NovelToon NovelToon
Benang Merah Penyihir Kolot

Benang Merah Penyihir Kolot

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Penyeberangan Dunia Lain / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gaurika Jolie

Sudah tamat^^
Difiar Seamus seorang penyihir penyedia jasa pengabul permintaan dengan imbalan sesuka hatinya. Tidak segan-segan Difiar mengambil hal berharga dari pelanggannya. Sehingga manusia sadar jika mereka harus lebih berusaha lagi daripada menempuh jalan instan yang membuat mereka menyesal.

Malena Safira manusia yang tidak tahu identitasnya, pasalnya semua orang menganggap jika dirinya seorang penjelajah waktu. Bagi Safira, dia hanyalah orang yang setiap hari selalu sial dan bermimpi buruk. Anehnya, mimpi itu merupakan kisah masa lalu orang yang diambang kematian.

Jika kalian sedang putus asa lalu menemukan gubuk tua yang di kelilingi pepohonan, masuklah ke dalam penyihir akan mengabulkan permintaan kalian karena mereka pernah mencicipi rasanya ramuan pengubah nasib yang terbukti ampuh mengubah hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaurika Jolie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Pertama Penyihir

Lain sisi, mimpi buruk juga mendatangi Difiar. Dirinya sampai duduk karena mengalami jump scare. Dadanya naik turun mengambil napas sebanyak-banyak. Bajunya sudah basah dibanjiri keringat seolah habis lari di lapangan.

Samuel yang dari tadi duduk di kamar Difiar ikut terperangah. Bibirnya tersenyum miring setelah meneguk segelas anggur.

“Makanya kalau ambil bayaran itu nggak usah banyak-banyak. Dihantui penyesalan mereka, kan?” sindir Samuel menaruh gelas di meja, dia melipat kaki mengamatinya kembali. “Salah siapa sih bisnis Bar Penyihir segala? Jelas-jelas bisnis yang normal lebih menguntungkan nggak ada konsekuensi, apalagi ketahuan kementrian sihir."

“Menyesal? Sepertinya enggak sama sekali. Dari awal aku udah memikirkan matang-matang. Jadi, nggak ada rasa bersalah sama apa yang udah aku patok!” bela Difiar lalu menyibakkan selimutnya asal.

"Lagian lebih untung Bar Penyihir. Masalah ketahuan apa enggak urusan belakangan. Lagian bisnis ini buat batu lonjakan aja biar bisa bertahan hidup setelah Nenek pergi," sambung Difiar disela berjalan menghampiri asistennya.

Difiar menuangkan wine ke dalam gelas lalu duduk bersandar menikmati rasa wine yang belum pernah dia rasakan. “Kamu baru beli dari Prancis?”

Samuel menjentikkan jarinya. “Tebakan yang tepat. Aku juga beli banyak alkohol untuk setahun ke depan.”

“Nggak habis pikir.” Kepala Difiar geleng-geleng merasakan pernah ada di posisinya.

Berita yang baru didengar dari orang-orang muncul di pikir Samuel. “Sebentar lagi super blood moon datang. Kisah cintamu patut dijadikan film dokumenter. Kalau dibuat judul, ‘Penantian 195 Tahun Sekali Bertemu Cinta Pertama Penyihir Berakhir Mengenaskan’ pasti banyak yang antri lihat. Aku nggak bisa tebak pikiran kamu yang ketinggalan jaman, kamu benar-benar kolot!"

Difiar menghela napas panjang. “Percuma bertemu sama dia, wajahnya aja yang sama, tapi identitasnya beda. Sepertinya aku bosan menunggu, apa lagi nggak mau berurusan sama manusia lagi. Biar kejadian orang tuaku nggak terulang lagi.”

“Bagaimana mungkin kamu bisa memiliki keluarga kalau ada di dunia manusia. Aku yakin kamu pasti tertarik sama manusia daripada penyihir,” tebak Samuel yang yakin akan ucapannya.

“Aku selalu merasa asing bertemu orang itu, anehnya wajahnya aja yang sama. Apa dia reinkarnasi saat sistem eror? Karena nggak mungkin manusia bisa hidup ribuan tahun!” Kening Difiar berkerut seolah berpikir keras.

“Nggak mungkin eror. Bisa aja dia siluman atau persilangan dari dunia sihir,” bela Samuel mengambil titik positif agar Difiar tetap menyukainya.

“Mungkin sistem sengaja menciptakan orang yang wajahnya sama karena janjiku dengannya dulu akan bertemu lagi.” Difiar masih memasang wajah datar tanpa menunjukkan perasaan yang nyata.

“Kalau kamu mau tau kenapa manusia bisa reinkarnasi dengan wajah yang sama, ya, dicari tau. Kamu itu masih bisa bertemu sama orang itu tanpa harus menunggu bulan purnama. Kalau memang orang itu umurnya panjang, manfaatkan selagi masih bisa bertemu. Seharusnya kamu udah punya keluarga kecil sendiri,” sindir Samuel menatap langit-langit kamar saat dirasa tatapan Difiar membunuhnya.

“Terus kamu masih gini-gini aja? Ganti-ganti pasangan, kalau kamu manusia pasti udah kena HIV,” balas Difiar yang tidak kalah dengan ucapannya.

“Aku pasti berhenti kalau orang yang aku suka udah jadi milikku,” bela Samuel kembali menuangkan wine itu.

Tentunya Difiar meragukan Samuel yang selalu berbicara seperti itu saat menyukai gadis. “Apa orang yang kamu ceritakan tadi? Sepertinya kamu nggak bisa mengubah kebiasaan yang udah dilakukan ribuan tahun.”

“Tapi, aku pasti bisa karena wanita!” elak Samuel membuang wajah.

“Mau taruhan? Aku yakin banget hubungan kalian nggak akan bertahan lama.”

