📢ATTENTION!! Disini banyak adegan relate kehidupan anak jaman now. All about free (kelanjutan malah baper)👄
Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.
Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.
⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 31 Hyunjae Syok
Pagi itu, villa yang biasanya penuh canda tawa terasa seperti tempat asing. Udara dingin menyelimuti ruangan, sementara suara ombak dari kejauhan menjadi latar yang tidak menyenangkan. Anak-anak yang baru bangun mulai keluar dari kamar masing-masing dengan wajah masih setengah sadar. Namun, pemandangan di ruang tengah langsung membuat mereka tersentak.
Hyunjae, yang biasanya selalu santai, kini tampak serius sambil menatap Jacob dan Juyeon yang sudah duduk di sofa.
"Kenapa muka kalian kayak loyo gitu?! Kayak baru dapet berita duka aja" ucap Hyunjae penasaran.
Jacob lalu bantu jawab pertanyaan Hyunjae. "Gimana nggak loyo, Jae?! Tadi pagi, Yesha sama Nikita pamitan pulang!"
Mendengar kata-kata pulang, sontak saja reaksi Hyunjae yang tadinya santai jadi syok. Disisi lain, Sangyeon yang sedang berdiri di dekat jendela sambil minum kopi dan nikmatin udara embun pagi, mencoba mencerna apa yang baru saja didengar.
"Lo serius? Nikita, Yesha, sama Younghoon beneran udah cabut?" tanya Hyunjae, suaranya terdengar nggak percaya.
Jacob mengangguk pelan, ekspresinya datar. "Iya. Tadi pas gue, Juyeon, Chan Hee lagi olahraga di depan, mereka berdua pamitan ama kita"
Kevin, yang baru keluar dari kamarnya dengan rambut berantakan, langsung terhenti begitu mendengar pembicaraan itu. "Tunggu... tunggu... apaan tadi? Yesha sama Nikita balik?!"
Juyeon hanya mengangguk, wajahnya terlihat sedih. "Bukan cuma mereka, Kev. Younghoon juga kayaknya udah balik ke Jakarta. Koper dia soalnya juga udah nggak ada"
Kevin mengernyit, jelas bingung. "Gue tahu pasti mereka pergi bukan tanpa alasan. Tapi kenapa? Mereka nggak bilang apa-apa? Pamit kek"
Changmin yang duduk di lantai ikut menimpali tanya keberadaan Younghoon. "Lo yakin Younghoon ikutan balik? Jangan-jangan dia cuma pergi jalan pagi aja cari udara seger dan buang stres gara-gara si Echa pergi"
Jacob menarik napas panjang, mencoba menjelaskan dengan sabar. "Gue sih yakin banget Younghoon balik. Karena pas gue, Juyeon sama Chan Hee cek ke kamar Younghoon, koper dia udah nggak ada, bro. Kalau cuma jalan-jalan aja sih logikanya nggak mungkin bawa koper"
Hyunjae langsung refleks mengeluarkan ponselnya. Tanpa banyak bicara, dia mencari kontak Nikita dan menekan tombol telepon. Namun, dering itu hanya berakhir dengan suara operator.
"Nomornya nggak diangkat," gumam Hyunjae, terlihat frustrasi.
Kevin buru-buru balik masuk kamarnya dan mencoba menelepon Yesha. Dia berjalan bolak-balik di ruang kamar sambil menunggu Yesha mengangkat panggilannya. Tapi sama seperti Hyunjae, usahanya sia-sia.
"Yesha pliss angkat telepon gue!" ujar Kevin dengan nada putus asa.
Sunwoo, yang baru muncul dari kamarnya sambil menggosok matanya, menatap mereka semua dengan bingung. "Apa sih ribut-ribut pagi-pagi gini? Ada yang bisa ngejelasin pelan-pelan nggak?"
