Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...
Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..
Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
POV Lona
Entah naluri apa yang membuat aku memasukkan tanganku ke dalam celanaku. Dengan memijit-mijit nya sendiri, aku seakan merasakan apa yang dirasakan oleh Ika. Aku pun terpejam sambil memainkan jariku Sampai akhirnya, aku merasakan hal yang belum pernah aku alami. Dan tangan ku seakan basah dengan cairan yang keluar.
Setelah berhasil mengatur nafasku, aku kembali membuka mataku. Akupun langsung terkejut dengan apa yang aku lihat saat ini. Ika sedang memasukkan milik Rizal ke dalam mulutnya. Dan Rizal pun masih asik dengan kerjaannya di punya Ika. Seakan mereka berbagi kenikmatan saat itu.
“Sayang. Liat deh. Lona mulai terangsang sama perlakuan kita.”
Kata-kata Rizal tadi memang membuat panas di mukaku. Entah kenapa aku semakin terangsang dengan apa yang aku lihat sekarang. Apalagi ini pertama kalinya aku melihat punya pria secara langsung.
Aku sedikit bergidik dengan ukurannya yang membuatku terkesima. Dan aku merasakan geli batang itu memasuki wanita. Dan aku membayangkan kenikmatan yang dirasakan wanita tersebut.
“Ehh.. iya sayang.. obat perangsang nya mungkin sudah bereaksi.”
Samar aku mendengar perkataan Ika. Terkejut aku dengan hal tersebut. Terjawab sudah kenapa aku seakan menikmati dan terangsang dengan semua ini. Rupanya, minuman yang aku minum itu telah dicampur oleh Ika dengan obat perangsang. Sungguh kecewa aku kepada Ika saat itu. tetapi aka sehatku dikalahkan oleh nafsuku. Seakan membiarkan sedikit lagi kenikmatan yang akan aku hadapi. Setelah kenikmatan itu datang, aku harus menyudahinya.
“Say, aku ke WC dulu ya. aku kebelet nih. Temani Lona dulu gih. Kasihan dia.”
“Tapi jangan lama lama ya sayaaanggg..”
Rizal menghentikan aktivitasnya dan menyuruh Ika juga berhenti sejenak. Ia pun langsung menuju toilet yang memang sudah ia hafal sebelumnya. Dengan kembali menaikkan kembali celananya, Rizal meninggalkan kami berdua. Ika pun langsung menghampiriku yang sedang menggapai kenikmatan di sofa empuk ini.
“Lo horny ya beb?” Tanya Ika kepadaku sambil memelukku sejenak.
“Eeennggg.. Enggaaakk kok…” jawabku terbata bata.
“Ihhh.. jangan bohong. Tangan lo aja gak keluar noh dari celana lo.”
Ika pun langsung menarik tanganku keluar. Aku yang merasa malu tersebut hanya terdiam. Sampai akhirnya, tangannya masuk ke dalam dan menyentuh. Hanya menyentuh dan kembali mengeluarkan tangannya dengan paksa. Membuat aku mendesah dengan perlakuan tangan Ika tersebut.
Ika pun langsung meremas pelan bukit kembar ku dari luar kemeja yang ku kenakan. Entah kenapa aku hanya terdiam menerima perlakuan Ika ini. Bukan hanya dari luar tangannya meremas, tetapi aku tidak menyadari kalau aku sudah berada dalam keadaan telanjang dada. Entah kapan Ika berhasil meloloskan kemeja dan BH putihku.
“Gilaaa beeebb.. tubuh lo seksi juga ya.”
“Duuhh.. 2 bidadari udah mulai aja nih.”
Aku yang terkejut langsung menutupi tubuh ku dari tatapan Rizal. Tetapi hasilnya nihil. Ika langsung mencegah tanganku menutup tubuh bagian atasku.
“Udah beb. Nikmati aja selagi kita muda gini.”
Aku yang tak bisa menolak perlakuan Ika lagi karena Rizal telah ikut meremas bagian kiriku dan Ika memainkan bagian kananku. Aku semakin terbuai dengan kenikmatan yang aku terima. Dan entah kenapa aku hanya diam saja saat Rizal telah membuka celanaku dan langsung menjilat membuat aku semakin terlena. Kenikmatan dunia yang pertama kali aku dapatkan.
Sampai akhirnya aku merasakan sesuatu masuk dan merasakan sakit yang teramat. Aku langsung membuka mataku untuk melihat apa yang terjadi. aku terpekik keras saat melihat Rizal sudah mulai memasuki ku.
“AAWW… Jangan… Sakittt….”
“Ssssttt.. tenang aja beb. Jangan dilawan. Ntar lama kelamaan enak kok.” Ujar Ika menenangkan ku.
Aku yang merasakan sakit tersebut tanpa sadar meneteskan air mata dari ujung mataku. Ini pertama kalinya bagiku. Dan begitu terasa sakit.
