NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa yang Berubah

Nancy berusaha bersikap setenang mungkin di hadapan Putra walau sebenarnya sejak tadi di dalam dadanya degup jantungnya berdegup lebih kencang. Perasaan ini semakin lama semakin membuatnya yakin bahwa ia memang sudah jatuh cinta pada suaminya. Perjalanan dari Semarang ke Jakarta naik pesawat berlangsung selama 45 menit hingga mereka mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma dan sudah dijemput oleh sopir di pintu kedatangan. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Nancy dan Putra tak terlibat dalam pembicaraan, mereka sama-sama diam sibuk dengan pemikiran masing-masing hingga akhirnya mobil yang membawa mereka tiba juga di rumah. Putra dengan sigap membawakan koper milik Nancy masuk ke dalam rumah.

"Bi, papa di mana?" tanya Nancy pada asisten rumah tangga yang menyambut mereka pulang.

"Tuan sepertinya sudah tidur, Non."

"Oh begitu, ya sudah nggak perlu dibangunkan. Kami ke kamar dulu."

"Iya Non, mau Bibi bantu bawakan kopernya?"

"Nggak perlu Bi, saya bisa sendiri," tolak Putra.

"Iya Mas, kalau begitu saya permisi, selamat malam dan selamat beristirahat Non Nancy, Mas Putra."

"Selamat malam Bi."

Maka Nancy dan Putra kemudian menuju kamar mereka yang ada di lantai atas, Nancy tidak langsung ke kamar mandi dan malah diam di dekat tempat tidur.

"Kamu duluan yang mandi atau aku?"

"Mas ...."

"Iya, ada apa?"

"Ehm, gimana kalau kita mandi bareng?"

Putra nampak terkejut dengan penawaran Nancy barusan, tapi apakah barusan salah dengar?

"Aku serius," ujar Nancy dengan wajah memerah menahan malu.

"Oh kalau begitu, ayo."

Nancy perlahan masuk ke dalam kamar mandi yang mana Putra sudah menunggu di dalam sana.

"Kamu yakin? Kalau nggak yakin, aku bisa keluar sekarang," ujar Putra.

"Aku yakin, lagi pula aku sudah selesai masa datang bulannya."

Entah itu adalah sebuah kode atau bagaimana namun Putra merasa ada lampu hijau baginya untuk mulai mendekati istrinya ini namun tentu saja Putra melakukan semua dengan perlahan. Ia tak mau karena tak bisa mengendalikan nafsu maka semua akan berantakan.

****

Nancy tak pernah membayangkan akan menikmati malam pertamanya dengan seorang pria yang sudah resmi menjadi suaminya, dulu Nancy pikir ia tak akan pernah mau menikah dan akan fokus saja pada pekerjaan ditambah lagi ia mengetahui sang papa punya hubungan dengan Dania tak lama selepas sang mama tiada, ada rasa kecewa dalam diri Nancy saat papanya meminta izin untuk menikah lagi dan entah bagaimana ide terlintas dalam benak Nancy untuk menikah dengan mantan suami calon istri papanya itu namun sekarang Nancy merasa bahwa pria ini adalah pria yang cocok untuknya.

"Selamat pagi," ujar Nancy saat Putra membuka kedua matanya.

"Pagi."

Nancy tak sungkan mencium Putra saat suaminya itu baru bangun tidur dan mereka masih bergelung di dalam selimut tanpa mengenakan pakaian.

"Jujur aku masih bingung ini mimpi atau bukan."

"Jelas ini bukan mimpi, ini kenyataan."

Putra tersenyum dan membalas ciuman Nancy, ciuman yang awalnya biasa-biasa saja berubah menjadi panas dan mereka baru melepaskan pangutan bibir itu selepas sama-sama kehabisan oksigen.

"Boleh aku bertanya?" tanya Putra seraya membelai rambut Nancy.

"Apa?"

"Apa yang membuat sikapmu berubah manis begini? Apa yang kamu inginkan?"

"Kok kamu kesannya gak suka kalau aku bersikap begini? Aku ini kan istrimu."

"Bukan begitu, hanya saja aku masih belum percaya kalau kamu duluan yang mengambil inisiatif."

