NovelToon NovelToon
Jangan Tuduh Aku Selingkuh

Jangan Tuduh Aku Selingkuh

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Penyesalan Suami
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Arnav yang selalu curiga dengan Gita, membuat pernikahan itu hancur. Hingga akhirnya perceraian itu terjadi.
Tapi setelah bercerai, Gita baru mengetahui jika dia hamil anak keduanya. Gita menyembunyikan kehamilan itu dan pergi jauh ke luar kota. Hingga 17 tahun lamanya mereka dipertemukan lagi melalui anak-anak mereka. Apakah akhirnya mereka akan bersatu lagi atau mereka justru semakin saling membenci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

"Siapa yang antar kamu tadi?" tanya Gita pada putrinya saat makan malam berdua di rumahnya.

"Kak Shaka. Dia beliin aku kacamata karena tidak sengaja bola basketnya kena kacamataku dan jatuh terus pecah," cerita Vita sambil menikmati makan malamnya hari itu.

"Mama tidak melarang kamu berteman dengan siapapun asal dia baik, tapi kamu tidak boleh pacaran. Umur kamu saja masih belum 17 tahun."

"Ih, Mama. Lagian siapa yang pacaran. Baru juga kenal. Kak Shaka itu juga masih saudara sama Zeva. Cewek yang foto sama aku lalu aku kirim ke Mama."

Gita semakin tersenyum mendengar cerita Vita. "Mama senang sekali kamu sudah mendapatkan teman. Jangan terlalu tertutup karena kita hidup juga butuh teman."

Vita hanya mengangguk pelan lalu menghabiskan makanannya. "Ma, kalau seandainya Mama bertemu dengan Papa, apa yang akan Mama lakukan?"

Gita meneguk air putihnya setelah mendengar pertanyaan itu. "Kita tidak mungkin bertemu. Jangan bahas hal itu karena Mama tidak ingin bertemu lagi." Kemudian Gita membereskan meja makannya.

Vita masih duduk sambil memikirkan perkataan Mamanya. Kalau Mama sengaja aku pertemukan, pasti Mama akan marah dan mereka pasti akan sama-sama menghindar. Aku harus cari cara agar mereka bisa bertemu tanpa sengaja.

"Ma, aku ke kamar dulu ya. Aku ngantuk," kata Vita.

"Iya."

Vita berdiri dan masuk ke dalam kamarnya. Dia duduk di dekat meja belajarnya sambil melihat layar ponselnya.

"Kak Shaka."

Vita membuka satu pesan dari Shaka.

Malam Vita.

Vita tersenyum membaca pesan itu tapi sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya dan membalas pesan singkat itu.

^^^Malam juga, Kak. Ada apa?^^^

Barusan Arvin dan bokapnya bertengkar hebat. Ini ada rekaman dari teman gue. Kayaknya lo memang adiknya Arvin deh. Keluarga mereka complicated banget.

Vita segera melihat kiriman video dari Shaka. Dia sangat terkejut mendengar semua pembicaraan mereka. Apalagi saat melihat Arvin ditampar setelah membahas kebahagiaan keluarganya yang tidak utuh.

"Kasihan Kak Arvin. Kalau memang Kak Arvin adalah kakak kandungku, pasti dia sangat merindukan kasih sayang Mama makanya dia mengalihkan seperti ini."

Vita kembali membuka dinding chatnya dengan Shaka.

^^^Kak Shaka, aku minta nomornya Kak Arvin.^^^

Vita tersenyum saat Shaka mengirim nomor Arvin.

Jangan dihubungi sekarang, Arvin itu pemarah.

Vita meletakkan ponselnya di meja. Kemudian dia naik ke atas ranjangnya. Dia ingin memejamkan kedua matanya tapi apa yang telah dia lalui hari ini sangat menyita pikirannya.

"Aku gak bisa tidur." Vita beranjak dari ranjangnya. Dia membuka tirai kamarnya dan melihat seorang laki-laki di teras rumahnya. "Dia ngapain di situ?"

Teras rumahnya yang tanpa pagar membuatnya khawatir karena sebelumnya ada ODGJ yang tidur di teras rumahnya.

"Jangan-jangan orang mabuk." Vita keluar dari kamarnya lalu masuk ke dalam kamar mamanya. "Mama."

Suara panggilan Vita membuat Gita terkejut dan kembali membuka matanya yang hampir terpejam. "Ada apa? Mama baru saja mau tidur."

"Di depan ada orang lagi. Kayaknya mabuk."

Seketika Gita turun dari ranjangnya. "Jangan sampai dibuat tidur sama orang gak bener lagi. Besok aku akan suruh tukang biar di pasang pagar depan rumah."