“Gilaaaa.. masih pw nih..”
“Hihihi… nikmati aja sohibku ya say. Menang banyak kamu.”
Aku terdiam mendengar kata Rizal dan Ika tersebut. Aku sadar telah kehilangan mahkotaku dan telah mengkhianati Rainer. Tetapi entah kenapa aku seperti menikmatinya lama kelamaan saat Rizal memasukkan mengeluarkan nya.
Apalagi Rizal dan Ika yang masih sibuk mencumbu ku. Sampai akhirnya aku terbawa suasana dan menikmati perlakuan mereka kepadaku. Aku hanya bisa memejamkan mata.
Tetapi aku tersadar saat tangan yang menikmati tubuhku semakin banyak. Dan semakin terkejut dengan apa yang aku lihat. Aku melihat kedua orang yang sebelumnya mencoba memperkosa ku juga mengulum kedua bukit ku. Ya, Yongki dan Adit yang entah kapan ia datang.
“Wooiiii lepasssiiiinnn..”
“Hahahaha… kesampaian juga gue merasakan tubuh lo ini sayang.” Jawab Yongki dengan tertawa kemenangannya.
“Aku mohon lepasinn…”
“Nikmati aja sayang. Noh lihat lo aja sudah menegang gini. Cepetan dong Zal. Gue juga mau rasain anu cewek Rainer ini.” Kata Yongki lagi.
Aku yang berusaha berontak tetapi gagal dengan pegangan ketiga pria itu di tubuhku.
Aku semakin menyesal saat Rizal beranjak dari posisinya dan mempersilahkan Yongki untuk menggantikannya. Dan Yongki pun langsung memasukkan dengan paksa, yang membuat aku tambah kesakitan.
Aku melihat ke samping mencari keberadaan Ika sambil menerima paksaan bibir Adit dan serangan kasar Yongki. Aku melihat Ika kembali bergumul dengan Rizal yang memang sudah bergantian dengan Yongki . Ya, kali ini dua pria ini menikmati tubuhku. Penyesalan bercampur dengan kenikmatan yang aku dapatkan.
“Ah…. Sudah.. aku tak kuaaatttt…”
“Tunggu dulu sayaaanggg.. lo harus mengganti semua perlakuan Rainer dulu. Ayo Dit. Gantian..
Aku merasakan Yongki memaksaku untuk berdiri. Dan sampai akhirnya, Adit berada di bawahku yang sedang menikmati kedua bukit dengan mulutnya sambil anu nya sudah masuk. Ya, yang ketiga yang masuk. Aku semakin menyesali kejadian ini. Entah kenapa aku melihat ke arah Ika. Dan aku berfikir ini semua karena dia.
Aku meringis kesakitan. Rasanya sangat perih dan seakan merobek. Tetapi tidak bagi Yongki, dia semakin mendesah dan mempercepat tempo. Dan fiks kali ini kedua lobang di bagian bawahku sudah dimasuki.
Entah kenikmatan apa yang aku dapatkan. Sampai tanpa sadar, pergumulan ini telah terjadi selama 3 jam. Dan aku saat ini terkapar di lantai yang disampingku darah pw ku berada.
Entah kenapa kenikmatan ini usai dan berganti dengan penyesalan yang sangat. Penyesalan kenapa aku tidak meminta izin ke Rainer terlebih dahulu.
“Gimana? Enak kan? Coba aja dulu lo mau. Hahahaha” kata Yongki memecah keheningan ku.
“Lo jahat Ka.”
Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku. Sambil terisak, aku mengutuk semua kejadian yang baru menimpaku. Peristiwa kehilangan perawanku yang seharusnya diambil oleh suamiku kelak. Dan impianku itu adalah Anton.
“Akkhhh.. muna lo Beib. Buktinya lo tadi keenakan. Hihihi”
Aku kembali terisak mendengar perkataan Ika. Orang yang telah menjerumuskan aku sejauh ini. Sahabat yang tega merusak masa depan sahabatnya dengan mencampurkan minuman dengan obat perangsang tersebut.
“Ohh iya Na. mulai saat ini, lo sudah resmi jadi l°nte kami.”
“Apaaa? Tidaaakkk.. tidaak akan.”
“Hahahaha.. lo gak mau kan rekaman ini sampai di tangan Rainer atau bahkan bonyok lo?”
Aku semakin terdiam dengan nasib yang aku terima saat ini. Bagaimana aku harus menceritakan ke Rainer. Bagaimana jika kedua orang tuaku tahu. Dua hal itu menggema saat ini di benak ku. Sungguh aku menyesali kenapa aku termakan rayuan Ika.
“Hahahaha.. rasain lo Ner. Beraninya menghajar gue. Sekarang pacarmu bayarannya.”