Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pedang Brotherhood.
Setelah melakukan kontrak budak, aku mendapatkan tato di area tangan ku. Yah, 2 di punggung telapak tangan dan dua nya lagi di lengan ku.
Setelah urusan kami selesai, aku berniat meninggalkan Kota ini.
"Malboure sudah memberikan ku tempat tinggal sementara... Tapi, Kita harus mulai perjalanan-perjalanan panjang kita atau aku malah akan terlena disini... Aku type yang mudah menjadi nyaman dan terlena... "
Iris adalah satu-satunya yang mengenggam tanganku. Diikuti 3 gadis yang berjalan di belakang saya.
"Kita butuh lambang atau logo, pakaian khusus yang melambangkan kita, agar orang mudah mengenali siapa kita... "
Amerilys mendekat kan wajah nya kesamping bahu kanan ku.
"Aku ahli dalam hal itu, dan baru saja selesai membuatnya... "
Aku mendengar itu menjawabnya dengan wajah datar.
"Benarkah, aku rasa itu sudah dari awal kau buat kan? Gadis yang terobsesi padaku, aku bisa menebak nya... "
Dia memerah malu dan jadi salah tingkah.
"It-itu, ak-aku... Hih! Apa kau sengaja bertanya begitu?! Padahal kau sudah tau kan? "
Iris melihat sikap Amerilys jadi sangat heranheran dan wajah nya jadi sedikit sedih.
"Tuan dan Amerilys sangat akrab, padahal kalian baru bertemu hari ini... " Ujarnya berkata begitu dengan raut itu saat melihat aku tertawa kecil.
Aku melebarkan mataku dan jadi sangat khawatir.
"Eh, Iris tampak sangat sedih?! Apa dia cemburu?! " Ujarku dihati.
Aku menggendong nya seketika.
"Apa yang kau katakan Iris?! Kau satu-satunya wanita ku! "
Dia mendengar itu jadi memerah.
"Hm... " Memelukku seketika dileher.
Sementara itu, Amerilys tersenyum dengan wajah agak mengkerut.
"Hmmm, satu-satunya ya? " Ujarnya ditelepati, nadanya sangat kesal.
Aku menjawabnya dengan wajah datar.
"Apa kau ini kekanak-kanakan? Mengalah lah pada gadis kecil... "
Dia malah cemberut menatap kelain.
Kami saat ini melewati pasar orang biasa, menuju pintu gerbang kota.
Sebelum mereka ku bawa keluar dari Masion Hendrik, aku sudah menyediakan pakaian Cosplayer yang ku beli di Shopee dan membuang rambut palsu nya dan aksesoris tak berguna lainnya.
Aku berjalan memandang ke arah kios di pasar orang biasa dan kemudian berhenti melangkah saat melihat tempat yang ku cari.
"Hmmm, itu dia... Peringkat senjata nya sangat luar biasa... "
Amerilys mendengar ucapanku berkata melalui telepati.
"Apa kau menggunakan skill penilaian milikku? "
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala dan melangkah.
Amerilys.
"Kau mau beli pedang itu untuk Selena? "
Selena terkejut dengan ucapannya.
"Eh, apa benar Tuan mau membelikan nya untukku? "
Aku menjawabnya saat tiba di depan kios itu.
"Iya, hanya kau satu-satunya yang butuh pedang kan? "
Dia mendengar itu mengangguk dengan wajah sedikit Berkeringat.
"Tuan, aku tak bisa menggunakan pedang yang bukan merupakan pedang utama ku... "
Aku menjawabnya.
"Yah, aku tau kok... Kau hanya bisa menggunakan pedang Brotherhood mu kan? "
Dia menjadi pucat. "Bagaimana anda bisa tau?! "
Aku tau itu dari si Amirelys, istriku. Bagaimana cara aku beritahu dia? Mana mungkin, aku jabarkan bahwa aku menikahi Dewi dan dapat info dari nya.
Aku kemudian bertanya pada pemilik kios seorang pria tua pendek yang kepala nya sudah botak.
"Hey pak tua, apa kau menjual pedang ini 2 keping perak? "
Dia mendengar itu mengangguk.
"Betul, tapi... Siapa kalian ini? "
Aku menjawabnya dengan wajah datar.
"Aku pedagang penjelajah, gadis kecil disamping ku ini adalah Rekan kerja ku dan mereka bertiga pelindungku... "
Dia mengembangkan matanya. "Ouh, penjelajah ya... Aku senang dapat melihat salah satunya lagi setelah sekian lama... "
Aku berkata padanya.
"Bisa kami beli pedang itu dengan 2 keping perak? "
Aku masih terus menatap pedang itu dengan tatapan tajam.
Info ;
{ Pedang Brotherhood, status dinonaktifkan dan di sembunyikan untuk menutupi kekuatannya... }
Dia menatapnya si Selena.
"Apa maksudnya membeli pedang berkarat yang tampak sangat usang ini ... "
Aku menjawabnya.
"Kau diam saja... " Ujarku menaruh jari telunjuk di ujung bibirku.
Seketika itu lah dia mengangguk.
++++
Aku membelinya, dan membawanya bersamaku. Pedang itu.
*Desh!
Dengan skill pemurnian dan penghapus jejak penyamaran skill.
Seketika pedang nya tampak bersinar dan berubah menjadi pedang yang menyusut dan bilah tajam yang runcing.
Selena terdiam seketika.
"Ini Brotherhood! " Ujarnya berucap.
Aku kemudian memberinya ke Selena.
"Ambil ini, gunakan untuk melindungi ku ya? " Ujarku tersenyum padanya.
Dia mengangguk.
"Baik! " Matanya berkaca kaca.
Yah, bagaimana tidak? Dia dan pedang itu seperti saudara kembar. Itu karna Selena dan pedang nya lahir bersamaan dalam perut Ratu High Elf. Merupakan pusaka Nasional, pedang Pintar yang mampu membunuh Dewa dan Dewi.
Selena seketika memeluk pedang nya dan bersujud di hadapan ku.
"Tuanku! " Ujarnya menyentuh dadanya.
Dia mengambil tapak tangan ku dan menciumnya.
"Aku sangat berterima kasih padamu, apapun yang terjadi aku akan melindungi mu sumpah ku padamu Tuan! "
Mendengar ucapannya aku jadi tersenyum dengan wajah licik.
"Dari awal aku sudah mengaktifkan nya skill Manipulasi milik Amerilys ... Benar-benar menakutkan bukan? Seseorang bisa menjadi apapun yang kau suruh, atau yang kau mau seolah mereka boneka... "
Amerilys tersenyum juga untukku.
"Kau menikmatinya, Sayang? " Ujarnya melalui telepati.
++++