Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Mimpi
Ketika membuka matanya Aleyza merasa bawa ini semuanya mimpi. Padahal dia masih berharap bawa dia berada di tubuhnya sebagai Emily yang memiliki bisnis di mana-mana, seorang Emily yang mengharapkan kasih sayang dari ayah dan ibunya sama sekali tidak pernah ia dapatkan, seorang Emily yang di tipu oleh orang di cintai nya sampai kehilangan sesosok malaikat kecilnya.
Dengan melihat langit-langit kamar yang berbeda dari kamarnya membuat tersadar bawa ini semua bukan mimpi. Setelah kematiannya ia mendapatkan kesempatan untuk hidup di tubuh wanita yang memiliki anak-anak ia lantarkan. Mengenai anak-anak pandangan Aleyza memiring ke samping seketika senyumnya terbit melihat ketiga anaknya masih tertidur pulas sambil berpelukan. Membuat perasaan nya seketika hangat.
Kemudian Aleyza bangun dari ranjang nya dengan tenang berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu Aleyza memutuskan untuk ke dapur ia ingin membuatkan sarapan untuk ketiga anaknya.
Saat di lorong Aleyza bersenandung sudah lama sekali dia tidak sebebas ini biasanya jam segini dia sudah berada di kantornya.
Aleyza sampai di dapur dan berdecak lidah melihat kondisinya yang sungguh kumuh. Membuat nya ingin cepat-cepat merapikan kastil ini. Eli yang sedang memaksa sesuatu membuat Aleyza penasaran dan memutuskan untuk menghampirinya.
" Apa yang sedang kau buat Eli?" tanya Aleyza berdiri di belakang Eli.
Eli yang sedang mengaduk sesuatu di tungku dibuat terkejut melihat nyonya nya berada di belakangnya.
" Yang Mulia, selamat pagi." ucap Eli yang langsung membungkuk dan mengucapkan salam.
Aleyza yang melihatnya berusaha menahan tawanya.
" Selamat pagi Eli, jadi apa yang kau masak hari ini?" tanya Aleyza sambil melirik ke arah panci yang tadi diaduk oleh Eli.
" Hnn...saya sedang menghangatkan sup yang kemarin, Yang Mulia." ucap Eli dengan malu memberikan makan semalam untuk majikannya beserta anak-anaknya.
Aleyza yang mendengarnya langsung mendatarkan wajahnya. Ia sama sekali tidak suka dengan jawaban Eli. Memberikan makanan kemarin untuk ketiga anaknya sama sekali tidak sehat meskipun makanan itu belum basi. Tetapi Aleyza yang dulu hidupnya sebagai Emily dengan kemewahan dan makanan mahal. Tidak akan biarkan anak-anak nya makan seperti kemarin.
" Apa ada bahan makanan tersisa?" tanya Aleyza dengan datar.
" Bahan makanan tinggal beras dan telur, Yang Mulia. karena istana hanya memberi bahan makanan dalam jumlah sedikit tiga bulan sekali dan juga 15 koin emas tiga bulan sekali." ucap Eli menjawabnya.
Aleyza yang mendengarnya menggangguk kepalanya sambil melangkahkan kakinya ke tempat dimana beras ada. Melihat isi karung tersebut banyak beras Aleyza langsung dibuat mengerti seperti nya kekaisaran menganggap beras adalah makanan orang kalangan bawah.
Apalagi beras tersebut tidak di maksa dengan benar membuat tekstur nya kasar. Keluarga kekaisaran atau bangsawan lebih memilih sarapan dengan roti gandum dan selai buah.
" Mereka membuang harta berharga." batin Aleyza sambil bersmirk.
Setelah itu Aleyza mengambil tiga beras dan memasukannya ke dalam panci kecil sebelum mencucinya dengan air. Setelah itu Aleyza menyingkirkan sup semalam dan meletakkan panci berisi beras di atasnya.
Eli yang memperhatikannya dari belakang dibuat bingung apa yang dilakukan oleh Aleyza.
Selama menunggu berasnya matang Aleyza memecahkan 4 butir telur dalam sebuah wadah dan mengaduknya.
Aleyza tahu bawa Eli memperhatikannya dengan tatapan penasaran tapi biarkan perempuan itu karena Aleyza ingin membuat kejutan.
Countine...