kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode tiga puluh satu
" Hai,,,, apakah kau sedang menunggu seseorang???" Terdengar suara lembut nan merdu sedang menyapa Arthur.
Arthur yang melihat penampilan gadis itu kini tersenyum tipis dia kini tiba tiba saja mempunyai ide brilian diotaknya, dengan langkah pelan namun pasti Arthur Costner mendekati gadis itu yang tak lain adalah Evelyn.
Gadis cantik bak boneka hasil oplas itu tercekat dia bahkan tak mampu untuk berpaling kearah lain bahkan kini kedua matanya hanya fokus menatap Arthur Costner yang begitu memukau menurut nya,kedua matanya yang membola ada binar binar kekaguman disana kini tubuhnya kaku tak mampu bergerak sedikitpun bukan karena takut tetapi seperti ada sesuatu yang menahannya agar tak bergerak dari tempatnya.
Tubuh Evelyn rasanya seperti panas dingin seperti ada sesuatu yang terbakar tapi bukan dari tersulutnya api yang membakar tubuhnya melainkan ada seribu kupu-kupu yang menggelitik bagian perutnya dan ada sejuta bunga bunga yang bermekaran didalam dadanya sungguh semuanya tak terkendali saat ini. Jantung Evelyn kini memompa dua kali lipat dalam bekerja dalam hati Evelyn bergumam ' bagaimana ada pria setampan ini bahkan Han yang sangat tampan disini saja hampir kalah dengan ketampanan pria yang sekarang ada dihadapan ku saat ini, OMG,,, andai saja dia jadi milikku,.'
Arthur yang melihat tubuh seksi Evelyn tersenyum tipis ada seringai tak kasat mata yang tak mampu tertangkap oleh kedua mata gadis itu,dan Arthur sangat pandai membaca situasi saat ini. Tentu saja juga bisa mendengar isi hati dari gadis itu dan kini Arthur makin tersenyum sangat lebar dia benar-benar puas melihat reaksi dari gadis itu.
Arthur kini semakin mendekati Evelyn yang masih betah mematung ditempatnya ada beberapa siswa yang melihat kejadian dimana Evelyn dan Arthur saat ini tapi bukan Arthur namanya kalau tidak bisa mengendalikan suasana.
Ctakk
Dengan satu jentikan jari Arthur mampu membuat semua yang ada disana tak bisa bergerak sama sekali seolah-olah waktu berhenti saat ini juga Evelyn yang sadar kini terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang dimana disekelilingnya tak ada yang bergerak sedikitpun kini tubuh Evelyn semakin kaku tak bisa bergerak dia merasakan panas dingin dan otaknya juga seakan-akan tak berjalan dengan semestinya.
" Don't be afraid sweete,,,, i like you, you its so beautiful" ucap Arthur lembut penuh dengan senyuman manis yang mampu melelehkan rasa takut dari Evelyn.
" Kau sangat cantik sweete,,, apakah kau mau aku menjadi milikmu heemm,,," Evelyn mengangguk pelan entah kenapa dia jadi tak bisa mengendalikan gerak tubuhnya saat ini.
Kedua netranya masih fokus menatap sang mahluk abadi Evelyn tanpa sadar kini menggali kuburan nya sendiri, aura dari Arthur seolah-olah menghipnotisnya dan Evelyn sadar akan hal itu tapi entah mengapa dia tak mampu menggerakkan tubuhnya sendiri saat ini seperti ada kekuatan tak kasat mata yang tengah mengendalikan tubuhnya.
" Kalau begitu kau harus mau menjadi milikku sepenuhnya tanpa ada sedikitpun penolakan dan aku tak menerima penolakan jenis apapun kau mengerti sweete,,,??" Kembali Evelyn mengangguk meskipun kata hatinya ingin mengatakan tidak.
Kini Arthur menyentuh kedua tangan Evelyn dengan lembut Arthur memperlakukan Evelyn bak putri raja hingga membuat wajah Evelyn menjadi memerah karena salah tingkah, Evelyn masih tak mampu bersuara seolah-olah suaranya hilang begitu saja dia hanya bisa menggerakkan anggota tubuhnya saja itupun hanya kepalanya saja.
Tapi perlakuan Arthur mampu membuat nya terharu baru kali ini dia sangat dipuja oleh seorang pria dengan begitu tulus dan romantis menurut nya, karena selama ini Evelyn lah yang mengejar laki-laki bukan sebaliknya.
