Gadis Indigo Pilihan

Gadis Indigo Pilihan

episode satu

Srekjk

Srekk

Brukh

Aarrgghhh " sial... Aku gak nyangka rasanya sesakit ini ssshhh.... Gadis itu masih sekecil itu sudah mampu meluluh lantakkan dua kelompok sekaligus lalu bagaimana kalau sudah dewasa nanti ??" Gumam pria itu sambil meringis kesakitan.

Tanpa sadar dia menoleh ke arah gadis kecil yang tengah tidur dengan wajah polos nan imutnya,tak menggambarkan kesadisan yang semalam sudah gadis itu perbuat.

"Hhhhhhh.... Siapa yang menyangka gadis sepolos ini adalah jelmaan... Ahh... Sudahlah!!

Aku harus mengajarkan gadis kecil ini sesuatu agar tak mudah tertidur meskipun dalam keadaan capek,. " Kembali pria itu bergumam.

Yah dia adalah Dimitri Vegas pria keturunan Jawa Belanda ayahnya dari Belanda sedangkan ibunya Jawa tulen yang mana kental akan tradisi kuno yang terkenal akan kemistisa nya.

Dan sayang nya Dimitri sangat menyukai tradisi tersebut daripada mengikuti jejak ayahnya, meskipun begitu Dimitri tetap mewarisi dan pewaris tunggal dari kekayaan ayahnya apalagi ayahnya juga seorang pemimpin mafia yang paling ditakuti didunia gelap seluruh dunia meskipun tak ada yang tahu rupa dari tuan Damian Marley Vegas.

Sekali lagi Dimitri memandang gadis kecil tersebut yang sedang tertidur pulas dengan mengemut jari jempolnya.

Hhhhhhh....

Lagi dan lagi Dimitri menghela nafas panjang siapa yang menyangka gadis kecil yang seimut dan secantik itu adalah jelmaan separuh iblis yang faktanya adalah dia juga keponakannya,anak dari adik ibunya yang beberapa waktu yang lalu kedua orang tuanya meninggal dunia secara misterius.

Bukannya keberatan dia menjaga dan mengasuh gadis kecil itu tapi yang membuat dia berat adalah tugas yang diembannya atau bisa dibilang tugas dari kakeknya yang mana dia harus mendidik dan mengasah kemampuan gadis kecil itu dengan tangannya sendiri.

"Sayang sekali sekecil ini harus menemui ujian yang begitu berat kedepannya, semoga kau kuat girl..." Tanpa sengaja tangannya terulur mengelus pucuk kepala gadis yang tengah tertidur pulas itu.

"Lalu kemana kakek setelah kejadian semalam...??" Dahi Dimitri berkerut memikirkan sesuatu yang entah itu apa.

"Om... " Terdengar suara merdu serak khas bangun tidur dari gadis kecil itu.

"Hhmm... Tidurlah lagi om tahu kamu masih capek besok kita akan pergi ke London ketempat kakek berada,. " Ucap Dimitri lembut.

"Kenapa kita harus kesana Om... Bukankah disini juga sama saja Ku gak mau kesana Om...." Keluh tanya gadis kecil itu.

"Mbah uyutmu meminta om menjagamu sampai kamu besar nanti dan kamu harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi agar kelak kau jadi anak yang paling sukses..." Nampak mata gadis kecil itu berkaca kaca, dia sebenarnya enggan meninggalkan tanah kelahirannya tapi disini dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain om nya ini.

"Nurut Abhisya.... " Nampak gadis kecil itu mengangguk patuh meskipun terpaksa.

"Apakah suatu saat kita akan kesini lagi Om...??" Dimitri mengangguk pasti dan tegas.

"Mbah buyut mu meminta om menjagamu dan juga mendidik mu dengan keras sesuai aturan Jawa meskipun kamu berada dilondon nanti jadi kamu jangan khawatir,.." Abhisya pun kembali terdiam pikiran nya melayang tentang Mbah buyutnya dimana semalam beliau berpesan sesuatu sebelum beliau pergi menghilang entah kemana.

"Kamu nurut dan patuh semua aturan Om,. Oh iya Mbah buyut meninggal kan sesuatu yang hanya kamu sendiri yang bisa membuka dan membacanya,"

Lagi lagi Abhisya hanya terdiam membisu dan Lamat lamat mengangguk Paham akan arti dari kalimat om nya.

"Sekarang kamu istirahat okay... Om juga akan istirahat sssshhh..." Tubuh Dimitri tersentak kala tangan mungil Abhisya menyentuh bagian dimana luka luka yang didapat kan Dimitri dari kejadian semalam.

Luka sobekan daging yang nampak menganga lebar bahkan Dimitri pun tak sadar kala mendapatkan luka tersebut,nampak terasa panas di sekujur tubuhnya yang perlahan-lahan menjadi sejuk secara bersamaan.

