NovelToon NovelToon
Kisah Klasik Remaja

Kisah Klasik Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Idola sekolah
Popularitas:303
Nilai: 5
Nama Author: 123123tesmenulis

Simon adalah remaja berusia 16 tahun yang mempunyai pacar bernama Maria.

mereka sudah pacaran selama 3 tahun. ya, sejak SMP sampai saat ini. seluruh murid sekolah Bina Bangsa sudah tidak asing lagi dengan pasangan ini. bukan pasangan yang romantis sebenarnya namun mereka berdua sama sama berprestasi.

Simon yang pandai dalam berorganisasi dan calon ketua osis, sedangkan Maria yang berprestasi di bidang olimpiade sains.

Mari kita ikuti kisah cinta mereka disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konflik (?)

Semua siswa/i sudah berada dilapangan sekolah untuk melaksanakan upacara bendera.

Setelah upacara selesai tibalah sesi pengumuman untuk semua siswa/i.

"baik anak-anak ada beberapa pengumuman yang harus saya sampaikan yang pertama adalah, setelah kegiatan LDKS kemarin kami sudah menemukan beberapa kandidat yang cocok untuk menjadi calon ketua OSIS. Pengumuman mengenai nama nama kandidat tersebut akan diumumkan minggu depan setelah beberapa tahap seleksi yang akan dilakukan minggu ini" jelas Pak Guntur sekalu kesiswaan.

"selajutnya, pengumuman mengenai kelas akselerasi, nama nama yang masuk kelas akselerasi sudah ditempel di mading berikut kelas kelas yang lainnya. Jadi untuk kelas X silahkan kalian lihat pengumumannya dan langsung menuju ke kelas masing masing untuk memulai pembelajaran. Saya ucapkan selamat kepada para siswa yang terpilih untuk memasuki kelas akselerasi"

"selanjutnya, pengumuman mengenai OSN. Seperti yang kita ketahu bersama bahawa sekolah kita sama sekali belum pernah mengikuti OSN. Baik itu tingkat kota apalagi tingkat Nasional. Maka dari itu mulai tahun ajaran baru ini sekolah kita akan mulai mempersiapkan siswa/i untuk mengikuti OSN tingkat kota, dan semoga saja bisa tembus sampai tingkat Nasional bahkan Internasional. Jadi nanti akan ada tim khusus OSN sekolah kita yang akan di ketuai oleh salah satu siswa akleserasi yakni atas nama Maria Anastaya. Silahkan maju kedepan"

Maria yang nemanya di panggilpun maju kedepan.

"mungkin anak kelas X sudah pada tau dan beberapa anak osis juga sudah tau kalau Maria ini sudah meraih juara di olimpiade tingkat internasional. Jadi nanti dia yang akan membatu tim sekolah kita untuk OSN."

Maria mengatupkan kedua tangannya lalu membungkukan badannya.

Semua siswa berbisik bisik. Ada yang kagum ada juga yang sinis,

"masa sih juara internasional? Juara apa emangnya? Juara caper sama kakak kelas?!"

"keren sih, pantesan aja masuk kelas aksel tanpa tes. Ternyata juara olim toh."

"OSN itu apa?"

"OSN aja bangga, Tahfiz kali bisa masuk surga"

"sayang banget juara internasional tapi masuk sekolah kesini."

Riuh semua orang membicarakan Maria.

"semuanya perhatian..." ucap pak Guntur dan serempak mereka semua diam dan memperhatikan kembali.

"silahkan Maria kembali ketempat. Saya tunggu gebrakannya.."

"terimaksih pak" maria kembali ketempatnya

"sekian pengumuman hari ini silahkan untuk pemimpin pasukan dapat membubarkan pasukannya masing masing"

"huaaa ganteng banget kak Mon.."

"kak mon!!"

Simon menoleh ketika namanya dipanggil

"ini coklat buat kakak." seorang gadis menyerahkan coklat itu. Simon menerimanya.

"thanks ya, lain kali ga usah ngasih ngasih begini. Kalo ketahuan dewan disiplin kamu akan kena masalah."

adik kelas itu tersenyum malu malu. "i.. ya kak".

Lalu Simon pergi dari sana dan menghampiri Rafi yang sedang mengunci mading sekolah.