Eric langsung nyerocos. "Yesha, Nikita, sama Younghoon balik ke Jakarta. Lo nggak denger tadi? Tidur mulu si"
Sunwoo mengerutkan kening, lalu mendudukkan dirinya di karpet. "Hah? Balik? Kok mendadak banget? Ada apa sih?"
Juhaknyeon, yang dari tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Gue rasa ini ada hubungannya sama Echa. Semalem gue nggak sengaja liat di balkon atas Yesha kayaknya kepikiran banget soal Echa. Maklumlah, namanya juga sahabat"
Mendengar itu, Kevin yang baru keluar dari kamarnya langsung menyahuti perkataan Juhaknyeon, matanya terlihat gelisah. "Lo serius? Gue pikir Yesha nggak bakal mikirin hal kayak gitu. Dia kan biasanya santai"
Jacob menghela napas berat. "Mungkin justru karena dia santai, jadi dia punya waktu buat mikirin banyak hal yang nggak kita sadari"
Hyunjae duduk di sofa sambil nahan emosi. Dia ngebanting ponselnya ke meja, bukan karena marah, tapi lebih ke frustrasi. Suasana di villa makin tegang. Anak-anak lain cuma bisa diem sambil saling tukar pandang. Akhirnya, Hyunjae berdiri dan nyebut sesuatu yang bikin semua orang kaget.
"Gue nggak bisa begini terus. Hari ini gue balik ke Jakarta," katanya, dengan nada tegas. "Yang mau ikut, siap-siap beresin barang"
Semua orang langsung bereaksi beda-beda. Sunwoo yang lagi nyeruput teh hampir keselek. Kevin melotot nggak percaya. Sementara Juyeon cuma ngelirik Jacob yang duduk di sebelahnya dengan wajah bingung.
"Lo serius, Jae?" tanya Changmin, yang sekarang udah duduk sambil nyender ke dinding. "Baru pagi begini lo udah bikin keputusan gede?"
Hyunjae mengangguk, ekspresinya nggak main-main. "Gue serius. Nggak ada Nikita di sini tuh kayak ada yang kosong. Lagian, ngapain gue di sini kalau suasananya udah beda? Kalau dia cabut, berarti ada alasan kuat, dan gue rasa kita juga nggak bisa pura-pura santai lagi"
Eric mencoba nenangin. "Eh, Jae, lo pikir-pikir dulu deh. Jangan buru-buru. Kita kan juga udah pasti kenapa alasan mereka balik. Mungkin aja mereka butuh waktu sendiri buat cari Echa.
"Tapi mereka nggak bilang apa-apa ke kita, Eric!" Hyunjae balas dengan suara lebih keras. "Kalau mereka anggap kita penting, mereka nggak akan cabut diam-diam kayak gitu!"
Juyeon yang dari tadi diem tiba-tiba ikut ngomong, suaranya dingin. "Gue nggak setuju, Jae. Kalau lo balik sekarang, itu cuma bikin suasana makin aneh"
Hyunjae mendelik ke Juyeon. "Terus menurut lo, gue harus ngapain? Duduk di sini, pura-pura semuanya baik-baik aja? Gue nggak bisa, Juy"
Sangyeon, yang dari tadi diem sambil dengerin sambil minum kopi, akhirnya angkat bicara. "Hyunjae, lo nggak salah kalau lo ngerasa kecewa. Tapi pulang sekarang juga bukan solusi, bro. Kalau lo pergi, siapa yang bakal mimpin kita di sini?"
"Ya, kalau lo pikir gue pemimpin, berarti lo juga tau gue nggak bisa diam aja kalau semuanya berantakan!" jawab Hyunjae, emosinya udah hampir meledak.
Eric tiba-tiba nyaut. "Kalau menurut gue, ya, balik atau nggak itu pilihan masing-masing. Kalau lo ngerasa harus pulang, pulang aja. Tapi jangan maksa orang lain buat ikut keputusan lo, Jae."
