NovelToon NovelToon
Ku Luluhkan Hati Suamiku, Dengan Doa Sepertiga Malam

Ku Luluhkan Hati Suamiku, Dengan Doa Sepertiga Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda sri ana

Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.



Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11.

Saat ini dewa sedang duduk di bangku dapur sambil mengunnya makanan yang dimasak oleh Laila, sambil membayangkan suara merdu Laila ketika sedang mengaji tadimembuat hati dewa menjadi tentram dan damai seperti air sejuk dari pegunungan. setelah siap dengan makan nya dewa kini beranjak ke dalam kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya dan membiarkan bekas makanan di taru di atas meja begitu saja.

Masih dengan memikirkan suara ngaji Laila yang berputar putar di kepala nya.

" Aaahhh,kenapa di kepala ini terus saja berputar suara wanita itu, seakan akan mengikuti diriku apa yang wanita itu lakukan dengan membaca Al-Qur'an sampai membuat aku kefikiran terus menerus. mendingan aku tidur aja buat melupakan suara itu." Ujar dewa dengan pelan,setelah itu memejamkan mata menerbangi nirwana angkasa sampai terlelap.

Dua anak manusia yang tidur dalam satu atap namun tidak satu keranjang dikarenakan oleh kontrak pernikahan di antara mereka kedua.

Kicauan burung burung berterbangan di langit biru yang begitu cerah pagi hari ini, mambangun aktivitas setiap orang yang berbeda-beda setiap harinya. begitu juga dengan Laila yang pagi hari ini di hari Minggu sedang melakukan aktivitas mencuci baju dengan tangan sendiri di apartemen milik dewa, sambil membereskan tempat tidur tempat ia tidur semalam. karna tadi sesudah subuhan Laila sudah memasak di dapur dan langsung menghidangkan di meja pantri, tanpa membangunkan pemilik resmi apartemen tersebut yang tidak lain tidak bukan suami kontraknya sendiri yaitu dewa. Rencananya di hari libur ini laila mau membersihkan apartemen,dan juga berbelanja kebutuhan dapur yang mulai habis sesudah ia menyelesaikan pekerjaan rumah.

" Alhamdulillah akhirnya selesai juga nyuci baju,dan membersihkan kamar, tinggal membersihkan ruangan tamu saja. karna tadi dapur sudah ku bersihkan sekalian masak tadi subuh." ucap Laila pelan, lalu menyeka keringat yang keluar di keningnya dengan tangan kanan. karna waktu masih menunjukan pukul 07.45 pagi jadi masih ada waktu Laila untuk berberes ruang tamu karna Laila berencana berbelanja jam 9 pagi agar tidak kesiangan. Setelah itu laila keluar dari kamar dan membawa kemoceng, sapu serta kanebo buat membersihkan barang barang di luar.

Setelah sampai di ruangan tamu Laila melihat sekitar tidak ada tanda tanda sang pemilik apartemen ada di luar, apa lagi kamar dia sudah tertutup dengan rapat.

" Syukur lah orang nya tidak ada karna bisa bebas aku membersikan apartemen nya, Tampa merasa canggung dengan keberadaan nya." kata Laila dalam hati.

Pertama-tama, Laila menyapu lantai terlebih dahulu dengan bersih, sesudah itu ia mengabil Kanebo dan mengelap guci guci dengan hati hati agar tidak terjatuh, karena bisa bahaya kalau sempet itu terjatuh bisa marah pemiliknya, setelah selesai membersihkan vas bunga serta kunci-kunci lalu Laila lanjut membersihkan sela-sela meja dengan kemoceng dan seluruh ruangan di situ.

Setelah 1 jam laila membersihkan seluruh ruangan apartemen tersebut, kecuali kamar pemilik apartemen itu dengan rapi dan bersih, dan akhirnya laika bisa duduk dengan santai di bawah karpet yang tersedia di ruang tamu itu sambil meluruskan kakinya yang sedikit pegal karena berjalan ke sana kemari membersihkan seluruh perabotan yang ada.

Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi tubuh Laila juga sudah lelah dan berkeringatan dan terlebih dahulu ia akan membersihkan tubuhnya karena sudah gerah juga, apq lahi berjalan ke sana kemari membersihkan ini semua rupanya tidak semudah yang dipikirkan membersihkan dua ruangan ini.