"nih bawa. Kalo Maria tau nanti dia ngambek lagi"

"coklat lagi? Tiap hari kayaknya lu dapet coklat haha"

"lumayan buat cemilan kelas. Tapi betewe emang Maria suka ngambek? Jadi penasaran kalian kalo lagi berantem gimana haha."

"sejauh ini kita ga pernah berantem sih, kontakan aja jarang. Ketemu juga baru baru ini karena satu sekolah lagi"

"kalo menurut gue sih lo jujur aja sama dia kalo temen temen angkatannnya banyak yang ngasih lo coklat bahkan ada juga yang surat cinta. Biar kalo dia liat sendiri dia udah terbiasa."

"gue udah bilang kok, tapi sama bokapnya. Ga tau Om Brian ngasih tau Maria atau engga."

"kok lo ngasih taunya malah bokapnya sih? Aneh."

"udah yuk masuk kelas, pelajaran pertama bahasa Inggriskan?"

...****************...

"jadi gimana progress nya Maria?"

Tanya Pak Guntur.

Saat ini Maria sedang ada di ruangan kesiswaan membahas persiapan OSN.

Maria menggeleng.

Sejauh ini hanya Lucky dan rexy yang memenuhi standar anak OSN pak. Sisanya belum.

"maksud kamu? Saya sudah mengeluarkan banyak sekali materi untuk membentuk kels akserelasi ini Maria. Kamu tau biaya tes kemarin saja sangat besar. Lalu ketika sekarang sudah terbentuk, kamu malah bilang hanya ada dua anak saja yang memenuhi standar?"

Pak Guntur berucap dengan penuh penekanan,

Mara hanya menunduk.

sesat kemudian menegakkan lagi kepalanya.

"maaf pak, namun metode tes yang bapak gunakan untuk kelas akselerasi dan OSN itu tidak bisa disamakan. OSN bukan hanya soal kepntaran, tapi juga mental dan habbit kebiasaan belajar. bagaimana bisa mengerjakan soal tingkat OSN kalo ketika melihat soalnya saja mereka sudah mengeluh duluan. Bahkan mereka juga mengatakan bahwa standar sya terlalu tinggi untuk mereka"

"seharusnya sebagai ketua kamu bisa menghadapinya. Tolong Maria, itu adalah masalah teknis yang hanya kamu dan teman teman kamu yang bisa mengatasinya. Jangan jadikan itu sebagai alasan kita tidak bisa meraih prestasi. Sekarang kembali ke kelas kamu dan selesaikan masalah internal kalian."

"baik pak. Terimakasih."

Maria pamit dan kembali menuju kelasnya.

Ia menahan tangis, rasanya sedih sekali. Di kelas tidak ada yang mau menemaninya karena mereka selalu beranggapan Maria galak dan Sombong. Sesangkan Pak Guntur menuntut Maria untuk mengirimkan semua teman sekelasnya ikut OSN 2 bulan lagi.

"Mar,," seseorang memanggil Maria,

ternyata Raffi, seperti biasa dia pasti bersama Simon.

"Kak.." Maria menoleh lalu ketika melihat Simon pertahannannya runtuh."kak Mon... Hikss aria menghampiri Simon, Simon sedikit kaget dan menghindar ketika Maria hendak memeluknya.

"Eh.. Em Mar, kenapa?"

"eh eh.. Jangan nangis disini. Yuk ke ruang OSIS aja"

sesampainya di ruang OSIS Maria duduk di kursi dan menangis sejadi jadinya.

"kenapa?" tanya Simon lembut, sebenarnya dia khawatir namun dia berusaha bersikap tenang. Apalagi ada rafi. Salah salah nanti dia di adukan ke Brian.

Rafi datang membawa air mineral,

"minum dulu Mar," ucapnya Maria menggeleng.

"Simon menepuk nepuk pundak Mria pelan. Awalnya ia Ragu, tapi dalam hati ia hanya berucap, ya allah ini hanya untuk menenangkan Maria, saya tidak ada nafsu sama sekali. Semoga engkau mengampuni saya.

"hik... Hikss.. " Maria masih sesenggukan.

tapi kali ini dia meminum air yang diberikan Rafi tadi.

"a.. Aku, huffthhh...." Maria menarik nafas untuk menenangkan dirinya.

