NovelToon NovelToon
ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Anak Kembar / Pernikahan Kilat
Popularitas:17.7k
Nilai: 5
Nama Author: Inka

Pernikahan mereka dan hubungan mereka hancur karena kesalahpahaman. Setelah mengetahui penyamaran masing-masing. Kesalahpahaman itu akhirnya terbongkar. Bagaimana cara Kalix mengobati luka menyakitkan di hati Callista dimasa lalu?

Jangan lupa baca cerita author tanpa diskip ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Tiga hari kemudian

Lukas akhirnya diperbolehkan pulang setelah melakukan perawatan selama tiga hari di rumah sakit. Kalix memutuskan membeli sebuah apartemen yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap.

"Tuan, saya sudah membeli sebuah apartemen seperti yang Anda minta." kata Aston berdiri di belakang Kalix.

Kalix terlihat sibuk memasukkan pakaian kotor Lukas dan Kendrick ke dalam tas.

"Bagaimana dengan hasil penyelidikan mu?" tanya Kalix menghentikan pekerjaannya.

"Wanita itu merupakan warga lokal yang sudah menikah 8 tahun dengan seorang pengusaha berdarah campuran. Hubungan mereka terlihat harmonis, namun mereka masih belum memiliki keturunan sampai sekarang. Pria itu beberapa kali kepergok pergi ke club malam dan menyewa PSK tanpa sepengatahuan istrinya."

"Sepertinya wanita itu bukan Nyonya Callista, Tuan. Meskipun wajah dan sifat mereka sama. Namun, aku merasa mereka adalah dua orang yang berbeda." kata Aston menyampaikan pendapatnya.

"Cara terbaik untuk mengetahui identitas wanita itu adalah melakukan tes DNA." saran Aston membuat Kalix terdiam.

"Undangan wanita itu ke apartemen ku nanti malam. Aku akan mengambil sampel untuk melakukan tes DNA."kata Kalix melanjutkan pekerjaannya.

"Baik, Tuan." sahut Aston mengangkat beberapa barang bawaan Kalix keluar dari rumah sakit.

"Apa kamu mau Daddy gendong?" tanya Kalix saat melihat Lukas masih berbaring di atas ranjang sembari bermain ponsel.

Lukas tersenyum cengengesan dan turun dari atas ranjang. "Tidak usah, Dad. Lukas masih punya kaki untuk melangkah."

#

#

#

Kalix memutuskan singgah di sebuah mini market membeli bahan baku makanan. Ia juga membeli buah, daging dan sayur mayur segar.

"Apa kamu menginginkan sesuatu?" tanya Kalix kepada Kendrick berdiri di sampingnya.

Kendrick mengamati sekitarnya, Ia tidak melihat sesuatu yang mungkin menarik di matanya.

"Kalau tidak ada yang ingin kamu beli, lebih baik kita ke kasir membayar belanja kita." ajak Kalix mendorong troli belanjaannya.

#

#

#

Di apartemen

Kalix menyewa seorang ART harian untuk membersihkan apartemen mereka. Setelah ART membersihkan apartemennya, Kalix meminta Aston membelikan beberapa pakaian untuknya dan kedua putranya.

Selama kepergian Aston, Kalix menyiapkan bahan-bahan makanan untuk persiapan makan malam. Sementara Lukas dan Kendrick beristirahat di kamar.

Tepat pukul 07 malam, Sakura benar-benar datang ke apartemen Kalix sembari membawa sebuket bunga.

Ting

Tong

Lukas membuka pintu dengan wajah bahagia.

"Mommy!"

"Ayo masuk." ajak Lukas mengandeng tangan Sakura masuk ke dalam apartemen.

"Duduklah. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita."

Dengan wajah canggung, Sakura duduk di depan Aston. Mereka makan malam tanpa suara. Tak ada satupun dari mereka yang angkat bicara.

Aston memperhatikan wajah dan gerak-gerik Sakura dengan seksama. "Memang benar wajah mereka sama. Bahkan mereka memiliki sifat yang sama."gumam Aston.

Sakura berdehem pelan menghilangkan perasaan canggung di hatinya dan suasana sunyi di meja makan.

"Tuan Takashi meminta saya memandu perjalanan kalian besok pagi. Jika kalian memiliki list tempat yang ingin kalian kunjungi, saya bisa memandu perjalanan kalian." ujar Sakura tersenyum tipis.

"Ken, Luk, apa kalian memiliki list tempat yang ingin kalian kunjungi selama disini? Daddy akan mengundur kepulangan kita selama 3 hari ke depan."

"Benarkah?" tanya Lukas dengan mata berbinar.

Kalix mengangguk dengan cepat.

"Saat musim dingin tiba, turis atau masyarakat lokal biasanya mengunjungi tempat wisata seperti onsen, tempat ice skating, dan tempat iluminasi. Selain itu, turis ataupun masyarakat lokal bisa mencoba aktivitas lain seperti menikmati makanan khusus natal, mengunjungi christmas market, menikmati nabe di rumah, atau ikut maraton." terang Sakura tersenyum tipis.

