Follow ig mommy : @Mommy_Ar29
“Kamu lihat penampilan kamu? Astaga, kenapa belum juga berubah sih Kia. Kamu itu cewek loh, perempuan. Kamu lihat Zaskia, dia sekarang menjadi semakin cantik, anggun juga menawan. Ahhh aku semakin jatuh cinta padanya."
Bagai tersambar petir di tengah rintik hujan, saat Kiara mendengar penuturan dari sahabat nya. Yah, William sahabat nya sejak kecil, laki-laki yang ia cintai ternyata memendam perasaan kepada kakak nya, hanya karena kakak nya lebih cantik darinya.
Menjadi seorang gadis yang sejak kecil tidak pernah merasakan masih sayang dari orang tua, membuat Kiara menjadi gadis tomboi dan tak tersentuh.
Sahabat nya yang menjadi cinta pertama nya pun juga akhirnya lebih memilih kakak nya daripada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan
“Kiara, kamu di suruh mengantarkan berkas ini ke tuan Kaisar.” Ujar seorang karyawan yang jabatan nya bisa di bilang di atas Kiara. Namun, entah mengapa, ia tiba tiba memberikan sebuah berkas dan menyuruh nya, padahal ini tidak ada kaitan nya dnegan pekerjaan nya.
“Tapi Bu, ini kan—"
“Udahlah Kia, jangan banyak bertanya. Buruan kamu antar atau kamu akan dapat masalah.”
“Loh loh loh, kok aku yang kena masalah, ini kan pekerjaan ibu, kenapa jadi saya?” Kiara tak habis pikir, mengapa beberapa hari ini begitu banyak yang menyuruh nya untuk menghadap manusia kasar.
Karena tidak tega, Kiara pun akhirnya mengambil berkas itu dan segera mengantarkan nya pada Kaisar. Sejak kejadian beberapa hari yang lalu, dimana Kaisar tiba tiba pulang dari rumah nya saat mengantarkan nya setelah makan malam, menurut Kiara sifat Kaisar semakin menjadi. Kaisar menjadi lebih dingin dan semakin menjengkelkan, selalu memberikan nya lembur, bahkan saat jam makan siang, Kaira sampai tidak bisa keluar untuk istirahat, ia selalu makan siang di meja nya dan sambil bekerja.
Tanpa mengetuk pintu, Kiara langsung membuka pintu ruangan Kaisar begitu saja. Ia pun langsung berjalan menuju meja kerja Kaisar dan meletakkan berkas itu tepat di atas map yang tengah di kerjai oleh Kaisar.
“Kiara!” sentak Kaisar marah, karena ulah Kiara, hampir saja ia merusak berkas penting.
“Apa?” tanya Kiara tak kalah ketus menatap Kaisar. Kini kedua mata itu saling bertemu dan saling pandang. Memberikan tatapan yang sama sama tajam dan menusuk, hingga akhirnya Kaisar menghela nafas nya berat, terpaksa ia harus mengalah, karena bila ia terus menatap tajam pada Kiara, maka bisa sampai besok mereka akan beradu argument,
“Kamu itu jangan ke kanak- kanakan yah! Kenapa sih kamu itu selalu saja mengusikku. Aku capek, dan kamu tahu jelas, ini bukan pekerjaan ku, kenapa kamu selalu memberikan ku pekerjaan yang bukan jalur ku!” seru Kiara mengeluarkan unek unek nya selama beberapa hari ini, “Kamu tahu, ini jam makan siang, dan selalu saja kamu buat aku gak bisa keluar makan siang sama temen temen ku! Bener bener manusia kasar gak ada akhlak!”
“Aku? Memberikan mu pekerjaan lain?” tanya Kaisar mengulang pertanyaan Kiara, lalu sedetik kemudian, ia langsung tertawa dnegan begitu keras.
“Harusnya, aku yang bertanya, kenapa kamu selalu mengganggu ku. Tentu saja ini bukan pekerjaan mu, mengapa kamu selalu datang dan mengganggu waktu ku. Dan untuk keluar makan siang? Kau pikir aku perduli,” kata Kaisar remeh,”Ah satu lagi, gara gara kecerobohan kamu, hampir saja kamu merusak berkas penting ini!” serunya, dan kini ia memberikan tatapan pada Kiara dnegan lebih tajam.
Untuk sesaat, Kiara sempat terdiam. Mengapa Kaisar berkata seperti itu, apakah ia mau menghapus jejak? Atau berpura pura tidak mengerjai nya lagi, atau apakah memang ada oknum lain yang ingin mengerjai dirinya.
“Kamu pikir aku sudi berada disini hanya untuk mengantarkan beberapa berkas dan minuman untuk manusia kasar seperti mu.Dan apakah kamu pikir aku senang? Tidak! Kalau bukan karena mereka memaksa dan selalu bilang ini perintah mu, aku tidak akan sudi!”
“Kau!” Kaisar langsung berdiri dan menunjuk wajah Kiara dnegan telunjuk nya. Ia tak habis pikir, mengapa ada gadis seperti Kiara yang tidak pernah takut pada siapa pun. Bahkan dirinya, selalu pimpinan nya, Dan satu lagi, ia juga heran, di saat semua karyawan nya begitu memuja dirinya, mengapa Kiara malah acuh dan membenci nya. Awal nya, ia berfikir bahwa Kiara hanya jual mahal dan sok tidak tertarik padanya, namun kini ia baru sadar bahwa gadis itu benar- benar tidak tertarik padanya.
buat author semangat nulis nya