Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30...
Sesampai di rumah Delia tidak boleh melakukan apa pun oleh bunda Ema membuat Delia merasa kesal tapi dia menahan dirinya kadang Delia bingung apa dulu mertuanya tidak melakukan apapun saat sedang hamil.
"Bi Tuti sedang apa.?" ucap Delia yang ingin minum.
"Ini non nyonya suruh buat kue." ucap Bi Tuti.
"Sudah semua Bi Tuti.?" ucap Bunda Ema.
"Sudah nyonya." ucap Bi Tuti.
"Bunda boleh aku bantu.?" ucap Delia.
Bunda Ema menatap menantunya itu Delia yang sedang di tatap bingung dia merasa tidak ada yang aneh dan salah... Akhirnya bunda Ema tersenyum pada Delia menantunya itu.
"Boleh... Kamu coba tolong timbang Gula 400gr ya." ucap Bunda Ema.
"Iya bunda." ucap Delia...
Dengan teliti Delia menimbang gula pasir putih itu sesuai yang di perintahkan mertuanya... Lalu bunda Ema juga menyuruh Delia menantunya menimbang Tepung terigu, lalu tepung tapioka Delia menyerahkan Gula yang sudah dia timbang ke bunda Ema.
"Nanti kamu timbang Tepung terigu 150gr dan tepung tapioka 150gr juga." ucap Bunda Ema ke Delia.
"Sudah bunda lalu apa lagi.?" ucap Delia.
"5gr baking soda, dan 5gr baking powder dan siapkan air 500ml ya " ucap bunda Ema.
Bunda Ema menaruh gula, dan air di panci lain denga pelayan bunda Ema mengaduk gula tersebut sehingga menjadi caramel air mendidih baru lah bunda Ema menuang sedikit demi sedikit kedalam gula yang sudah cair.
"Sambil menunggu dingin kita lihat film Korea dulu." ,ucap bunda Ema.
Bunda Ema senang ada Delia seakan punya anak lagi dulu biasanya sama Devina tapi sekarang Devina sudah menikah dan ikut suaminya... Sambil melihat film romantis itu bunda juga banyak bertanya pada Delia.
"Kenapa ayah mu meninggal.?" ucap Bunda Ema.
"Papa..." ucap Delia dia sangat bingung dan malu Delia menundukkan palanya.
"Kalau kamu tidak mau cerita tidak apa apa.. " ucap Bunda.
"Papa ku di tipu sehingga bangkrut usahanya dan tidak lama papa di tipu katanya telah melakukan kekerasan sehingga papa di penjara." ucap Delia.
"Kamu anak yang kuat." ucap Bunda Ema menggenggam tangan Delia.
"Tidak, aku tidak sekuat yang orang lain kuat bunda." ucap Delia.
"Saat kakak ku meninggal aku sangat takut hampir aku mau mengakhirkan hidup ku... Tapi untung kak Jesi yang menemani ku." ucap Delia lagi.
Bunda Ema menarik napasnya dan mengelus pundak Delia... Lalu Delia juga mulai menceritakan kakak nya yang meninggal akibat kecelakaan rem mobilnya blong sehingga menabrak pembatas jalan.
"Padahal kak Jesi lebih merasa kehilangan karena saat itu Jeni anak mereka masih berusia 2 tahun." ucap Delia akhirnya menangis.
"Kakak ku meninggal mama ku menjadi gila hampir melukai aku akhirnya kak Jesi membawa mama kerumah sakit jiwa dan dengan usaha kak Jesi akhirnya aku bisa menyelesaikan kuliah ku." ucap Delia.
"Sayang..." ucap Bunda Ema memeluk Delia menantunya itu dan mengusap air mata Delia yang membasahi wajahnya.
setelah gula sudah dingin dan mentega cair juga dingin bunda Ema melanjutkan membuat kuenya lalu mencampur kan semua bahan kering tersebut sementara Delia malahan tertidur bukan menonton film tersebut.
"Nona Delia tidur di depan tv nyonya.?" ucap Bi Tuti.
"Iya biarkan saja... Dia sepertinya capek." ucap Bunda Ema.
"Nona wanita yang baik ya nyonya." ucap Bi Tuti.
Bunda Ema hanya menganggukkan kepalanya emang benar apa yang di ucapkan asisten rumah tangganya itu menantunya adalah gadis yang baik dan pintar.
Bersambung Terimakasih 🙏