"Sebenarnya aku sangat ingin bermain di pantai dan menikmati suasana senja dengan tenang."

"Jika begitu, saya akan membawa kalian ke pantai Odaiba. Kebetulan saat malam hari, pantai Odaiba menyediakan pemandangan jembatan pelangi dan menara Tokyo yang indah."

Lukas tentu saja bahagia mendengar penuturan Sakura.

"Baiklah. Besok saya akan datang jam 7 pagi. Terima kasih atas makan malamnya. Kalau begitu saya permisi."

Sakura berdiri dan mendorong kursi dengan pelan.

"Nona Sakura...."

"Biarkan asisten saya mengantar Anda kembali."ujar Kalix dengan tatapan datar.

"Anggap saja sebagai ucapan terima kasih saya karena Anda sudah merawat putra saya selama beberapa hari ini." tambah Kalix tidak ingin mendengar penolakan wanita itu.

"Baiklah. Terima kasih Tuan. Maaf merepotkan Anda tuan Aston." kata Sakura sebelum keluar dari apartemen Kalix.

Aston menatap Kalix beberapa detik dan mengangguk dengan singkat.

#

#

#

Di sebuah apartemen mewah ternama di pusat kota Tokyo. Seorang wanita duduk di sebuah kursi roda sembari menatap hiruk-pikuk jalanan ibu kota.

"Sekarang sudah memasuki musim dingin Harusnya kamu mengenakan pakaian yang lebih tebal."

Seorang pria seusianya mengenakan mantel tebal ke tubuh wanita itu. Ia tersenyum tipis mengelus kepala wanita itu.

"Bagaimana keadaan putraku? Apa Lukas baik-baik saja?" tanya wanita itu dengan mata berkaca-kaca.

"Putramu baik-baik saja, Cal. Apa kamu tidak berniat menemui mereka?" tanya pria itu dengan wajah penasaran.

"Tidak, Morgan. Aku harus bertahan hingga pembunuhan kedua orang tuaku muncul. Aku tidak ingin kedua anakku berada dalam bahaya." kata wanita itu dengan tatapan sendu.

"Apa kalian sudah menemukan titik terang mengenai keberadaan pembunuhan itu. Aku yakin kematian orang tuaku ada kaitannya dengan masa lalu mereka."

"Aku akan mengusahakan yang terbaik menemukan dalang dibalik kematian kedua orang tuamu." kata Morgan berusaha menghibur Callista.

"Morgan...."

Callista menatap Morgan dengan tatapan sendu dan tak berdaya. "Terima kasih sudah menjaga ku selama 10 tahun ini. Maaf belum bisa membalas perasaan mu."

"Jangan berkata seperti itu, Cal."

"Aku berharap kamu bisa menemukan wanita yang lebih baik dan lebih berguna dari pada aku." ujar Callista lagi dengan wajah sedih.

"Sudahlah. Jangan membahas masa lalu. Sudah waktunya kita berangkat ke rumah sakit. Bukankah kamu harus melakukan terapi dan pemeriksaan lebih lanjut." kata Morgan mengubah topik pembicaraan mereka.

#

#

#

Flashback On

10 tahun lalu

Saat Callista terbaring lemah dan tak berdaya di atas ranjang kamar ICU. Seseorang diam-diam masuk ke dalam ruangan ICU.

"Akhirnya aku berhasil menghancurkan kalian satu persatu." bisik seorang wanita di dekat telinga Callista.

"Papa, Mama dan saudari kembarmu akhirnya berhasil aku kirim ke neraka. Dan hari ini tiba giliran mu mengikuti mereka."

Wanita itu tersenyum menyeringai sebelum menyuntikkan sesuatu ke tubuh Callista. Dalam sekejap, Callista merasa tubuhnya tiba-tiba mati rasa.

Suara monitor pendeteksi jantung yang terhubung ke tubuh Callista tiba-tiba berbunyi nyaring.

Seorang perawat bergegas masuk ke dalam dan terkejut melihat garis pada layar monitor berubah lurus. Hal itu menandakan EKG atau monitor jantung tidak lagi mendeteksi denyut jantung Callista. Garis EKG berguna untuk memandu tenaga medis saat melakukan resusitasi jantung-paru atau mengelola denyut jantung yang tidak teratur.

Tak berselang lama seorang dokter masuk ke dalam ruangan ICU. Ia meminta perawat menyalahkan mesin defibrillator eksternal otomatis (AED) atau automated external defibrillator.

"Nyalakan mesin AED!"

Perawat itu bergerak cepat mengikuti instruksi dokter.

Dokter bekerja keras memberikan kejutan listrik secara otomatis agar detak jantung Callista kembali normal. Namun, hasilnya tetap nihil.