Lalu setelah itu Laila pun masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuhnya sekaligus bersiap-siap

Tak lama kemudian laila keluar dengan lebih segar dan fresh, namun sebelum itu Laila mengerjakan sholat Dhuha terlebih dahulu.

Di luar kamar

"Di mana wanita itu, dari aku keluar kamar tadi pagi,sampai saat ini belum kelihatan,tapi untung saja ia sudah menyiapkan sarapan pagi buat ku walau hanya nasi goreng dan kopi saja. tapi kalau diperhatikan baik-baik kok bersih ya ruang tamu serta dapurnya, apalagi tataan barangnya sudah tersusun dengan rapi, apa wanita itu ya yang membersihkan apartemen ini." gumam dewa sambil mengelilingi sekitar ruang tamu dan mengajak itu apakah benar atau tidak sesuai dengan pemikirannya tersebut.

"Iya, bener ini semua dia yang bersihkan, baguslah kalau memang dia mau membersihkan tempat ini, tanpa harus aku memanggil tukang bersih-bersih lagi, karena dia sadar juga dengan kebersihan dan aku paling tidak suka yang namanya dengan ruangan yang kotor dan berantakan." lanjut dewa lagi setelah itu ia masuk ke dalam kamar untuk membersihkan dirinya yang sehabis dari jogging di luar tadi pagi, dan baru pulang jam 08.00 lewat karena dia bertemu dengan rekan bisnisnya pas waktu lagi jogging di kompleks apartemen tersebut jadi sedikit berbicang bincang.

Setelah selesai melaksanakan salat duha lailw kini tengah bersiap-siap untuk pergi membeli kebutuhan dapur.

" Nah, tinggal pakai hijab saja setelah itu beres deh Tampa berlama lama lagi" kata Laila saat ini mengenakan setelan baju tunik panjang,dengan bawahan celana kulot serasi dengan hijab segi empat yang menutup dada, tidak menghilangkan cantik dari Laila, malahan makin terpancar aura kecantikannya walaupun dengan pakaian yang tertutup tanpa memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Memang sadari kecil Laila diajarkan oleh kedua orang tuanya untuk menutup aurat, apalagi iya dari dulu hingga sekarang jarang berdekat-dekat dengan lawan jenis makanya hingga umur 24 tahun, kedua orangtuanya menjodohkan dirinya dengan dewa yang sekarang sudah menjadi suaminya itu, dan tanpa cinta di antara mereka dua berdua, namun Laila tidak ingin mempermainkan ikatan pernikahan karena bagi dia pernikahan sekali dalam seumur hidup, hanya maut lah yang mampu memisahkannya.

Walaupun dewa sudah membuat kontrak pernikahan di antara mereka, laila berdoa kepada Allah yang maha penguasa bumi dan segala sisinya agar dapat dapat meluluhkan hati sang suami tersebut karena apa yang tidak bisa Allah perbuat kalau Allah sudah berkehendak apapun akan terjadi, dan hanyalah beliau yang bisa membolak kembalikan hati seseorang.dan tak pernah nah Laila lupakan ketika ia sholat selalu mencantumkan nama sang suami di setiap doa nya.

Walau saat ini Laila belum sepenuhnya mencintai sang suami, namun ia sedang mencoba dengan perlahan menerima pernikahan tersebut yang awalnya terjadi dalam perjodohan. karena ia yakin semua ini tidak lepas dari takdir yang di buat oleh Allah SWT untuk untuk dirinya dan sang suami walau pertemuannya dengan cara yang tidak disangka-sangka.

Setelah siap, laila pun mengambil dompet dan memasukkannya ke dalam tas Selempang kecil yang hanya muat dengan handphone serta kartu ATM dan yang ia sampirkan di pundaknya. Lalu berjalan keluar menuju pintu luar kamar, namun sampainya di depan pintu kamar dewa dia sempat ragu untuk mengetuk pintu kamar dewa, karena laila ingin meminta izin keluar oleh dewa, takutnya dewa mencari dirinya yang tidak berada di apartemennya. Dengan berani Lela mencoba mengetuk pintu kamar dewa dengan perlahan.

Tok.

Tok.

Tok.