"aku ga punya temen di kelas semuanya musuhin aku. Terus tadi Pak Guntur juga marahin aku karena sejauh ini yang berprogres OSN cuma Rexy dan Lucky. Sedangkan yang lainnya ga ada yang ngerjain soal dengan bener hikss.. Aku cape, huhu"

Simon memberanikan diri lagi mengelus kepala Maria, kehalangan hijab kok batinnya,

"padahal OSN itu bukan soal pinter tapi juga mental. sedangkan mereka bukannya ga bisa tapi udah nyerah duluan. elama ini aku coba buat push mereka tapi mereka malah makin asal asalan ngejawab soalnya."

"huhu.. Aku ga tau harus gimana lagii... Huaaaa hiks hks" Maria kembali menangis keras, rafi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. lalu melirik Simon.

"yaudah kamu tenangin dulu diri kamu, nanti kita cari solusi setelah kamu tenang. Oke."

Maria mengangguk lalu menelungkupkan kepalanya di meja.

ceklek. Pintu ruangan OSIS terbuka, itu adalah Farel

"loh, ada orang. Eh kenapa tu nangis?"

"eh, kak. Iya tadi dia nangis dilorong, darpada jadi masalah jadi kita bawa kesini aja."

"lo apain anak orang sampe nangis gitu?"

Tanya Farel pada Simon.

"biasa, masalah rumah tangga. Lo ga usah ikut campur kak!" sahutnya cuek. Maria mengangkat wajahnya lalu menepuk nepuk matanya agar abekas airmatanya hilang.

"kak Mon.." ucapnya malu. Kenapa depan kak Farel sih

"Rumahtangga kayak yang udah nikah aja lo!"

"tap bytheway. Kalian pacaran ya?"

blush.

Wajah Maria memerah.

"kalo iya kenapa kalo engga kenapa?" jawab Simon menantang

Farel kersenyum,

"kalo iya gue sedih kalo engga, berarti gue ada kesempatan." balas Farel cuek

"kalo gitu jawabannya iya." balas Simon menatap farel tajam.

Farel tertawa.

"Lo sengaja jawab iya biar bikin gue sedih kan?"

"engga, gue serius kok," ucap Simon sungguh sungguh.

"beneran Mar?" kini farel menatap Maria. Maria hanya mengangguk pelan, wajahna memerah. Malu sekaliii

"yahh, gue sedih beneran dong"

Ujar Farel kecewa. Tapi ia kembali tersenyum

"sejak kapan?" tanyanya

"lo kepo banget sih kak!" ucap Simon kesal.

"sejak SMP kak, "

Jawab Maria pelan. Tidak ada gunanya untuk menutupi semua tu dari farel, apalagi kalo sampai benar farel ada rasa sama Maria.

"wow, pantesan aja. Seorang gold medals IMO rela masuk Islamic boarding ternyata ada pacarnya tohh"

"eh, ga gitu kak.."

"perhatikan gaya pacran kalian, jangan sampe kaya Darren dan Sheila, kalo bukan karena darren yang punya sekolah pasti udah dikeluarin mereka."

Simon mengangguk

"gue ngerti kak, tolong jaga rahasia juga. Jangan sampai satu sekolah tau, apalahi pak Gun"

"oke gue ngerti. Sekarang, kasih tau gue kenapa cewe gue, eh maksud gue Maria nangis sampe bengkak gitu matanya."

"oh iya, gue sampe lupa."

"ehh sorry, kak kayaknya aku harus masuk kelas deh. Udah kelamaan disini. Aku pamit ya, assalamualaikum."

Maria buru buru pergi. Dan Simon engerti bahwa Maria tidak mau permasalahannya diketahui Farel.

"oke, oke kalo ga mau cerita. Tapi lain kali kalo gue liat lo nangis lagi, apalagi kalo penyebabnya..." belum sempat Farel melanjutkan, Simon sudah lebih dulu meninju bahunya pelan.

"kak lo apaan sih? Kan gue udh bilang dia pacar gue, kok masih aja lu godain"

"hahaha, makanya kalo punya pacar jangan di bikin nangis, gue tikung tau rasa lo!"

"kak!!" Simon memukul bahu nya kencang.

"ahahaha iya iya gue bercanda sensi banget sih"

...****************...

