AZZARINA HUTAMA gadis cantik yang memiliki sifat periang dan manja,anak bungsu dari tiga bersaudara. dia mengalami pelecehan ketika selesai merayakan kelulusan nya. di usia nya yg 18 tahun dia harus menikah dengan anak sahabat ayah nya yang bernama Dirga Abraham demi menjaga kehormatan nya. namun di sinilah awal penderitaan yang sesungguh nya di mana dia di kabarkan tengah hamil sedangkan suaminya tidak pernah menyentuh diri nya,apalagi sang suami menuduh nya perempuan murahan dan ingin menceraikan nya.
apakah azzarina atau biasa di sapa azza akan bertahan atau menyetujui untuk bercerai dan apakah azza akan tau siapa yang orang yang sudah meleceh kan nya? simak cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
"apa yang terjadi dengan mu ?" tanya alya saat aza sudah duduk di hadapan nya
"tidak apa-apa tadi aza terpeleset?" katanya memberi alasan. .
"jangan bohong sama kakak?"
"benar kak aza tidak bohong?" ucap aza yang menunduk.
"bagaimana kabar mu?" tanya alya melihat aza dari atas sampai bawah.
" Alhamdulillah baik?" jawab nya yang membuat Alya menghela nafas nya.
Baik bagaimana sedangkan tubuh nya sudah kurus dan penampilan nya, walau pun masih cantik tapi sudah tidak seperti dulu.
"menyerah lah dek, kakak sudah tau?" ucap Alya yang tiba-tiba memegang tangan aza.inilah salah satu nya Alya ke kota Mataram karena dia ingin melihat kondisi langsung sang adik.
"maaf kan kami yang memaksamu menikah dengan pria itu,ayah sudah tau semua nya?" ucap Alya yang sudah berkaca-kaca bahkan menyebut nama Dirga pun kakak nya tidak Sudi.
"apa maksud kakak?".tanya aza ragu-ragu takut ayah nya tau kelakuan Dirga pada nya.
"kami sudah tau kalau kamu bekerja dek?" ungkap Alya.
"maaf kan aza kak? Aza tidak ingin merepotkan kan orang lain sudah cukup aza membuat ayah malu dengan perbuatan aza, aza tidak ingin membebani kalian lagi?" terang aza yang sudah mulai berkaca-kaca.
"kata siapa kamu membebani kami?"
Aza hanya terdiam,dia tidak ingin membebani keluarga nya sudah cukup dia membuang kotoran di wajah keluarganya dan dia tidak ingin tambah membebani nya lagi.
"dek,dengar kan kakak, kami semua tidak ada yang menganggap mu beban untuk kami,kami sayang sama kamu pikirkan anak mu dek, kasian kalau kamu harus capek-capek nanti bayi mu akan kenapa-kenapa?"
aza masih diam.
"oke kalau kamu tidak ingin ikut kakak,tapi kakak mohon kamu jangan berkerja lagi,kami masih mampu membiayai mu ?"
"kakak?" panggil aza yang sudah menangis air matanya sudah terjatuh tanpa di komandoi.
Alya yang melihat aza menangis segera menghampirinya dan memeluk nya dia juga ikut menangis.
"menyerah lah dek, hidup mu masih terlalu panjang untuk kamu sia-siakan.masalah anak mu biar kita rawat sama -sama kami selalu ada untuk mu?"
"jangan berharap sama orang yang tidak mengharapkan kita?" ucap Alya lagi.
Sedangkan aza hanya terdiam tanpa ingin mengeluarkan kata sepatah pun.
Benar apa kata kakak nya hidup nya masih panjang apa bila harus di sia-siakan dan lagian dengan Dirga yang berbuat kasar tadi membuat nya merasa takut apalagi terjadi sesuatu terhadap anak nya.
"aza akan menghubungi kakak nanti?" ucap nya setelah lepaskan diri dari Alya.
