bang.Abang kenal ga?"

"Nama suaminya siapa?"

"Bentar ya bang." Salma menanyakan nama suami Erna pada Wulan lewat chat,dan langsung di jawab.

"Arul nama suaminya bang."

"Oh yang orang Bogor itu ya,yang anaknya putri namanya."

"Iya benar bang,abang kenal?" Wajah Salma terlihat gembira.

"Kenal,kami sering jaga bareng."

Tepat pukul enam sore mobil sampai di depan gerbang mess karyawan pabrik,abang itu mengantarkan Salma ke tempat Erna.

Ternyata Erna,beserta Arul dan putri sudah menunggu kedatangan Salma di depan gerbang mess.

Salma dan Erna berpelukan macam teletabis." Salma,rasanya kaya mimpi kamu benar-benar datang ke sini..." Ucap Erna dengan mata berbinar-binar.

"Aku juga kaya ga percaya,Na.Lima tahun kita ga ketemu...sekarang aku ada di sini,rasanya kaya mimpi..." Salma sampai menitikkan air mata saking bahagia dan terharu.

Salma menggendong Putri mengikuti Erna menuju rumahnya.Sementara Arul yang akan jaga malam di pabrik langsung berangkat.

Keesokan paginya,Salma sudah siap-siap ke pabrik bersama Erna.Mereka naik bis jemputan khusus karyawan ke pabrik.

Dengan menggunakan blouse satin panjang tangan berwarna biru muda di padu dengan rok panjang hitam plisket dan jilbab segi empat hampir berwarna senada dengan blousenya,Salma tampak cantik dan segar.

Sementara Erna memakai stelan seragam kerja berwarna coklat muda dan jilbab segi empat berwarna hitam.

Sampai di depan pabrik banyak mata yang tertuju pada Salma.Mungkin di karenakan baru pertamakali kelihatan atau bisa juga karna belum memakai seragam kerja jadi beda dengan yang lain.Tapi yang pasti juga karna kecantikannya.

Ketika Salma dan Erna melewati tempat parkir,di dalam sebuah mobil berwarna putih,seorang pria tanpa sengaja matanya melihat pada Salma dan Erna yang asik ngobrol sambil tertawa.

Pria itu hampir saja mengalami serangan jantung ketika melihat Salma,wanita yang sedang berusaha di hapus dalam ingatannya.Tubuhnya tiba,-tiba tegang,matanya tak berkedip seperti melihat hantu yang menakutkan.

"Tidak,tidak mungkin.Itu bukan dia..." Gumamnya.Berusaha menyakinkan diri bahwa tadi itu hanya halusinasinya.

Pria itu adalah Elang.Dia bergegas turun dari mobil dan berusaha mengabaikan perasaannya yang mengatakan bahwa itu memang Salma.

Erna mengantarkan Salma ke kantor HRD untuk wawancara dan menyerahkan ijazah asli sebagai persyaratan bekerja.

"Na,kira-kira aku di terima ga ya...?" Tanya Salma seraya memeluk map coklat berisi ijazahnya.

"Pasti di terima,Sal.Persyaratannya minimal lulus SD,menyerahkan ijazah asli sebagai jaminan."

Sampai di depan kantor HRD." Sal,ga apa-apa kan aku tinggal dulu,aku mau absen dulu." Ujar Erna.

"Iya ga apa-apa."

"Nanti aku balik lagi." Erna berlalu meninggalkan Salma.

Salma melihat ada satu orang wanita yang sedang duduk di bangku di depan kantor HRD.

"Mba mau melamar kerja juga ya? Tanyanya ramah.

"Iya mba.' Wanita itu tersenyum ramah.

"Numpang duduk ya." Ucap Salma sambil mendudukkan bokongnya di sebelah wanita itu.

Wanita itu mengangguk dan tersenyum sambil terus menatap Salma tanpa berkedip.

"Saya Salma mba..." Salma mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.

" Saya Nora mba,panggil saja Rara." Rara sangat kagum dengan penampilan Salma walau tertutup tapi tetap cantik.

Tiba-tiba Nora merasa malu dan minder dengan penampilannya yang memakai rok hitam selutut dan blouse warna putih yang lumayan ketat.

Padahal saat belum bertemu Salma tadi,Rara tampak sangat percaya diri,apalagi dengan warna rambut barunya yang berwarna coklat.Yang terinspirasi dari warna rambut Helena.

1
Hary Nengsih
lanjut
ngatun Lestari
modus ah Helena... elang jaga hatimu ya .istrimu bentar lagi juga nyampe...ketemu, dan kuharap kalian bisa bersama dengan bahagia sampai mau memisahkan...tanpa drama ulat keket
ngatun Lestari
Salma, nanti ketemu suami kamu ya di rantau
ngatun Lestari
ayo...semangat menulis lagi.. lanjut
mukhlisar Sar
kalau begini untuk membaca bertahan tahan gak usah aja novel ini disini
ngatun Lestari: jangan berkomentar yang tidak baik, maaf.
menulis juga butuh ketrampilan dn ketenangan juga kecerdasan, kalo tidak suka mendingan tinggalkan saja tidak usah dibaca. tapi jgn komentar yg merugikan penulis, kasian sudah mengeluarkan energi dan waktu juga ide yg tidak mudah.
total 1 replies
mukhlisar Sar
karya yg sangat bagus dengan alur ceritanya membuat kita penasaran untuk melanjutkan untuk membacanya
ngatun Lestari
lanjut...
ngatun Lestari
kalo jodoh tak kan kemana...yakinlah itu
ngatun Lestari
lanjut dong.... seru ini
ngatun Lestari
semangat...cerita yg bagus.
Hary Nengsih
klo gakbada restu mending pidsh aja gak bakalan bahagia kedepan nya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah salma jd rebutan ya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
elang plin plan
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah istri rasa pacar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!