Ucapan Eric bikin suasana makin panas. Hyunjae melotot ke arah Eric, tapi dia akhirnya duduk lagi, berusaha menenangkan dirinya.
"Fine," kata Hyunjae sambil ngusap wajahnya. "Gue nggak maksa siapa-siapa buat ikut. Yang mau stay, silakan stay. Tapi gue nggak mau disalahin kalau suasana makin nggak enak tanpa mereka bertiga."
Changmin, yang sekarang udah duduk bersila di lantai, mencoba kasih saran. "Kenapa nggak kita bikin keputusan bareng aja? Maksud gue, kita bisa ngobrol dulu, nyari solusi daripada bikin keputusan impulsif."
Sunwoo, yang kelihatan masih ngantuk, akhirnya ngomong juga. "Changmin ada benernya. Kalau kita semua ngelakuin apa yang kita mau sendiri-sendiri, kita nggak bakal sampai ke mana-mana. Kita di sini buat bersenang-senang, bukan buat ribut."
Juhaknyeon mengangguk, mendukung Sunwoo. "Gue setuju. Kalau Yesha sama Nikita bisa pulang tanpa bilang apa-apa, itu urusan mereka. Tapi kita di sini harus tetep solid. Kalau lo pulang, Jae, kita bakal makin berantakan"
Hyunjae ngelirik Juhaknyeon, jelas kelihatan kalau dia masih kesel. Tapi dia juga tau, Juhaknyeon ada benarnya.
"Apa lo punya ide gimana kita nyelesaiin ini?" tanya Hyunjae akhirnya, nadanya lebih lembut.
Juhaknyeon berdiri dan ngeliatin semua orang. "Gue rasa kita harus cari tahu apa yang sebenernya terjadi. Kalau lo semua setuju, kita bisa mulai dengan ngehubungin mereka bertiga. Kalau nggak bisa telepon, kita cari cara lain. Setidaknya kita harus tau alasan mereka pergi"
Sangyeon yang dari tadi diem akhirnya ikut nimbrung lagi. "Gue juga setuju. Tapi jangan cuma fokus ke mereka yang udah pergi. Kita harus inget kalau kita di sini buat liburan. Jangan sampai suasana liburan ini hancur cuma karena kita mikirin mereka yang udah nggak di sini"
Ucapan Sangyeon bikin suasana jadi lebih tenang. Hyunjae akhirnya ngangguk pelan. "Oke. Gue nggak bakal maksa siapa-siapa buat ikut gue balik. Tapi gue tetep bakal beres-beres, jaga-jaga kalau gue beneran nggak tahan di sini"
Juyeon tersenyum tipis. "Fair enough. Tapi gue harap lo nggak beneran pergi, Jae. Kita butuh lo di sini."
Hyunjae cuma mengangkat bahu. "Kita lihat aja nanti"
Di sisi lain, di tepi pantai, Chan Hee duduk di atas pasir basah dengan mata merah dan bengkak. Dia sudah menangis sejak tahu Younghoon pergi tanpa pamit. Angin pagi yang dingin menerpa wajahnya, tapi dia terlalu larut dalam pikirannya untuk peduli.
"Kenapa sih lo harus pergi kayak gini? Lo tahu gue nggak suka perpisahan tiba-tiba, kan?" bisiknya pelan, matanya menatap ombak yang bergulung perlahan.
Chan Hee menggenggam pasir dengan erat, mencoba menahan tangisnya yang kembali menyeruak. "Younghoon, lo nggak tahu gimana gue ngerasa waktu lo nggak ada di sini. Gue benci banget sama rasa kosong ini."
Bayangan-bayangan obrolan kecil mereka terlintas di kepalanya. Younghoon yang biasanya cuek tapi diam-diam selalu perhatian, kini meninggalkan luka yang nggak bisa disembunyikan.
Bersambung
Bagaimana tanggapan kalian?
■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏
GOMAWO CHINGU💙😉