Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemana Dia Pergi?
Setelah pertempuran yang mahadasyat itu kebanyakan warga bumi mulai kembali ke kehidupan nya semula. Mereka mulai membangun ulang rumah, perusahaan maupun gedung gedung tinggi mereka dikota. Imbas dari pertempuran itu memang sangat hebat hingga dibutuhkan beberapa bulan lamanya untuk memulihkan setiap lini sektor infrastuktur yang rusak.
Berita di beberapa stasiun televisi pun mengabarkan bahwa kurang lebih hampir ada puluhan orang yang meninggal akibat kejadian yang disembunyikan oleh media Emerlyd itu. Sehingga mereka orang orang dari penjuru bumi yang lain mengganggap bahwa kejadian itu merupakan murni dari kejadian bencana alam. Sedangkan pusat pemerintah kota Emerlyd melarang dengan aturan hukum siapapun warganya untuk memposting ulang kejadian itu ke media sosial untuk menjaga hubungan baiknya negara tersebut dengan negara yang lain dibumi.
Dan sudah hampir dua bulan lamanya pula Arsyin tidak terlihat ada di Emerlyd. Paska kejadian pertempuran itu ia benar benar hilang bak ditelan bumi. Sedangkan teman teman satu Aliansi nya, mereka masih instens bertemu dan mengobrol di dojo milik garp yang bisa dibilang Basecamp juga untuk mereka berdiskusi dan bercengkrama.
"Entahlah, saya juga gak tau dia dimana yang jelas dari sekian lamanya setelah peperangan hebat itu Anak itu tidak pernah menampakan batang hidung nya dikampus maupun dikota ini lagi" Balas Garp saat Shoman bertanya tentang keadaan Arsyin padanya.
"Dia mungkin sudah bahagia sekarang ini di dunia nya sendiri bersama adik adiknya dan juga keluarganya ataupun bisa mungkin saja kebalikan nya, mungkin dia sedang melaksanakan tugas lain tanpa kita yang disini atau mungkin karena kita terlalu lemah untuk mengimbangi kekuatan nya yang dahsyat sehingga dia sudah enggan lagi bergabung dengan kita" Gumam Shoman, pada obrolan di dojo sore itu.
"Apa kita mesti mencarinya Untuk memastikan ?"Ucap garp menimbali nya.
"Aku rasa tidak perlu" Kali ini giliran Wilis mulai berbicara sambil berdiri dari tempat duduknya untuk mengambil teh hangat didepan nya, kali ini meskipun baru dua bulan berselang gadis itu terlihat sedikit lebih jangkung dan lebih berseri dari beberapa pekan kebelakang.
"Jika kita mencarinya atau dengan sengaja bertemu dengan nya bisa saja kita hanya akan menjadi beban bagi dia, jadi alangkah baiknya kita tunggu saja dia kembali karena cuma dengan cara itulah kita tidak terlalu untuk membebani nya" Ucap Wilis menambahkan.
"Kau benar, mungkin saat ini dia sudah benar benar ada dalam dunia yang jauh lebih damai" Timbal Garp dengan kedua mata memandangi langit jingga yang menghampar.
"Aku tidak pernah tau kamu ada dimana sekarang ini yang jelas bagaimanapun keadaanmu aku berharap bahwa jauh disana kamu harus benar benar dalam keadaan yang baik bocah kurus" Batin garp yang seolah tersampaikan oleh hembusan angin yang lembut disore itu.
******
(Perusahaan Raskik Corp)
Ditempat yang lain Goro dan beberapa anak buah nya tengah berembuk disebuah ruangan khusus yang baru saja dibangun ulang oleh nya paska kehancuran kemarin yang disebabkan oleh Arsyin.
"Aku senang kalian semua masih mengikutiku tapi ada satu hal yang harus kita rubah sama sama untuk tujuan kita itu terutama dalam cara membantai habis para pahlawan pahlawan kesiangan itu" Ucap Garp detik itu diatas meja bundar yang disaksikan langsung oleh beberapa anak buahnya.
"Anda benar tuan kita harus memakai plan B seperti apa yang pernah kita ceritakan dulu" Jawab salah satu petugas.