"kakak tunggu?" ucap nya lalu mereka memakan makanan yang sudah di pesan.
bukan cuma di restauran Alya mengajak aza berbelanja keperluan nya,mereka juga membeli kan stok susu untuk aza dan cemilan untuk nya ngemil karena ibu hamil itu sebentar -bentar merasakan lapar,apalagi perut aza sudah kelihatan membesar.
karena waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, mereka pun akhir nya pulang.
Alya mengantarkan aza sampai ke lobby apartemen,sebenarnya Alya ingin mengantarkan sampai ke unit nya tapi aza menolak dan Alya pun mengerti.
"terimakasih kak?" ucap aza pada Alya
"sama-sama dek, kalau ada yang ingin kamu perlu kan hubungi kakak?" ucap Alya.
Akhirnya mereka pun berpisah di lobby,saat aza ingin berbalik dia tidak sengaja melihat seseorang yang sedang menggandeng mesra seorang wanita.
Saat ingin memasuki lift aza kerepotan dengan belanjaan dan seseorang pun membantu nya.
"sini biar saya bantu bawakan?" ucap orang itu yang langsung mengambil barang bawaan aza,begitupun dengan wanita di samping nya.
"terimakasih kasih dok?" ucap aza.
Orang yang aza lihat tadi adalah dokter chandra dan wanita itu adalah kekasih nya yang juga berprofesi sebagai dokter.
"perempuan ini siapa?" tanya kekasih dokter Chandara.
"istri nya Dirga? Jawab nya yang di jawab oh ria saja oleh sang kekasih.
"bantuin yang?" pinta Chandra yang langsung di turuti oleh sang kekasih.
"mari saya bantu bawakan, emang suaminya ke mana sih dek,kok dia membiarkan mu sendirian?" ucap dokter itu lagi sedangkan aza tidak menjawab nya.
"terimakasih kak?" ucap nya Tanpa ingin menjawab pertanyaan dari dokter cantik itu.
karena kamar Chandra melewati kamar Dirga akhirnya Chandra membantu nya sampai di depan kamar.
"terimakasih dok?" ucap aza
"panggil kakak saja?" ucap wanita itu yang bernama Syifa.
"baik kak?" ucapnya lalu memencet pin apartemen.
belum sepenuh nya dia masuk suara Dirga langsung mencerca nya dan memaki nya sampai Chandara dan Syifa mendengar teriakan makian Dirga terhadap aza karena pintu belum sempurna tertutup.
"cih,,, sekali murahan tetap murahan!"hardik nya .
"enak ya keluyuran di luar sana sampai membawa belanjaan yang sebanyak ini, siapa lagi yang akan menjadi korban mu! Oh atau kamu menjual diri sehingga bisa belanja sebanyak ini!" hardik nya pedas dan tajam.
"atau jangan -jangan kamu bertemu dengan ayah anak itu dan merencanakan sesuatu !" tuduh nya kejam.membuat aza mengangkat pandangan nya dan menatap wajah Dirga.
"saya tidak serendahan itu tuan Dirga yang terhormat!jangan sembarangan menuduh ku kalau anda tidak tau cerita yang sebenar nya dan jangan menghina anak saya karena dia tidak tau apa-apa!".ucap nya tak kalah tajam dengan pandangan yang menantang.
"kalaupun saya menjajakan tubuh saya, itu tidak ada urusan nya sama anda, itu adalah hak saya!" ungkap nya lalu menutup keras pintu yang masih terbuka,bukan hanya Dirga yang kaget tapi kedua orang yang masih mematung di luar juga kaget, bukan hanya suara pintu yang membuat nya kaget melainkan kenyataan tentang aza dan Dirga.
"lupakan yang telah kita dengar kan biarkan itu menjadi urusan mereka?" ucap Syifa memberitahukan chandra.
"kamu pikir aku se ember itu?" ucap Chandra yang gemas dengan ucapan kekasih nya.