Emosi Samuel terpancing sehingga dirinya ingin membuktikan pada Difiar jika ucapannya benar. “Mau taruhan berapa juta?”

“Seharga wine yang kamu beli?”

“Hey, itu kalau dijual bisa buat beli mobil. Gimana kalau seharga botol alkohol aja?” tawar Samuel menunjukkan deretan gigi rapihnya.

Dugaan Difiar semakin yakin jika Samuel hanya banyak bicara. “Deal?”

“Deal!” jawabnya diakhiri hentakan kaki sebelum pergi meninggalkan Difiar yang puas membuatnya marah.

“Disuruh nikah sama orang yang hobi jajan dan cuma main-main aja sama wanita!” sindir Difiar yang meneguk wine sampai tuntas. Dia bersandar ke sofa menikmati rasa wine yang sangat manis.

"Lupakan cinta pertamamu. Kamu bisa dapat yang lebih baik darinya."

"Aku belum tau sebaik apa dirinya sampai ada yang bisa menggantikannya."

"Makanya itu, ikuti saranku! Setelah kalian bertemu jangan menghindarinya. Kamu bisa bertemu dengannya dan cari tau identitas dia kenapa bisa terlahir kembali, tapi identitasnya beda! Greget banget jadi orang nggak pernah sat set. Mau mengandalkan takdir sampai kiamat?" oceh Samuel penuh kekesalan.

Alis Difiar terangkat sebelah karena perkataannya ada benarnya. "Biar aku urus sendiri masalahku. Kamu cukup cari orang yang bawa uangku 30 juta. Sampai saat ini dia kabur!"

"Halah, uang segitu nggak ada apa-apanya dibanding harta kamu yang bejibun!" elak Samuel masih kesal dengan penyihir yang tidak punya kekuatan itu.

Difiar menyipitkan mata. "Dia janji mau bayar utang, kenyataannya kabur!"

"Jangan tambah pekerjaanku lagi!" bentak Samuel meninggikan suara.

"Ck! Kamu yang rekomendasikan pelacur itu--dia bukan pelacur, intinya bawa dia ke hadapanku. Bukannya orang yang sama pernah kamu temui waktu itu?" tanya Difiar kembali menuang wine. Dia menyesap, merasakan setiap sisa gula yang tertinggal setelah fermentasi.

"Nggak mau. Dia nggak cocok masuk ke sini. Sampai kapanpun aku melarangnya ke sini!" kekeh penyihir murni itu yang memperagakan mengetok palu.

"Nggak mau nggak masalah. Nanti juga aku bertemu dengannya sendiri. Biar aku yang menagihnya langsung."

"Dengan cara apa?" Samuel ingin tahu, tetapi Difiar lebih dulu berdiri.

Tangan Difiar terbuka lebar. "Aku yakin punya sihir, karena apa yang aku inginkan pasti terwujud. Aku akan usahakan bagaimanapun caranya."

Tawa Samuel terdengar mengejek. Tentunya dia tidak menyetujui Safira memasuki Bar Penyihir.

"Berapa utang dia? Biar aku yang bayar sekarang!"

Difiar langsung memukul kepala Samuel. "Ini semua gara-gara kamu! Aku sama sekali nggak menyentuh, tapi uangku hilang. Dia sepertinya dirugikan juga. Kamu nggak sekongkol sama muncikari itu?"

"Oh, ya, aku ingat. Selama aku bersama dengannya, sama sekali nggak bisa dengar batin dia apalagi masa lalunya. Semakin melihat matanya, yang ada hanya kabut hitam."

Samuel semakin tambah bingung dengan keanehan yang ada. "Mungkin orang tuanya menutupi identitas sebenarnya. Dilihat dari keanehan yang Safira alami."

"Mungkin aja dia yang terlalu menutup diri."

"Kejadiannya seperti yang pernah aku dengar. Memang ada penyihir yang disembunyikan identitasnya sama kementrian sihir biar nggak ketahuan seorang penyihir. Biasanya, orang yang bisa menutup identitas penyihir itu mereka, mungkin orang tua Safira dekat sama mereka atau jadi salah satunya."

Penjelasan dari Samuel buat Difiar menyetujui kemungkinan itu semua. "Ayahku kerja di sana."

"Nah, mungkin aja ada kaitannya. Mungkinkah...?"

"Hey! Nggak mungkin!"

"Mungkin aja orang tua kamu punya anak lagi dan mereka sembunyikan. Dilihat dari Safira yang bisa lihat masa lalu pelanggan kamu. Kalian pasti ada kaitannya."

"Memang ada."

"Apa tuh?"

Tentunya, Difiar ingin merahasiakan cinta pertamanya itu--orang yang sama dengan wanita incaran Samuel.

1
iyantaritari
meleleh aku bang
iyantaritari
omgg
iyantaritari
tiba tiba banget
iyantaritari
jahat banget mulut mertua
iyantaritari
caranya biar bisa ke sana gimana?
iyantaritari
widih agak laen emang
watix14
kasian juga loh, penyihir butuh bersenang2 juga
watix14
setuju si, tapi untuk rakyat kecil uang memang segalanya
miyantoroo
ada apa denganmu pak penyihir?
cahyaningtyasss
yaampunnn
cahyaningtyasss
tetap aja kamu salah
cahyaningtyasss
sama aku juga mau
miyantoroo
coba dulu
watix14
Rekomendasi novel yang pas untuk dibaca tengah malam buat begadang. Aman dari dosa dan hawa panas. pokoknya kalian harus baca
watix14
keren banget jamu racikan penyihir kolot
watix14
secepat itu?
watix14
sisain setetes aja
watix14
memang aku juga gitu
watix14
samuel si serba bisa
watix14
siapasih safira itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!