"Apakah kalian masih setia dan ingin tetap membantuku untuk mewujudkan misi menguasai dunia ini?" Tanya Goro.
"Yan tentu saja tuan, tidak ada satu alasan pun bagi kami untuk berhenti dan saya janji tuan saya beserta rekan rekan yang lain akan berusaha lebih maksimal lagi untuk dengan segera mewujudkan mimpi itu dengan cara membuat Observasi lanjutan dengan menggunakan objek meteorit kita" Balasnya.
"Hohoho, baiklah ayo kita perbaiki segalanya dan kita buat ulang kembali monster paling kuat dimuka bumi ini yang akan berada dibawah kendali kita untuk memenangkan cita cita kita menjadi penguasa tunggal untuk kepemilikan bumi ini"
"BRAKHH"
Dengan penuh semangat dan dendam Garp 3 kali banyaknya tangan kekal garp memukul meja bundar didepan nya.
"BAIKK" balas para anak buahnya serempak.
******
(Pusat Perdagangan Emerlyd)
"Hey kembalikan Roti itu bocah nakal" Teriak seorang paman pedagang roti dengan berlari lari mengejar seorang anak kecil di depan nya yang juga lari tunggang langgang membawa satu buah roti dari toko miliknya.
"BRUGHHH"
bocah itu tanpa sengaja menabrak pria dewasa di depan nya hingga ia terpental lalu meringis kesakitan.
"Kena kau bocah bocah nakal!" Ucap Paman itu yang kemudian memukuli kakinya dengan tongkat yang ia pegang sampai si bocah lebih meringis lagi.
"Aww, ampun paman ampun!" Ucap bocah tersebut dengan lirih namun si paman sama sekali tidak memberi ampun raut wajah nya masih kelihatan. Kesal sehingga ia masih memukuli kaki bocah itu dengan tongkat miliknya berkali kali.
"Tunggu tunggu, ada apa ini!" Ucap Pria dewasa yang ditabrak oleh Bocah itu dengan spontan.
"Anak ini anak bandel, dia mencuri di toko roti milik ku!" Balas Si paman yang belum juga berhenti memukuli kakinya.
"Baik sudah, sudah!" Tangan si pria dewasa itu melerainya.
"Ini, ambilah"
Pria dewasa itu kemudian memberikan beberapa lembar uang kepada si paman itu hingga sipaman berhenti dan menghitung lembaran uang dari pria itu dan kemudian bocah nakal tersebut bangun lalu berlari kembali sambil mengenggam roti hasil curian nya itu.
"Mengapa anda menolong anak itu apakah anda saudaranya?" Tanya si paman keheranan.
"Emm, iya saya saudaranya. Maafkan sepupu saya" Balas pria itu dengan sedikit menunduk. Padahal ia sendiri bukanlah saudaranya ia pun tidak mengenali sama sekali siapa anak itu namun untuk mencegah masalah yang bertambah panjang akhirnya ia melakukan hal itu.
"Lain kali ajari keponakan mu itu budi dan akhlak yang baik agar dia tidak menjadi pencuri ketika besar nanti" Balas si paman sambil berlalu meninggalkan pria itu.
"Baik Maafkan Saya" Balas Pria itu menambahkan.
Kemudian kedua mata pria itu masih menatap lurus pada bocah yang mencuri roti tadi. hingga diam diam ia merasa penasaran untuk apa dihari yang sepagi ini ia mencuri sekeping Roti yang tak seberapa harga dan ukuran nya. Diam diam pria itu pun akhirnya membuntutinya hingga ia sampai disebuah rumah kumuh dipedalaman gang tempat dimana ia melihat bocah itu masuk kedalam rumah tersebut.
"Ini makanlah kamu harus sarapan dulu yaa sebelum sekolah dan ini untuk nenek" Ucap bocah itu sambil membagi dua roti hasil curian nya pada seorang bocah kecil yang sudah menggunakan seragam sekolah dasar dan pada si nenek yang terbaring tak berdaya diatas karpet tua dengan bantal yang menyangga kepalanya.
"Hmm" Pria dewasa itu hanya bisa memagut sambil bergumam pelan mengintip dibalik sela sela jendela kaca diluar rumah kumuh itu.
(Bersambung Ke Part 32)