Tapi bersamaan itu pula nampak cahaya menyilaukan berwarna keunguan dari tangan mungil gadis kecil itu tapi lambat Laun cahaya itupun perlahan-lahan meredup.

"Nah... Om sudah sembuh dan gak sakit lagi tapi om harus temani Abhisya bobok yah Abhisya lelah..." Sedetik kemudian tubuh mungil Abhisya pun tergeletak dikasur lantai dalam ruangan tersebut.

Dimitri yang masih tidak sadar akan keadaan nya pun tersentak kala mendengar suara gadis kecil tersebut, kedua mata Dimitri membola melihat keadaan Abhisya yang nampak pucat dari sebelumnya.

Setelah Dimitri sadar akan apa yang dilakukan keponakannya tersebut tak bisa diam saja gegas dia mengambil selimut tebal kala tangan besarnya menyentuh kening dan tubuh gadis tersebut yang mana sangat dingin untuk suhu tubuh normal pada umumnya.

"Astaghfirullah Abhisya.... Apa yang kamu lakukan girl... Tanpa bantuan mu om bisa sendiri meskipun harus ke rumah sakit dulu,lihatlah sayang tubuhmu jadi dingin seperti ini... " Cemas Dimitri pun melepaskan kaosnya dia pun tidur disamping Abhisya dengan posisi seperti ibu ibu yang ngelonin balitanya.

###########

Sepuluh tahun pun berlalu kini Abhisya pun tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik dengan wajah khas Indonesia Jawa tulen, bahkan sangat cantik daripada gadis gadis pada umumnya.

Entah apakah ini pembawaan dari lahir ataukah memang gadis itu tumbuh dengan keistimewaan yang dimiliki nya hingga membuat tubuhnya sangat sempurna dengan kecantikan yang khas.

"Sayang apakah kamu sudah siap pulang ke indo...???" Ucap tanya wanita paruh baya yang masih nampak sangat cantik diusianya yang sudah menuju senja tersebut.

"Insya Allah sudah mom.... Om sudah menyiapkan semuanya bahkan kepindahan sekolah juga sudah diurus" kini wajah sumringah yang tadi nampak diwajah wanita paruh baya tersebut meredup seolah tak mau kehilangan anak gadisnya yang sudah dianggap putri kandungnya tersebut.

"Abhi pasti akan sering berkunjung kalau ada waktu mom..." Ucap Abhisya menenangkan,bahkan kini gadis tersebut memeluk mommy nya dengan hangat menenangkan.

"Maaf kan anak mommy yang sangat keras dalam mendidik mu yah nduk...." Kini logat jawanya sedikit keluar meskipun hanya dengan panggilan 'nduk' saja.

"Siap mom... Bagaimana pun juga abhi berhutang banyak pada Om beliau banyak berkorban demi abhi,. Nanti abhi pasti akan Carikan cewek yang sesuai dengan kriteria om Dimitri agar mommy segera punya cucu" ucap Abhisya sambil terkikik geli.

Pukk

"Kamu ini tahu aja keinginan mommy sayang... On kamu mana mau kalau tidak di Carikan yang tepat. Mommy boleh request gak yah..." Ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunya Dimitri sekaligus nyonya di mansion utama ini.

"Bo... "

"He em.....  Sudah ngobrol nya?? Abhi... Lekas ke mobil takutnya kita akan telat pesawat nanti..." Abhisya mengacungkan jempol sambil tertawa kecil,setelah itu berpamitan pada nyonya Ayu wandira ibu dari Dimitri tersebut.

"Hati hati yah sayang... Jaga kesehatan, jangan sampai telat makan,.. " tutur nyonya Ayu.

"Ckk .. sudahlah mom .. abhi dah gede juga gak usah khawatir... " Gerutu Dimitri.

"Sebenarnya yang anak mommy itu siapa sih aku atau Abhisya,gak ada khawatir khawatir nya padaku... " Gerutu Dimitri Vegas pelan.

Abhisya yang mendengar gerutuan Dimitri pun terkikik geli " iri... Bilang boosss .." ucap Abhisya sambil berlari kecil takut kena tampol om nya. Sedangkan Dimitri melotot tak percaya dengan apa yang diucapkan keponakannya itu.

"Awas kau yah .. abhi..."

"Sudah sudah Sono Leh berangkat mengko wedine wes lepas landas Ngkok nesu ... Yowes Ndang .. " ucap nyonya Ayu.

"Agas berangkat mom... Mommy jaga kesehatan juga nnti klw ada waktu aku dan abhi akan pulang jenguk mommy..." Sambil mencium takjim tangan ayu kemudian memeluk erat mommy nya.

Terpopuler

Comments

Sarita

Sarita

menarik sih ceritanya .ko blm ada yg baca ya Thor?

2024-12-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!