Alinea Alexandra sangat bahagia saat orang tuanya menjodohkan dirinya dengan Diksi Galenio, pria yang selama ini diam-diam dia cintai.
Namun, kenyataan tak sesuai dengan harapannya, Alinea harus menelan pil pahit karena hanya dijadikan istri rahasia oleh Galen.
"Kamu tidak perlu bertingkah seperti seorang istri! Karena Aku menikahimu hanya untuk balas budi. Satu lagi, rahasiakan pernikahan ini dari kekasih ku!" Diksi Galenio.
Namun, saat Alinea terus memperjuangkan cintanya, Dia justru dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya.
Apakah Alinea akan terus berjuang untuk mendapatkan cinta suaminya?
Atau menyerah dan memilih mantan kekasihnya?
"Aku tunggu jandamu!" Skala Bumi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
"Ini tidak bisa dibiarkan! Aku harus ke kantor Skala sekarang!"
Ziyara bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan Moana yang diam-diam menyembunyikan senyumnya. "𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘛𝘢𝘯𝘵𝘦 𝘡𝘪𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘬 𝘒𝘢𝘭𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘭𝘪𝘯! 𝘓𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘭𝘪𝘯 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘬 𝘎𝘢𝘭𝘦𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘯𝘵𝘪𝘭𝘢𝘯."
"Moana, Kamu mau ikut?" Ziyara kembali menghampiri Moana setelah mengambil tas dari kamarnya.
"Aku ikut, Tante!" Moana mengekor di belakang Ziyara, wanita itu tidak sabar ingin melihat drama yang sebentar lagi akan terjadi.
...----------------...
Sementara itu, Skala dan Alinea sedang mendiskusikan perihal project nya yang sedang berjalan. Ada Gerald juga di tengah-tengah mereka yang terus mencebikkan bibirnya. Bagaimana tidak? Keberadaan Gerald di sana seperti berwujud tapi tak terlihat.
"Nona, Tuan Orion masih di mana? Bisakah Anda menghubunginya? Ini sudah terlambat."
Ke-tiganya memang sedang menunggu Orion. Namun masih ada beberapa menit lagi dari jam yang sudah ditentukan.
Alinea melihat jam yang melingkar di tangannya. Wanita cantik itu mengernyitkan keningnya. "Tapi ini masih ada 10 menit lagi, kok. Kamu tenang saja, Abang selalu menghargai waktu. Dia tidak akan telat seperti yang Kamu tuduhkan!"
Gerald hanya menyengir saat mendapat sindiran dari Alinea. Asisten Skala itu memang sengaja mencari alasan, setidaknya jika ada Orion bukan hanya dirinya saja yang melihat pemandangan yang membuat iri semua kaum jomblo.
Brakk
Pintu tiba-tiba terbuka tanpa diketuk terlebih dahulu membuat ketiganya terkejut, dan mereka semua yakin pelakunya adalah orang yang sedang mereka tunggu.
"Mommy ingin Kamu pecat wanita itu, Kala!"
Bukan Orion, ternyata Ziyara yang masuk ke dalam ruangan Skala. Ketiganya semakin terkejut saat mendengar ucapan Ziyara yang meminta Skala untuk memecat kekasihnya itu.
"Mom, kenapa Mommy tiba-tiba datang, dan meminta Skala memecat Alin, Mom? Alin adalah---"
"Kekasih Kamu, kan? Asal Kamu tahu, Kala. Wanita itu sudah punya suami," ucap Ziyara sambil menunjuk Alinea.
Alinea hanya diam saja, wanita cantik itu sedang mencerna apa yang wanita paruh baya itu katakan. Namun satu hal yang Alinea tahu wanita itu Mommynya Skala.
"Mom, Mommy dengarkan dulu penjelasan Kala!"
"Mommy tidak ingin mendengar penjelasan apapun lagi dari Kamu! Mommy cuma mau Kamu putuskan hubungan Kamu dengan wanita gak bener itu!"
"Cukup, Mom!" Tanpa sengaja Skala sedikit meninggikan suaranya membuat Ziyara tersenyum sinis sambil menggelengkan kepalanya.
Skala menatap Alinea yang duduk di sampingnya, walaupun wanita cantiknya itu terlihat tenang, tapi Skala tahu hati Alinea pasti terluka mendengar ucapan kasar dari Mommynya.
"Kamu bahkan berani meninggikan suaramu pada Mommy, demi membela wanita gak bener itu." Lagi-lagi Ziyara mengatai Alinea. Membuat seseorang yang berada di ambang pintu mengepalkan erat tangannya.
"Mom, Kala bilang cukup!" Skala menatap Mommynya penuh permohonan. "Itu tidak benar, Mom!"