" Tuan saya permisi dulu mau keluar untuk mencari keperluan kulkas yang sudah habis,mungkin agak sejam lebih saya di luar, karena saya mau mampir ke supermarket." kata laila, namun sampai beberapa saat tidak ada sahutan dari dalam. karena yang laila tahu dewa ada di dalam terlihat dari sendal yang dipakai oleh dewa berada di depan pintu kamar sang pemilik, yang tadi sebelum ia membersihkan apartemen tersebut belum ada sendal dan sekarang sudah ada lagi berarti orangnya sudah kembali, dan kemana tadi orang nya Laila sendiri pun tidak tahu. Karena di dalam perjanjian mereka tidak boleh mencampuri urusan masing-masin.

Karena tidak ada sahutan dari dalam Laila pun pergi dengan berat hati ,walau ia yakin dewa tidak akan perduli dia mau pergi ke mana saja, namun sebagai istri dewa yang sekarang laila masih punya adab dan sopan santun untuk menghormati sang suami walaupun sang suami itu tidak memperdulikan dirinya.

Tak lama setelah Laila pergi pintu kamar dewa pun terbuka dan dewa pun keluar dengan pakaian santai kaos oblong dan celana Jogger tidak menghilangkan aura ketampanan,dan tegas malah makin terpancar dan awet muda saat menggunakan pakaian tersebut.

Karena tadi sewaktu laila mengetuk pintu dewa sedang membersihkan diri di kamar mandi, jadinya dewa tidak kedengaran karena ia juga membuka kran air yang sedikit berisik jadi tidak kedengaran dari luar ketika ada yang mengetuk pintu.

"Kenapa apartemen ini sepi sekali ,dan wanita itu tidak kelihatan batang hidungnya, ia membuatkan aku sarapan namun sehabis itu dia sendiri tidak ada kelihatan lagi. apa jangan-jangan dia pergi dari apartemen ini kalau memang itu ia lakukan tidak ada izin menelpon saja tidak." ujar dewa dengan sedikit marah, karena ia seperti tidak dihargai oleh laila ,padahal dewa sendiri tidak mempunyai nomor ponsel istrinya apalagi sudah sebulan lebih ia tinggal dengan sang istri di satu atap, namun komunikasi diantara mereka masih sangat-sangat rendah bisa dibilang jarang mereka berinteraksi. kecuali sewaktu itu dewa meminta memasakan makanan untuknya, setelah itu ya mereka kembali seperti biasa hanya berdiam-diam diam saja tanpa adanya pembicaraan lagi.

Dan dan saat ini dewa duduk di depan televisi dan menghidupkan televisi untuk menonton berita di luar sana ,karena pekerjaannya kantor tidak ada ia pun bersantai-santai sambil menonton televisi saja. Sambil mengecek handphone siapa tahu ada pesan atau email masuk dari sang asisten lalu meletakkan lagi handphone tersebut di atas etalase di depannya.

Ting tong.

Ting tong.

Ting tong.

Bel apartemen yang berbunyi menandakan ada seseorang yang datang, kalau Laila sendiri tidak mungkin ia juga karena sudah dewa kasih tau password apartemen itu, sewaktu pertama kali masuk ke dalam apartemen tersebut.

Sedangkan dewa yang sedang menonton televisi dengan fokus, tiba-tiba terganggu dengan suara bel yang berbunyi terus-menerus diganggu dia yang sedang menonton televisi membuat ia menggerutu dalam hati,dengan kesal siapa yang berani mengganggu kesenangannya itu.

Dengan wajah dongkol dewa mau tidak mau dewa membuka apartemennya, dengan orang yang membunyik bel apartemennya.

"Siapa sih ganggu aja kayak nggak ada pekerjaan lain memang ini punya nenek moyang lu." tiba-tiba perkataan dewa terputus saat siapa yang berdiri di hadapan dirinya yang tidak lain dan tidak bukan adalah ibu kandung dengan sendiri yaitu mama Rita Inggit, dengan perasaan dongkol Bu Rita masuk langsung ke dalam apartemen sang anak tanpa dipersilakan dahulu oleh sang pemiliknya. Sedangkan dewa yang melihat ibunya datang ia hanya terdiam di depan pintu sampai suara sang ibu mengagetkan lamunan dewa.

"Ngapain kamu dewa di depan pintu kayak orang gila saja cepat tutup pintunya mau bicara sama kamu sangat penting." ujar Bu Rita dengan tatapan yang serius kepada sang anak.

....

1
Eeris Punde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!