Gita dan Vita mengintip di balik tirai ruang tamu. "Vita, kamu di sini saja. Biar Mama yang urus."

"Hati-hati, Ma."

Gita mengambil sapu lalu keluar dari rumahnya. "Kamu siapa? Kenapa duduk di sini?"

Pria itu tak menjawab pertanyaan Gita.

Gita semakin mendekatinya. Dia segera menahan tubuh pria itu saat jatuh pingsan. "Kamu kenapa? Badan kamu panas sekali."

Mendengar hal itu seketika Vita keluar dari rumah. Dia terkejut melihat Arvin yang ada di pangkuan mamanya.

"Mama," gumam Arvin dengan kedua mata yang terpejam.

Vita duduk di dekat Arvin dan mamanya. Dia menyentuh kening Arvin yang panas.

Mama? Apa Kak Arvin tahu wajah Mama.

"Biar Mama lapor Pak RT, biar diurus," kata Gita.

"Jangan, Ma. Kita bawa masuk saja ke dalam. Biar tidur di kamarku. Ini sudah malam, biar dia istirahat saja di kamar," kata Vita. Ini kesempatannya untuk mengetahui reaksi Arvin ketika bertemu dengan mamanya. Apa Arvin memang sudah tahu dengan wajah mamanya?

"Kamu kenal sama dia?" tanya Gita

"Iya, dia ketua OSIS di sekolah. Sepertinya lagi ada masalah sama keluarganya. Celananya masih pakai seragam, itu berati dia tidak pulang sejak tadi siang. Kita bawa masuk saja ya, Ma. Kasihan," pinta Vita. Meski demikian dia tidak ingin terburu-buru memberitahu pada mamanya bahwa namanya Arvin. Dia harus memikirkan rencana agar semua tidak berantakan yang membuat mama dan papanya semakin menjauh jika terlalu dipaksa.

Akhirnya Gita dan Vita memapah Arvin masuk ke dalam kamar Vita. "Vita, kamu nanti tidur sama Mama."

Gita menurunkan Arvin di atas ranjang milik Vita lalu menyelimutinya. "Vita, kamu tidur saja. Biar Mama yang kompres. Kalau sampai besok pagi belum sadar, Mama bawa ke rumah sakit. Kamu hubungi orang tuanya juga."

"Iya, Ma," jawab Vita. Dia membawa masuk tas dan juga gitar Arvin. Dia ambil ponsel Arvin yang ternyata tidak aktif.

Untung tidak aktif. Jangan sampai Mama tahu identitas Kak Arvin dulu. Aku harus pastikan dulu kalau Kak Arvin memang mengenal Mama. Lalu tinggal mengatur rencana pertemuan Mama dan Papa yang seolah-olah tanpa sengaja biar moment manisnya dapat.

"Ma, hpnya mati. Kayaknya lowbath, aku charge dulu saja."

"Ya sudah, kamu tidur saja." Gita meletakkan handuk kompres di kening Arvin. Kemudian dia menatap wajah pucat itu.

Sepertinya aku pernah bertemu dia sebelumnya.

Gita terus menatap wajah itu dan menyadari kesamaan dengan wajah Vita. "Wajah ini mirip sekali dengan Vita."

1
Din Raga
Lumayan
Risma Waty
Ok..langsung cuzzz
scala sora
😎😎😎
scala sora
mulaiiii....
scala sora
jealous e kumat 😝
scala sora
eng i eng...
scala sora
ayoooo gaskeun pak arnav, sat set kejar cintamu ❤
scala sora
jeng jeng.... 😱
scala sora
salah tompo meneehhhh.... 😥
Anita Nita
gak seru thor berliku2 ceritanya
Anita Nita
thoor pertemukan kembali shaka sama vita
Pepe Black Street
lnjt S2 kak
Tri Arrum
Luar biasa
Salyna
suka sama penulisan nya, rapi
💙yoga 💜yola 💛nara
wah wah wah,, felly jadi penbunuh thor..
💙yoga 💜yola 💛nara
nanti kalok zeva hamil gimana thor?
Jetva
situ Shaka yg menyamar...dia kasih clue ke Vita.." dia jatuh cinta padamu saat pandangan pertama"...tp Vita ga fokus makax ga nyadar...klo bukan Shaka dr mana dia tau klo Shaka jatuh cinta sama Vita pada pandangan pertama...
Amboy
seharusnya bukan om Arvin, om itu buat adik.

KRNA zeva bukan adik asli
karyaku
hi kak kekasih misterius jangan lupa mampir y kk
kagome
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!