"Apanya yang tidak benar? Sudah jelas Dia sudah memiliki suami, tapi mau menjalin hubungan dengan Kamu. Lalu apa namanya kalau bukan wanita gak bener?"
"CUKUP!" Orion kali ini sudah kehilangan kesabarannya. Dia hanya diam saat berulang kali Ziyara mengatai adiknya wanita gak bener, namun kali ini pria tampan itu tidak bisa diam lagi. Orion tidak terima adik kesayangannya dihina seperti itu.
Deg
Skala merasa hawa disekitarnya mulai berbeda, apalagi melihat tatapan tajam Orion membuat Skala sangat takut. Pria itu takut Orion marah dan akhirnya berimbas pada hubungannya dengan Alinea.
"Jangan pernah menghina adikku, Anda tidak tahu apa-apa!" Orion menatap tajam Ziyara sembari melangkah mendekati adiknya. Orion menggenggam tangan Alinea, lalu mengajak adik kesayangannya itu pergi dari ruangan itu.
"Al---" Skala mengejar Alinea yang hendak dibawa pergi oleh Orion, namun langkahnya terhenti saat Orion mengatakan apa yang dia takutkan.
"Project kita tetap berlangsung. Tapi satu hal, jangan pernah menemui Alinea lagi!" Setelah mengatakan itu, Orion membawa adiknya pergi dari kantor Skala tanpa menoleh sedikitpun. Keduanya mengabaikan Skala yang terus berteriak memanggil Alinea.
"Al... Alin! Arrrrgggghhhhtttt!" Skala berteriak frustrasi sambil mengacak rambutnya. "Mommy puas sekarang? Mommy sudah menghancurkan hidupku, sekali lagi!"
Deg
Ziyara terkejut, wanita paruh baya itu tidak menyangka putranya akan mengatakan hal itu. "Tidak ada seorang Ibu manapun yang mau menghancurkan hidup putranya." Lirih Ziyara. "Mommy hanya ingin menyadarkan Kamu---"
"Menyadarkan apa, Mom? Mommy tidak tahu apa-apa tentang Alin! Asal Mommy tahu, Alin adalah cinta pertamaku. Dulu Mommy misahin aku dari Dia, dan memaksaku menikah dengan wanita pilihan Mommy. Dan sekarang, saat takdir mempertemukan kita lagi, Mommy mau misahin aku lagi dari Dia, iya?"
Ziyara kembali terkejut mendengar pengakuan dari putranya. Wanita paruh baya itu sama sekali tidak mengetahui jika Skala memiliki kekasih saat dirinya menjodohkannya dengan rekan kerja Daddynya Skala. Andai waktu itu Skala bilang, mungkin Ziyara tidak akan memaksakan kehendaknya.
"Maafkan, Mommy. Tapi menjalin hubungan dengan wanita bersuami itu salah, Nak."
Skala berjalan menuju kursi kebesarannya. Lalu mengambil map dari laci meja kerjanya. Skala kemudian menyerahkan map itu pada Mommynya.
Ziyara mengambil map itu walaupun pikirannya dipenuhi dengan kebingungan. Skala yang memahami kebingungan yang dirasakan Mommynya pun memintanya untuk membuka map itu. "Bukalah, Mom! Semoga Mommy paham setelah membaca isi map itu!"
Ziyara perlahan membuka map itu, matanya terbelalak saat mengetahui semua fakta mengenai Alinea. Hatinya ikut tercabik saat membaca satu persatu apa yang menimpa hidup Alinea. Tentang pengkhianatan Galen dan juga terpuruk nya Alinea beberapa tahun lalu saat Skala meninggalkannya.
Penyesalan perlahan mulai menyusup ke dalam relung hati Ziyara. Apalagi mengingat beberapa saat lalu Ziyara mengatai wanita malang itu dengan kata-kata kasarnya.
"Yaa Tuhan, apa yang sudah kulakukan?" Ziyara meneteskan air matanya karena diliputi perasaan bersalah.
"Kenapa, Tante?" Moana yang sedari tadi hanya menyimak saja, membuka suaranya karena penasaran dengan isi map yang Ziyara baca. "Ini tidak mungkin, Kak Galen tidak mungkin melakukan itu." Moana menggelengkan kepalanya, wanita itu tidak percaya dengan fakta yang baru saja dia baca.
"Jadi, Galon air minum itu Kakak Kamu, Moana?" Walaupun bingung dengan Skala yang memanggil Kakaknya Galon air minum, tapi Moana menganggukkan kepalanya. "Untung saja aku tidak menerimamu, ogah banget iparan sama pria sialan itu!"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