Kisah seorang di zaman dahulu, yang masih beralaskan hutan belantara, menghadapi berbagai rintangan kehidupan, namun dia bukan dari dunia yang nyata adanya.
Dia salah satu dari sebuah sejarah dunia. Mega J, namanya. Sebuah kisah percintaan yang rumit, karena dia mencintai seseorang dari dunia nyata, dengan berkelananya dia ke dunia nyata.
Dapatkah dia bersatu dengan cintanya di dunia nyata?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Berbeda
Mega J keluar dari kamarnya, seusai mandi dan menggunakan pakaian kemeja putih casual yang ada di lemari pakaian yang telah disediakan. Dia juga bercelana casual hitam. Rapi.
Rambutnya sekarang tampak begitu terawat, rapi, basah habis keramas, wajahnya tampak segar tidak kotor lagi, tercipta pula senyuman di wajahnya.
"Hai Hanna!" sapanya saat Hanna keluar dari kamarnya sendiri.
"Wow masyaallah Mega J," pekik Hanna seketika. "Kamu terlihat tampan." ucapnya.
Mega J tersenyum. Dia berdiri canggung mendengar pujian dari Hanna.
"Ayo kita turun. Aku akan masak untukmu." ucap Hanna.
Mega J mengangguk. Dia berjalan mengikuti Hanna dari belakang. Menyusuri rumah Hanna, turuni tangga. Mega J melihat ke seluruh sudut rumah. Dia tampak kagum dengan apa yang dilihatnya untuk pertama kalinya.
Hanna pun memasuki dapur, Mega J juga masih mengikuti Hanna dari belakang, menyadari hal itu Hanna pun berkata, "Mega J. Kamu duduk saja disitu tidak masalah. Sambil liat aku masak. Biar kamu tau semuanya ya." ucap Hanna, mengajarkan pada Mega J.
"Di hutan juga aku memasak. Tapi tidak seperti ini." ucap Mega J dalam hati. Dia tak berani mengatakannya langsung pada Hanna. Dia berpikir biarlah dia akan memasak untuk Hanna nantinya tanpa perlu menjawab setiap ucapan Hanna selagi Hanna bukan bertanya padanya.
Dia melihat Hanna yang bergerak menyalakan kompor, meletakkan teflon pada kompor, kemudian dia ambil telur dari pintu kulkas, lalu dia pecahkan telur dengan sendok, dan diletakkan di teflon. Hanna tambahkan garam dan beberapa dedaunan kecil ke dalam telur. Hanna mengacak telurnya hingga menjadi kepingan kecil. Dia angkat telur itu di atas piring.
Lalu dia meletakkan empat helai roti di atas teflon lain yang lebih lebar, dia memanggang roti. Tak lama kemudian telur yang tadi dimasak di masukkan diantara dua helai roti. Diletakkan di piring.
Lalu Hanna bergerak ke sudut lain di dapur itu, dia ke arah pengangat. Dia menuangkan susu ke dalam dua gelas. Dia memasukkan gelas ke dalam penghangat. Tak lama setelah penghangat menunjukkan lampu hijau dipojok kecil alat itu. Hanna mengeluarkan dua susu itu.
Kemudian lagi, Hanna mengeluarkan beberapa potong daging dari dalam kulkasnya. Hingga memicu pertanyaan dari Mega J.
"Apakah itu daging?!" berbinar kedua mata Mega J.
"Iya... Ini daging sapi." ucap Hanna.
Hanna mulai mengiris daging tipis kemudian di letakkan pada teflon dia memanggang pula daging sapi itu. Dia beri beberapa bumbu di atas daging itu dan setelah matang, diangkatnya dia letakkan di antara dua helai roti juga. Bersamaan dengan telurnya yang tadi telah diletakkan di dalamnya.
"Makanan sudah siap!" ucap Hanna sambil membawa dua piring, kemudian kembali lagi dia bawa pula dua gelas susu dia letakkan semua di atas meja makan yang hanya ada dua kursi berhadapan dan satu meja berbentuk persegi tidak begitu besar hanya seukuran 90x90 cm saja.
Hanna mempersilahkan Mega J duduk di salah satu kursi yang berhadapan tepat di depannya. "Selamat makan. Maaf hanya bisa menyediakan makanan ini. Karena aku belum belanja. Gara-gara selama dua hari tersesat di hutan." ucap Hanna.
Mega J meraih roti yang ada di depannya. kemudian dia mulai memasukkan ke dalam mulutnya. Dia mengikuti cara Hanna memakannya. Dipegang dengan kedua tangan dan memasukkan ke mulut.
"Hemmm... Ternyata enak ya." ucap Mega J.
Mendengarnya, Hanna pun tersenyum. Mega J makan dengan lahap hanya beberapa menit telah habis semua dengan segelas susunya juga. Dia pun berkata, "Bagaimana bisa disini menyediakan makanan selezat ini. Atau karena kamu yang membuatnya?" ucap Mega J.
"Kamu masih merasakan masakanku saja. Belum tau kalau aku ajak ke restoran paling terkenal di daerah sini. Mungkin kamu juga akan menghabiskan semuanya!" ucap Hanna dengan mata berbinar.
"Restoran? Apa itu?" tanya Mega J.
"Tempat makan di rumah khusus hanya untuk orang yang ingin makan. Dan bayar." jelas Hanna.
"Ow... bayar... menggunakan apa?"
Hanna berdiri dari duduknya dan menuju e ruangan tengah rumahnya, disana dia mengambil sesuatu dari alik lemari yang berukuran lebih kecil.
"Apa yang kamu ambil dari lemari kecil itu?"
"Ini namanya laci. Bukan lagi bernama lemari. Lemari itu hanya sebutan untuk isi pakaian. kalau berukuran kecil begini sudah berganti nama." jelas Hanna, sambil berjalan kembali ke kursi makan.
"Dengan ini membayarnya." ucap Hanna sambil menunjukkan beberapa lembar kertas kecil bergambar.
"Apa ini?"
"Itu uang. Uang adalah benda berharga untuk menukar suatu barang atau makanan yang kita beli kemudian kita bayar menggunakan uang."ucap Hanna.
Dia menjawab semua pertanyaan Mega J dengan sabar dan telaten. Mega J pun mengangguk paham. Dia mudah mengerti segala hal. Karena sebenarnya dia tidak bodoh, dia hanya belum memahami segala hal yang baru dia ketahui.