"Kamu nggak inget pembicaraan kita di Bandara Ahmad Yani semalam?"

****

Putra dan Nancy turun ke bawah untuk sarapan setelah mereka mandi dan berganti pakaian, besok baru mereka mulai bekerja seperti biasa di kantor. Saat mereka turun ke bawah, keduanya bergandengan tangan untuk menunjukan kemesraan mereka namun kali ini bukan karena sebuah tuntutan melainkan mereka melakukan dengan tanpa tuntutan.

"Kalian sepertinya menikmati waktu liburannya," ujar Hanggono saat anak dan menantunya duduk di kursi meja makan untuk sarapan bersama.

"Kami mendapatkan quality time yang baik di sana, Mas Putra dan keluarganya memperlakukan aku dengan baik, aku betah di sana."

Hanggono hanya menganggukan kepalanya ketika mendengar putrinya mulai bercerita mengenai apa saja yang mereka berdua lakukan di rumah orang tua Putra namun cerita penuh kebahagiaan itu harus terhenti karena kedatangan Dania yang membuat suasana jadi tegang.

"Hei, kalian rupanya sudah kembali."

Wanita itu tanpa sungkan mencium pipi Hanggono dan duduk di kursi yang berhadapan dengan mantan suaminya, Putra langsung menundukan kepalanya dan berpura-pura fokus pada sarapannya.

"Memangnya kamu pikir kami nggak akan kembali ke Jakarta?" balas Nancy tajam.

"Kamu ini kenapa, sih? Tentu saja aku yakin kalian akan kembali ke Jakarta hanya saja mungkin kalian kan bisa menambah jatah bulan madu kan?"

"Maaf, tapi kami ini orang sibuk jadi rasanya cuti itu tak perlu berlama-lama."

****

Nancy masuk ke dalam kamar selepas acara sarapan pagi barusan, ia merasa kekesalan luar biasa menguasai dirinya. Entah ia kesal karena Dania bersikap manja pada papanya atau karena ia cemburu pada mantan istri suaminya? Putra menyusul Nancy dan kemudian menggenggam lembut tangan Nancy.

"Kenapa? Kamu nggak suka kalau Dania bersikap manja pada papamu?"

"Aku juga gak tahu, aku gak suka padanya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan papaku atau karena dia adalah mantan istrimu."

"Denger, aku dan dia sudah nggak ada hubungan apa pun lagi. Kami sudah resmi bercerai, nggak ada hal yang perlu kamu khawatirkan."

"Aku tahu, mungkin ini hanya perasaanku saja."

"Aku akan setia padamu."

Nancy bisa melihat kesungguhan dalam kedua mata Putra kala mengatakan itu, ia bisa merasakannya bahwa pria ini adalah pria yang baik dan bisa ia pegang kata-katanya walau tetap saja terselip rasa takut dalam dirinya kalau-kalau Putra bisa berpaling suatu hari nanti.

"Jujur saja aku nggak menyangka kalau akan mengalami perasaan ini, aku pikir ketika kita menikah dan setuju untuk membicarakan kapan mengakhiri pernikahan ini maka saat itu mustahil aku bisa jatuh cinta padamu namun nyatanya aku terlalu sombong, sikap dan perhatian kecilmu membuatku jatuh cinta."

"Terima kasih atas pujiannya," ujar Putra seraya memeluk Nancy.

****

Dania nampak mesra dengan Hanggono jelang hari pernikahan mereka, Dania ingin memastikan kalau semua sudah sesuai dengan rencana yang diinginkannya. Hanggono memang memberikan keleluasaan bagi Dania mengatur semuanya dan pria tua itu hanya akan terima beres saja.

"Kamu nggak akan melarikan diri di hari pernikahan kita kan?"

"Bicara apa kamu ini? Kamu pikir ini sinetron apa?"

"Iya, bisa saja kamu berubah pikiran dan akhirnya tidak jadi menikahiku kan?"

Hanggono menarik dagu Dania untuk menatapnya, pria tua itu mengatakan pada Dania untuk memercayainya, ia tak akan melarikan diri di hari pernikahan mereka dan pernikahan itu akan tetap berlangsung di hari yang sudah mereka sepakati.

"Baiklah, aku percaya."

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!