Perawat menggeleng dengan wajah sedih menatap dokter yang berdiri di depannya.

Dengan wajah sedih dokter menghentikan tindakannya dan memberikan alat AED ke perawat.

"Lakukan seperti prosedur, aku akan menemui keluarga pasien." kata dokter sebelum keluar dari ruangan ICU.

Flashback Off

#

#

#

Di rumah sakit

Morgan mendorong kursi roda Callista masuk ke dalam lift umum rumah sakit. Mereka naik ke lantai 3 menemui seorang dokter yang akan melakukan terapi.

"Dokter Stella."sapa Morgan mendorong kursi roda Callista masuk ke dalam ruangan wanita paruh baya itu.

"Aku pikir kalian akan datang setelah makan siang. Ternyata kalian datang lebih cepat dari dugaan ku." ujar wanita paruh baya itu berdiri dari kursinya.

Ia melangkah mendekati Callista dan tersenyum hangat menatap wanita itu.

"Bagaimana? Apa sudah ada perubahan?" tanyanya sembari menekan salah satu lutut Callista.

"Aku masih belum bisa merasakan apapun, Dokter." lirih Callista dengan suara parau.

"Jangan khawatir, dokter Stella merupakan salah satu dokter ahli syaraf terbaik di rumah sakit ini. Aku yakin kamu pasti bisa sembuh dan bisa berjalan dengan normal." kata Morgan menenangkan Callista.

"Jangan khawatir. Saya akan mengusahakan yang terbaik membantu pemulihan Anda."

Dokter Stella membantu Callista berdiri dari duduknya.

"Tolong ambilkan tongkat penyangga di samping lemari kaca di belakang Anda." kata dokter Stella menatap Morgan.

Morgan dengan cepat mengambil tongkat penyangga yang dimaksud dokter Stella dan memberikannya kepada Callista.

Callista sudah melakukan pengobatan melalui obat, terapi dan juga alat bantu kursi roda selama bertahun-tahun. Namun, pengobatan itu belum membuahkan hasil.

Dokter Stella dan Morgan membantu Callista berdiri menggunakan tongkat penyangga. Dengan hati-hati, Callista mulai menggerakkan kakinya satu persatu kakinya melangkah ke depan.

Meskipun Ia belum bisa merasakan sentuhan di telapak kakinya. Setidaknya Ia sudah mengusahakan yang terbaik untuk kesembuhannya.

Callista ingin pulih dalam waktu dekat dan balas dendam kepada orang-orang yang menyakitinya di masa lalu.

1
amaze min1
hadehh di dekati nolak, malah pergi sama laki lain. giliran dibiarin aja ehh malah minta disusul 😂
Nurhayati
kdang bingung mau komen apa, defenisi menyiksa diri sendiri, sok kuat dan akhir ny mlah nyusahin. di dekatin mau ny mnjauh. giliran sdh mnjauh mlah mrah krna tak d jemput. mau nya tuh ap sih ni prempuan.ad ksempatan deket anak mlah d sia2in eh pergi sm lelaki lain
amaze min1
Wihh mantul 👍
amaze min1
hmm siapa ini yg dimaksud? 🤔
amaze min1
dihh obsesi parah tu betina
Putri Chaniago
😭😭😭😭 ngegantung
Febriani Hasim
ngk da clue nya,, dalangnya ngk bisa ketebak siapa
Julia Manalu
lanjut thor, cpt beritau siapa dalang nya thor
merry jen
pnsrann siapa dalngg kjdian yg menimpa Calista ,,intiy cwee y tp sapa yaa tegaa bgtt bunuhh smuyyy klurga Calista bhknn adiky kalik jg terseret ,,moga cptt ktmu pelaku ya tuu
Julia Manalu
up terus thor penasaran siapa dalang nya ,
Febriani Hasim
lanjut thor
Julia Manalu
up terus thor. cpt terungkap pelaku nya jgn buat penasaran thor
Julia Manalu
lanjut thor seru2 penasaran
Febriani Hasim
feeling ank ngk prnh salh,, plot twist bnget thor,, siapa musuh sbnrnya ortu calista
merry jen
kira kira siapa yg bunuhh orgtua Calista dan kmbrnyyy ,,Calista gk bs jln mngkin suntikan yg dbrikkn perempuan itu mkyy lumpuh ,,
merry jen
kira kira sapa yg bunuhh orgtua yaa Calista yaa
Putry Cacha New Jr.
👍💪
Febriani Hasim
pasti kent yang kenali mommy nya
Febriani Hasim
lagi kk, double up,, 🥰🥰🥰
merry jen
Calista knn GK hilng ingtn kn aslii yaa ,,cm pergii setlhh mmyy mnggll Krn ketabrak pas mrkk mau Pergii ,,moga aj sakura itu Calista dan dhh nikhh sm Morgan dan jgnn rujuk lgg sm kalik soalyy kalik dhh jhtt bgtt yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!