Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Shanum, Rendra dan Agus sekarang sudah ada di dalam ruangan pak Irawan melihat ayahnya seperti itu tangis Shanum pecah.
"Ayah"gumam Shanum ditengah Isak tangisnya.
"Adek jangan menangis ayah nggak apa-apa dek"Kata pak Irawan lirih.
"Maafin adek yah,adek nggak bisa jaga ayah kalau saja adek bersama ayah semua ini nggak akan terjadi"Sesal Shanum sambil menangis.
"Adek jangan nyalain diri sendiri ayah yang kurang hati-hati"Kata pak Irawan.
"Ayah sekarang sudah tenang adek ada yang jaga tanggung jawab ayah sudah ada yang menggantikan."Tambah pak Irawan.
"Ayah jangan bicara terus ayah istirahat ya"Pinta Shanum.
"Abang sama adek hidup yang rukun ya kalau ada masalah dibicarakan dengan baik jangan pada berantem"Pesan pak Irawan"Rendra kemarilah".
"Ada apa yah?"Tanya Rendra.
"Jaga Shanum jangan sakiti dia ayah percayakan Shanum sama kamu".
"Ayah jangan khawatir aku akan jaga Shanum dengan baik maka dari itu ayah harus sembuh"Kata Rendra sambil mengelus tangan pak Irawan.
"Ayah kangen sama bunda,ayah pengen ketemu bunda kalian".
"ayah jangan bicara begitu jangan tinggalin adek,adek nggak mau kehilangan ayah"Pinta Shanum histeris.
"Adek patuhi suamimu ya jangan membantahnya,ayah capek ayah mau istirahat".
"Nggak yah ayah jangan bicara begitu jangan tinggalin adek adek sama siapa nanti"Ucap Shanum ditengah Isak tangisnya.
Pak Irawan mengembuskan nafas terakhirnya dengan wajah tersenyum.
"Ayah!!!!!!!!!!!".
"innaliillahi wainnailaihi Raji'un".kata Rendra.
"Nggak! Ayah bangun ayah nggak boleh pergi jangan tinggalin adek,ayah!!!!!!"Teriak Shanum histeris.
"Sabar Sha,ayah sudah nggak ada ikhlas ya"
"Nggak ayah hanya tidur nanti pasti bangun".
"ikhlas Sha lihat ayah beliau pergi dengan senyuman ayah pasti bahagia disana bisa bertemu bunda"Nasehat Rendra"Bang jagain Shanum ya aku akan mengurus jenazah ayah".
Agus hanya mengangguk dan pergi memeluk Shanum.
"Kenapa ayah pergi secepat ini bang,adek belum bisa berbakti pada ayah".
"Kita doakan ayah saja ya dek biar ayah dilapangkan kuburnya".
... Saat itu juga jenazah pak Irawan dibawa pulang ke kediamannya sampai di rumah mila istri Agus juga sangat histeris bagi Mila pak Irawan lebih dari mertua beliau tidak pernah membeda-bedakan antara dia dan Shanum bagi beliau mereka sama-sama putrinya....
Shanum sempat pingsan saat pak Irawan dikebumikan dia di gendong Rendra dari pemakaman,dirumah Rendra menggendong Shanum sampai kamar dia merebahkannya diatas tempat tidur.
Malam harinya Shanum keluar hanya saat acara tahlilan setelahnya dia kembali ke kamar.
"Gimana Mbk apa Shanum mau makan?"Tanya Rendra.
"Makanannya nggak di sentuh sama sekali ren dia terus saja menangis"Jawab Mila.
"Biar aku coba membujuknya Mbk?"Tawar Rendra.
"Iya ren semoga denganmu dia mau,dia bisa sakit kalau begitu terus".
"Aku pamit ke atas dulu Mbk,bang"Pamit Rendra.
Saat diatas Rendra mencoba mengetuk pintu kamar Shanum tapi tidak dibukakan Rendra mencoba membuka ternyata tidak dikunci.
Rendra masuk dan melihat Shanum meringkuk di atas kasur, Rendra mendekat kearah Shanum berada dia duduk di pinggir kasur di belakang Shanum.
"Sha bangun ya,kamu dari tadi belum makan"Bujuk Rendra.
"Aku nggak lapar"Tolak Shanum.
"Kamu nggak boleh gini sha,ayah pasti akan sedih lihat kamu seperti ini".
Bukanya menjawab Shanum malah kembali menangis.
"Sha makan ya sedikit aja"Rayu Rendra"kita harus ikhlas tuhan lebih sayang sama ayah makanya ayah diambil,ayah juga pasti senang bisa bertemu kembali sama bunda".
Shanum luluh juga dia kemudian duduk sambil menghadap Rendra.
"Aku suapi ya "Tawar Rendra sambil mengulurkan sendok ke arah mulut Shanum.
Shanum membuka mulutnya dan menerima suapan dari Rendra.
"Sudah kenyang"
"Tapi ini baru sedikit Sha,makan lagi ya"Pinta Rendra Shanum hanya menggelengkan kepalanya.
"Ya udah kalau gitu tidurlah aku bawa bekas makanan ke dapur"Pamit Rendra.
Saat diambang pintu Rendra dipanggil Shanum"Makasih ya pak".
Rendra hanya mengangguk dan tersenyum.