Keesokan harinya, Maria masuk kelas dnegan tidak semangat. Hal itu dilihat olehtman sekelasnya Lucky.

"kenapa Mar, kok lemes gitu? PMS ya?"

"gapapa kok ky, pelajaran pertama apa?"

"geografi Mar.. Ada tugas dari Bu endah. Lo udah ngerjain?"

"udah kok.."

"ky, gue boleh ngomong ga?"

Lucky mendekat

"kenapa?" tanyanya lembut.

"menutur lo, gue harus gimana ngadepin anak anak?"

"maksud gue, biar mereka bisa lebih semangat buat OSN?"

Lucky tersenyum, ternyata omongannnya emarin melekat dibenak Maria.

dia berdiri lalu ke depan kelass.

"perhatian semuanya!!"

"Maria, mau bilang sesuatu. Ayo sini Mar,"

"ky, apaan sihh.. Kan gue nanya lo. Kok malah kaya gini sih.'

"its okay, biar semuanya tau. Yuk selesaikan selayaknya anak yang sudah SMA"

"em.. Oke," Maria maju ke depan.

"oke, gue, atas nama pribadi mau minta maaf sama kalian semua."

Semua siswa yang hanya berjumlah 15 orang itu melongo tak percaya. Ha? Serius Maria minta maaf?

"em... Semaleman gue berfikir, gikana caranya supaya kita semua bisa ikut OSN. Dan juara, tapi setiap gue ngasih kalian soal kalian selelau mengeluh duluan. Setiap gue ngasih konsep kalian ga merhatiin gue. Gue ga tau salah gue dimana, sampai akhrinya gue inget perkataan lucky kemarin"

"ekspetasi gue emag ketinggian. Gue terlalu menganggap kalian sama kaya gue. padahal kalian beda. Bahkan diantara kalian ada yang sama sekali ga tau OSN itu apa?"

"Sorry selama ini gue egois. Sorry selama ini gue terlalu memaksa dan keras ke kalian. Gue ga ada maksud apa apa selain pengen kita semua bisa ikut OSN dan menang, sekolah ngpresure gue. I am realy sorry for all my mistakes..."

Ucapan Maria terhenti saat tiba tiba ayu, Clara, dan teman teman yang lainnya menghambur memeluk Maria.

"no, lo ga salah. Kita yang salah karena ga tau tujuan awal pembentukan kelas kita untuk apa. Sorry kita yang udah ngejauhin lo sampe lo kesepian dan ngerasa ga ada temen. Mulai sekarang kita semua adalah teman oke."

Maria menangis terharu.

"thanks, gue harap setelah ini kita bisa sama sama berjuang.."

"oke gue engap, bisakah kita kembali ketempat duduk kita?"

...****************...

"iya, Pak Guntur kemarin kesini. Dia ngejelasin kalo kelas aksel disekolah ini bukan cuma sekedar penunjuk bahwa kelas kita lebih unggul dari kelas unggulan dan bukan juga ntuk kita gaya gaya loncat kelas. Tapi untuk membawa prestasi keluar sana bahwa sekolah kita ada dan bisa bersaing disegala bidang dan dalam hal ini bidang OSN."

"Bapak kecewa, anak sebaik dan sepintar Maria bahkan dijauhi dan dikucilkan kelasnya sendiri. hanya karena kalian merasa dia terlalu menggurui kalian. Padahal jika dibandingkan dengan kalian, pengalaman dia dibidang OSN sangatlah tinggi." tutur pak Guntur.

"dari sana kita semua sadar kalo Lo emang ga salah. Maafin gue ya Marr, tapi abis ini ngejelasinnya pelan pelan ya?!"

Maria tersenyum.

"oke."

"jangan galak galak."

Maria mengangguk lagi

"kalo ngasih waktu jangan pendek pendek"

"haha iyaa iyaa.."

"jangan lupa traktir makan kalo kita latihan soal sampe sore."

"oke oke, tapi gantian ya.."

begitulah akhirnya konflik Maria dengan teman sekelasnya berakhir.

...****************...

1
Muslimah 123
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Muslimah 123
🌷🌷🌹🌹
Nakayn _2007
Saya terhibur dengan ceritanya, semangat terus!
Arjuna Cakra
Makin penasaran! 🤔
Roxy-chan gacha club uwu
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!