Suamiku Kakak Tingkatku

Masih di tempat yang sama yaitu di ruangan khsus argan , ketiganya asik berbincang , yah walaupun sebenarnya lebih kepada Bara dan Gerald yang berbicara dan argan yang mendengar ,entah argan mendengar atau tidak hanya dia yang tau.

" Oh iya gan loh tau alamat kaka ipar kan , minta dong " ucap Bara kepada argan

" Ngapain loh , jangan bilang loh mau menikung argan atau loh mau bawa kabur kaka ipar yah loh , wah gila sih ngak nyangka gue kita sahabatan udah lama loh Bar , kok tega benar sama argan " ucap gerard yang soh dramatis itu sedangkan argan iya hanya memutar bola matanya malas keduanya sahabatnya ini sangat suka berdrama tidak jelas . Sedangkan Bara yang mendengar penuturan Gerard itu seketika melayangkan bantal sofa ditangannya ke arah wajah Gerald

"Pukkkk" bunyi lemparan itu ( hehehe maaf yah soalnya aku bingung bunyi bantal sofa tu gimana)

" Otak loh emang perlu direnovasi yah , ngak ada tu culik - culik atau ngerebut kaka ipar . Gue tu nanya kan siapa tau gue bisa bantu argan buat bisa lihat kaka ipar karena gue yakin pasti kaka ipar ngak dibolehin keluar rumah , soalnya waktu itu saudara gue juga gitu tu dikurung karena takut ketemu sama lakinya , bahkan yah lakinya rela panjat pager biar ketemu eh tapi ketahuan juga " jelas Bara

" Oww gue pikir apa, eh tapi ada benarnya juga sih saran bara daripada loh kangen banget gini , ngak tega gue lihatnya " ucap Gerald kepda argan

" Cihhhh... Udah gue bilang ngak ada yang kangen " ucap argan kepada kedua sahabatnya dengan nada ketus

" Yaelah gan loh tuh yah ngak bisa boong tau ngak , kalau kangen mah jujur aja kali . Dan lagian ni yah kangen sama calon istri tu ngak dosa loh malah bagus itu" goda Bara

" Hmmm" ucap argan , memang benar kalau ia tidak bisa berbohong kepada sahabatnya , ia hanya heran apakah terlihat jelas di wajahnya kalau ia merindukan gadisnya

" Nah gitu kan enak kalau loh udah ngaku , jadi gimana mau ngikutin rencana gue ngak .Rencana pertama loh bisa Ngikuti laki nya saudara gue dengan menyelinap ke rumah kaka ipar atau gue sama Gerald bisa kerumah nya Kaka ipar buat ngelihat kondisi Kaka ipar dan loh bisa ngobrol sama kaka ipar lewat Handphone gue atau Gerald gimana" ucap Bara yang menjelaskan rencana nya kepasa Argan

Argan menimang- nimang ide Bara , jika ia mengikuti saran pertama itu artinya ia harus bersikap seperti maling dan itu bukan argan sekali bagaimana jika ketahuan bukankah ia akan dicap sebagai orang yang tidak taat aturan oleh mertuanya ( oh sepertinya argan takut kepada mertuanya teman- teman). Lebih baik pilih cara kedua saja setidaknya mendengar suara wanitanya ia akan sedikit lega . Apakah ini yang namanya jatuh cinta , ternyata benar orang bilang jatuh cinta bisa membuat orang berubah dan kehilangan akal.

" Jadi gimana pilih yang mana " tanya Bara sekali lagi

" Kedua " jawab argan singkat

" Ok , jadi sekarang mana alamatnya" tanya Bara kepada argan

" Siapa" tanya argan , cihhh sepertinya akibat rindu misha argan jadi lemot teman- teman

" Yah alamat kaka ipar la argan , emang alamat siapa lagi , atau jangan- jangan loh punya cewe lain gitu" ucap bara sambil menahan kesal kepada argan , kenapa sahabatnya ini jadi lelet begini .

" Bilang dari tadi , gue kirim " ucap argan

" Dan juga ngak ada cewe lain , gue bukan loh dan loh" ucap Argan ketus dengan

menunjuk ke arah kedua sahabatnya

" Cih gue tu Uda ngomong yah , emang loh nya aja lemot dan ngak nangkep. Ini ni kalah orang udah rindu berat jadi lemot seketika " ucap Bara dengan nada mengejek

" Apa loh bilang , lemot " ucap argan dengan sorot mata tajam dan Suara dinginnya

Bara yang melihat itu gugup setengah mati. Ia paling takut jika berhadapan dengan argan jika dalam mode singa seperti ini.

" Eh santai bro , santai ngak usah pak urat ingat bentar lagi mau nikah jadi ngak boleh marah- marah , calon pengantin itu harus selalu Heppy yahhhh, tenang- tenang " ucap Bara dengan nada yang di lembut- lembutkan

"Gue tunggu siang ini" ucap argan

" siap komandan " jawab keduanya serentak Argan hanya bisa geleng- geleng kepala melihat sikap keduanya

Setelah pembicaraan di ruangan itu ketiganya mengikuti kelas seperti biasa . Hingga pada siang harinya ketiganya berpisah dengan argan yang langsung menuju ke rumahnya sedangkan kedua sahabatnya Bara dan Gerald langsung menuju ke rumah Misha untuk menjalankan ceritanya

" Ok kita misah disini , gue sama Gerald bakalan langsung pergi kerumahnya Kaka ipar dan loh tinggal nunggu informasi aja" ucap Bara ketika ketiga ya sudah berada di parkiran mobil khusus ketiganya itu

" Hmm , gue tunggu " ucap argan yang setelah itu langsung masuk kedalam mobilnya . sedangkan kedua sahabatnya juga langsung masuk kedalam mobilnya masing-masing dan langsung tancap gas menuju lokasi.

Didalam perjalanan menuju rumah misha keduanya sibuk menyusun rencana agar orang- orang disana tidak curiga

" Woy bar nanti kita alasan apa sama bokap sama nyokap nya kaka ipar kan ngak mungkin kita ngasih tau kita diutus argan kan, bisa digorok kita sama argan .Loh tau sendiri kan gengsi argan gimana

" Yah enggak lah pea , Pokoknya entar loh cukup ngikutin dan lihat gue aja " ucap Bara sedikit kesal dengan sahabatnya itu

" Ok ok . Pokonya rencana ini harus berhasil , kasian gue lihat argan Ampe suntuk gitu " ucap Gerald optimis

" Benar ini harus berhasil , Hidup kaka ipar dan argan " ucap bara yang mulai dengan tingkah anehnya

" Hidup" ucap Gerald dengan gerakan tubuh Seolah seperti prajurit

Begitulah kalau keduanya sudah bergabung bersama ada saja tingkahnya .