Arthur yang melihat wajah Evelyn yang memerah karena ulahnya semakin melebarkan senyumnya dia sangat puas dengan hasil kerjanya,yah semuanya yang terjadi pada Evelyn itu adalah ulah Arthur dia tak ingin mangsa barunya lepas begitu saja. Setidaknya gadis ini bisa melupakan tentang kejadian barusan yang mana Han membawa pergi Abhisya dengan sengaja.
Arthur menggenggam tangan Evelyn lembut kemudian dengan hanya satu kedipan mata mereka berdua sudah tidak ada disana dan keadaan pun kembali lagi tapi bedanya mereka seolah-olah lupa dengan apa yang sudah mereka saksikan tadi, sementara Arthur dan Evelyn sudah menghilang dari sana entah kemana Arthur membawa gadis itu.
Sementara itu diposisi Abhisya dan Han yang masih berada dalam mobil tak ada suara yang keluar dari keduanya bahkan Abhisya tampak enggan melihat kearah sebelahnya dimana Han yang sering sering mencuri pandang kearahnya.
Han tahu gadis itu marah tapi Han tak peduli dia hanya ingin melindungi gadis itu,Han yang melihat Abhisya mengerucut sebal kearahnya tersenyum tipis dia gemas sendiri melihat gadis yang kini berada disebelahnya.
Han sangat kaku dia tidak tahu bagaimana caranya membujuk seorang wanita jika sedang merajuk inilah yang Han tidak suka dia bingung sendiri saat ini bahkan Han berkali-kali menghela nafas berat.
" Turunkan aku dicafe resto yang dekat dengan mall xxx disana" Abhisya akhirnya mengeluarkan suaranya setelah sekian menit keheningan tercipta diantara mereka berdua.
" Ok,,," hanya itu yang keluar dari mulut seorang Han, benar benar kaku bukan itulah salah satu kekurangan Han dia tidak terbiasa merayu wanita.
Sementara Dimitri saat ini setelah usai melakukan meeting di perusahaan Dimitri sangat tidak puas dengan hasil laporan keuangan dan laporan tentang hal hal yang menyangkut dengan kinerja para karyawannya yang seakan akan merosot kinerjanya.
Dimitri tidak puas sama sekali kini Dimitri memijit pelipisnya kepalanya sangat sakit sekarang belum selesai dengan masalahnya dengan putri angkat nya kini masalah perusahaan seolah-olah menguras tenaga dan pikirannya.
" Ken,,, kau selidiki bagian keuangan aku curiga dia memanipulasi catatan laporan nya pas disaat aku tak berada disini sangat lama,." Tegas Dimitri
" Dan kalau kau telah menemukan kejanggalan yang menurut mu perlu dicurigai kau tahu harus apa,,, aku tak mau ada kesalahan sedikitpun " sambung Dimitri dengan kata kata sarkas dan tegas.
"Baik tuan,,, " ucap Kenzie sambil menundukkan kepalanya hormat.
" Kau selidiki juga bagian bagian yang lain terutama bagian divisi sebelah ruangan mu jangan sampai ada yang terlewat kan,,,," setelah mengatakan demikian Dimitri mengibaskan tangannya sudah sebagai tanda sudah selesai dan Kenzie harus keluar segera.
" Danze,,,,"
Sett
" Saya tuan,,," tampak sesosok pria mengenakan baju assassin tengah berjongkok didepan Dimitri yang tak lain adalah pengawal bayangan yang ditugaskan untuk memantau dan menjaga Abhisya.
" Bagaimana hasil pantauan mu,,,"
" Tadi nona muda tengah bersinggungan dengan mahluk abadi sebentar setelah itu datang tuan muda Handaya mencoba melindungi nona muda " ucap pengawal bayangan itu masih dengan posisi menunduk.
Brakk
" Bagaimana mahluk itu bisa berada disana,,," tanya Dimitri penuh amarah.
" Nampaknya mahluk itu menyukai nona muda tuan tapi nona muda tidak menyadari akan hal itu,,,"
" Kembalilah pantau terus dan jaga putriku,ingat,,, nyawamu taruhannya "
"Baik ,. Siap,. "
Sett
Detik itu juga pengawal bayangan itupun menghilang tanpa jejak sementara kini Dimitri makin sakit kepala dibuatnya.
